Share

Episode 4. Tidak Jadi tanggungjawab

Lampu gantung yang berkilauan tergantung dengan tenang di ruang makan mansion keluarga Thornton. Caroline, duduk di ujung meja makan yang terbuat dari kayu jati yang kokoh.

Eoghan, putra semata wayangnya yang hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk makan bersama, kini duduk di hadapannya.

"Mommy menerima laporan kalau kau sering pulang ke mansion. Ternyata itu karena pelayan wanita itu," cibir Caroline, suaranya terdengar anggun namun dingin. Dia tahu putranya itu datang menemuinya karena Serena. "Luangkan waktumu lusa, dia adalah putri gubernur, kau pasti menyukainya setelah bertemu dengannya," imbuh Caroline sambil memotong steak yang tertata baik di hadapannya dengan gerakan yang elegan.

Eoghan merespon dengan nada dingin, "Mom, jangan terus menambah daftar wanita yang mengutukku."

Caroline tersenyum licik, "Jika tidak ingin wanita yang membencimu bertambah, maka menikahlah! Kau ingin mommy mati begitu saja tanpa memiliki cucu? Menikahlah dengan wanita yang Mommy pilihkan kali ini."

Eoghan tanpa ragu menyatakan, "berhentilah mencari calon istri yang lain untukku. Aku akan menikahi wanita yang Mommy kurung itu." Dia tersenyum tak kalah licik dengan Caroline.

Caroline terkejut, dan menatap Eoghan dengan mata yang penuh kebingungan dan ketidaksetujuan. "Berhenti bermain-main Eoghan! kau tahu dengan baik jika wanita seperti itu tidak bisa menjadi bagian dari keluarga Thornton. Daddy, dan Mommy sudah saatnya melihat cucu."

"Kalian akan mendapatkan cucu darinya," Eoghan berkata dengan tenang setenang pisau dan garpu yang menyentuh piring.

"Eoghan!" Caroline menatap putranya dengan tegas, "Jangan membuat Mommy mengusirmu. Daddy-mu juga tidak akan ragu untuk menghapus namamu dari ahli waris!" imbuhnya kemudian.

Eoghan menjawab dengan tenang, "Kalian tidak akan melakukannya." Senyumnya menyiratkan keyakinan yang kuat.

Caroline mencoba tetap tenang dan anggun saat mengeluarkan gas karbon dioksida perlahan. "Mommy akan membiarkanmu bermain-main dengan pelayan wanita itu, dengan syarat kau menikah dengan Mia White. Bagaimana?" tawarnya, berusaha bernegosiasi dengan putranya.

Eoghan menyudahi makan malamnya dan berdiri, berjalan mendekati Caroline. "Jaga kesehatan Mommy, goodnight," katanya setelah mengcup pipi wanita yang telah melahirkannya 34 tahun lalu.

Tidak ada gunanya terus berdebat dengan ibunya. Perjodohan itu tidak akan pernah berakhir. Setiap kali dia berhasil menggagalkan perjodohannya, akan selalu ada lagi wanita baru. Kedua orang tuanya sepertinya tidak akan pernah kehabisan kandidat. Gagal satu, datang seribu.

Eoghan meninggalkan ruang makan, menghilang di balik pintu besar di salah satu dinding ruangan, setelah seorang pelayan membukakan pintu untuknya.

****

Sementara itu, Serena yang telah terkurung di dalam kamar selama dua hari tanpa ponselnya, tampak sangat bosan.

Krek! Terdengar seseorang membuka pintu kamarnya. Serena, yang sedang berbaring di lantai, mengabaikan suara seseorang yang masuk.

"Apa kau membawa es krimnya?" tanyanya tanpa mengangkat pandangannya untuk melihat siapa yang datang.

"Apa yang sedang kau lakukan?" suara Eoghan mengagetkan Serena. Dengan cepat, gadis itu berdiri tegak menghadap Eoghan.

Dia melirik Lillian di belakang Eoghan yang membawa makan malam untuknya. "Saya sedang berolahraga," jawabnya kepada Eoghan sambil menghampiri makan malam yang telah diletakkan oleh Lillian di atas meja kamar.

"Maaf, aku tidak bisa membawakanmu es krim," bisik Lillian dan bergegas pergi keluar meninggalkan Serena dengan Eoghan.

"Apa kau begitu menikmati tinggal di sini? Mengapa kau membiarkan ibuku mengurungmu di sini?" tanya Eoghan bernada sindiran.

Dia memperhatikan Serena yang tengah menyantap makan malamnya dengan khidmat, mengamati wanita yang mengabaikannya demi makanan. Apakah kali ini dirinya dikalahkan oleh makanan?

"Tuan, saya ini hanya seorang pelayan, tidak ada yang bisa saya lakukan. Seharusnya Tuan menjelaskan kepada nyonya besar kalau Tuan tidak menghamili saya."

Eoghan berjalan mendekati Serena dengan perlahan, langkahnya cukup tenang. "Aku adalah pria yang bertanggung jawab. Aku akan menikahimu."

Serena hampir tersedak oleh sebutir nasi di mulutnya karena terkejut dengan perkataan Eoghan. "Tuan jangan bercanda, kemarin saya hampir tertipu dan frustrasi karena berpikir Tuan mengambil keperawanan saya. Menikah? Sebaliknya, saya meminta kompensasi, karena Tuan telah membuka baju saya."

Eoghan tersenyum tipis mendengar pengakuan Serena tentang masih perawan. "Aku meminta pelayan membuka pakaianmu, karena kau muntah begitu banyak. Aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita yang baru saja mengeluarkan sesuatu yang menjijikan. Ah...," dia menjeda kalimatnya seperti memikirkan sesuatu, "Haruskan aku memintamu untuk membayar kerugian yang aku alami? Keramik yang kau pecahkan adalah Delft yang kubeli di Belanda."

Serena terkejut mendengar tuntutan pembayaran. "Saya menjadi mabuk karena Tuan meminta saya untuk minum, bagaimana kalau kita anggap—," dia terdiam begitu menyadari Eoghan telah berdiri di dekatnya. Pria itu menatap wajahnya dengan tajam, dengan jarak yang cukup dekat dengan wajahnya. Naluri femininnya tidak bisa menyangkal ketampanan Eoghan.

"Apakah kau memiliki motif tersembunyi di balik menjadi pelayan di keluarga Thornton?" tanya Eoghan, sambil menarik dirinya menjauh. Dia merogoh sakunya, dan mengembalikan ponsel Serena yang sempat ditahan oleh orang suruhan ibunya.

Serena langsung mengambil ponselnya dengan sukacita. "Tentu saja, demi uang. Saya butuh pekerjaan," ucapnya dengan tegas, sebelum kembali melanjutkan makan malamnya. "Saya akan pergi setelah ini selesai," tambahnya kemudian.

"Ya, pergilah, kau kan sudah dipecat. Aku akan memastikan nyonya Caroline tidak akan mengganggumu lagi. Serena Owen, jangan sampai kita bertemu lagi," kata Eoghan sembari berjalan menuju pintu kamarnya.

"Baik, Tuan," jawab Serena dengan hormat

Eoghan tersenyum miring mendengar jawaban Serena. Tentu saja mereka akan bertemu lagi. Dia sangat yakin akan hal itu, karena sudah membuat rencana untuk itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status