Share

205 Feast of the Hungry Lion

“Congrats Bro!! yang bentar lagi jadi Papa cerah banget mukanya..”

Mian menyambut uluran tangan yang Dodit berikan. Ia membiarkan tubuhnya ditarik lalu ditabrakan pada milik sahabat saudara kembarnya itu. “Once again.. Selamat calon Papa. Gue ikut seneng dengernya..” Ucap Dodit sekali lagi– kali ini dengan menepuk punggung Mian.

“Thank’s a lot, Dit..”

Jika Mian hitung, ini merupakan ucapan ke tiga yang ia terima setelah dokter kandungan dan Kakek Princess Arsa. Orang tua serta saudara kandungnya saja belum mengucapkan selamat padanya. Mereka terlalu sibuk memikirkan kritikan-kritikan dan sesuatu yang belum tentu benar terjadi karena kehamilan istrinya.

Menyedihkan.. Tapi tenang saja, Mian mengerti keadaan itu. Ia memahami betapa terkejutnya semua orang sampai tak menaruh rasa kecewa sedikitpun. Karena jika ditelaah kembali– kehamilan Princess memang buah dari pergaulan bebas dirinya dan Princess. Itu berarti memang kesalahannya. Tak pantas ia marah ketika semua orang berfokus pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status