Share

Bab 80 : Aku Mencintainya Tanpa Syarat

Penulis: Sunny Dhemiree
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-20 22:11:02

“Kau bertengkar dengan Arion, hmm?” tanya Nyonya Lia setelah keadaan Elena membaik.

Elena menggeleng pelan, satu alis Nyonya Lia terangkat menatap sang putri yang nampak begitu sedih.

Elena menarik napas dalam sebelum berbicara, ia menetralkan kembali suaranya yang sedikit serak, “Aku hanya merindukan mama,” ucap Elena.

Nyonya Lia geleng-geleng kepala mendengar jawaban Elena, “Kau ini, baru kemarin kita bertemu apa kau sudah rindu lagi?”

Elena mengangguk cepat menjawab pertanyaan Nyonya Lia, “Iya, entah mengapa aku begitu merindukan mama,”

Nyonya Lia kembali merentangkan kedua tangannya, Elena kembali memeluk tubuh wanita di depannya ini.

Wanita yang sudah tak lagi muda itu mengusap punggung sang putri, senyum manis nya sejenak berubah menjadi senyum penuh kekesalan.

“Aku sudah tidak bisa mengendalikan mu, jangan salahkan aku jika aku memihak adikmu,” batin Nyonya Lia.

Hari yang sudah sore dan tak terasa malam pun menyapa dengan cepat, Elena baru menyadari dirinya belum mengabari san
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 81 : Hari Sial Noah

    "Kenapa? Apa kau marah padaku?" Arion membalas pesan yang baru saja Elena kirimkan beberapa detik yang lalu sebelum wanita muda itu kembali menghilang."Kau baik-baik saja?" lagi Arion mengirimi Elena pesan meskipun nomor ponsel wanita itu tidak aktif sama sekali.Sambil mengemudi di jalanan kota yang padat, Arion masih menunggu balasan Elena yang tak kunjung datang."Argh!" geram Arion.Pria berahang tegas dengan wajah kaku itu mengeram kesal, tak lama ia mendapatkan alamat rumah Vero dari Jeff.Segera ia melajukan mobilnya menuju apartemen tempat dimana Vero tinggal. Sesampainya di sana, Arion langsung menekan bell dan tak menunggu lama Vero keluar membukakan pintu."Tuan Arion?" gumam Vero yang bingung melihat kehadiran Arion dengan keadaan yang acak-acakan."Selamat malam, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Vero dengan sopan.Arion menatap datar wanita lajang di hadapannya, wanita itu satu generasi dengan nya tapi memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari nya.Arion langsung m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 82 : Hampir Saja Ketahuan

    "Hagh! Asisten itu terlalu menyebalkan dan mengganggu ku. Jika bukan karena Arion sudah aku singkirkan dia," keluh Tuan Miller.Pria tua itu membuka pintu ruang kerja nya yang gelap, berjalan ke arah stopkontak untuk menyalakan lampu.Lampu menyala, membuat ruangan besar itu menjadi terang. Tuan Miller duduk di kursi tempat dimana ia mengerjakan pekerjaan kantor.Menyalakan layar monitor di hadapannya, "Dia membuat ku bekerja lebih lama. Cih, dia pikir grup Mauren miliknya, " seru Tuan Miller dengan kesal.Ya, tanpa orang-orang ketahui. Kini sebagian besar saham milik grup Mauren berada di tangan Arion, hal tersebut terjadi tentu karena kesalahan Tuan Miller sendiri.Bruk!Sebuah buku jatuh dari rak nya, Tuan Miller hanya melirik sekilas tanpa peduli untuk membenarkan nya, "Astaga, aku hampir ketahuan," batin Elena.Beberapa saat yang lalu Elena masuk ke ruang kerja sang ayah dengan mengendap-endap. Kebiasaan sang ayah yang tak pernah mengunci ruangan tersebut memudahkan Elena untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 83 : Syukurlah, Dia Tidak Tahu Banyak Hal

    “Ck. Siapa yang menelpon di tengah malam seperti ini,” ucap Arion kesal.Dengan malas pria itu meraih ponselnya dan saat menyadari itu adalah panggilan video dari sang istri wajah nya langsung berubah senang.Ia menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.“Kau baru pulang?” ucap Elena.Jelas wanita muda itu bisa melihat sang suami yang masih mengenakan pakaian kantornya.“Hay, kenapa diam saja? Kau marah padaku?” tanya Elena dengan alis terangkat.Arion menutupi wajah gembiranya dengan menatap tak suka pada sang istri, “Kemana kau? Kau pikir aku tidak khawatir?” tanya Arion dengan suara yang sedikit naik satu oktaf dan penuh penekanan.Elena berbaring miring sambil memegang ponsel, sementara Arion sambil membuka pakaian nya ia tak mengalihkan pandangan dari Elena.“Maaf, aku sudah membuat mu khawatir. Oh ya, apa tentang Lovi kau sudah tahu?” tanya Elena. Sengaja Elena membahas tentang Lovi untuk memancing agar Arion mau berbicara apa saja yang telah pria itu ketahui dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 84 : Kertas Perjanjian Pranikah

