Share

9

Author: Disi77
last update Last Updated: 2025-01-04 09:43:13

Setelah fans-nya Tina pergi, dia langsung menatap kesal pada Jason dan bertanya, “Apa maksudmu kalau kamu bukan kekasihku?”

“Bukankah kamu harus menjaga imej mu sebagai model. Tidak boleh ada skandal?” Jason menjawab santai, bahkan dia tak merasa bersalah sudah membuat Tina marah.

“Skandal? Apa yang bicarakan?”

“Tina, aku adalah lelaki yang sudah menikah dan punya istri ... bagaimana kalau fans mu tadi tahu, lalu membuat gosip hingga jadi skandal.”

Tina terkejut dengan jawaban Jason. “Jason, sejak kapan kamu punya istri?”

Alex bilang Jason tak pernah mengakui Lisa sebagai istrinya. Dia selalu merasa masih lajang, tidak suka jika disebut sudah menikah dan punya istri. Tapi, kenapa sekarang Jason berkata seperti itu membuat Tina tak terima.

“Bukankah kamu mengatakan akan bercerai dengan Lisa?”

“Benar, tapi saat ini statusku masih menikah. Aku dan Lisa belum resmi bercerai.”

“Hei, Jason! Jangan bilang kalau kamu tidak ingin bercerai dan ingin mempertahankan pernikahanmu dengan Lisa?” Tina berkata dengan tatapan menyelidik. 

Sungguh aneh. Tina sangat bahagia saat Alex menceritakan kalau Jason sangat membenci Lisa. Itulah alasannya dia sangat bersemangat. Namun, ekspresi Jason sangat mengatakan belum bercerai dengan Lisa, seakan dia tak rela.

Jason terdiam sesaat. Ia bingung dan tak mengerti, mengapa sangat berat untuk berpisah dengan Lisa. Namun, saat ingatan tentang wanita itu yang seorang tuli dan cacat, langsung membuatnya sadar.

Apa lagi jika dibandingkan dengan Tina yang sekarang berada di hadapannya. Sangat jauh berbeda. Akan tetapi, tiba-tiba saja rasa sakit hatinya pada Tina muncul. 

Bukankah semua ini salah Tina? Dia meninggalkan dirinya di hari pernikahan, sehingga Lisa menggantikannya. 

“Jason, apa kamu tidak menghargai pengorbananku? Aku membatalkan kontrak di luar negri  demi bisa kembali pulang ke sini menemuimu, bersamamu kembali ... kenapa kamu begini padaku? Atau jangan-jangan ucapanku tadi benar, kamu tak ingin bercerai dengan Lisa?”

Tina lalu menunduk. Ia terlihat bersedih. “Atau kamu belum bisa memaafkan kesalahanku dulu, Jason? Kamu masih membenciku?” tanyanya terisak.

Air mata Tina menetes saat menatap Jason. Ia ingin menunjukkan agar Jason melihat kesungguhannya. Akan tetapi, semua itu pura-pura.

Di dalam hatinya, Tina marah. Ia bisa melihat jika Jason seperti kehilangan Lisa. Tina harus bisa mengambil simpatinya Jason.

Sebenarnya tiga tahun lalu, saat Tina memutuskan untuk pergi dan membatalkan pernikahannya dengan Jason, karena dia sudah punya kekasih lain. Kekasihnya itu yang menjanjikannya akan membuat Tina terkenal dalam waktu singkat. Namun, semua itu omong kosong.

Raymond Jordan, kekasihnya ternyata seorang penipu. Tina terpaksa bekerja paruh baya demi mencukupi kehidupannya di negeri asing. Hingga keberuntungan mempertemukannya dengan Jenifer Molley, wanita muda yang sedang mengikuti seleksi sebagai modeling.

Tina yang sebelumnya menguasai tentang dunia modeling, mengajari Jenifer dan membantunya mengejar impiannya agar bisa lolos seleksi sebagai model. Tentu saja Jenifer dengan senang hati dan mengira Tina adalah teman yang baik. Sayangnya, Tina punya niat buruk.

Saat hari seleksi tiba, dia membuat wanita itu celaka dan mengubah semua data Jenifer dengan dirinya. Tina bahkan memutarbalikan fakta. Jenifer yang marah mendatangi tempat seleksi dan membuat kekacauan. 

Namun, Tina pandai berakting. Dia membuat jenifer dipenjara dengan tuduhan membuat tindakan meresahkan. 

