Share

Bab 2

Penulis: Alexa Alvaren
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-11 07:58:02

---

Hati yang Luka Tak Membuatku Lupa Cara Berpikir

Senyum sinis mengembang di wajahku. Sakit hati memang membakar, tapi tak membuat pikiranku tumpul. Justru dari luka itu, sebuah ide gila melintas di kepalaku seperti kilat—tajam, menyilaukan, dan mematikan.

Aku memastikan napas pria brengs*k di depanku masih teratur, terlelap dalam mimpi busuknya. Dengan hati-hati, kuselipkan tangan ke dalam saku baju tidurku, mengeluarkan ponsel. Dalam hitungan detik, aku mengkloning isi ponselnya. Menyalin semua—kontak, aplikasi, hingga kode verifikasi yang masuk. Sempurna.

Lega. Aku berhasil sebelum pengkhianat itu membuka mata. Kuletakkan kembali ponselnya, pelan, lalu keluar dari kamar tamu seperti pencuri yang baru saja menyelesaikan misi penting. Kututup pintu perlahan, lalu melangkah ke kamarku, menemukan Anggia, anakku, masih terlelap.

Mataku terasa panas. Tubuh mungil itu begitu tenang, begitu polos—tak tahu bahwa ayah yang seharusnya menjadi cinta pertamanya justru menjelma jadi sosok paling keji. Dunia terlalu kejam padanya. Pada kami.

Aku menarik napas panjang, menelan rasa sakit dan amarah yang hampir menumpuk di dada.

**

Namaku Alexa Wardana. Dan menikah dengan Ryan Gunawan adalah kesalahan terbaik dalam hidupku. Dulu dia karyawan biasa di perusahaan keluargaku. Kini, dia monster berkedok suami.

Dulu dia romantis, kini ucapan manis pun seperti barang langka. Bahkan sejak tubuhku berubah setelah melahirkan, seolah aku ini makhluk menjijikkan. Satu minggu terakhir, suara anaknya pun tak pernah ditanyakan.

Pagi ini, matahari menyelinap dari sela gorden. Aku sudah mandi, Anggia pun demikian. Sementara Ryan? Masih di kamar tamu—tempatnya sekarang sejak kami tak lagi berbagi ranjang.

Setelah menyusui Anggia yang manis dan kembali menidurkannya, aku keluar menuju dapur. Membuat sarapan untuk diriku sendiri dan secangkir teh untuk suami yang entah masih layak kusebut begitu. Bukan karena peduli, tapi karena aku tahu... pertunjukan ini belum selesai.

Saat aku tengah menikmati roti bakarku, teriakan khasnya menggema dari kamar tamu.

"Alexa! Kenapa tidak kau bangunkan aku, hah?! Aku ada janji penting pagi ini! Dasar istri tak berguna!"

Aku tak menjawab. Sudah terlalu kebal untuk bereaksi. Suapanku tetap berjalan santai, satu gigitan, satu teguk. Tak ada yang berubah.

"Kau budeg, ya?!"

"Maaf, Mas. Aku juga baru bangun," kataku datar, sambil menahan tawa dalam hati.

Ia hendak membalas, namun ponselnya berdering berkali-kali. Seketika raut wajahnya berubah. Dari garang jadi lembek. Matanya tak lagi ke arahku, tapi ke layar ponsel.

Aku melirik sekilas, lalu tersenyum kecil.

"Sudah pasti dari pelacur kesayangannya," gumamku dalam hati.

Ia pergi begitu saja. Teh yang kuletakkan tetap utuh, seperti rasa cintanya yang sejak lama telah basi. Begitu suara mobilnya menghilang di kejauhan, aku mengeluarkan ponselku.

Kubuka aplikasi W******p hasil kloningan.

"Mas, kok lama sih. Katanya mau jemput aku."

"Iya sayang, Mas udah mau jalan. Tunggu ya."

"Aku udah dandan cantik nih. Kita sarapan di tempat biasa ya. See you!"

Jijik. Mual. Tapi juga... puas. Aku membuka lebih banyak chat. Dan di sanalah kebenaran menyembur seperti lava.

Tak hanya karena tubuhku yang berubah, atau karena hartaku yang menggiurkan—tapi karena cinta yang selama ini kupupuk, ternyata hanya jadi alas kaki bagi dua pengkhianat: suamiku dan sahabatku sendiri, Sintya. Sekretaris pribadi yang juga selingkuhan pribadinya. Mereka merancang kudeta. Di perusahaan dan di hatiku.

