Ketika Pewaris Jatuh Cinta

Ketika Pewaris Jatuh Cinta

By:  qeynov  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
213Chapters
849views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alvero Husodo- Vero, merupakan anak pertama dari pasangan Raynald dan Mellia Husodo. Terlahir dari keluarga kaya raya, Vero bahkan memiliki julukan tersendiri dikalangan pesohor dunia. Pangeran Husodo- begitu ia dipanggil oleh orang-orang disekitarnya. Perangainya yang manja amat terkenal. Seluruh kejadian akan Vero adukan pada sang daddy demi mendapatkan apa yang anak itu mau. Gaya ceplas-ceplos penguji iman turut menjadi noktah disalah satu sertifikat hidup Vero. Pria easy going seperti Vero mendadak dibutakan cinta pada gadis yang sering ia jahili. Alasan terbaik dibalik tingkah menyebalkannya pada Stefany- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa di kampusnya adalah keinginan anak itu untuk selalu dekat dengan sang pujaan hati. Sayang saja, cinta Sang Pangeran Husodo harus kandas diawal perjuangan. Pria sempurna seperti Vero bukanlah tipe idaman Stefany. Wanita itu menginginkan manusia normal dan Vero tak terlihat demikian dimatanya. Telah banyak kegaduhan yang Vero lakukan dihidup Stefany. Terakhir Vero bahkan sengaja masuk rumah sakit akibat keracunan coklat murahan. Hal tersebut membuat Stefany kelabakan. Tak Stefany ketahui, sikap jahil dan semena-mena yang selama ini Vero tunjukan hanyalah sebuah upaya agar dapat dekatnya. Karena bagi Vero, sehari tak melihat Stefany bagai sayur tanpa garam dihidupnya. Jadi akankah seluruh perjuangan Vero membuahkan hasil? Mungkinkah sayur yang Vero makan akan memiliki cita rasa asin dilidahnya?! Simak cerita serunya hanya di, “Ketika Pewaris Jatuh Cinta,’ ya..

View More
Ketika Pewaris Jatuh Cinta Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
213 Chapters
[½] Vero; Si Tukang Rusuh
"Wooo, Uwoo! Karmilooong... Wooo, Uwoooh, Karmilooong!"Ray Husodo— Daddy Vero, menutup telinganya saat suara sang putra mengalun indah bagai petir ditengah teriknya sinar matahari Jakarta."Karrr-mi-loooong, Wooooooo-Uwwoooo!""Mommy, itu si Kakak kenapa mulutnya kaya petasan banting?" tanya Ray yang baru saja bangun dari tidur lelapnya."Abaaaaaang Veroooo nyanyinya, Ya Allah! Mommy sakit kuping nih." teriak Mellia membuat adik perempuan Vero satu-satunya juga ikut menutup telinganya."Mommy, kuping adek sakit ini. Adek nanti nggak cantik lagi kalau budek." protes Vallery pada sang Mommy karena Mommy-nya juga ikut berteriak. Membuat pagi hari mereka semakin semarak."Mommmyyyyy." Vero yang masih memakai handuk, tiba-tiba saja menuruni tangga dengan langkah cepatnya, membuat Mommy dan Daddynya panik kalau-kalau itu handuk merosot turun dari pinggang anak itu."Bang, Bang! Handuk kamu awas melorot. Kok Daddy serem ya." peringat Ray, bergidik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan itu handu
Read more
[1] Perseteruan Mantan Ketika Bocil
Wow... Tidak pernah terbayangkan dalam benak seorang Alvero Husodo dia bisa jadi anak terpopuler di fakultas. Bahkan satu Universitas. Daebak! Para Hyung pasti bangga padanya.Tampan?Jangan ditanyain lagi deh. Anaknya Daddy Ray gitu loh! Masa nggak tampan sih! Para Hyung aja kalah pokoknya.Kaya?Beuh, melintir cuy!Secara majalah mana sih yang nggak memuat namanya sebagai tajuk? Majalah mana? Sini biar Vero beli.Secara Vero itu Putra Mahkota Husodo gitu loh. Daddy-nya kan udah pensiun. Nah predikat itu untungnya lengser juga ke dia. Semoga aja dia bukan anak pungut atau anak adopsi, jadi dia nanti nggak akan jadi gembel di jalanan. Amit-amit nggak mau deh Vero kalau sampai itu kejadian. Vero nggak bisa hidup missqween soalnya."Xel.. Xel... Kok Si Tin-Tin nggak dateng-dateng ya?! Walaupun kita ini duo ulek, tapi kan Tin-Tin udah gue anggep kayak saudara sendiri Xel." Ujar Vero ketika ia tak kunjung melihat Justine di kampus."Alay sumpah lo, Ver." desis Axel yang tengah bermain pon
Read more
[2] Kang Pijitnya Vero
Katanya jatuh cinta itu indah. Tapi buat Vero jatuh cinta itu nggak ada manis-manisnya.Manis aja nggak ada apa lagi indah kan?! Sumpah yang bilang indah pengen Vero sleding tekel itu otaknya biar waras dikit.Vero menghembuskan nafas. Merasa lelah dengan kehidupan jomblonya selama ini. "Ck!" decaknya dengan jemari meremas botol air mineral hasil dari dia ngutang di warung Mak Darmi barusan.Please! Nggak usah kepo Mak Darmi itu yang mana dan siapa. Vero kasih tahu aja biar kalian nggak sampai kebawa ke alam mimpi. Nggak lucu banget kalau Pangeran Husodo harus bersaing dengan ibu-ibu gendut berambut keriting, ikal lagi. Haduh! Nggak level Cuy! Mending kalian mimpiin Vero aja wahai Netizen Indonesia.Nah Mak Darmi itu yang punya kelontong di kantin kampus. Baik hati dan tidak sombong. Makanya Vero dikasih hutang. Paling baik lagi, nggak pake bunga-bungaan macam rentenir. Bayarnya pas sesuai dengan barang yang dia ambil selama ini. Tenor bisa diperpanjang lagi sampai semampunya bayar.T
Read more
[3] Ayang Galak Ngets!
