"Raoul, apa kamu baik-baik saja?"
Di lantai dansa, Raoul kembali tersadar ketika Putri Elle menegurnya dengan suara pelan. Ketika raja tersebut melihat wajah khawatir Putri Elle, pria itu akhirnya sadar bahwa dia tengah berdansa di tengah lantai dansa bersama dengan gadis itu. Banyak orang menyingkir untuk memberikan mereka ruang untuk berdansa. Suasana dibuat begitu khidmat, sehingga orang-orang mungkin bisa salah paham dengan status keduanya pada saat ini.Sebenarnya, Raoul terpaksa menggunakan kesempatan pertamanya untuk berdansa dengan Putri Elle karena orang-orang terus mendesaknya. Mereka bilang, Raoul dan Putri Elle harus bisa menunjukkan bahwa kedua kerajaan telah berada dalam hubungan yang baik dalam pesta dansa kali ini. Belum lagi, Putri Elle juga memang terlihat ingin berdansa dengan Raoul. Raja tersebut merasa dia tidak bisa mengecewakan Putri Elle, apalagi ketika banyak orang terus memerhatikan interaksi mereka sejak keduanya mulai terlihat bicara berdua."Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir, Elle."Meskipun Raoul berucap demikian, bahkan ketika Raoul berdansa dengan Putri Elle, pikiran raja tersebut tetap saja memikirkan Ariana yang belum dia temui sejak pesta ini dimulai. Raoul khawatir sesuatu terjadi pada Ariana, sehingga mereka belum bertemu sampai sekarang. Walaupun Raoul telah berusaha untuk mengatasi mereka yang membenci keluarga Alison, raja tersebut tetap takut seseorang diam-diam masih menyimpan dendam pada gadis itu. Lagipula, Ariana adalah tipe orang yang akan menyembunyikan masalahnya dari semua orang. Gadis itu pasti tidak akan berinisiatif memberi tahu masalahnya, jika orang-orang di sekitarnya tidak mengetahui hal tersebut terlebih dahulu.Kebetulan ketika Raoul tengah memikirkan Ariana, matanya tanpa sengaja melihat keberadaan gadis itu di salah satu sudut ruangan. Melihat Ariana membuat wajah Raoul cerah seketika. Namun ekspresinya kembali mendung, ketika Raoul melihat Ariana menggunakan jas milik Marquis Curtis untuk menghangatkan tubuhnya.Ketika Raoul tengah menerka berbagai spekulasi di pikirannya, pria tersebut melihat bahwa Ariana akhirnya menyadari pandangannya sehingga tatapan mereka akhirnya bertemu. Raoul terpana saat Ariana tersenyum kecil padanya. Tidak ada seorang pun yang tahu, betapa berharga senyuman kecil Ariana bagi raja tersebut."Anda harus fokus pada Putri Elle, Baginda."Walaupun Ariana hanya menggunakan isyarat untuk memberi tahunya, Raoul tetap bisa menangkap pesan tersebut dengan jelas. Setelah menyadari kesalahannya, Raoul segera fokus pada Putri Elle kembali. Untung saja, Putri Elle sepertinya tidak menyadari bahwa Raoul sempat hilang fokus di tengah waktu dansa mereka. Raoul berhasil mengakhiri dansa tersebut dengan sempurna. Keduanya sama-sama membungkuk setelah itu, diiringi oleh suara tepukan dari orang-orang yang menonton pertunjukkan dansa mereka."Elle, aku akan mengenalkanmu pada seseorang."Setelah berdansa, Raoul berharap dia bisa mengenalkan Ariana pada putri tersebut. Setelah pertunjukkan dansa mereka, Raoul tidak ingin Ariana salah paham dan menganggap bahwa dia dan Putri Elle memiliki hubungan lain selain pertemanan. Untungnya, Putri Elle sama sekali tidak keberatan ketika Raoul mengajaknya untuk menemui Ariana. Keduanya melewati kumpulan orang-orang, lalu berjalan ke sudut tempat Raoul melihat Ariana sebelumnya.Namun ketika keduanya tiba di sana, mereka hanya bisa melihat Marquis Curtis yang duduk sendirian dengan kepala tertunduk. Hanya ketika pria tersebut menyadari kedatangan Raoul dan Putri Elle, Marquis Curtis akhirnya kembali mendongkak dan bangun dari posisi duduknya."Marquis Alodie menyapa Baginda