Setelah itu, senyuman Nathan menjadi makin lebar. Dia berkata, "Karena kamu pernah melukai Violet, aku tentu nggak akan melupakannya begitu saja."Lalu, Eddie mengangkat tangannya yang memegang pisau tinggi-tinggi sebelum dia mengayun turun ke bahu Agnes. Ketika pisau itu hampir mendarat, Sherman bergegas berkata, "Aku setuju!"Nathan menuangkan teh dengan tenang sambil berkata, "Sebenarnya nggak peduli Tuan Sherman setuju atau nggak hari ini, aku akan tetap mengantar kalian ke Keluarga Knowles. Tapi, utang di antara kita tetap harus diselesaikan, 'kan?"Meskipun Nathan sedang tersenyum, tatapan matanya tidak tampak bersahabat sedikit pun.Sherman tentu tahu apa maksud Nathan. Dia mengangkat tangannya tanpa ragu, lalu menusuk bahunya sendiri.Suara tusukan itu terdengar nyaring. Wajah Agnes langsung memucat saat melihat itu."Kak!""Karena Tuan Sherman sangat tulus, aku akan menerima permintaan maafmu dengan enggan."Nathan berkata pada Eddie, "Berhenti menakuti Nona Agnes. Utus bebera
Nathan mendadak meraih lencana di atas meja itu, lalu dia mencengkeramnya sedikit. Terdengar suara logam yang nyaring. Nathan mengeluarkan cip kecil dari dalam, kemudian berkata, "Informasi anggota Iluminati disembunyikan di lencana ini. Cip ini adalah bukti untuk mengkonfirmasi anggota Iluminati. Kamu kehilangan cip ini lima tahun yang lalu dan sekarang ditemukan olehku. Apa cip ini nggak cukup untuk membuktikan kamu adalah anggota Iluminati?""Kamu tahu?"Nada Sherman menjadi makin waspada.Kalau dulu dia selalu berpikir Nathan hanya sengaja bersikap misterius, sekarang dia merasa dia harus menilai ulang Nathan.Apa ... Nathan benar-benar bisa menemukan lencana yang dihilangkannya saat kecelakaan mobilnya di lereng bukit lima tahun lalu?Kalau itu benar, orang ini terlalu menyeramkan.Lencana itu ibarat sebutir pasir di gunung. Itu seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Namun, bisa-bisanya Nathan menemukannya.Tampaknya rumor tentang dia di Kota Poseidon sama sekali tidak sa
Pengawal seperti ini yang hampir rela menghabiskan seumur hidupnya di Kediaman Edris tidak ada bedanya dengan para pembunuh bayaran yang dilatih secara khusus di zaman kuno.Bahkan Sherman tidak berani bersikap lengah sedikit pun saat dia muncul di Kediaman Edris."Aku sudah datang. Seharusnya kalian turun dan menyambut tamu, 'kan?"Setelah Sherman mengatakan itu, malah tidak ada suara lain di sekitar.Dia melihat lampu lift di depannya tiba-tiba menyala. Sherman berjalan mendekat, lalu pintu lift pun terbuka.Setelah Sherman masuk ke dalam lift, lift naik ke lantai dua secara otomatis.Saat pintu lift terbuka di lantai dua, Sherman berjalan keluar.Tata letak lantai dua seperti labirin dan koridornya gelap gulita.Sherman baru mengambil satu langkah ketika sederet lampu menyala di koridor sebelah kiri.Sherman mengikuti instruksi dan berjalan masuk.Sebuah pintu terbuka.Nathan yang sedang duduk di depan meja menatap Sherman. Lalu, dia tersenyum sambil berkata, "Tuan Sherman, ini pert
Tengah malam, Kediaman Edris di luar negeri.Nathan sedang duduk di ruang kerja. Terdengar suara gemeresik dari halaman.Suara itu tidak berlangsung lama. Kira-kira 10 menit kemudian, Eddie sudah kembali ke ruang kerja Nathan. Dia berkata pada Nathan, "Tuan, semuanya sudah dibereskan.""Kasihan. Mereka sudah bersusah payah menemukan tempat ini, tapi akhirnya semuanya sia-sia."Nathan berkata, "Antar mereka kembali. Aku ingin mereka tahu kalau Kediaman Edris bukanlah tempat yang bisa mereka terobos masuk, begitu juga dengan rumah ini.""Baik, Tuan."Eddie segera pergi.Belasan mayat muncul di halaman Kediaman Edris.Begitu Eddie mengangkat tangannya, pengawal Keluarga Edris yang bersembunyi segera menyeret keluar mayat-mayat itu. Beberapa menit kemudian, halaman kembali bersih. Angin bertiup dengan tenang dan seolah-olah tidak ada yang pernah datang.Nathan menatap gambar burung foniks di atas meja dan tenggelam dalam pikirannya.Beberapa menit kemudian, Eddie kembali dan berkata, "Tuan
"Nggak. Aku cuma menipunya."Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Bijih ini sudah disembunyikan Howard. Iluminati saja nggak bisa menemukannya dan terpaksa menangkap Howard. Itu berarti Howard berhasil menyembunyikannya. Menurutku, lebih baik kita nggak tahu dulu. Kalau nggak, selanjutnya yang dalam bahaya mungkin kita.""Ini alasannya Howard nggak mau mengatakannya.""Aku tahu."Violet berkata, "Dia takut setelah kita tahu, kita juga akan diincar Iluminati. Karena itu, dia nggak mengatakannya dan aku berhenti bertanya.""Jadi, kenapa kamu bilang kamu sudah tahu?""Aku hanya ingin bercanda dengannya. Kalau aku dapat menebaknya dengan sangat mudah, itu berarti aku lebih pintar daripada orang Iluminati, dong.""Istriku memang pintar."Kemudian, Charles mengusap kepala Violet."Hentikan. Aku rasa kita belum bisa pulang ke Kota Poseidon sekarang. Karena ada anggota Iluminati di luar negeri, pasti ada sarang Iluminati di sini. Karena kita sudah di sini, ayo selidiki. Mari kita lih
Kekuasaan Howard baru saja direbut Nicholas. Dia baru mendapatkan kekuasaannya kembali beberapa waktu yang lalu.Violet pun sedikit curiga. Sebenarnya dari mana Howard mendapatkan uang sebanyak itu untuk membeli bijih yang sangat mahal?Saat menghadapi kecurigaan Violet, Howard berkata dengan tenang, "Siapa bilang bijih itu harus dibeli?""Kalau kamu nggak membelinya ...."Violet tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia telah menebak trik Howard. Dia langsung memukul lengan Howard, kemudian berkata dengan ekspresi masam, "Kamu terlibat dalam kejahatan lagi?""Aku bukan Charles! Pekerjaanku memang bisnis ilegal. Kamu peduli pada orangmu saja. Ngapain kamu peduli padaku?"Begitu Howard selesai berbicara, Charles melirik Howard. Sorot mata itu seolah-olah berkata: coba kamu membuat istriku marah lagi.Howard menghela napas berat sebelum berkata, "Tenang saja. Aku nggak melakukan apa-apa padanya. Dia memberikan bijihnya kepadaku dan aku ada memberinya uang. Dia nggak rugi."Setelah mendengar ja