Ku-screenshot semua bukti. Dari pesan mesra hingga percakapan tentang manipulasi laporan keuangan. Aku tahu apa yang harus kulakukan.

Kupanggil orang kepercayaan Papa, Om Wijaya. Kutarik kembali hak atas perusahaan yang selama ini diam-diam hampir dirampas.

Dan satu permintaan terakhir sebelum kututup telepon.

“Om, aku butuh dua ART dan satu babysitter. Kirim secepatnya. Aku butuh mereka hari ini.”

“Baik. Kapan kamu mulai bergerak?”

“Tiga minggu lagi. Aku ingin mereka menikmati akhir dari permainan ini... sebelum aku membalikkan papan dan menjatuhkan semua bidak yang mereka banggakan.”

Sore harinya, tiga orang sudah berdiri di depan rumahku. Tepat waktu, seperti rencana yang akan segera kutuntaskan.

Malam itu, aku berdiri di depan cermin, menatap refleksi diriku dengan senyum puas.

“Kau lupa siapa aku, Mas.”

Namun belum sempat aku berbalik, terdengar suara dari arah pintu utama. Suara yang tak asing. Suara yang tak seharusnya kudengar malam itu.

Dan saat kuintip dari balik tirai...

Aku melihatnya.

Bersama Sintya.

Masuk ke rumah ini.

Tanpa mereka tahu...

Aku sudah menunggu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 3

    Karena Ryan pergi pagi dan pulang sampai tengah malam bahkan sering juga tak pulang, membuatnya tak menyadari adanya orang yang bekerja di rumah.Aku juga memberi arahan pada kedua Asisten Rumah Tangga dan Baby Sister, agar jangan menampakkan diri sebelum suamiku berangkat kerja atau selama suamiku berada di rumah. Agar rencana balas dendam ku tak terbaca oleh suamiku. Tiga Minggu berlalu tanpa terasa.Selama itu pula aku olah raga rutin, senam, lari pagi dan yoga. Makanan yang masuk ke dalam perutku pun dalam pengawasan ahli gizi yang membantuku untuk dapat menurunkan berat badan. Aku pun mulai rajin kesalon dan skincare_an.Aku mematut diri di depan cermin dan tersenyum puas, melihat perubahan drastis penampilan dan berat badanku. Meski belum mencapai hasil maksimal tapi sudah lumayan cukup untuk membuat dua manusia pengkhianat itu support jantung.Aku tersenyum puas dengan mata menyipit. Ku pastikan suamiku itu akan menyesal telah menduakan ku dan menghina bobot tubuhku.DrrrtDrrr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 4

    Ryan yang tak menyadari keberadaan ku membalikkan tubuhnya bersiap akan memasuki kamar. Bola matanya membulat dan wajahnya terlihat pucat pasi, saat melihatku berdiri di belakangnya."A_Alexa...." Gumamnya dengan bibir bergetar dan wajah seakan tak berdarah. Pias!"Hay Mas! Tadi katanya lagi sibuk di kantor. Aku baru tahu kalau kantorku pindah ke kamar hotel." Ucapku yang menatap tajam ke kedua netranya memang berniat mengintimidasinya.Ryan melotot melihat tubuhku dari atas hingga ke bawah. Bahkan terlihat mengedipkan kedua netranya berkali-kali seakan memperjelas penglihatannya saat ini."Kenapa, Mas? Nggak usah kaget gitu lah," kilahku berniat menyadarkannya dengan bibir tertarik sebelah keatas."Alexa, bagaimana bisa kamu...."Aku tahu pria yang masih menjadi suamiku ini terkejut sekaligus terpana melihat penampilan dan bentuk tubuhku kali ini. Terbaca dari matanya yang membulat menelusuri tiap jengkal tubuh yang berbalut busana cesual nan modis.Tentu, suamiku terkejut. Pasti dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 5

