Home / Romansa / Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss / Episode 4. Tidak Jadi tanggungjawab

Share

Episode 4. Tidak Jadi tanggungjawab

Author: SayaNi
last update Last Updated: 2024-04-23 16:21:33

Lampu gantung yang berkilauan tergantung dengan tenang di ruang makan mansion keluarga Thornton. Caroline, duduk di ujung meja makan yang terbuat dari kayu jati yang kokoh.

Eoghan, putra semata wayangnya yang hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk makan bersama, kini duduk di hadapannya.

"Mommy menerima laporan kalau kau sering pulang ke mansion. Ternyata itu karena pelayan wanita itu," cibir Caroline, suaranya terdengar anggun namun dingin. Dia tahu putranya itu datang menemuinya karena Serena. "Luangkan waktumu lusa, dia adalah putri gubernur, kau pasti menyukainya setelah bertemu dengannya," imbuh Caroline sambil memotong steak yang tertata baik di hadapannya dengan gerakan yang elegan.

Eoghan merespon dengan nada dingin, "Mom, jangan terus menambah daftar wanita yang mengutukku."

Caroline tersenyum licik, "Jika tidak ingin wanita yang membencimu bertambah, maka menikahlah! Kau ingin mommy mati begitu saja tanpa memiliki cucu? Menikahlah dengan wanita yang Mommy pilihkan kali ini."

Eoghan tanpa ragu menyatakan, "berhentilah mencari calon istri yang lain untukku. Aku akan menikahi wanita yang Mommy kurung itu." Dia tersenyum tak kalah licik dengan Caroline.

Caroline terkejut, dan menatap Eoghan dengan mata yang penuh kebingungan dan ketidaksetujuan. "Berhenti bermain-main Eoghan! kau tahu dengan baik jika wanita seperti itu tidak bisa menjadi bagian dari keluarga Thornton. Daddy, dan Mommy sudah saatnya melihat cucu."

"Kalian akan mendapatkan cucu darinya," Eoghan berkata dengan tenang setenang pisau dan garpu yang menyentuh piring.

"Eoghan!" Caroline menatap putranya dengan tegas, "Jangan membuat Mommy mengusirmu. Daddy-mu juga tidak akan ragu untuk menghapus namamu dari ahli waris!" imbuhnya kemudian.

Eoghan menjawab dengan tenang, "Kalian tidak akan melakukannya." Senyumnya menyiratkan keyakinan yang kuat.

Caroline mencoba tetap tenang dan anggun saat mengeluarkan gas karbon dioksida perlahan. "Mommy akan membiarkanmu bermain-main dengan pelayan wanita itu, dengan syarat kau menikah dengan Mia White. Bagaimana?" tawarnya, berusaha bernegosiasi dengan putranya.

Eoghan menyudahi makan malamnya dan berdiri, berjalan mendekati Caroline. "Jaga kesehatan Mommy, goodnight," katanya setelah mengcup pipi wanita yang telah melahirkannya 34 tahun lalu.

Tidak ada gunanya terus berdebat dengan ibunya. Perjodohan itu tidak akan pernah berakhir. Setiap kali dia berhasil menggagalkan perjodohannya, akan selalu ada lagi wanita baru. Kedua orang tuanya sepertinya tidak akan pernah kehabisan kandidat. Gagal satu, datang seribu.

Eoghan meninggalkan ruang makan, menghilang di balik pintu besar di salah satu dinding ruangan, setelah seorang pelayan membukakan pintu untuknya.

****

Sementara itu, Serena yang telah terkurung di dalam kamar selama dua hari tanpa ponselnya, tampak sangat bosan.

Krek! Terdengar seseorang membuka pintu kamarnya. Serena, yang sedang berbaring di lantai, mengabaikan suara seseorang yang masuk.

"Apa kau membawa es krimnya?" tanyanya tanpa mengangkat pandangannya untuk melihat siapa yang datang.

"Apa yang sedang kau lakukan?" suara Eoghan mengagetkan Serena. Dengan cepat, gadis itu berdiri tegak menghadap Eoghan.

Dia melirik Lillian di belakang Eoghan yang membawa makan malam untuknya. "Saya sedang berolahraga," jawabnya kepada Eoghan sambil menghampiri makan malam yang telah diletakkan oleh Lillian di atas meja kamar.

"Maaf, aku tidak bisa membawakanmu es krim," bisik Lillian dan bergegas pergi keluar meninggalkan Serena dengan Eoghan.

"Apa kau begitu menikmati tinggal di sini? Mengapa kau membiarkan ibuku mengurungmu di sini?" tanya Eoghan bernada sindiran.

Dia memperhatikan Serena yang tengah menyantap makan malamnya dengan khidmat, mengamati wanita yang mengabaikannya demi makanan. Apakah kali ini dirinya dikalahkan oleh makanan?

"Tuan, saya ini hanya seorang pelayan, tidak ada yang bisa saya lakukan. Seharusnya Tuan menjelaskan kepada nyonya besar kalau Tuan tidak menghamili saya."

