Share

Part58

"Seperti yang kamu lihat. Mas Selalu sendiri, kan? Mas nggak punya pacar."

"Iya, tapi kan Delima nggak pantes buat Mas Deni. Delima cuman orang kampung yang nggak punya pendidikan apa-apa."

"Buktinya kamu pantes buat Raka. Memang apa bedanya Mas, sama Raka?"

Aku terdiam. Ucapan Mas Deni benar. Mas Deni dan Mas Raka sama-sama orang kaya. Bahkan mereka satu keluarga. Lalu apa bedanya? Aku bisa menikah sama Mas Raka. Kenapa tidak mungkin dengan Mas Deni?

"Anu, Mas. Itu. Delima...."

"Anu lagi, anu lagi." Mas Deni kembali mengusap tengkuknya. Aku tertawa kecil melihatnya dengan kegugupanku sendiri.

"Kalau Mas Deni suka sama Delima, terus mau apa?" tanyaku tanpa sadar. Ya, ampun. Aku langsung menutup mulut. Kenapa sekarang aku yang terlihat agresif?

"Ya jadi pacarlah. Calon istri. Kamu mau nggak nikah sama Mas?"

Duh, belum seminggu berpisah, Mas Deni sudah melamarku? Rasanya sangat berbeda pada saat Mbak Silvi yang melakukannya. Ada rasa bahagia di hatiku. Merasa benar-benar dihargai dan in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status