Share

Bab 18. Kondisi Mas Angga

"Mbak tidak mengirim apapun padamu seperti yang kamu ucapkan tadi, apalagi menyuruh Rizky!" Aku benar-benar terkejut mendengarnya. Lalu kenapa Rizky mengirimkan bakso untukku meski aku sendiri sedang marah dan kesal dengannya.

"Oh, ya sudah, Mbak. Aku balik dulu ya?" Aku gegas memacu motor butut yang aku punya ke kediamanku. Rumah kecil nan nyaman. Aku lagi-lagi melihat sebuah kantung plastik tergantung di gagang pintu rumahku. Entah kenapa aku begitu malu. Ingin sekali hari ini aku bertemu Rizky dan mengucapkan minta maaf padanya.

Aku membawa masuk semua perlengkapan jualanku dan juga makanan yang tergantung di gagang pintu.

JANGAN TELAT MAKAN, BESOK AKU SUDAH KEMBALI KE KOTA. TIDAK BISA LAGI MEMPERHATIKAN JADWAL MAKANMU LAGI

Aku membaca pesan yang tertulis di dalam kantung plastik bersama makanan yang dikirimkannya. Entah kenapa aku tiba-tiba merasa sakit seperti ini. Semalam aku kesal padanya, namun saat dia berpamitan pergi begini, aku mendadak sakit.

Tes

Air mata menetes begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status