Share

Bab 14

Marwa merutuki dirinya yang telah melakukan hal yang ceroboh. Kenapa pula ia harus merekam kelakuan iparnya, ditambah lagi memberitahukan kepada Dito seolah mengancam akan diberitahukan pada Gita. Ia juga menyesali kenapa harus memanggil nama ipar lelakinya itu.

"Semoga saja ga apa-apa," gumam Marwa kemudian memghembuskan napas agar lebih tenang dan mulai mengambil barang yang ia inginkan.

Namun, langkahnya terhenti ketika membalikkaan badan seorang perempuan kurang bahan tengah menghadangnya.

"Lo, kenal Dito?" tanya perempuan yang tadi bersama kakak iparnya.

Marwa bergeming sambil menatap heran.

"Lo budeg, ya?" maki perempuan itu.

Keduaa mata Marwa membulat kemudian bertekuk tanda tidak suka. Ia memutar bola matanya. Menganggap perempuan di hadapan tak perlu diladeni. Marwa memilih untuk pergi dan tak menanggapi. Namun, lagi-lagi ia dihadang. Satu tangan perempuan itu menggaet lengan Marwa.

"Selain budeg ternyata Lo kurang ajar juga, ya. Diajak ngomong bukannya nyahut malah mau perg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status