Sialan! Sakit banget. Emang nggak berperi keburungan itu si Stefany. Gue burungin juga kapok deh tuh cewek, gerutu Vero dalam hati saat memasuki halaman rumah orang tuanya. Kekejaman Stefany yang menendang barang keramat milik Vero masih meninggalkan ngilu yang teramat di selangkangan anak lelaki Ray Husodo itu.Vallery menghentikan langkah kaki saat melihat sang kakak yang berjalan tertatih, belum lagi kakak satu-satunya itu dibantu oleh Axel, Kakak sepupu dari pihak sang Mamah."Abang Axe, itu Bang Vero kenapa?" tanya Vallery yang masih mengenakan seragam putih abu-abu."Eh, mundur. Tutupin pintu mobil Abang." titah Vero, membuat Vallery mendengus sebal. Selalu saja bersikap seperti bos, mentang-mentang anak laki-laki pertama dan satu-satunya. Lagian kenapa dirinya punya kakak macam Vero, kenapa nggak Justine aja yang selalu lembut padanya.Brakkk..."Lamboooorrrrrr gueeeeeee." teriak Vero histeris membuat sang Mama keluar dari rumah guna melihat kehebohan apa lagi yang anak laki-l
Read more
[4] Daddy, Vero Diperkoskos!
"Hoekkk."Sampai dirumah sakit pun Vero masih memuntahkan makanannya dari dalam perut. Ini semua efek Stefany yang tadi terus memukul punggung belakangnya. Gila sadis juga itu cewek, batin Vero."Ayang, bantuin. Perut aku masih nggak enak ini." Vero berteriak dari dalam kamar mandi ruang inapnya."Hoekk.""Iyuh, lo jangan kenceng-kenceng. Alay tahu nggak! Kaya dibuat-buat muntah aja!" kesal Stefany. Meski begitu, Stefany tetap melangkahkan kakinya menuju wastafel yang ada di kamar mandi, disana ada Vero yang menelungkupkan kepala di lingkaran wastafel."Mau muntah lagi nggak?" tanya Stefany galak, Vero menggelengkan kepala lemah. Takut kalau-kalau lagi muntah malah ditoyor kepalanya oleh Stefany. "Bantuin ke kasur Ayang." Vero merengek, menarik-narik kemeja Stefany. Tubuhnya ia sandarkan ke wastafel untuk mendukung akting lemah dihadapan gadis yang ia sukai.Sabar Stef, sabar! Jangan sampai masuk penjara karena ancaman pangeran kodok ini, rapal Stefany yang sebenarnya ingin sekali m
Read more
[5] Ayo Ayang!