Eoghan berjalan mendekati Serena dengan perlahan, langkahnya cukup tenang. "Aku adalah pria yang bertanggung jawab. Aku akan menikahimu."

Serena hampir tersedak oleh sebutir kacang di mulutnya karena terkejut dengan perkataan Eoghan. "Tuan jangan bercanda, kemarin saya hampir tertipu dan frustrasi karena berpikir Tuan mengambil keperawanan saya. Menikah? Sebaliknya, saya meminta kompensasi, karena Tuan telah membuka baju saya."

Eoghan tersenyum tipis mendengar pengakuan Serena tentang masih perawan. "Aku meminta pelayan membuka pakaianmu, karena kau muntah begitu banyak. Aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita yang baru saja mengeluarkan sesuatu yang menjijikan. Ah...," dia menjeda kalimatnya seperti memikirkan sesuatu, "Haruskan aku memintamu untuk membayar kerugian yang aku alami? Keramik yang kau pecahkan adalah Delft yang kubeli di Belanda."

Serena terkejut mendengar tuntutan pembayaran. "Saya menjadi mabuk karena Tuan meminta saya untuk minum, bagaimana kalau kita anggap—," dia terdiam begitu menyadari Eoghan telah berdiri di dekatnya. Pria itu menatapnya dengan tajam, menyelisik wajahnya dengan jarak yang cukup dekat seolah-olah sedang mencari sesuatu. Naluri femininnya tidak bisa menyangkal ketampanan Eoghan.

"Apakah kau memiliki motif tersembunyi di balik menjadi pelayan di keluarga Thornton?" tanya Eoghan, sambil menarik dirinya menjauh. Dia merogoh sakunya, dan mengembalikan ponsel Serena yang sempat ditahan oleh orang suruhan ibunya.

Serena langsung mengambil ponselnya dengan sukacita. "Tentu saja, demi uang. Saya butuh pekerjaan," ucapnya dengan tegas, sebelum kembali melanjutkan makan malamnya. "Saya akan pergi setelah ini selesai," tambahnya kemudian.

"Ya, pergilah, kau kan sudah dipecat. Aku akan memastikan nyonya Caroline tidak akan mengganggumu lagi. Serena Owen, jangan sampai kita bertemu lagi," kata Eoghan sembari berjalan menuju pintu kamarnya.

"Baik, Tuan," jawab Serena dengan hormat

Eoghan tersenyum miring mendengar jawaban Serena. Tentu saja mereka akan bertemu lagi. Dia sangat yakin akan hal itu, karena sudah membuat rencana untuk itu.

duh duh duh....

.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   31 Di penjara bawah tanah

    Di saat yang bersamaan, di kediaman Tim, dua orang anak buah Tim Cooker menerobos masuk ke dalam kamar Serena. Mereka menyeretnya keluar dengan kasar, tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara. Serena meronta-ronta, mencoba melawan, tetapi usahanya sia-sia, tertindas oleh kekuatan mereka yang jauh lebih besar.Di ruangan bawah tanah, dalam kegelapan yang menakutkan, Serena samar-samar melihat Ewan. Temannya terlihat terluka, wajahnya pucat dan mata yang sembab dan sayu. "Serena..." gumam Ewan dengan suara serak. Tatapannya memohon, tetapi kedua tangan dan kakinya terikat, tidak bisa bergerak. Serena merasa nyalinya memudar saat melihat Ewan. Serena mencoba menghampiri Ewan lebih dekat. Namun, sebelum dia bisa melangkah, kedua anak buah Tim dengan kasar memasukkannya ke dalam kurungan yang terletak di sebelah Ewan.Mereka mengikat Serena dengan keras, memastikan bahwa dia tidak bisa melarikan diri. Serena merasakan tali yang meremas pergelangan tangannya, membuatnya merasa terceki

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   30. Mode Menantu Idaman

    Yuri duduk di tepi tempat tidur di sebuah kamar megah yang sederhana. Suasana ruangan tersebut cukup tenang, dengan pencahayaan yang lembut dari lampu-lampu kecil di sudut-sudut ruangan. Sementara itu, di balik cermin satu arah yang tampak seperti kaca biasa di dalam kamar, Eoghan dan Daniel berdiri mengamati Yuri. Dari sana, mereka bisa melihat setiap gerakan Yuri tanpa dia menyadari sedang diawasi. Eoghan memandang Yuri dengan penuh perhatian. "Ada sesuatu yang aneh tentang dia," katanya kepada Daniel. Daniel mengangguk, tatapannya tak lepas dari sosok Yuri. "Ya, dia terlihat mirip dengan nona Serena." Eoghan mengerutkan kening, berpikir dalam-dalam. "Sepertinya kau melewatkan sesuatu," Daniel menunduk dengan rasa bersalah karena telah memberikan laporan kepada Eoghan mengenai Serena yang tidak memiliki sanak family. "Maafkan saya," Yuri, yang merasa dirinya sedang diawasi, berdiri dari tempat tidur dan berjalan ke cermin, menyentuh permukaannya dengan jemarinya. Tatapa

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   29 kakaknya?

