Share

Bab 43

"Enggak, kok, Tuan. Beneran. Saya gak gak pernah minta Riana untuk mengajak saya ke Bali," belaku buru-buru. Takutnya Tuan Raihan berpikir akulah yang sudah menghasut Riana.

"Saya tau, kok. Kamu tenang aja. Saya yakin ini cuma akal-akalan Riana biar bisa liburan." Tuan Raihan memijit hidung mancung Riana, gemes.

"Habisnya ... selama ini, tiap aku minta liburan pasti gak diizinin. Apalagi alasannya kalau kakak takut terjadi sesuatu sama aku. Khawatir gini lah, gitu lah, gak ada yang nemenin lah, Raisa masih kecil lah. Kalau sekarang kan ada Rindu yang nemenin. Raisa juga udah cukup besar buat diajak liburan." Riana menjelaskan alasannya dengan muka sedikit ditekuk.

"Ri, kita kan udah berencana untuk berkunjung lagi ke rumah kakek sama nenek. Kamu gak inget pesan mereka waktu itu?" tanya Tuan Raihan mengingatkan peristiwa beberapa bulan silam.

"Apa yang dikatakan Tuan Raihan bener, Ri. Lebih baik liburannya di kampung kakek sama nenek saja. Mumpung mereka masih ada loh." Aku ikut member
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status