Tina pun berhasil meraih beberapa penghargaan sebagai model terbaik. Dia melupakan cara untuk bisa menjadi seorang model. Tina pikir semua itu adalah hasil kerja kerasnya.

Saat itu dia berkomunikasi dengan Alex. Hingga Alex—sepupu Jason itu menceritakan jika Jason tak bahagia dan meminta Tina pulang. Tina merasa terharu, karena Jason pasti masih mencintainya.

Lalu sekarang, ucapan Alex sungguh berbeda. Jason sangat menjaga jarak dengannya. Tina tak bisa menerima ini, apa lagi jika Jason benar-benar menyukai Lisa.

“Wanita cacat itu tak pantas dicintai! Aku sekarang sudah sukses dan terkenal, seharusnya Jason hanya melihatku saja!” Tina berkata dalam hati penuh tekad. 

Makan siang mereka harus berakhir, Jason mendapatkan telepon dari sekretarisnya. Tina masih menunggu jawaban Jason dengan air mata pura-puranya. Namun, Jason hanya meminta maaf dan meminta Tina untuk fokus pada karirnya.

“Besok aku dan Lisa sudah membuat janji akan mengurus perceraian,” kata Jason sebelum pergi.

Tina tersenyum puas. Dia harus memastikan Jason dan Lisa bercerai. “Apakah besok aku boleh mengantarmu? Aku kira kamu butuh seseorang untuk memberimu semangat dan pelindung?” Tina menawarkan diri.

“Siapa tahu Lisa berubah dan justru memohon padamu dengan tak tahu diri.”

Jason terdiam. Ia teringat balasan pesan singkatnya Lisa dan juga sebelum wanita itu meninggalkan villa setelah mengatakan permintaan cerai. “Mari kita bercerai!” 

Saat itu Lisa berkata dengan memakai gaun cerah. Jason tahu, Lisa akan memakai pakaian cerah jika hatinya sedang gembira. Apakah perceraian membuatnya bahagia? 

Ah, tidak! Dia pun bahagia bisa bercerai. Jason lantas menatap Tina yang menunggu jawaban darinya. “Tidak usah! Lisa bukan masalah besar untukku.”

Setelah berkata demikian, Jason langsung pergi. Tina lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Lisa. Namun, panggilan teleponnya tak dijawab.

“Menyebalkan sekali! Beraninya wanita cacat itu tak menjawab teleponku!”

Tina mencoba menelponnya sekali lagi. Dia harus memastikan Lisa menerima gugatan perceraian Jason. Jason harus kembali padanya.

Namun, kali ini Lisa terus menolak panggilan teleponnya. Tina marah. Kemudian ia memilih mengirim pesan berisi ancaman dan hinaan.

“Oh beraninya dia berbuat seperti ini! Dia menolak panggilan teleponku, pesan pun diabaikannya.”

“Sebaiknya aku menghubungi Alex dan memintanya mencari tahu di mana dia tinggal. Lebih baik kutemui secara langsung, wanita cacat itu!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   133. End

    Lisa hendak membuka mulutnya, tetapi Ryan menggeleng, isyarat dia belum selesai dengan ucapannya. Namun, Jason menyela. “Ryan, kamu tak perlu melakukan ini semua! Kamu berlebihan dan hanya akan membuat semua ini tak nyaman. Kita juga pernah membahas ini, bukan? Jangan membebani Lisa!”“Tidak, Jason! Justru aku harus melakukan ini semua. Kalian masih saling mencintai dan aku tak ingin terjebak dengan rasa bersalah di sisa hidupku.” Suara Ryan tegas tanpa keraguan.“Aku sadar, kalau kalian sebenarnya saling berkorban, menjaga hati agar orang yang kalian cintai tak terluka. Namun, itu tidak benar! Aku tak ingin terlihat egois, Jason. Lisa tak akan bahagia jika terus bersamaku. Di dalam hatinya Lisa hanya ada kamu ... Jason Abraham!” Ryan menambahkan dengan tegas dan penuh keyakinan. “Kamu tahu kebahagiaanku adalah me

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   132.

