Share

Bab 25

"Iya pampers untuk bayi ada gak Mbak?"

"Oh ya, di sebelah sana Mas. Mari saya antarkan," ujarnya berjalan mendahuluiku, dengan langkah perlahan aku pun mengikutinya dari arah belakang. Ia kemudian menunjukan deretan pampers dengan berbagai merek, aku yang tidak mengerti di dunia perbayian pun meminta saran padanya.

"Boleh nanya gak Mbak, merek mana yang paling bagus?"

"Untuk bayi umur berapa bulan ya Mas?"

"Sekitar satu bulanan gitu," sahutku.

"Oh, yang ini aja Mas biar gak iritasi. Untuk adiknya ya Mas?" tanyanya lagi.

"Saya anak tunggal Mbak, gak punya adik. Ini untuk anak saya."

Seketika wajah wanita itu berubah drastis, senyumnya yang sejak tadi mengembang kini hilang. Matanya juga berkaca-kaca dan wajahnya memerah, aku tidak tahu pasti apa penyebabnya. Mungkin ia kecewa karena telah mengetahui aku sudah memiliki anak. Duh, kasiannya!

Aku pun pulang sambil membawa pampers yang sangat banyak, Sheila pasti sangat suka karena ini bisa untuk stok berbulan-bulan lamanya. Aku memang Aya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status