    Ryan tiba, yang di iringi langkah Sintya ikut masuk ke ruang rapat dengan napas terengah-engah. Mereka yang baru saja ikut bergabung dalam ruangan ini, menatap tajam ke arahku. Terutama suamiku Ryan yang mengepalkan kedua tangannya, karena melihat aku duduk di tempat yang biasa ia tempati, kursi kebesaran yang menjadikannya orang nomor satu di perusahaan serta memegang tampuk kekuasaan."Dengan ini saya Alexa Wardana pemilik tunggal perusahaan menyatakan mengambil alih kembali perusahaan warisan orang tua saya Tio Wardana dari Ryan Aldera yang selama ini menjadi pengganti sementara. Semoga untuk kedepannya perusahaan ini akan lebih maju dengan karyawan yang setia dan memiliki loyalitas tinggi," tuturku dengan lantang diiringi tepuk tangan dari semua yang ada di ruangan.Tapi tak begitu dengan suamiku, jangankan bertepuk tangan, senyum dari bibirnya pun seakan musnah. Mas Ryan menatapku tajam seakan ingin menelanku hidup-hidup saat itu juga, sementara Sintya terlihat kacau karena ia pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 6

    "Cinta! Cinta seperti apa? Dan satu hal lagi, jangan jadikan Anggia sebagai alasan kita untuk terus bersama. Karena selama ini pun kau tidak pernah ada waktu untuk bersamanya." Cerca ku yang muak mendengar alasan yang menjadikan Anggia sebagai tumbal keegoisannya."Ok, terserah! Kamu terlalu sombong dengan kekayaanmu, kalau bukan karena aku! Belum tentu perusahaan ini akan berkembang. Kamu nggak ngerti apa-apa Alexa," geramnya mulai memperlihatkan sifat aslinya."Oh, Ok. Wajar dong aku sombong. Semua milik ayahku tentu dan sudah sudah pasti sekarang menjadi milikku. Kamu nggak lupakan, suamiku sayang! Ya, untuk kerja kerasmu selama ini takkan ku pungkiri, ada keringatmu disana. Tapi ku harap kau juga tak lupa, berapa banyak uang perusahaan yang kau mainkan untuk jalan bersama gundikmu itu! Dan satu lagi, ku harap kau juga tak lupa, kalau dulu kau pernah mengajariku dan aku pernah duduk di kursi itu?" Ucapku sedikit pongah dan panjang lebar, sedikit menunjukkan taring di hadapan suami

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 7

    POV Author Flashback on.Ryan yang nggak menyangka dengan apa yang di lakukan sang istri, merasa kesal dan harga dirinya di injak-injak. Tangannya mengepal kuat saat melihat wanita yang masih menjadi istrinya itu kembali mengalihkan kuasa perusahaan ke tangannya.Sakitnya lagi, semua staf dan petinggi tak satupun berpihak padanya. Sintya yang masih setia berdiri disamping Ryan pun ikut merasa gusar melihat pemandangan di hadapannya kini. Sahabat yang ia rebut suaminya itu, kini malah berdiri dan mengucapkan kata yang membuat dirinya syok. "Bagaimana mungkin Alexa yang memimpin perusahaan ini? Bagaimana dengan posisiku? Mas Ryan aja lengser, apalagi aku?" lirih Sintya.Tatapan mata yang tadi tertuju ke arah Alexa, kini beralih ke Ryan yang masih berdiri terpaku disampingnya. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut laki-laki itu.Hanya terlihat rahang yang mengeras dan kepalan tangan yang kuat hingga buku-buku di tangannya terlihat jelas. Sintya tahu kalau laki-laki disebelahnya i

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 8

    Siang berganti malam, rembulan bersinar terang di atas langit yang kelam. Semilir angin malam menambah sejuk udara. Ini untuk pertama kali aku kembali menjadi Alexa sang pewaris, setelah sekian lama aku vakum dan menjadi babu di rumah ku sendiri. Demi melayani suami yang tak tahu berterima kasih.Meminta Om Wijaya mencarikan dua Asisten Rumah Tangga untuk melakukan semua tugas yang aku handle sendiri selama ini."Bu, makan malam sudah tersedia." Siti mengingatkanku yang masih mematut diri di depan cermin.Dengan pakaian malam yang modis aku kenakan, meski hanya di rumah saja. Dandanan yang natural membuat aku semakin percaya diri. Sengaja aku lakukan ini agar Ryan menyadari kebodohannya yang lebih memilih kerikil di banding berlian yang tersimpan apik. Bukan ku memuji diri sendiri, tapi ku rasa itu kiasan yang tepat. Benar nggak?"Iya, terima kasih. Sebentar lagi saya turun," jawabku.Sudah memasuki jam makan malam tetapi suamiku belum juga memperlihatkan batang hidungnya di rumah.E

