Share

Mas Gagah 10

KETIKA MAS GAGAH TIBA 10

Nata bukan tipe laki-laki yang banyak gombal. Tidak juga berlebihan dalam menunjukkan perasaan. Dia menghargaiku dengan caranya.

Kami sedang dalam penjajakan menjelang pernikahan, tapi dia tidak pernah berkirim pesan sebatas omong kosong. Nata hanya chat atau telepon seperlunya. Jam makan siang, adiknya Nata datang ke toko. Dia memberikan sekantung makan siang, susu, dan beberapa camilan.

“Loh, kenapa kirim ini, Guntur?” tanyaku pada remaja 17 tahun itu.

“Disuruh Mas, buat makan siang Mbak.”

Aku terpana melihat keresek putih berlabel mart itu. Baru kali ini merasa dipedulikan oleh seseorang dengan sungguh-sungguh. Caranya membuatku merasa sangat tersanjung. Sejumput demi sejumput dia mengambil hatiku.

Ya Allah, apa dia buah dari kesabaranku selama ini. Semoga saja iya.

[Makasih, Mas, makan siangnya.]

[Sama-sama.]

Sudah chat-nya begitu saja, tidak ada sambungannya lagi sampai sore. Jam lima, Nata stand by di depan toko untuk mengantar pulang.

Kami tak lantas me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status