Share

8. Duchess dari Alison

Mendengar teriakan wanita itu dan sebutan 'Yang Mulia', Jenderal Dion akhirnya sadar atas kesalahannya dan buru-buru menurunkan pedangnya lagi. Dari awal sampai akhir, gadis yang baru saja terancam hanya tersenyum lembut sambil menatap mereka. Gadis tersebut menghentikan saat pelayannya hendak memasang badan untuk dia. Selanjutnya, gadis tersebut malah mengenalkan dirinya secara hormat pada Putri Elle.

"Maaf jika saya membuat Anda terkejut, Yang Mulia. Lalu, tolong maafkan juga sikap tidak sopan pelayan saya. Saya, Duchess Alison menyapa Yang Mulia Putri Elle. Semoga kesehatan dan kemakmuran selalu menyertai Anda."

Putri Elle benar-benar terkejut ketika dia menyadari bahwa gadis cantik yang ada di depannya ini merupakan seseorang yang selalu dibicarakan Raoul di waktu luangnya. Bahkan jika saat ini Ariana menggunakan pakaian yang sederhana, Putri Elle tetap saja tidak bisa berhenti mengagumi kecantikan dan kekuatan milik gadis tersebut. Ariana seharusnya memiliki umur yang tidak jauh berbeda dari Putri Elle. Namun baik penampilan maupun sikapnya terlihat berbeda jauh sekali dari Putri Elle.

Setelah sadar dari keterkejutannya, Putri Elle buru-buru ikut membalas hormat Ariana bersama dengan Jenderal Dion.

"Senang bertemu denganmu, Duchess Alison. Maaf karena kami malah membuntutimu seperti ini. Tolong maafkan juga sikap tidak sopan Jenderal Dion sebelumnya. Dia hanya berusaha untuk melindungiku."

Ariana tersenyum kecil mendengar ucapan Putri Elle. Melihat putri tersebut seakan mengingatkan Ariana pada sosoknya sendiri dari kehidupan sebelumnya. Seorang putri yang naif dan senang melakukan apa pun yang dia mau. Setidaknya, Ariana bersyukur Putri Elle tidak mengalami nasib yang sama dengannya dan kehilangan seluruh keluarganya.

"Kesalahan sepenuhnya berada di tangan saya, Tuan Putri. Saya mengetahui bahwa Anda dan Jenderal Dion membuntuti saya, tetapi saya memilih berpura-pura tidak tahu dan menyapa Anda secara tiba-tiba."

Jenderal Dion benar-benar kagum saat anak semuda Ariana bisa merasakan bahwa mereka membuntutinya dari jauh dan mendekati mereka tanpa terdeteksi sedikit pun. Tampaknya, status Ariana sebagai Panglima Perang Kerajaan Sigmund itu bukan didapatkan dari garis keturunannya saja. Ariana telah membuktikan bahwa dia bisa bertahan di medan perang, dan kembali sebagai ahli pedang yang sangat hebat.

Terhadap orang seperti itu, Jenderal Dion menaruh perasaan hormatnya yang paling tulus pada Ariana. Dari cara bicara dan tindakannya, Ariana jelas sekali menunjukkan bahwa dia pantas disanjung oleh orang-orang selama ini.

Di sisi lain, Putri Elle benar-benar malu ketika dia tahu Ariana telah menangkap basah tindakan mereka sejak awal. Pipi putihnya sedikit memerah, ketika dia mengungkapkan isi hatinya pada Ariana.

"Na, namun ... Mengapa orang sepenting dirimu berada di tempat seperti ini? Aku dengar kamu selalu sangat sibuk, sampai di pesta kemarin saja kamu harus pergi sebelum bisa bertemu dengan Raja Raoul."

Ariana terdiam ketika mendengar pertanyaan Putri Elle. Namun pada detik selanjutnya dia tersenyum, ketika Ariana menunjukkan kotak besar yang dia ambil dari kedai makanan sebelumnya.

"Saya hendak mengunjungi sekolah pelatihan yang saya dirikan, Yang Mulia. Namun karena cuaca hari ini cukup panas, saya berniat membelikan orang-orang di sekolah itu manisan dingin untuk dinikmati bersama-sama. Itulah mengapa saya bisa berada di kedai tadi, dan kini berada di tempat ini."

Ariana menatap Putri Elle dan Jenderal Dion yang menggunakan setelan menyamar, sebelum dia menambahkan ucapannya.

"Jika Anda tidak keberatan, bagaimana jika Yang Mulia dan Jenderal Dion bergabung bersama kami untuk menikmati manisan dingin ini? Manisan yang saya beli merupakan manisan khas kerajaan ini. Di cuaca panas begini, makanan ini sangat lezat disantap untuk mendinginkan tubuh."

