"Aku akan membunuhmu!"Charles langsung mendongak, lalu menembak Edward tiga kali.Akan tetapi, sepertinya Edward sudah memprediksi apa yang akan dilakukan Charles. Dia hanya mengangkat tangannya, lalu menarik Aaron ke depannya.Tiga tembakan itu mengenai jantung Aaron.Sepertinya Aaron belum sadar apa yang terjadi tadi. Dia melihat dadanya dengan tak percaya. Pada saat ini rasa sakit telah menyebar ke seluruh tubuhnya.Aaron baru sadar kalau dia sudah mau mati.Dia menoleh ke Edward dan membuka mulutnya, tapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah Aaron mati, orang Edward baru mengepung Charles dan yang lainnya.Kali ini Charles datang memang untuk berjuang sampai mati. Kalau dia tidak bisa menyelamatkan Violet, dia juga tidak berencana kembali hidup-hidup.Saat ini Charles menggenggam erat cincin yang berlumuran darah itu.Ketika Romeo melihat itu, dia berkata, "Simpan tenagamu. Kamu bersikeras juga nggak bisa mengubah hasilnya. Kamu nggak akan bisa keluar hari ini, jad
"Bagaimana mungkin?"Arianna tersenyum, kemudian berkata, "Kita semua adalah teman lama. Kali ini kami datang hanya untuk menjemput orang kami. Nggak ada yang harus mati. Itu saja, kok.""Kalau hanya begitu, aku bisa mempertimbangkannya."Edward menatap Charles dan berkata, "Tapi, sepertinya orang itu nggak mau mengikuti kalian."Saat ini Howard melangkah maju, lalu berkata, "Kita bisa menyelesaikan masalah nanti. Walaupun kami nggak menginginkan nyawamu saat ini, kami pasti akan menginginkannya di masa depan."Charles tahu Howard ingin dia pergi. Tangannya yang sedang memegang cincin telah berdarah.Ketika Howard dan Barry melihat itu, mereka langsung menahan lengan Charles."Ayo," kata Barry.Mereka harus pergi sekarang.Atau bukan Edward saja yang mati, tapi mereka juga.Charles tidak mau bergerak meskipun dia sedang ditarik Barry dan Howard. Akhirnya, Howard berkata, "Kalau kamu nggak mau pergi, kita semua akan mati di sini. Hei, aku hidup belum cukup lama. Jangan membebaniku."Bra
Tidak masalah kalau cuman Howard, tapi kini Barry dan Arianna juga berada di sini. Bulu kuduk William berdiri saat melihat Barry. Saat Charles digendong masuk oleh Barry, William tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat Wilson masuk, dia berdeham dan menggerakkan lengannya untuk menunjukkan keberaniannya.Ketika begitu banyak bos besar yang berkumpul, jangankan William, Wilson juga takut.Brandon dan Zayn berdiri di samping. Brandon bertanya, "Apa kamu membutuhkan peralatan medis? Aku bisa meminta orang memindahkannya kemari.""Nggak perlu. Keluarga Edris punya semuanya."Wilson maju, lalu menyentuh lengan Charles. Beberapa saat kemudian, dia membuka tangan Charles yang terkepal.Telapak tangan Charles sudah berdarah. Wilson tercengang dan berkata, "Dia benar-benar kejam terhadap dirinya sendiri."Setelah itu, Wilson mengambil cincin yang berlumuran darah itu dari tangan Charles. Dia melihat cincin tersebut, kemudian berkata dengan alis berkerut, "Berliannya besar sekali. Ini pa
Semua orang tercengang saat melihat itu.William langsung berkata, "Palsu! Ini pasti diedit! Bagaimana mungkin? Siapa yang menyebar hoax ini? Aku harus menuntutnya!"Gwen juga berkata, "Berita ini pasti palsu .... Mereka menyebarkan berita ini pasti untuk mengacaukan kita dengan sengaja!"Arianna diam sejenak, lalu dia melihat cincin berlian yang sedang dipegang Barry dan berkata, "Apa Charles berjuang mati-matian hari ini karena hal ini?"Semua orang langsung tertegun.Pada saat yang sama ....Edward membaca artikel berita sebelum berkata, "Bagus."Romeo bertanya, "Kamu sudah lama mendidik Isabella, tapi kamu membunuhnya dengan begitu mudah. Apa kamu nggak sedih?""Dia termasuk beruntung karena meninggal sebagai putri Keluarga Gloria."Edward berkata, "Mayat Violet sudah dibakar dan Isabella sudah nggak berguna. Mengorbankan Isabella untuk memicu kekacauan dan menggoyahkan empat keluarga besar .... Romeo, idemu ini sangat bagus."Romeo tidak berkata apa-apa ketika melihat tatapan bang