    “Yak! Ini rumah apa gudang?”Sekian lama Elena tak datang ke tempat tinggal asisten nya ini dan ternyata banyak perubahan yang terjadi, Elena ingat bahwa Vero adalah wanita yang tertata dan selalu berpenampilan rapi.Akan tetapi, lihatlah. Elena masih belum bisa menghilangkan rasa keterkejutan nya, mulutnya masih menganga dengan mata yang terbuka.Sedangkan Vero terlihat biasa saja dan tak peduli dengan kehadiran bos nya itu, “Ayo, masuklah,” ajak Vero.Ragu Elena melangkah kan kakinya masuk ke tempat yang lebih cocok di sebut gudang itu, “Kau tak berniat membersihkan nya?”“Kau sendiri tak berniat membiarkan ku istirahat,” sindir Vero yang masih kesal karena Elena yang tiba-tiba datang pada pukul empat pagi.Bahkan ini masih dikatakan dini hari bukan pagi.Elena cengengesan yang menyadari bahwa kedatangan nya juga terlalu pagi. Tapi, sebagai asisten pribadi Vero tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.“Duduklah, aku akan mengambil minuman untuk mu,” seru Vero yang diangguki Elena.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 85 : Pukulan Besar Bagi Seorang Wanita

    “Cukup Lia! Jangan membahas masalah anak lagi!” pekik Tuan Miller.Dada pria itu nampak naik-turun dengan napas tidak beraturan, urat leher nya bahkan terlihat jelas dengan tangan nya memijat pelipis yang terasa tegang.Sementara di hadapannya sang istri yang tak lain Nyonya Lia tengah menangis, air mata terus mengalir di sudut matanya menandakan kesedihan yang begitu mendalam.“Aku menikah dengan mu karena aku mencintaimu, jangan terus memikirkan hal tidak penting,” ucap Tuan Miller.Kini suara pria itu lebih lembut dari sebelum nya, akan tetapi seberapa kuat ia mencoba sang istri masih belum bisa menerima kenyataan.“Bagaimana dengan orang tua mu yang terus menanyakan pewaris?” tanya Nyonya Lia dengan mata yang berkaca-kaca.Tuan Miller menghampiri dan merangkul pundak sang istri, ia menarik istrinya kedalam pelukan yang memberikan sejuta kehangatan.“Sudah, pikirkan kesehatan mu dulu,” seru Tuan Miller mencoba menenangkan.Sebuah pukulan besar bagi seorang wanita ketika mereka tak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 86 : Hari Ulang Tahun Arion

    “Aku akan menyetir sendiri,”Arion menghentikan langkahnya yang sedang menuruni tangga, “ Kau akan kabur lagi dariku?” tanya Arion mengintimidasi.Ketakutan terbesar dalam hidup Arion adalah saat wanita di hadapannya ini kembali seperti dulu, ia mungkin akan lebih gila dari sebelumnya jika hal itu sampai terjadi kedua kalinya.Elena tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku tidak akan pernah kabur dari mu. Kau harus percaya padaku,” ucap Elena berusaha meyakinkan Arion.“Hm,”Setelah selesai dengan sarapan, mereka berpisah untuk pergi ke tempat kerja masing-masing.Jalanan kota yang sudah mulai padat dengan kendaraan tak menghentikan semangat para pejuang cuan untuk keluar.Dibalik semangat mereka tersimpan harapan orang yang mereka hidupi, dari keringat nya lah mereka bisa bertahan untuk hidup.“Selamat pagi, Tuan,” sapa Jeff melihat Arion yang baru saja tiba.“Hm,” Hanya menyahuti tak berniat untuk membalas sapaan selamat pagi Jeff yang secercah cahaya mentari pagi.“Dan,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 87 : Perkelahian Antara Azalea dan Lovi