Karena Putri Elle memang sudah mulai kelelahan akibat terlalu lama berada di bawah sinar matahari, putri tersebut sama sekali tidak berniat menolak tawaran Ariana. Lagipula, Putri Elle ingin tahu kehidupan macam apa yang dijalani oleh seseorang yang selalu disukai oleh Raoul tersebut. Baik Putri Elle maupun Jenderal Dion dibimbing oleh Ariana, untuk memasuki sekolah pelatihan yang menjadi tujuan mereka.

"Yang Mulia telah kembali!"

Ketika Ariana masuk, gadis itu segera disambut oleh teriakan bahagia anak-anak muda yang berlarian untuk menyambutnya. Ariana sama sekali tidak keberatan untuk membalas sambutan mereka. Gadis itu menyerahkan kotak makanan yang sebelumnya dia bawa pada Carla, sementara dia sendiri mengusap kepala anak-anak kecil yang menyambut kedatangannya dengan ceria.

Melihat Ariana yang membalas ucapan anak-anak biasa itu dengan lembut, orang yang tidak mengenalnya mungkin tidak akan ada yang percaya bahwa gadis itu merupakan seorang bangsawan dengan kedudukan paling tinggi di Kerajaan Sigmund. Ariana sama sekali tidak terlihat keberatan untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh anak penduduk biasa Kerajaan Sigmund. Meskipun dengan statusnya, dia seharusnya tidak perlu melakukan semua itu.

"Kalian! Berapa kali kubilang untuk tidak menyusahkan Yang Mulia seperti itu?! Yang Mulia baru saja tiba di tempat ini, jangan bertanya dan menghalangi jalannya seperti itu!"

Dari dalam bangunan, keluar Greta yang segera memarahi anak-anak itu. Di belakangnya, muncul gadis lain yang tersenyum melihat Greta yang lagi-lagi kehilangan kesabarannya. Gadis tersebut merupakan Elda, anak dari Kapten Allen yang ibunya Ariana selamatkan pada saat kudeta berlangsung.

Setelah tahu bahwa ibu dan adiknya berhasil selamat dari kekacauan perang karena Ariana menyelamatkan keduanya dan membawa mereka ke sekolah pelatihan, Elda yang hampir seumuran dengan Greta akhirnya memutuskan untuk membantu mengajarkan anak-anak di sekolah pelatihan setelah dia selesai dengan sekolahnya sendiri. Elda bertugas mengajarkan anak-anak itu bela diri, sementara Greta mengajarkan pelajaran ekonomi dan sosial pada anak-anak itu.

"Selamat datang, Yang Mulia. Yang berada di belakang Anda itu ...."

Mungkin karena Elda merupakan seorang bangsawan setelah sang Ayah menjadi kepala kesatria kerajaan, Elda langsung mengenali Putri Elle dalam sekali lihat. Gadis itu jelas terkejut ketika putri dari kerajaan lain sampai datang ke sekolah pelatihan milik Ariana. Namun setelah Elda mendapat tanda dari Ariana untuk tidak mengejutkan yang lain, gadis itu segera ikut tutup mulut dan membimbing mereka untuk masuk ke dalam sekolah.

Melihat bahwa Ariana bersedia menyembunyikan indetitas mereka, Putri Elle dan Jenderal Dion tanpa sadar menarik napas lega. Akan buruk juga orang lain mengetahui bahwa putri dan jenderal dari kerajaan lain berkeliaran tanpa pengawasan seseorang dari Kerajaan Sigmund. Apalagi dalam kasus Putri Elle, masih banyak orang yang waspada pada Kerajaan Orvel bahkan setelah perang telah selesai.

Ketika Putri Elle memasuki sekolah besar tersebut, gadis itu tidak bisa berhenti merasa kagum ketika dia melihat betapa luas sekolah yang dibangun di ibu kota tersebut. Di sekolah tersebut, penduduk dari segala umur tinggal dan hidup sambil mengembangkan bakat mereka masing-masing. Para ahli pedang, bela diri, pelajar, sampai ke ahli seni semuanya bebas belajar di sekolah pelatihan yang dibangun oleh Ariana. Mereka semua diberi fasilitas untuk mengembangkan kemampuan mereka, sampai mereka bisa menghasilkan karya dari kemampuan yang mereka miliki.