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 9

    Ponsel di saku celananya berdering dan minta diangkat. Ku lihat dengan jelas, Ia merogoh menggunakan tangan yang satunya, melihat layarnya saja dan meletakkan benda pipih itu di atas meja. Suamiku hanya melirik layar ponselnya yang masih terus berdering. Tentu hatiku sedikit menaruh rasa penasaran dong! Siapa yang menghubunginya di luar jam kerja?Netraku menyipit menelisik ke kedua manik matanya. Dan aku tau dia yang mendapat tatapan dariku, terlihat menelan ludah dari gerakan jakunnya yang naik turun."Nggak penting sayang, yang terpenting saat ini kamu mau memaafkanku dan mengizinkanku memulai dengan lembaran baru bersamamu," ucapnya padaku menerangkan, padahal aku tak bertanya penting atau nggak nya si penelepon.Sungguh, kelakuannya membuat relung hatiku menjerit, ingin meninju mulutnya yang berbicara tanpa berpikir bagaimana sakitnya hatiku ia khianati dan kini malah sok-sok'an menggombal dengan memanggilku sayang. "Aku nggak bisa, Mas. Kesalahanmu sudah sangat tidak bisa ku tol

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 10

    POV Ryan.Aku hanya bisa melihat punggung Alexa yang mulai menjauh menuju peraduannya, kamar yang dua bulan ini tak pernah ku jamah begitupun dengan tubuh istriku itu. Teganya ia meninggalkanku duduk sendiri disini. Kali ini aku gagal meyakinkannya untuk memberiku maaf dan kesempatan kedua. Apa yang ku sampaikan padanya ternyata tak berhasil membuat pendirian wanita itu berubah. Keras kepalanya yang dominan kini ketara sekali. "Apa susahnya sih memberi maaf dan kesempatan, toh nggak ada ruginya. Dasar perempuan dimana-mana egois!" rutukku dengan menggusar wajah.Di tengah pikiranku yang masih kalut dan pusing memikirkan reaksi Alexa barusan. Kini ponsel pintar ku kembali menjerit minta diangkat. Ingin rasanya membiarkan ponselku itu terus berbunyi, mengabaikannya. Tapi setelah sambungan putus, lagi-lagi benda pipih itu berdering, pertanda ada yang penting. Dengan perasaan kesal ku sambar benda pipih yang tergeletak di atas meja setelah sesaat lalu di hempaskan oleh istriku itu karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 35

    Di ruang kerja. "Aku bingung, Raz. Semakin kesini Ryan dan Sintya sepertinya semakin nekad saja. Kemaren, ia hampir mengajak paksa Kayla ikut dengannya. Untungnya, Baby Sister bisa lepas darinya dan segera membawa Keyla pulang." Aduku pada Razka yang sejak tadi Razka terlihat menarik napas. Semakin sering bersama Alexa semakin membuatnya semakin ingin memiliki wanita itu. 'Apa ini sudah waktunya?' batin Razka yang sangat ingin melindungi wanita dihadapannya ini. "Razka, kau mendengarku kan?" tanyaku dengan kening mengkerut. "Alexa, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, ini serius," ucap lelaki itu dengan mimik berbeda. Baru kali ini aku seakan melihat sisi lain dari Razka. Lelaki itu kini membuka kacamata yang menjadi ciri khasnya selama ini. rambut klimis ia gusar dengan jarinya, aku seakan melihat sosok berbeda dihadapanku kini. "Kau..." Aku terpana dengan pemandangan dihadapanku. Aku seakan tak mengenal pria yang masih duduk di balik meja kerjaku ini. Suara ketuka

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 34

    Aku dan Razka hanya bisa saling pandang. Pikiran dan pertanyaan seakan memenuhi otak dan pikiranku. "Benar dugaanku, mereka pasti punya rencana lain diluar sana. Kau harus waspada, Alexa," ucap Razka menatap kedua netraku tanpa berkedip. Entah kenapa, ada rasa yang tak ku mengerti saat ini. Ada desiran lain yang muncul saat kedua netra kami beradu pandang. Aku dan Razka memutuskan kembali pulang. Razka mengantarkanku sampai ke pintu rumah. Ia pergi setelah memastikan aku masuk ke dalam hunian. Menuju ke kamar anak semata wayang ku, adalah hal utama yang kulakukan bila selesai berkutat diluar rumah. Melihatnya tertidur pulas, membuat rasa lelah dan letih ku hilang seketika. "Bagaimana keadaan Keyla Harini, Sus?" tanyaku pada Baby sister anakku yang terbangun ketika ku membuka pintu kamar Keyla. "Hari ini agak rewel bu. Apalagi tadi saat saya bawa ke taman, nggak sengaja bertemu