    Sudah 2 kali 24 jam Eoghan masih belum mendapatkan petunjuk apapun mengenai keberadaan Serena.Malam itu dia berada di kediaman Serena dengan harapan menemukan jejak-jejak yang bisa mengantarnya pada Serena. Namun, tidak ada yang tersisa di sana. Serena telah membersihkan jejaknya dengan sangat baik. "Dia adalah pria yang sering ditemui nona Serena di Elysium. Mereka berasal dari panti asuhan yang sama. Ewan Douglas sudah tidak terlihat selama seminggu," papar Daniel dengan penuh keyakinan. Mata Eoghan membaca layar ponselnya dengan cermat. Daniel baru saja mengirimkan data pribadi tentang Ewan. Rahang Eoghan mengeras saat dia menyadari bahwa pria yang sering ditemui Serena di belakangnya juga telah menghilang. Eoghan memejamkan matanya, mencoba mengusir pemikirannya tentang Serena dan Ewan yang mungkin saling mencintai dan memutuskan untuk kabur bersama. Kemarahan Eoghan semakin memuncak, rahangnya terkatup rapat ketika dia berpaling kepada Daniel. "Temukan mereka, hidup ata

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   28 tertangkap

    Serena membuat keputusan untuk pergi kediaman Tim Cooker dengan harapan bisa menyusup dengan tenang tanpa ketahuan. Sesampainya di rumah Tim, Serena menyadari bahwa keadaan tidak sesuai dengan harapannya. Dia tidak menemukan Ewan di sana, tetapi justru terjebak dalam situasi yang lebih berbahaya. Tanpa bisa melarikan diri, dia dengan cepat disergap oleh tim keamanan Tim Cooker.Tim Cooker merasa terkejut dan bingung saat menemukan Serena di kediamannya. Ruangan itu terasa hening, kecuali suara langkahnya yang terdengar berdenting di lantai marmer. Dia tidak pernah menduga bahwa pencuri yang mencuri di kediamannya adalah wanita yang berhubungan dengan Eoghan. Saat Serena berdiri di hadapannya, pandangannya tergelitik oleh kebingungan dan ketidakpercayaan. "Nona Serena, apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan suara lembut menyambut tamu, mencoba menyembunyikan kebingungannya di balik ekspresi yang berusaha tenang.Serena menatapnya dengan tatapan yang penuh kebencian, namun j

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   27

    Udara sore yang sejuk menyambut Serena saat dia memasuki taksi, dan kendaraan itu segera melaju menjauh dari apartemen Eoghan. Setibanya di tempat tinggalnya, Serena langsung masuk ke dalam dan mulai melakukan rutinitas pindah yang telah dia rencanakan. Dia menghapus setiap jejak keberadaannya dengan cermat, memastikan tidak ada yang bisa mengungkap identitasnya. Sambil membersihkan apartemennya, Serena menghapus semua data di laptopnya. Dengan pandangan tajam, dia memilih dan menghapus file demi file, menghapus jejak digital dari keberadaannya di sana. Setelah selesai, dia meninggalkan laptopnya di dalam wastafel yang berisi air. Terakhir, Serena memandangi ruangan apartemennya. Dia merenung sejenak, mengenang semua momen yang pernah dia alami di sana. Namun, dengan tekad yang teguh, dia mengatasi rasa nostalgia itu dan kembali fokus untuk pergi ke bandara. Dia telah memesan tiket penerbangan yang berbeda dengan ibunya. Ibunya akan menyusulnya keesokan harinya. Dengan lang

  • Tiba Tiba Jadi Istri Big Boss   26 a secret affair?

    Serena terkejut setelah mendengar pengakuan Curtis. Eoghan yang dikenalnya hanyalah seorang pria kaya mesum yang sangat royal dengan uangnya. Dia belum pernah melihat sisi lain dari Eoghan. Bahkan saat mabuk, pria itu sama sekali tidak terlihat berbahaya. Meskipun Eoghan pernah memperingatkan Serena bahwa Tim Cooker dan dirinya adalah orang yang berbahaya, Serena tidak mempercayainya. Baginya mereka hanyalah pria kaya raya yang suka menghambur-hamburkan uang. Serena menganggap Curtis hanya mencari kambing hitam atas kegagalannya mengelola Porrotin Gallery.Jemarinya terhenti saat memesan uber ke tempat tinggalnya. Seketika Serena mengubah tujuan Uber-nya menuju apartemen Eoghan. Jika yang dikatakan Curtis benar, apakah keberadaannya sebagai istri begitu penting bagi Eoghan? Di sepanjang perjalanan, Serena menduga-duga jika Eoghan tidak berbohong saat menungkapkan perasaan sukanya. Benarkah Eoghan akan melakukan apa saja untuknya? Perjalanan itu terasa begitu lama bagi Serena, ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status