Share

Bab 47

"Mbak, mbak Wenda kamu kenapa malah melamun? Kalau gak bisa bantu juga gapapa kok Mbak!" seruku sambil menaik turunkan telapak tangan tepat di depan wajahnya.

"Ehh, maaf maaf. Aku pasti bantu kok Shel, kebetulan minggu depan aku free," sahutnya gelagapan.

"Makasih ya Mbak, uda mau selalu membantu keluarga kami," ujarku tersenyum tipis.

"Iya sama-sama."

Kami saling bertatapan dan melempar senyuman, ku pandangi wajah cantik Wenda terlihat bahwa dia adalah wanita yang polos dan baik hati, seperti hal yang tidak mungkin jika ia menjadi pelakor dalam rumah tangga orang. Akan tetapi, gerak-geriknya sangat mencurigakan. Ia terlihat sangat mencintai suamiku, tetapi kenapa ia sangat baik kepadaku? Ah, entah lah. Aku membuang segala pikiran buruk yang ada di kepala, dan melanjutkan bermain dengan Hafiz dan juga Wenda.

Seperti biasa, saat sore hari aku selalu membawa Hafiz untuk bermain di teras rumah, ia memang sangat suka bermain di luar karena udaranya yang jauh lebih sejuk, dan banyak anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status