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 33

    Ponselku berdering saat aku fokus melihat ke layar laptop yang memutar rekaman.'Alexa?' gumamku melihat ke layar ponsel, yang menampilkan namanya.Suara wanita itu terdengar memburu dan tercekat, membuat aku semakin penasaran ada apa dengannya disana."Alexa, kau kenapa?""Razka, kau tahu siapa yang barusan aku lihat?" Aku mengerutkan kening dengan rasa penasaran yang membuncah."Kau aneh! Mana mungkin aku tahu, sementara aku disini dan kau disana," jawabku menggaruk pelipis yang sebenarnya tidak gatal."Ryan...," "Ryan..., suamimu. Kau tidak bermimpi kan Alexa. Kau tahukan dia sedang dalam penjara. Kau tidak mengigaukan? Atau kau rindu padanya?" jawabku mencoba membuat lelucon yang tak lucu sama sekali."Razka! Aku serius. Rindu? Rasa ini sudah mati untuknya. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia didalam mobil bersama gundiknya itu. Kau pikir aku akan bercanda dalam hal seperti ini?" cercanya dengan nada emosi.Aku yang sedang duduk, kini bangkit dengan kening berkerut."K

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 32

    POV RazkaAku menghempaskan tubuh disofa ruang tamu. Tubuhku terasa lelah dan pikiranku sangat kacau."Bagaimana bisa aku kecolongan untuk yang kedua kali. Mana keduanya proyek besar. Seperti aku sudah harus mulai bertindak.akin dibiarkan para tikus-tikus itu makin merajalela ingin menghancurkan perusahaan Alexa," lirih Razka dengan tangan kanan mengepal.Pak Wijaya yang mengetahui anaknya pulang, yang ia lihat dari CCTV ponselnya. Menyusul Razka keruang tamu."Kamu sudah pulang? Ada apa? Kenapa akhir-akhir ini Papa lihat kamu pulang larut dan begitu kacau," tegur Wijaya yang keluar dari ruang kerjanya.Aku yang baru bersandar dipunggung sofa menoleh."Eh, Papa. Iya, aku baru pulang. Akhir-akhir ini perusahaan ada masalah. Aku kecolongan, membiarkan tikus-tikus itu leluasa bergerak di sekitar Alexa, Pa. Bahkan, kami harus kehilangan dua proyek besar," ungkapku menggusar kepala yang terasa pusing.Wijaya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala. Menepuk bahu sang anak, seolah mengat

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 31

    POV Author Ryan bisa bernapas lega, saat Sintya datang bersama Santoso. Lelaki tua yang dikabarkan Sintya yang akan menjadi penanggung jawab dan penjamin kebebasannya dari jeruji besi. Ryan yakin, pasti ada persyaratan yang diajukan Santoso pada Sintya. Tapi untuk saat ini, baginya kebebasan dirinya adalah yang paling utama. Beberapa lama di dalam jeruji besi, sungguh membuatnya tersiksa. Belum lagi adanya tahanan yang sok merasa berkuasa karena paling lama menghuni sel tahanan tersebut. Tapi yang pasti, Santoso ada hubungan dekat dengan salah satu orang terpandang yang bisa membuat dirinya terbebas. Walau hanya tahanan kota, setidaknya, ia bisa menghirup udara segar dan terlepas dari hotel prodeo. "Terima kasih, atas bantuan anda Pak Santoso," ucap Ryan mengulurkan tangan. Tapi sayang, lelaki itu tak bergeming. Hanya tersenyum dengan bibir tertarik sebelah, membuat Ryan harus menahan malu dan amarah. "Kau tahukan, tak ada yang gratis di dunia ini!" Sarkas lelaki berperut bunci