Raja dan Putri Elle. Semoga kesehatan dan kemakmuran selalu menyertai kalian.""Marquis Alodie, apakah kamu melihat Ariana? Aku pikir aku melihatnya di sini sebelumnya."Setelah Marquis Curtis menyapa dengan hormat, Raoul segera bertanya pada marquis tersebut. Namun Marquis Curtis hanya membalas pertanyaan itu dengan senyuman pahit, sebelum dia menjelaskan segalanya pada Raoul."Nona Ariana memang sempat berbicara dengan saya sebelumnya. Namun sebelum Nona Ariana bisa bertemu dengan Anda, beliau pamit terlebih dahulu karena ada hal lain yang harus dia kerjakan. Nona Ariana juga menitip permintaan maaf untuk Anda, karena tidak bisa menyapa Anda secara langsung pada pesta kali ini."Wajah Raoul langsung berubah mendung ketika dia mendengar jawaban Marquis Curtis. Ariana tidak pernah terasa sejauh ini sebelumnya. Bahkan ketika mereka dipisahkan pada saat perang, Raoul selalu merasa bahwa Ariana berada di dekatnya. Tindakan Ariana yang akhir-akhir ini menjauhi dan tidak menghubunginya lagi telah membuat Raoul bertanya-tanya, apakah gadis itu mulai membencinya pada saat ini."Baginda Raja ...."Ketika Raoul mendengar panggilan dari Marquis Curtis, pria itu segera tahu bahwa perdana menterinya itu masih memiliki sesuatu yang harus dikatakan padanya. Namun dengan beberapa alasan, Marquis Alodie tampaknya tisak bisa mengatakan hal tersebut di depan Putri Elle. Raoul berbalik untuk menatap Putri Elle, yang tengah menatapnya sambil tersenyum cerah."Anda pasti masih memiliki urusan lain bukan? Kalau begitu, saya akan pergi terlebih dahulu. Marquis Alodie, senang bisa bertemu dengan Anda."Untungnya, Putri Elle bisa segera mengerti sebelum Raoul sempat mengatakan apa pun. Raoul memerhatikan Putri Elle sampai gadis tersebut berjalan menjauh, sebelum perhatiannya kembali pada Marquis Curtis yang terlihat sedikit khawatir."Haruskah kita bicara di tempat lain?"Saat ini, wajah khawatir perdana menterinya itu hanya berarti dia khawatir pada keadaan gadis yang baru saja mengobrol dengannya. Raoul tahu dia tidak boleh menunjukkan ekspresi gugupnya di hadapan orang-orang, jadi dia hanya bisa membawa Marquis Curtis untuk bicara di ruang kerjanya."Apa sesuatu telah terjadi pada Ariana?"Namun begitu Raoul dan Marquis Curtis telah sampai di ruang kerja kerajaan, ekspresi tenang Raoul segera berubah menjadi ekspresi khawatir. Raoul segera bertanya pada Marquis Curtis, yang ikut melepas topeng ketenangannya."Yang Mulia ... Sebenarnya ... Nona Ariana tidak terlihat baik-baik saja pada hari ini. Beliau terlihat kehilangan banyak berat badan sejak terakhir kali saya melihatnya, sementara matanya tidak lagi secerah biasanya. Bukan hanya itu ... Nona Ariana juga berusaha membahas pernikahan dengan saya. Namun di matanya, tidak ada perasaan apa pun saat beliau menyarankan hal tersebut pada saya."Di hadapan rajanya, Marquis Curtis tidak berani menyembunyikan apa pun. Bahkan jika wajah Raoul terlihat menyeramkan setelah itu, Marquis Curtis tetap mengatakan apa yang terjadi sebenarnya. Keduanya terdiam untuk beberapa saat, sampai Raoul yang berhasil menekan kemarahannya kembali bicara pada Marquis Curtis."Dia ... Ingin menikahimu?"Ketika Raoul menanyakan hal itu, badai kemarahan yang besar muncul di dalam hati raja tersebut. Namun seiring dengan kemarahan, Raoul juga merasakan perasaan tidak berdaya karena Ariana nyatanya lebih memilih bicara pada Marquis Curtis daripada dirinya sendiri tentang masalah pernikahan ini. Raoul juga marah pada dirinya sendiri karena dia tidak bergerak lebih cepat dalam mengambil hati Ariana. Karena kesibukannya, Raoul benar-benar melupakan bahwa masalah keturunan merupakan masalah mendesak bagi gadis