    “Ini hari ulang tahun Arion,” gumam Elena.Elena menoleh menatap ke arah Lovi yang duduk tak jauh dari nya, “Lovi, apa kau sudah menyiapkan hadiah untuk paman mu?” tanya Elena.Lovi mengalihkan pandangan ke arah Elena, “Sudah, tapi aku belum memberikan nya pada paman,” jawab Lovi.“Apa yang kau berikan?” tanya Elena penasaran.Mata Lovi memicing menatap Elena, “Apa bibi belum menyiapkan apapun?” tanya Lovi.Ditatap dan ditanya seperti itu membuat Elena sedikit gelagapan, ia menoleh menatap ke arah lain untuk menghindari tatapan Lovi.“Aku tentu sudah menyiapkan nya,” balas Elena bangga.“Benarkah?” ucap Lovi skeptis.“Iya, dan hari ini kau boleh pulang setelah makan siang,” sambungnya lagi.Mendengar itu Lovi mengerutkan kening dengan satu alis terangkat, “Apa pekerjaan bibi sudah selesai?” “Iya, aku bosan melihat wajah musuh ku,” seru Elena yang hanya dibalas decakan sebal oleh Lovi.Elena bangkit dari duduknya, berjalan keluar ruangan untuk menemui Vero. Sebenarnya bisa saja ia mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 88 : Oke, Kita Bercerai

    "Aku ingin mengantarkan berkas ini padamu," Elena menerima berkas yang disodorkan oleh Azalea, "Baiklah, kau boleh kembali ke ruangan mu," ucap Elena.Azalea pergi meninggalkan ruangan Elena, saat kembali ke ruangannya ia menghentakkan kakinya dengan kesal.Bukan itu tujuan sebenarnya Azalea masuk ke ruangan Elena, kehadiran Lovi membuat rencana nya gagal."Gadis sialan! Aku harus segera menyingkirkan nya," geram Azalea.Setelah kepergian Azalea, Lovi masih kesal dengan Elena yang tak mau mendengar penjelasannya. Gadis itu diam seribu bahasa dengan tangan terlipat di depan dada.Elena menghela napas panjang, "Sudah waktunya makan siang, ayo kita makan dulu. Setelah itu kau boleh pulang," ucap Elena.Lovi diam tapi tetap mengikuti Elena untuk pergi ke restoran yang tak jauh dari kantor. Sebenarnya bisa saja mereka makan di kantin perusahaan, Elena bahkan sering makan bersama Vero.Akan tetapi, mengingat ada Lovi. Elena berpikir mungkin makanan kantor tak ada yang cocok dengan selera g

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 157 : Hari Berat Elena

    “Arion,”Elena segera turun dari mobil, ia bahkan setengah berlari menghampiri suaminya. Tubuhnya sudah terasa begitu panas dan ada gelenyar aneh yang ia rasakan.Arion melihat ada yang berbeda dengan Elena, bahkan ia melihat jelas pakaian istrinya yang sedikit terbuka, “El, kau kenapa? Ada apa dengan dirimu?” tanya Arion.Napas Elena terengah-engah, ia segera memegangi wajah Arion dengan kedua tangannya, “Arion, tubuhku panas! Tolong aku,” seru Elena.Air mata keluar dari sudut matanya, ia menarik wajah Arion dan segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang suami.Arion terdiam, sementara Elena dengan begitu ganas dan agresif menciumi bibir sang suami. Ia perlu melepaskan sesuatu yang tertahan dalam tubuhnya.Para penjaga yang ada di sana memalingkan wajahnya, Arion yang merasakan tubuh Elena panas mulai sadar bahwa Elena telah mengkonsumsi obat perangsang.Arion menarik diri menjauhkan Elena, “El, kau dalam pengaruh obat,” seru Arion.“Tolong aku,” pinta Elena dengan memohon.Elena

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 156 : Keselamatan Elena yang Terancam

    “Bangun, Sayang,” suara lembut Lucas terdengar jelas di pendengaran Elena.Elena mulai terusik karena belaian tangan Lucas di wajahnya, ia mulai membuka matanya, “Lucas...” ucap Elena pelan.“Hmm,”Elena bangun dan menepis tangan Lucas, ia memegangi kepalanya yang terasa berat saat mencoba duduk. Sementara itu, Lucas dengan sengaja memeluk dan menyandarkan kepalanya di pundak Elena.“Lepaskan aku!” seru Elena. Ia melihat sekeliling dan menyadari berada di atas tempat tidur bersama Lucas.Pandangan Elena menyadari bahwa ini adalah kamar Lucas di apartemennya, ia sangat familier dengan tempat tersebut.“Sayang, kau masih merasakan sakit? Ini, minumlah dulu,” tawar Lucas sambil menyodorkan segelas air putih.Elena yang masih merasa berat di kepalanya memilih untuk meminum air itu tanpa rasa curiga, ia menggelengkan kepala beberapa kali setelah minum.Ia bangun dan turun saat merasa lebih baik, “Kau gila, Lucas! Kau sakit jiwa!” pekik Elena penuh emosi.Tatapannya begitu menusuk dan tajam