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 30

    Razka dan Aku kembali ke kantor dengan wajah ketat. Keduanya berperang dengan pikiran masing-masing. Hingga pintu lift terbuka dan langkah kaki terdengar di koridor, melewati kubikel-kubikel, dimana para karyawan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.Aku yang biasanya menyapa beberapa dari mereka, kini milih menatap ke depan tanpa menoleh. Jujur, pikiran kalut dan ruwet saat ini. Ayunan kaki kupercepat, agar segera sampai di ruanganku. Razka asistenku pun tak pernah jauh, ia selalu setia mengiringi langkahku di belakang.Pintu kaca kudorong, segera menuju sofa dan menghempaskan tubuhku di sofa kulit berlapis bisa empuk itu. Melepas penat dan letih, yang tak cuma mendera tubuh namun juga pikiran.Tak ada ukiran senyum diwajah ku dan lelaki itu, kami yang baru pulang dari tempat pertemuan, dimana proyek kerjasama diajukan dan pengumuman perusahaan mana saja yang mendapatkan proyek untuk kerjasama dengan perusahaan mereka.Untuk yang kedua kalinya mengalami kegagalan mendapat proyek be

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 29

    POV AUTHOR"Apa yang harus kita lakukan untuk menghancurkan perusahaan Alexa, aku ingin ia bangkrut," ucap Santosoa memainkan pena ditangannya."Bagaimana kalau proyek kerjasamamu dengannya kita buat kacau?" Jawab Sintya."Jangan! Alexa kenal dekat dengan istriku, aku tidak mau ia curiga dan memberi tahu Rosana tentang diriku," cegah Santoso."Apa! Rupanya buaya darat satu ini ternyata berada dibawah ketiak istri!" Ejek Sintya.Santoso menatap nyalang pada wanita berpakaian seksi dihadapannya itu. Kalau bukan karena sama-sama ingin menghancurkan orang yang sama, mungkin Santoso sudah menerkam Sintya, seperti saat masih menjadi selimut tidur sebagai pelancar negosiasi dalam setiap proyek kerjasama mereka dahulu."Tutup mulutmu! Jangan lancang! Bagaimanapun aku yang membayarmu. Aku nggak mau ambil resiko besar. Bisa bahaya kalau istriku tau," jawab Santoso sedikit gusar."Aku ingin kau mengambil berkas-berkas penting perusahaannya, aku yakin kau tahu dimana letaknya bukan? Secara kau

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 28

    POV AuthorSintya yang masih menemani sang suami hanya bisa menahan rasa kesal. Setelah selesai di introgasi dan menukar pakaiannya dengan baju tahanan, Ryan diizinkan bertemu dengan Sintya."Kenapa kamu bisa seceroboh ini sih, Mas!" Umpat Sintya kesal pada sang suami."Aku nggak tahu Sintya, aku nggak nyangka Rena bagian keuangan itu akan buka mulut. Padahal aku sudah mengancamnya habis-habisan agar membuat laporan asli dan palsu untukku satu dan untuk Alexa satu. Ya, walaupun dia tak pernah mau ku bayar. Karena katanya itu adalah tugasnya," jawab Ryan apa adanya."Kesal aku sama kamu, Mas. Tapi aku nggak akan diam saja. Aku akan berusaha membebaskan mu secepatnya," ucap Sintya meyakinkan sang suami."Iya, aku juga nggak mau lama-lama disini sayang. Aku nggak suka. Di koper ada ATM yang ku selipkan di balik lipatan baju. Disana ada tabunganku yang Alexa nggak tahu, gunakan untuk biaya membebaskan aku dari sini, PINnya tanggal jadian kita," ucap Ryan sedikit berbisik. Tak ingin ada y

  • Ketika Istri Sudah Mati Rasa   Bab 27

    "Selamat siang Jeng Rosana, masih ingat denganku bukan?" Ucapku setelah sambungan telepon tersambung.Aku baru tahu beberapa menit lalu, kalau Jeng Rosana yang merupakan salah satu anggota arisanku itu rupanya istri dari lelaki gila selangkangan di hadapanku ini. Rupanya selama ini Santoso hanya mesin penggerak dari harta yang Rosana miliki. tak jauh beda dengan suami mokondoku dulu. Aku merasa ingin muntah melihat matanya yang liar terus menatap tubuhku."Tentu Alexa, mana mungkin aku lupa pada wanita yang pernah menolongku. Apa kabar? Tumben kamu menghubungiku, ada cerita apa?" tanya wanita dibalik ponsel yang suaranya terdengar jelas di telinga kami bertiga, karena sengaja aku menyalakan speakernya.Klien yang kini kuhadapi ini agak berbeda dari yang lain, pikirannya hanya wanita untuk bisa melepas candu. Santoso yang hampir meninggalkan meja tempat kami berdiskusi tadi membalikkan tubuhnya melihat ke arahku, setelah mendengar nama dan suara yang kini berada dibalik ponsel pintarku

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status