itu."Tentu saja saya menolak permintaan itu, Baginda Raja. Seperti yang saya katakan sebelumnya, tidak ada perasaan apa pun ketika Nona Ariana menyarankan pernikahan itu pada saya. Namun saat saya membahas tentang Anda ... Sekalipun dia mengatakan mustahil untuk menikahi Anda ... Saya tahu kesempatannya masih ada bagi Anda. Baginda Raja ... Jika ... Jika Anda benar-benar mencintai Nona Ariana ... Tolong buat beliau berhenti menyakiti dirinya sendiri seperti sekarang."Raoul benar-benar terdiam ketika dia mendengar permintaan Marquis Curtis. Mendengar bahwa Ariana mengatakan bahwa pernikahan antara dia dengan gadis itu mustahil mungkin menyakiti hati Raoul. Namun seperti ucapan Marquis Curtis, Raoul tidak boleh menyerah jika dia benar-benar mencintai Ariana. Tidak ada lagi menahan diri mulai sekarang. Raoul akan mengejar Ariana dengan sungguh-sungguh, dan melupakan permintaan pernikahan selain dari Ariana.Raoul harusnya sadar bahwa dia harus belajar dari kesalahan sang Ayah di masa lalu. Daripada menikahi seseorang yang tidak dia sukai, lebih baik mengejar seseorang yang benar-benar berharga di dalam hatinya. Tatapan Raoul dipenuhi oleh keyakinan, ketika dia akhirnya menyentuh bahu Marquis Curtis yang sedikit turun."Maaf aku sempat salah paham padamu sebelumnya. Marquis Curtis, Anda memang teman yang baik. Baik Ariana maupun aku benar-benar sangat beruntung karena bisa mengenalmu."Bohong jika Raoul tidak menyadari bahwa Marquis Curtis juga sebenarnya mencintai Ariana. Namun demi raja dan kebahagiaan temannya, Marquis Curtis lebih memilih mundur sebelum bertarung. Raoul tersenyum lebar, ketika dia melihat Marquis Curtis terlihat terkejut setelah mendengar pengakuannya."Aku berjanji akan mengembalikan Ariana pada dirinya yang dulu. Aku pasti akan berusaha untuk membuatnya bahagia. Itu janjiku padamu."Marquis Curtis melihat kesungguhan di mata Raoul lalu tersenyum kecil. Dibandingkan dirinya yang lebih lemah dari Ariana, Raoul yang merupakan seorang raja pasti jauh lebih bisa membujuk Ariana. Perdana menteri itu mengangguk, lalu membalas ucapan Raoul dengan nada suara lega."Saya serahkan kebahagiaan Nona Ariana pada Anda, Baginda Raja," ucapnya memberi tahu. Pria itu segera kembali pada tampilan seriusnya, ketika dia menatap ke arah meja kerja Raoul yang dipenuhi oleh pekerjaan raja tersebut yang tidak pernah selesai."Namun agar bisa fokus membantu Nona Ariana ... Saya pikir ada baiknya jika Anda membereskan tugas resmi Anda terlebih dahulu. Nona Ariana pasti tidak akan suka jika Anda mengujunginya dengan mengabaikan pekerjaan Anda."Raoul kembali ingat bahwa dia memang akan sangat sibuk untuk menyambut orang-orang yang datang ke istananya selama beberapa hari ke depan. Pria tersebut membuang napas panjang. Namun mengingat Ariana membuatnya kembali terlihat tegar, ketika dia ikut menyetujui ucapan Marquis Curtis."Aku akan menyelesaikan semua tugasku secepat mungkin dan mengunjungi Ariana di kediamannya," ujar Raoul memberi tahu."Buahnya, silahkan beli buahnya!""Sayuran segar langsung dari petani! Ayo beli sebelum kehabisan!"Putri Elle menatap takjub interaksi pasar yang ada di ibukota Kerajaan Sigmund. Mungkin karena Kerajaan Sigmund terkenal karena hasil alamnya yang luar biasa melimpah, Putri Elle bisa melihat bahwa pasar di Kerajaan Sigmund menjual berbagai sayur dan buah yang belum pernah putri tersebut makan sebelumnya. Gadis tersebut menatap sayur dan buah tersebut satu per satu, sampai beberapa penjual mau tidak mau menatap Putri Elle dengan tatapan aneh.Karena Putri Elle dengan tegas menolak penjaga khusus yang disiapkan oleh Raoul, gadis itu pergi ke pasar dengan penyamaran saat ini. Dengan pakaian bangsawan biasa, tidak ada yang bisa menebak bahwa gadis yang terus-menerus berkeliling pasar merupakan tuan putri dari Kerajaan Orvel. Gadis tersebut sangat bersemangat saat melihat hal-hal yang belum pernah dia lihat sebelumnya, sampai tangan seseorang menahan pergerakannya. "Tuan Putri, tolong jang
