Share

Arman marah

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULI

Part 22

Pov Naya

Kuraih beberapa berkas yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Tidak lupa ponsel dan headset. Aku butuh itu untuk bisa fokus. Kulirik jam yang ada di pergelangan tangan. Ternyata sudah pukul delapan pagi.

Hari ini aku ada janji dengan Pak Wira. Aku tidak boleh terlambat. Karena katanya dia ada jadwal lainnya setelah ini. Setelah pertemuan tidak sengaja kemarin, membuatku lebih sering berkomunikasi dengannya.

Apalagi setelah waktu itu dia membantuku menenangkan Daffa yang sedang menangis. Karena jarang-jarang Daffa mau digendong oleh orang lain.

"Nay, makan dulu," ujar Ibu saat aku baru saja keluar kamar.

"Nggak sempat lagi, Umi. Aku buru-buru," tolakku lembut kemudian meraih Daffa dalam gendongan Umi. Aku membuka resleting baju kemudian memberikan Daffa ASI.

Karena kata Umi, biar Daffa dijaga oleh Umi saja. Lagian aku juga pergi tidak lama, jadi Umi ingin menghabiskan waktu bersama cucu tercintanya. Untungnya selain minum ASI, Daffa juga min
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status