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 155 : Firasat Arion yang Buruk

    “Aku duluan,”“Iya, hati-hati, El. Dan terimakasih,”Elena masuk ke dalam mobil, mulai menyalakan mesin mobil dan melaju di jalanan. Jalanan teduh dengan sinar matahari yang berwarna jingga memancar di sepanjang jalan kota.Semilir angin menerpa wajah Elena dan menerbangkan helaian rambutnya, ia sengaja membuka jendela disampingnya dan membiarkan angin itu masuk menerpa wajahnya. Udara cukup bersih, karena keadaan sore itu masih sepi tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Beberapa kali Elena menghembuskan napas nya dengan bebas, “Huhhh, pegal sekali tubuhku,” ucap Elena.Seharian penuh dirinya duduk di depan meja kerja tentu membuat tubuhnya pegal, ia sudah membayangkan betapa nyamannya tempat tidur yang ada di rumah.Ciiitttt!Saat Elena tengah berkendara dengan nyaman, tiba-tiba sebuah mobil hitam di depannya menghadang membuat Elena segera menginjak rem. Hampir saja Elena menabrak mobil di depannya.Elena mendongakkan kepalanya untuk melihat mobil siapa di depannya ini, “Asta

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 154 : Keputusan Untuk Jujur

    "Apa? Kenapa kau terlihat panik, tenanglah,”Saat Elena tiba di ruangannya, tak lama Vero datang dengan tergesa-gesa. Wajahnya sudah penuh dengan air mata yang mengering, bahkan mata wanita itu terlihat memerah.“Paman ku. Dia hilang, El,” seru Vero dengan Isak tangisnya.“Hey, hey, tenang dulu. Bagaimana bisa hilang? Kau tahu dari siapa?” tanya Elena yang juga bingung.Di tengah kebingungan mereka, tiba-tiba saja ponsel Elena berdering. Nama Lucas tertera di layar ponselnya, ternyata itu panggilan video. Elena menggeser tombol hijau tersebut, yang membuat panggilan langsung tersambung.Saat tersambung, Elena dan Vero di buat terbelalak. Melihat pemandangan di tempat Lucas berada tentu membuat mereka terkejut, bagaimana tidak. Lucas kini tengah berada di ujung jurang.Pria itu tersenyum dengan bangga, dan mengarahkan ponselnya ke arah lain, “Elena sayang, lihatlah siapa yang bersama ku,” ucap Lucas sambil tersenyum.Mata Elena semakin membola, “Paman!” seru Elena bersamaan dengan Vero

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 153 : Bertengkar Lagi Dengan Arion

    “Arion, Sayang tunggu! Tunggu aku, dengarkan penjelasan ku,”Arion menghentikan langkahnya, menatap datar ke pada Elena yang meraih tangannya. Dadanya terlihat naik-turun dengan ekspresi tidak suka.Ia bahkan menghempaskan genggaman tangan Elena, “ Ku kira kau benar-benar sudah melupakan Lucas,” ucap Arion.Elena terdiam mendengar ucapan Arion dan suara tenang suaminya, saat ia akan berucap Arion kembali menyela, “ Tapi, ternyata kau masih menyimpan rasa untuk nya!” sambung Arion.Tersirat jelas kekecewaan yang kembali Arion rasakan, Elena kembali berbicara agar semakin tidak salah paham, “ Bukan itu maksud ku, dengarkan dulu penjelasan ku,” ucap Elena lagi.Arion diam dan menunggu Elena berbicara, “Tidakkah menurut mu berlebihan menurunkan jabatan Lucas, apalagi sampai mengasingkan nya?” seru Elena.Arion mengangguk-angguk paham, ia bahkan memalingkan wajahnya. Pria itu pikir Elena akan menjelaskan apa, ternyata hanya pembelaan untuk Lucas yang Arion dengar.Ia tersenyum menatap Elen