"Sialan! Mayatnya hidup?!"William menjerit ketakutan, tapi Gwen memukul bagian belakang kepala William, lalu berkata, "Apa-apaan mayatnya hidup? Lihat baik-baik, Vio masih hidup!""Masih hidup?"William menunjuk muka Violet dan berkata, "Violet, wajahmu ...."Violet mengelap wajahnya dengan lengan bajunya, kemudian riasan pucat Violet menghilang.Violet berkata, "Ini riasan.""Astaga! Aku kira kamu benar-benar ...."William menelan kembali kata "mati".Ketika Howard melihat Violet, sudut mulutnya terangkat sebelum dia segera melenyapkannya. Dia memukul kepala Violet, lalu berkata dengan sinis, "Kalau kamu masih hidup, apa kamu nggak bisa cepat-cepat bangun? Apa kamu harus melihat orang menangis dulu?"Violet merasa pukulan Howard kuat sekali, kemudian dia berkata, "Di luar mungkin masih ada orangnya Edward. Kalau mereka tahu aku nggak mati, Romeo akan dalam bahaya."Gwen tercengang, lalu bertanya, "Romeo? Apa hubungannya ini dengan Romeo?""Pelan-pelan, tapi aku cuci muka dulu."Viole
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
"Sialan! Mayatnya hidup?!"William menjerit ketakutan, tapi Gwen memukul bagian belakang kepala William, lalu berkata, "Apa-apaan mayatnya hidup? Lihat baik-baik, Vio masih hidup!""Masih hidup?"William menunjuk muka Violet dan berkata, "Violet, wajahmu ...."Violet mengelap wajahnya dengan lengan bajunya, kemudian riasan pucat Violet menghilang.Violet berkata, "Ini riasan.""Astaga! Aku kira kamu benar-benar ...."William menelan kembali kata "mati".Ketika Howard melihat Violet, sudut mulutnya terangkat sebelum dia segera melenyapkannya. Dia memukul kepala Violet, lalu berkata dengan sinis, "Kalau kamu masih hidup, apa kamu nggak bisa cepat-cepat bangun? Apa kamu harus melihat orang menangis dulu?"Violet merasa pukulan Howard kuat sekali, kemudian dia berkata, "Di luar mungkin masih ada orangnya Edward. Kalau mereka tahu aku nggak mati, Romeo akan dalam bahaya."Gwen tercengang, lalu bertanya, "Romeo? Apa hubungannya ini dengan Romeo?""Pelan-pelan, tapi aku cuci muka dulu."Viole
Semua orang tercengang saat melihat itu.William langsung berkata, "Palsu! Ini pasti diedit! Bagaimana mungkin? Siapa yang menyebar hoax ini? Aku harus menuntutnya!"Gwen juga berkata, "Berita ini pasti palsu .... Mereka menyebarkan berita ini pasti untuk mengacaukan kita dengan sengaja!"Arianna diam sejenak, lalu dia melihat cincin berlian yang sedang dipegang Barry dan berkata, "Apa Charles berjuang mati-matian hari ini karena hal ini?"Semua orang langsung tertegun.Pada saat yang sama ....Edward membaca artikel berita sebelum berkata, "Bagus."Romeo bertanya, "Kamu sudah lama mendidik Isabella, tapi kamu membunuhnya dengan begitu mudah. Apa kamu nggak sedih?""Dia termasuk beruntung karena meninggal sebagai putri Keluarga Gloria."Edward berkata, "Mayat Violet sudah dibakar dan Isabella sudah nggak berguna. Mengorbankan Isabella untuk memicu kekacauan dan menggoyahkan empat keluarga besar .... Romeo, idemu ini sangat bagus."Romeo tidak berkata apa-apa ketika melihat tatapan bang
