Share

Part45

Aku jadi bingung menjawab pertanyaan Mas Deni.

"Ketemu aja nggak pernah, Mas. Gimana mau ngasi jawaban." Hanya itu yang bisa aku ucapkan.

"Nah, makanya itu. Nggak usah mau. Kamu kan punya hak untuk memilih laki-laki mana yang kamu inginkan."

Maksud omongan Mas Deni ini apa? Apa maksudnya aku disuruh nolak tawaran Mama? Kenapa? Bukankah itu sama sekali bukan urusannya?

"Maksud Mas Deni, Delima harus nolak, gitu?"

"Iya, tolak aja. Bilang aja kamu mau balikan sama mantan, yang kamu tinggal nikah."

"Tapi Delima nggak punya pacar, Mas. Kan Delima udah bilang waktu itu."

"Pura-pura aja. Yang penting kamu nggak dijodohin lagi sama Bulek." Dia terlihat gusar, sambil mengacak-acak rambutnya.

"Pura-pura itu capek lho, Mas." Lagi-lagi aku berusaha bersikap jujur.

Berpura-pura kuat dengan tinggal serumah dengan Mbak Silvi dan Mas Raka pun rasanya aku sudah lelah. Apa lagi harus berpura-pura mencintai laki-laki yang tak pernah ada.

"Maaf Mas Deni. Mungkin udah nasib Delima begini. Orang lemah se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status