Share

Part44

Pagi ini aku pergi bersama Mas Deni atas izin Mama. Tak kupedulikan lagi peringatan Mas Raka dulu, sebagai seorang istri aku tak boleh pergi dengan laki-laki lain tanpa seizinnya.

Namun apa lagi yang bisa aku lakukan? Aku sudah tak lagi menganggapnya sebagai suami. Perasaanku waktu itu hanyalah sebatas rasa kagum akan fisiknya yang rupawan. Wanita mana pun pasti akan jatuh hati melihat pria tampan dan juga selalu terlihat berwibawa sepertinya. Apa lagi kesan yang dia tunjukkan jauh dari pria nakal.

Namun, hanya sesaat saja hal itu kurasakan. Sikap dan perlakuannya yang tak pernah menganggapku sebagai istri, juga pikiran plin plannya yang sebentar ingin bercerai, sebentar tidak, membuatku jadi menarik kembali hati ini.

Satu hal yang kupelajari dari jalan hidupku saat bersamanya. Apa pun alasannya, mencintai suami orang adalah sebuah kesalahan besar. Di mana pun dan dalam situasi apa pun, kita tetap akan jadi gunjingan orang dan selalu di salahkan.

"Kok melamun, Delima?" Ucapan Mas Deni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status