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 152 : Lucas Lagi Dan Lagi

    “Untuk apa mereka pergi ke kota Gotham?”Lucas mengikuti arah mobil Elena pergi, bahkan ia tahu dimana mereka berhenti. Tanpa Elena dan Vero tahu, Lucas memperhatikan dari jauh semua yang terjadi di rumah paman Vero.Setelah Elena dan Vero pergi, Lucas turun dari mobil dan berjalan ke arah rumah yang baru saja mereka kunjungi. Ia mengetuk pintu berkali-kali, hingga sang pemilik rumah keluar.Seorang pria paruh baya keluar, matanya memicing melihat siapa yang mengunjungi rumah nya, “Siapa kau? Aku tidak mengenal mu,” ucap nya ketus dan berniat menutup pintu kembali.Akan tetapi, dengan cepat Lucas menahan pintu dengan kaki panjangnya. Hal itu semakin membuat kesal pria di depannya, “Ada hubungan apa paman dengan dua wanita tadi?” tanya Lucas dengan suara rendah.Paman Vero memalingkan wajah tidak suka, ia bahkan berjalan pergi begitu saja meninggalkan Lucas. Melihat kesombongan yang di tunjukkan pria tua di depannya membuat Lucas kesal, ia mengepalkan kedua tangannya.Bugh!Dalam satu

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 151 : Tawaran Lucas Untuk Elena

    Brak!Suara Elena menggebrak meja terdengar keras, ia bahkan menjadi pusat perhatian para pengunjung disana. Sementara Lucas, pria itu terlihat santai dan tidak peduli.“Aku bisa saja memberitahu mu, tapi... Jika aku memberitahu mu begitu saja. Kau akan memberikan apa untuk ku?” ucap Lucas dengan menatap Elena.Elena masih berdiri dengan menatap datar Lucas, “Aku akan memberikan apapun, yang jelas bukan diriku,” balas Elena yang disambut senyuman hangat Lucas.Lucas mengangguk-anggukan kepalanya sebelum berbicara, “ Mudah saja. Katakan pada Arion untuk mengembalikan jabatan ku, “ Ucap Lucas yang membuat Elena tercengang.Elena terdiam sejenak tanpa kata, sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan Lucas. Keputusan untuk bertemu Lucas memanglah keputusan bodoh yang telah ia ambil.Baru dua langkah Elena meninggalkan Lucas, pria itu kembali berbicara yang membuat langkah nya kembali terhenti, “Aku akan menunggu jawaban dari mu,” seru Lucas penuh percaya diri. Satu bibirnya terang

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 150 : Memasuki Perangkap Lucas

    “Jawab jujur!” tekan Elena.Bu Rah menjadi bingung harus berbicara apa, baru wanita paruh baya itu akan berbicara tiba-tiba saja ponsel Elena berdering dan tertera nama orang yang selalu menyulut emosinya.“Halo, untuk apa kau menelepon ku,” ucap Elena dengan ketus.Pria yang menelepon dirinya adalah Lucas. Keponakan sialan yang belum merasakan kekejamannya, Elena belum menuntaskan balas dendam nya. Wanita itu masih disibukkan dengan masalah lain, jangankan pemirsa yang kesal. Penulis yang menulis cerita ini pun kesal pada Elena.“Halo, Elena. Kau pasti merindukan ku, bukan?” tanya Lucas dengan bangga di balik telepon.Elena mendengus mendengar ucapan Lucas yang membuatnya mual, ia mengisyaratkan untuk Bu Rah agar kembali ke dapur saja.“Aku tidak merindukan mu, dan jangan hubungi aku lagi!” tegas Elena sebelum menutup sambungan telepon.“Kau yakin tidak mau berbicara dengan ku?” tanya Lucas.Elena tak peduli dan langsung mematikan sambungan telepon tersebut, ia juga mematikan ponseln

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 149 : Terus Dirahasiakan

    “Dasar Elena, ternyata di sini dia menyimpannya,”Vero menemukan berkas yang ia cari sebelumnya di meja yang masih ada di ruangan Elena, setelah menuliskan data yang ia perlukan Vero segera menelepon Elena untuk memberikan kabar.Saat mendapatkan telepon dari Vero yang mengatakan bahwa ia sudah menemukan berkas itu, Elena merasa lega dan kembali menutup telepon.“Sudah ada?” tanya Arion, dan Elena mengangguk sebagai jawaban.Baru Elena akan bertanya lebih lanjut mengenai surat-surat rumah sakit yang ia temukan, Arion menyela ucapan Elena, “Aku harus kembali ke kantor, sekarang ada rapat penting,” pamit Arion.Sebelum pergi, ia tak lupa mengecup kening sang istri dan tersenyum, “Baiklah, hati-hati,” seru Elena sebelum Arion pergi.Setelah Arion pergi, Elena mencari keberadaan Bu Rah untuk menanyakan tentang surat rumah sakit itu. Elena yakin ada yang Arion sembunyikan dan membuat hatinya ada yang mengganjal, surat sebanyak itu tidak mungkin semuanya milik Jeff.Dan, untuk apa Jeff meny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status