Share

Bab 42

"Ada apa, sih, Ri?" Tuan Raihan kembali bertanya. Menyimpan tas jinjing hitam yang biasa dibawanya bekerja di atas sofa. Lalu menggulung lengan kemeja navy yang digunakannya hingga ke siku. Matanya masih memandang ke arah Riana yang berwajah sembab.

"Gak apa-apa. Kakak tuh kepo terus sama urusan cewek," jawab Riana sambil menyusut cairan bening yang tersisa di kedua ujung netra sipitnya.

"Beneran gak apa-apa? Kakak itu bukan kepo, tapi khawatir. Takut terjadi sesuatu sama kamu. Ya, meskipun kadang nyebelin, manja, cerewet, tapi kakak sayang." Tuan Raihan sedikit tergelak membuat bibir ranum Riana mengerucut seketika.

"Tuh, kan. Malah ngeledek lagi." Riana menghentakkan kakinya ke lantai. Membuatku tersipu melihat kelakuannya.

"Kakak percaya, selama Rindu ada di deket kamu, kamu akan baik-baik saja. Eh, tapi. Kok, kebalik ya? Bukannya kamu itu lebih tua dari Rindu? Harusnya sikapmu lebih dewasa dong," tutur Tuan Raihan.

"Ye ... biarin. Aku ini memang manja dan gemesin," sahut Riana ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aqila Febriana
kk aku mampir tpi maaf aku maraton karna ngrit koin ya k
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status