Tidak masalah kalau cuman Howard, tapi kini Barry dan Arianna juga berada di sini. Bulu kuduk William berdiri saat melihat Barry. Saat Charles digendong masuk oleh Barry, William tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Saat Wilson masuk, dia berdeham dan menggerakkan lengannya untuk menunjukkan keberaniannya.Ketika begitu banyak bos besar yang berkumpul, jangankan William, Wilson juga takut.Brandon dan Zayn berdiri di samping. Brandon bertanya, "Apa kamu membutuhkan peralatan medis? Aku bisa meminta orang memindahkannya kemari.""Nggak perlu. Keluarga Edris punya semuanya."Wilson maju, lalu menyentuh lengan Charles. Beberapa saat kemudian, dia membuka tangan Charles yang terkepal.Telapak tangan Charles sudah berdarah. Wilson tercengang dan berkata, "Dia benar-benar kejam terhadap dirinya sendiri."Setelah itu, Wilson mengambil cincin yang berlumuran darah itu dari tangan Charles. Dia melihat cincin tersebut, kemudian berkata dengan alis berkerut, "Berliannya besar sekali. Ini pa
"Bagaimana mungkin?"Arianna tersenyum, kemudian berkata, "Kita semua adalah teman lama. Kali ini kami datang hanya untuk menjemput orang kami. Nggak ada yang harus mati. Itu saja, kok.""Kalau hanya begitu, aku bisa mempertimbangkannya."Edward menatap Charles dan berkata, "Tapi, sepertinya orang itu nggak mau mengikuti kalian."Saat ini Howard melangkah maju, lalu berkata, "Kita bisa menyelesaikan masalah nanti. Walaupun kami nggak menginginkan nyawamu saat ini, kami pasti akan menginginkannya di masa depan."Charles tahu Howard ingin dia pergi. Tangannya yang sedang memegang cincin telah berdarah.Ketika Howard dan Barry melihat itu, mereka langsung menahan lengan Charles."Ayo," kata Barry.Mereka harus pergi sekarang.Atau bukan Edward saja yang mati, tapi mereka juga.Charles tidak mau bergerak meskipun dia sedang ditarik Barry dan Howard. Akhirnya, Howard berkata, "Kalau kamu nggak mau pergi, kita semua akan mati di sini. Hei, aku hidup belum cukup lama. Jangan membebaniku."Bra
"Aku akan membunuhmu!"Charles langsung mendongak, lalu menembak Edward tiga kali.Akan tetapi, sepertinya Edward sudah memprediksi apa yang akan dilakukan Charles. Dia hanya mengangkat tangannya, lalu menarik Aaron ke depannya.Tiga tembakan itu mengenai jantung Aaron.Sepertinya Aaron belum sadar apa yang terjadi tadi. Dia melihat dadanya dengan tak percaya. Pada saat ini rasa sakit telah menyebar ke seluruh tubuhnya.Aaron baru sadar kalau dia sudah mau mati.Dia menoleh ke Edward dan membuka mulutnya, tapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah Aaron mati, orang Edward baru mengepung Charles dan yang lainnya.Kali ini Charles datang memang untuk berjuang sampai mati. Kalau dia tidak bisa menyelamatkan Violet, dia juga tidak berencana kembali hidup-hidup.Saat ini Charles menggenggam erat cincin yang berlumuran darah itu.Ketika Romeo melihat itu, dia berkata, "Simpan tenagamu. Kamu bersikeras juga nggak bisa mengubah hasilnya. Kamu nggak akan bisa keluar hari ini, jad