Mendengar teriakan wanita itu dan sebutan 'Yang Mulia', Jenderal Dion akhirnya sadar atas kesalahannya dan buru-buru menurunkan pedangnya lagi. Dari awal sampai akhir, gadis yang baru saja terancam hanya tersenyum lembut sambil menatap mereka. Gadis tersebut menghentikan saat pelayannya hendak memasang badan untuk dia. Selanjutnya, gadis tersebut malah mengenalkan dirinya secara hormat pada Putri Elle. "Maaf jika saya membuat Anda terkejut, Yang Mulia. Lalu, tolong maafkan juga sikap tidak sopan pelayan saya. Saya, Duchess Alison menyapa Yang Mulia Putri Elle. Semoga kesehatan dan kemakmuran selalu menyertai Anda."Putri Elle benar-benar terkejut ketika dia menyadari bahwa gadis cantik yang ada di depannya ini merupakan seseorang yang selalu dibicarakan Raoul di waktu luangnya. Bahkan jika saat ini Ariana menggunakan pakaian yang sederhana, Putri Elle tetap saja tidak bisa berhenti mengagumi kecantikan dan kekuatan milik gadis tersebut. Ariana seharusnya memiliki umur yang tidak jauh
"Yang Mulia, tolong tunggu saya!"Bahkan ketika Jenderal Dion memanggil di belakangnya, Putri Elle tetap tidak berhenti berlari sampai dia cukup jauh dari tempat Ariana berada. Putri tersebut hanya berhenti ketika dia akhirnya mencapai tempat yang cukup sepi. Pandangan Putri Elle buram, ketika dia sadar bahwa dia sebenarnya telah menangis di sepanjang jalan. Sepanjang waktu, Putri Elle sebenarnya sadar bahwa Raoul tidak pernah menatapnya sebagai pasangan yang romantis. Bahkan jika mereka melewati waktu sulit bersama, lalu berdansa di tengah gemerlapnya pesta, Putri Elle selalu tahu bahwa pikiran Raoul hanya tertuju pada Ariana. Sebelumnya, Putri Elle dengan percaya diri mengatakan bahwa dia tetap akan berada di samping Raoul sampai raja tersebut bisa menerima cintanya. Namun ketika Putri Elle melihat lawan cintanya secara langsung, gadis itu langsung tahu bahwa dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang. Ariana mungkin berusaha terlihat tidak memiliki perasaan untuk Raou
Setelah Putri Elle berlari meninggalkan Ariana begitu saja, Duchess Alison itu menghabiskan sisa harinya untuk memikirkan ucapan putri tersebut. Bahkan Marquis Curtis ikut mengatakan hal yang sama pada Ariana sebelumnya. Orang-orang ingin Ariana membuka hatinya untuk Raoul, agar gadis itu bisa melihat betapa tulus raja tersebut mencintainya selama ini. Ariana memang memerlukan pasangan secepat mungkin. Namun ketakutan bahwa dia akan mengacaukan segalanya dengan menikah dengan Raoul membuat Ariana kembali memikirkan segalanya. Gadis itu terus saja melamun sepanjang hari. Dan bahkan jika dia tidur, gadis itu tidak bisa mendapatkan tidur yang nyenyak. Pada hari itu, Ariana memimpikan sesuatu yang dia lupakan bahkan di kehidupan sebelumnya. Dia bermimpi tentang kehidupan masa kecilnya. Di mimpi itu, dia kembali menjadi Ariana berusia sebelas tahun yang belum mengetahui banyak hal. Saat itu dia baru saja kehilangan kedua orang tuanya, dan terpaksa tinggal bersama sang Kakek di kediaman u