    Ryan terdiam dan termenung setelah Alexandra pergi. Tentu saja semua ucapan Alexandra memang benar. Beberapa ingatan mencuat seolah memberikan dukungan dengan semua ajakan Alexandra.Terutama tentang Lisa. Ryan menemukan sebuah obat yang merupakan alat kontrasepsi darurat. Saat itu dia berpikir Lisa memang belum siap untuk hamil atau memang karena mereka belum menikah.“Sepertinya itu alasan hatinya Lisa. Dia pasti masih belum melangkah maju dari Jason,” gumam Ryan mencoba menyimpulkan.Dulu, dirinya dirundung ambisi yang tinggi untuk mendapatkan Lisa. Apa lagi saat tahu jika Lisa yang selama ini dicintainya, ternyata disakiti oleh lelaki lain. Tujuan awalnya yang hanya ingin melindungi berubah menjadi ambisi.Semuanya berubah setelah melihat bagaimana Lisa m

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   131.

    “Biarkan dia masuk!”Ryan yang sudah berada di kantornya terlihat ragu dan bingung saat sekretarisnya mengatakan seorang wanita ingin bertemu dengannya. Wanita itu mengatakan ingin membahas tentang Lisa. Dia pun melihat rupa wanita itu dari CCTV, tetapi tak mengenalnya.“Mungkin itu teman masa kecil Lisa atau memang dulu mengenalnya?” gumam Ryan meyakinkan dirinya.Bukan tanpa alasan, sejak Lisa tinggal di panti asuhan, dia selalu terbuka padanya. Wajar saja jika Ryan mengenal siapa saja yang mengenal Lisa dengan baik. Seingatnya, Lisa tak banyak memiliki teman.“Silahkan masuk!” seru Ryan mendengar pintu ruangan kerjanya diketuk.Wanita cantik anggun dan berkelas melangkah tanpa ragu

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   130.

    “Bukan tentang Sean, tetapi tentang kamu.” Olivia menjawab dengan wajah serius.Lisa tampak terkejut dan bingung. Namun, dia tak punya pilihan untuk menolak mendengar penjelasan Olivia. Mereka berbincang sebentar di dalam mobil sesuai permintaan Olivia.“Sejujurnya ini semua berawal dari keegoisanku, Lisa. Seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik dan lebih sering memberikan ucapan terima kasih,” kata Olivia memulai pembahasan berat.Olivia terdiam sejenak, menghirup napas dalam, mengingat pembahasan dengan Lisa akan sangat panjang. Lisa pun hanya diam dan menyimak. Dia memberikan kesempatan pada Olivia menjelaskan semua isi hatinya.Tak tahu apa intinya perbincangannya, yang jelas Lisa merasa was-was. Jantungnya terasa berdebar kencang, te

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   129.

    Tina ditemukan meninggal esok harinya. Dia bunuh diri menegak cairan pembersih toilet. Tak ada yang menangisi kematiannya.Mike, ayahnya bahkan merutuki perbuatan bodoh Tina. “Kenapa kamu menjadi lemah, Tina? Seharusnya kamu berpikir mencari cara agar bisa bebas.”“Sepertinya aku terlalu memanjakannya sehingga Tina tak bisa menjadi pintar.”Namun, Mike tetap berpura-pura merasa sedih dan menangis kencang saat polisi mengizinkan melihat jasad Tina untuk yang terakhir. Mike meminta agar kematian Tina diusut dan mencari penyebab bunuh dirinya, tetapi permintaannya tak dikabulkan. Padahal dia berpikir, mungkin saja bisa meringankan hukuman untuknya.“Tak ada keanehan pada Katrina Wilde. Dia pasti merasa tertekan dan putus asa karena semua kejaha

  • Ketika Istri Billionaire Pergi   128.

    “Untuk apa kau menemuiku? Apa belum puas melihatku menderita?” Suara Tina sinis dan ketus. Wajahnya lemas dan penuh keputusasaan.Jenifer menuntut Tina menipu dan menapuasi kontrak. Tentu saja Jenifer bisa melakukannya sebab uang pembayaran untuk Tina sudah diterima. Dengan bukti yang tersiar secara langsung saat jumpa pers Tina, membuat tuntutan kuat dan tak terbantahkan.Tina juga terjerat tuntutan Nania, sebagai kaki tangan Mike pada kasus penipuan. Semuanya membuat Tina tak akan bisa lolos dari jerat hukum. Dia juga dibenci dan dihujat para penggemarnya.Nama Tina langsung meredup. Semua usahanya sia-sia dan dia kini sendirian dalam kesengsaraan. Nania pun memastikan Tina tak berada dalam gedung yang sama di penjara. Terakhir dari Ryan.Sesuai yang direnc

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status