Edward melihat luka tembak Violet kemarin.Baru Edward berkata, "Sayang sekali, padahal dia anak yang baik."Setelah itu, Edward meraih selimut untuk menutupi muka Violet. Dia berkata pada Romeo, "Violet sudah mati. Ini pasti akan membuat empat keluarga besar marah. Kamu tangani masalah ini, ya.""Bagaimana kamu ingin aku menanganinya?""Bakar dia."Edward berkata, "Rahasiakan kematian Violet dari dunia luar. Jangan bocorkan kejadian malam ini."Setelah mendengar apa yang dikatakan Edward, Romeo langsung berjalan ke tepi tempat tidur. Romeo mengeluarkan korek api, lalu dia segera membakar tirai. Tak lama kemudian, seluruh tempat tidur terbakar.Beberapa menit kemudian, wanita di tempat tidur dikelilingi api.Setelah Edward melihat wanita di tempat tidur terbakar, dia baru pergi dengan tenang.Begitu langit menjadi terang keesokan harinya, pemakaman Nyonya Besar Fernandez sudah diadakan.Beberapa orang mengangkat peti jenazah Nyonya Besar Fernandez dan keluar dari pintu Kediaman Fernand
Terdengar petir dan guntur di kamar lantai lima.Beberapa menit kemudian, Romeo yang sekujur tubuhnya penuh dengan darah berjalan masuk.Edward sedang melihat lukisan di dinding kamar, lalu bertanya, "Di mana dia? Apa dia sudah berbicara?"Romeo tidak berkata apa-apa.Baru Edward memutar tubuhnya.Dia melihat setengah badan Romeo penuh dengan darah. Romeo melemparkan pisau kecil berlumuran darah yang dipegangnya ke arah Edward. Lalu, Romeo berkata dengan sinis, "Dia sudah mati."Saat Edward mendengar Violet sudah mati, ekspresinya langsung berubah. "Sudah mati?"Edward maju dan mencengkeram kerah baju Romeo dengan kuat, kemudian berkata, "Aku menyuruhmu bertanya, siapa yang menyuruhmu membunuhnya?! Bagaimana dengan lokasinya? Apa kamu sudah tahu? Cepat katakan!"Romeo tahu kalau pria di depannya ini hanya ingin lokasi harta karun.Semua kata-kata yang Edward ucapkan sebelumnya tentang akan membantu Romeo dan Violet kembali bersama hanyalah sisi munafiknya.Karena mereka adalah ayah dan
Romeo diam-diam sudah memiliki tebakan.Dia hanya tahu hubungan Nenek dan Edward tidak baik.Namun, Romeo tidak pernah menyangka dia akan melakukan itu!Romeo segera tenang kembali. Seperti sedang mengontrol perasaannya saat ini, dia berkata dengan suara yang sangat rendah, "Keluar.""Tapi, Nyonya Besar ....""Keluar!""Baik, Tuan."Martha keluar dan menutup pintu sebelum pergi.Pintu kamar tertutup rapat.Tiba-tiba Romeo mengingat sepuluh tahun lebih yang lalu, Nenek juga menutup pintu ruang kerja seperti itu.Nenek selalu memerintahkannya dengan nada yang tegas. "Kamu nggak boleh keluar sebelum kamu selesai membaca buku-buku ini!"Ingatan itu kembali lagi.Romeo berlutut di lantai dan Nenek mencambuk punggungnya dengan rotan.Nenek berkata dengan tegas, "Kalau kamu nggak rajin, kamu nggak bisa sukses! Kalau kamu nggak bisa sukses, kamu nggak bisa melindungi keluarga ini!"Romeo yang masih remaja sedang berlutut di lantai sambil menahan rasa sakit. Dia merasa dihina, tapi dia tidak bi
Setelah Romeo meninggalkan kamar, Violet baru menghela napas.Dia bersandar di tempat tidur dan tampak bingung.Namun, kedatangan Edward memberinya banyak informasi.Satu, Edward terlahir kembali.Dua, harta karun Kota Poseidon dan kelahiran kembali berkaitan.Tiga, Edward adalah pembunuh orang tuanya dan orang tua Charles. Bahkan orang tua Nathan dan Nicholas juga tidak dilepaskannya.Empat ....Ketika Violet memikirkan poin keempat, dia merasakan sakit kepala yang luar biasa.Edward mengira dia tahu lokasi harta karun Kota Poseidon.Namun, sebenarnya dia tidak tahu.Jangan-jangan dia telah melupakan ingatan yang sangat penting?Pada saat yang sama, di Kediaman Edris ....Nathan sedang bersandar di depan jendela. Sebuah ingatan dari beberapa tahun yang lalu muncul di dalam benaknya. Violet berlari ke arahnya, kemudian memeluk kakinya."Kakak, mereka sedang ngapain?""Mereka sedang melakukan sesuatu untuk melindungi kota.""Apa kota ini sangat berbahaya? Kenapa mau dilindungi?""Ada ba