Share

Bab 151

Lia memegang kepalanya. Lia merasakan kepalanya sedikit pusing. Terasa kurang nyaman.

Akhirnya, dengan menggunakan sepeda motornya, Lia memutuskan untuk pulang.

Di tengah perjalanan, Lia merasakan pusing di kepalanya semakin menjadi-jadi.

“Aduuh! sepertinya aku harus berhenti dulu.” Lia meminggirkan sepeda motornya.

Lia memegang kepalanya.

Lia bisa merasakan keningnya panas.

“Ada apa denganku? Mengapa tubuhku seperti ini?”

“Seharusnya aku harus sampai di rumah lebih cepat.” batin Lia.

Lia mencoba menstarter kembali sepeda motornya. Namun kepalanya terasa tak bisa diajakdi ajak bekerja sama. Pusingnya malah bertambah-tambah.

Dengan kepala yang terasa berputar-putar, Lia meraih ponsel, dan mencoba menghubungi seseorang yang bisa ia hubungi.

Dengan pemandangan kabur, Lia menghubungi seseorang di ponselnya.

“Halo, Ma. Tolong jemput aku sekarang didepan Keiza Butik, Ma. kepalaku pusing. Aku … aku…” suara Lia terputus.

“Bruukh!

Wanita itu ambruk.

***

Samar-samar Lia membuka matanya. ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status