Walaupun Kerajaan Orvel terkenal karena rajanya yang adil dan bijaksana, kerajaan itu tidak pernah sampai menerapkan inovasi yang sebesar ini. Memikirkan bahwa Ariana bisa membangun tersebut dalam situasi kacau membuat Putri Elle semakin mengagumi sosok duchess tersebut. Sekarang Putri Elle mengerti mengapa orang-orang di pasar begitu mengagumi sosok Ariana. Orang yang hanya memikirkan kesejahteraan penduduk sepanjang hidupnya memang pantas dihormati oleh semua orang.

Ketika Putri Elle memikirkan hal itu, dia tiba-tiba kembali mengingat ucapan orang-orang di kedai makanan sebelumnya. Putri Elle sama sekali tidak tahu bahwa pasangan dansa pertama begitu penting di Kerajaan Sigmund. Putri tersebut menatap Ariana yang berjalan di sebelahnya, sebelum dia menyentuh tangan Ariana dengan lembut agar gadis itu bisa berhenti berjalan dan memberikan sedikit perhatian untuknya.

"Apa ada sesuatu yang Anda butuhkan, Yang Mulia?" balas Ariana sama pelannya. Putri Elle menatap wajah cantik Ariana untuk beberapa saat, sebelum dia akhirnya siap untuk bicara.

"Aku ... Ingin tahu apa artinya pasangan dansa pertama di Kerajaan Sigmund."

Tatapan Ariana sedikit melembut ketika dia mendengar pertanyaan Putri Elle. Ariana tahu Putri Elle sepertinya terganggu dengan ucapan orang-orang di kedai makanan sebelumnya. Gadis itu tersenyum kecil, ketika dia menjelaskan segalanya pada Putri Elle.

"Ketika seorang pria dewasa mengajak perempuan yang belum menikah untuk menjadi pasangan dansa pertamanya, orang-orang di Kerajaan Sigmund biasa mengartikannya sebagai usaha bagi si pria untuk mengajak perempuan itu menikah dengannya di masa depan. Yang Mulia, tolong lupakan ucapan orang-orang sebelumnya. Mereka hanya tidak tahu betapa menawan Anda sesungguhnya."

Putri Elle melihat bahwa Ariana benar-benar tulus dengan kata-katanya dan segera merasa malu. Putri tersebut malu karena dia pernah merasa cemburu pada perempuan seperti Ariana, dan sempat merasa bahwa dirinya lebih baik dari gadis itu.

"Akan tetapi, Raja Raoul itu hanya mencintaimu," ujar Putri Elle pada akhirnya. Kini, Putri Elle merasa bahwa dia tidak bisa membohongi perasaannya lagi. Putri Elle tahu dia harus segera menyerah, atau dia hanya akan menyakiti Raoul maupun Ariana.

"Dia hanya mencintaimu, Duchess Alison. Sejak awal aku bertemu dengannya, aku sadar bahwa dunianya hanya berputar di sekitarmu. Dia rela menjadi raja dan melewati semua cobaan ... Hanya agar dia bisa melindungimu dan berada dalam posisi yang pantas untuk menikahimu."

Putri Elle berusaha keras untuk menahan perasaan sakit hatinya, ketika dia tersenyum lalu melanjutkan ucapannya dengan nada yang tenang.

"Aku mencintainya. Namun karena aku mencintainya, aku hanya ingin dia bahagia bersama dengan seseorang yang dia suka. Duchess Alison, tolong jangan mengatakan bahwa kamu mendukung hubungan antara aku dengan Raja Raoul. Dia mencarimu dengan putus asa di pesta kemarin. Dia sangat ingin bicara denganmu. Jadi tolong ... Jangan menghindar lagi dan bukalah hatimu untuk melihat betapa tulus cinta yang dia berikan padamu selama ini."

Di lain sisi, Ariana benar-benar terkejut saat Putri Elle juga sadar akan perasaan yang Raoul miliki padanya. Ariana tiba-tiba merasa bahwa dia kehilangan kata-katanya. Gadis itu bingung harus membalas Putri Elle dengan cara apa, apalagi ketika Ariana melihat Putri Elle seperti tengah berusaha untuk menahan tangisnya di depan Ariana.

"Itu saja yang ingin aku katakan. Maaf, tetapi aku harus pergi sekarang!"

Ketika Putri Elle tidak lagi bisa menahan perasaan sesak di dadanya, gadis itu berlari meninggalkan Ariana dan yang lain. Melihat Putri Elle yang tiba-tiba berlari pergi, Jenderal Dion segera meminta maaf pada Ariana dan berlari untuk mengejar Putri Elle. Keduanya pergi begitu saja, meninggalkan Ariana yang tiba-tiba terlihat sedikit rumit dengan berbagai pikiran yang memenuhi otaknya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status