Ketika Ariana bangun kembali, gadis itu segera duduk dan merenung untuk waktu yang cukup lama. Tidak pernah sekalipun Ariana berpikir, bahwa ada alasan lain dibalik jatuhnya dia di kolam belakang kediamannya. Ariana tidak pernah tahu bahwa dia telah terlebih dahulu jatuh cinta pada Raoul, dan bukannya Emilio seperti yang selama ini dia duga. Perasaannya pada Raoul bahkan jauh lebih kuat, karena pada saat itu, hanya Raoul yang benar-benar menghiburnya selama dia berada dalam situasi sulit. Ariana tanpa sadar tersenyum pahit. Gadis itu sama sekali tidak menyangka, bahwa Raoul tetap akan menjadi anak baik yang sama bahkan setelah dia tumbuh dewasa. Pada saat itu, Ariana masih terlalu kecil untuk sadar bahwa Raoul sama sekali tidak bersalah dan hanya berusaha untuk melindunginya. Namun sekarang dia tahu, dan perasaannya mendadak kembali rumit tentang raja tersebut. Setelah mendapatkan kepingan ingatan terakhir yang tidak bisa dia dapatkan di dunia sebelumnya, Ariana akhirnya menyadari se
Di sepanjang jalan, Raoul sangat gugup seakan menemui Ariana merupakan hal yang besar. Setelah mereka hampir tidak berhubungan lagi karena kesibukan masing-masing, Raoul takut Ariana akan canggung jika mereka tiba-tiba bertemu. Namun Marquis Curtis telah meyakinkannya bahwa Ariana tidak akan marah bahkan jika Raoul datang tanpa membuat janji terlebih dahulu. Poin itu saja sudah membuktikan bahwa Ariana memang memiliki titik lemah untuk raja tersebut. "Baginda Raja, kita telah tiba."Jantung Raoul berdegup semakin kencang ketika Kapten Allen memberi tahu bahwa mereka berhasil memasuki gerbang kediaman Alison dengan mudah. Ariana benar-benar memberi kelonggaran untuknya. Telinga Raoul perlahan memerah, ketika dia merasa malu dengan pemikirannya sendiri. Begitu Raoul turun dari kereta kudanya, pria itu melihat bahwa Ariana juga sudah siap untuk pergi ke suatu tempat menggunakam kereta kudanya. Raja tersebut tiba-tiba merasa dia tidak bisa mengatakan apa pun. Semangatnya turun secara dr
"Wow ...."Ketika Putri Elle melihat persiapan pernikahan antara Ariana dengan Raoul, putri tersebut tidak bisa lagi menahan perasaan kagumnya tentang hal itu. Mungkin karena pernikahan itu merupakan pernikahan yang diharapkan semua orang, hampir seluruh penduduk Kerajaan Sigmund ikut merayakan hari bahagia tersebut. Sebuah festival diadakan di seluruh daerah yang ada di Kerajaan Sigmund. Hampir ke mana pun Putri Elle pergi, dia akan melihat kemeriahan festival untuk menyambut pernikahan raja mereka tersebut. "Melihat keramaian ini, aku bersyukur kita tidak pulang terlebih dahulu sebelum mendengar kabar pernikahan ini. Dengan keramaian ini, kita mungkin akan telat menghadiri pesta pernikahan mereka jika kita memutuskan untuk kembali ke Kerajaan Orvel terlebih dahulu."Jenderal Dion melihat saat Putri Elle tersenyum lepas sambil mengamati kemeriahan pesta yang ada di sekitarnya. Pria tersebut mengingat Putri Elle yang masih menangisi Raoul beberapa bulan yang lalu, kemudian bicara pad
Ketika Ariana akhirnya tiba di taman belakang rumahnya, dia bisa melihat bahwa Putri Elle telah duduk di salah satu kursi yang dia siapkan dengan Jenderal Dion yang berdiri di belakangnya. Ketika Putri Elle menyadari kedatangan Ariana, gadis itu segera berdiri untuk menyambut kedatangan calon ratu Kerajaan Sigmund tersebut. "Salam, Duchess Alison. Aku harap aku tidak menganggumu dengan datang pada hari ini."Setelah perpisahan canggung mereka beberapa bulan yang lalu, Ariana sedikit lega saat dia melihat Putri Elle tampaknya sudah melupakan kejadian itu. Ariana ikut memberi salam formal untuk putri tersebut. Wanita itu membungkuk dengan anggun, lalu membalas sapaan dari Putri Elle. "Lama tidak berjumpa, Yang Mulia. Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk menerima Anda di kediaman saya."Putri Elle tersenyum setelah dia mendengar salam dari Ariana. "Aku harap kamu tidak terlalu formal padaku, Duchess Alison. Lagipula, sebentar lagi kamu akan menjadi Ratu Kerajaan Sigmund," ucapny