Alvero Husodo sedang melancarkan aksi ngambek pada kedua orang tuanya. Hal ini disebabkan karena Ray Husodo- sang daddy yang bertindak plin-plan. Laki-laki itu sekarang telah menjadi penghianat pertama di segala bangsa yang Vero ketahui. Ray mulai mendaftarkan diri jadi pengikut setia Mellia yang menolak untuk mendukung dirinya. Alhasil kini Vero memutuskan kabur saja dari rumah. Ia berdiam di dalam apartemen yang Ray belikan.“Sepi nggak ada Daddy..” keluh Vero. Biasanya jika malam tiba ia akan merangsek ke tubuh sang daddy. Menjahili laki-laki itu karena tidak ada agenda main dengan Axel dan Justine.Malam semakin larut tapi Vero sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Anak pertama pasangan Raynald dan Mellia Husodo itu masih memikirkan kesialan yang ia dapat. Andai sang daddy tak menyuruh dirinya pulang, ia pasti sedang bermesraan dengan Stefany saat ini. “Ah! Padahal tadi gue diajakin masuk ke kamar dia loh!” kesal Vero. Semua itu gagal akibat panggilan Lord Husodo. Coba saja dad
Read more
[6] Mommy Vero Nggak Like Dipukulin
Banyak hal yang tidak semua orang tahu tentang Vero, termasuk sifat posesifnya yang menurun dari sang daddy. Vero memang layaknya laki-laki lain yang akan menyimpan tambatan hati untuk dirinya sendiri. Ia tak akan rela jika gadis itu, gadis pujaannya, dikagumi oleh manusia-manusia lain— meski hanya secara penampilan."Masuk!" titah Vero sembari menatap tajam Stefany. “Cepet masuk!” ulang Vero tak mau dibantah."Gue mau pulang!" sentak Stefany saat Vero terus menyuruhnya untuk masuk ke dalam unit apartemen milik laki-laki muda itu."MASUK, SEKARANG!" tubuh Stefany tersentak. Ia tak menyangka jika Vero akan berubah semenyeramkan ini. Laki-laki yang biasanya bertingkah tak punya otak itu, cukup membuat tubuh Stefany bergetar hanya karena sebuah sentakan keras."Lama!" hardik Vero lalu mendorong tubuh Stefany melewati pintu apartemennya yang telah terbuka lebar.Vero mendengus. Stefany tak kunjung meninggalkan posisinya di depan pintu. Tak mau mengambil pusing akan keterdiaman Stefany, Ve
Read more
[7] Belum Siap Nikah
Vero menarik nafas dalam untuk beberapa detik, sebelum mengeluarkannya secara perlahan. Ia mencoba mengumpulkan tenaga di kedua otot lengannya untuk menaikkan posisi Stefany yang terlelap dalam gendongan laki-laki itu. Dalam hati Vero mengumpat, merasakan berat badan Stefany yang ternyata cukup ampuh untuk membuat seluruh tubuhnya pegal.Kebanyakan dosa nih cewek! Makanya jangan nolak gue, biar dosa lo berkurang Stef, gerutu Vero dalam hati lalu kembali berjalan untuk melangkahkan kaki menaiki anak tangga pertama rumahnya. "Eits! Mau dibawa kemana itu anak orang, Bang?" cegah Mellia bertindak bak begal yang siap menghadang mangsa buruannya."Kamar Abang Vero, Mom." Jawab Vero menjelaskan kemana tujuan kakinya akan melangkah. Vero mengerang kala sang Mommy justru merentangkan kedua tangan seolah benar-benar niat untuk menghadang dirinya."Mom, ini berat. Awas ih!” pinta Vero. Ia benar-benar nggak like sama kerjaan mommynya saat ini. Jika Stefany jatuh lalu masuk neraka, ia akan menjad
Read more
[8] Tante, Udah Nyelup Dikit, Itunya Aku.
Stefany merasakan mual. Di sepanjang perjalanan, selepas mereka mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang dan menuju ke kota kelahirannya, Batang, Mommy Vero selalu saja melancarkan aksi tanya yang lebih dapat Stefany jelaskan sebagai interogasi dadakan. Stefany sebenarnya tak suka jika orang lain terlalu banyak mengusik privasinya. Tapi apa daya, ia tentu tak memiliki pilihan lain selain memberikan jawaban."Serem gini sih jalannya, Yang. Kamu orang ndeso ya?! Tinggalnya di hutan gini." celetuk Vero membuat sumbu amarah di otak Stefany semakin memendek. Seharian ini Stefany sudah mencoba memanjangkan sabarnya. Pasalnya tak hanya Vero, seluruh anggota keluarga laki-laki itu benar-benar menguji kewarasan."Bukan, gue Orang Utan makanya tinggalnya di hutan gini buat pulang ke rumah. Puas!" amuk Stefan ketika mobil yang mereka kendarai sedang melintasi jalanan Alas Roban. Daerah yang mereka lewati memang menyajikan pepohonan besar seperti jati dan mahoni. Terlebih kendaraan yang berlalu-l
Read more
[9] Mulut Ember Vero
"Ver... Lo kemaren pergi kemana?!" tanya Justine sembari memainkan ponselnya. Selain menjadi mahasiswa abadi, Justine juga calon ayah yang harus memantau kondisi terkini malaikat kecilnya. Ia tak bisa jauh-jauh dari benda pipih itu. Meleng sedikit saja istrinya yang cantik jelita pasti akan berselfie-ria, membuat seluruh kaum adam mengirimkan direct message pada akun sosial sang istri."Sibuk gue, Just! Banyak acara.." sahut Vero. Mata Vero berbinar. Justine yakin sebentar lagi pasti akan ada kekacauan yang sahabatnya itu buat."Cantik..."Nah, kan!!"Cewek!! Yuhuuu! Godain Abang dong!" goda Vero sembari memberikan cengiran kuda andalannya hingga membuat Justine menggelengkan kepala. Memang selalu ada saja kelakuan Pangeran Husodo satu itu. Sehari tidak mengganggu Stefany mungkin anak itu akan sembelit dengan perut melilit-lilit. Justine saja heran."Cewek, uhuiii. Swiuuuiiittt." Kali ini Vero bahkan sampai bersiul. Andai anak itu tahu jika apa yang ia lakukan masuk ke dalam kategori
Read more
DMCA.com Protection Status