***
Amirah mengenyahkan sakit yang ada di hati. Ia tidak mau melihat Kenzo kecewa. Amirah kembali ke toko tadi.Kenzo masih mencari Amirah yang sudah tidak ada di toko itu. Kenzo segera keluar dari toko itu. Namun saat dirinya keluar dari arah yang berlawanan Amirah masuk. Mencari keberadaan Kenzo, tapi tidak ada. Made yang melihat Amirah sedang kebingungan bertanya padanya. "Ada yang perlu saya bantu, Dek?""A-aku mencari Kak Kenzo.""Maksudnya Kenzo, Laki-laki tampan tadi yang berada di sini?" Amirah mengangguk."Barusan sudah keluar, mencari temannya.""Te-temannya ...?""Iya dia bilang tadi ke sini bersama temannya, tapi temannya meninggalkannya, makanya ia mencari temannya itu.""Kamu siapa? Kok menanyakan Kenzo?" tanya Made melihat Amirah dari bawah hingga ke atas, penampilan Amirah yang terlihat sederhana. "A-aku istrinya Kak Kenzo." Made kaget, ia tertawa mengejek. "Kamu jangan mengaku-aHari ini Kenzo dan Amirah berjalan-jalan untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga mereka. Kenzo mengajak Amirah ke tempat suvenir yang Amirah pilih saat itu.Saat ini mereka bersama Rayyan yang sedang digendong Amirah. Itu pun setelah membujuk Niken dengan susah payah akhirnya bocah cantik itu mengizinkan. Sudah tiga hari Amirah tidak banyak meluangkan waktunya dengan Rayyan karena harus menemani Kenzo terapi. Niken juga selalu marah- marah dan histeris kalau Amirah membawa bayi mungil itu.Saat masuk mereka bertiga disambut dengan pemilik toko yang bernama Made. Tatapan heran ditunjukkan Made saat melihat Kenzo menggandeng Amirah. Kenzo pun memperkenalkan Amirah sebagai istrinya."Lho, jadi bener yang dibilang Amran dan Revi kalau bayi yang mereka ajak kemarin itu anak kamu? Dan kamu sudah menikah." Kenzo tersenyum mengangguk.Made masih memindai Amirah dari atas sampai ke bawah seperti malam itu. "Kamu enggak salah pilih? Penampilannya jauh banget dengan
Sepuluh menit berlalu, musik pun dimatikan. Suara riuh tepuk tangan dari para undangan Mr Lee dan kolega serta pegawai Kenzo yang ada di Bali, juga jepretan kamera dari wartawan bisnis yang diundang Mr Lee menyadarkan keduanya. Malu saat ini yang dirasakan Amirah, wajahnya terlihat merona bak kepiting rebus. Ingin rasanya menghilang dari kerumunan itu, andai saja dirinya bisa menghilang. Kenzo mengetahui kebimbangan sang istri menggandeng erat jemari Amirah. Kalau dibilang tidak malu itu salah besar, sama dengan Amirah dirinya juga malu, tapi dirinya bisa menutupi itu supaya Amirah tidak tertekan. Toh, mereka juga pasangan sah bukan pasangan pelaku perbuatan mesum, apalagi perzinaan.Amran dan Revi geleng kepala dan mengangkat bahu sambil tersenyum ke arah mereka."Prok,prok, prok ... It's amazing your dance is so beautiful tuan Kenzo ... sungguh indah gerakan kalian tadi, kalian terlalu menghayati larut dalam perasaan cinta diantara kalian. I like it ...."Kenz
Hari ini hari pertama Amirah kuliah. Karena keluwesannya ia sudah mempunyai banyak teman. Sesuai janjinya Kenzo mengantar dan menjemputnya. Saat ini Amirah sedang menunggu Kenzo di samping gerbang kampus."Hai, Rah, benarkan kamu Amirah?" tanya seorang laki-laki dari kejauhan mulai mendekati Amirah. Amirah menoleh ke arah laki-laki yang memanggilnya."Kak Rais, iyakan ini Kak Rais?" tanya Amirah balik.Laki-laki itu tersenyum mengangguk. "Benar aku Rais. Enggak nyangka bisa ketemu kamu di sini. Ternyata kamu juga kuliah disini ya?"Amirah mengangguk. "Iya, Kak .... " Laki-laki itu bernama Rais teman Amirah di kampung halamannya. Satu sekolah dan satu kelas meskipun lebih tua Rais dua tahun karena, Amirah mengikuti akselerasi dua tahun."Kamu tinggal di mana?" tanya Rais. Sebelum Amirah menjawab mobil Kenzo sudah berhenti di samping mereka. Ada rasa tak senang melihat Amirah berbicara dengan lelaki lain berduaan meskipun di tempat ramai." Ka
poV AbizarSaat aku menghadiri resepsi pesta pernikahan sahabatku Kenzo bersama mantan istriku Amirah. Ada sedikit canggung, namun aku menekannya. Aku mengajak Amanda. Amanda begitu terlihat tidak suka melihat kemewahan dan kemegahan pesta Kenzo dan Amirah. Entah apa yang dirasakan itu, tatapannya pada Amirah begitu bencinya.Amanda mengamit lenganku dengan mesranya. Tidak mau kalah dengan pengantinnya. Saat tiba aku naik ke panggung pelaminan kakiku berasa tak bisa digerakkan, tubuhku kaku, rasanya entah aku tidak bisa mendeskripsikan lagi, sakit ... Benar-benar sakit, dadaku sesak, hatiku bagai tertusuk ribuan jarum. Aku mencoba dan mencoba mengenyahkan semua rasa sakit. Aku menyalami Kenzo sahabatku, mengucapkan selamat untuknya, meskipun hatiku dilanda gelisah dan mungkin cemburu yang menggebu, aku tulus mendoakan kebahagiaan mereka.Entah kenapa perilaku ku tak sejalan dengan hatiku, ada perasaan i
Sudah hampir satu tahun Abizar meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen. Sebenarnya ada rasa kangen terhadap sang mama. Namun, ia enggan untuk menemuinya. Abizar belum siap menatap mata sang mama, belum siap melihat kekecewaan sang mama. Abizar sadar bahwa perbuatannya tak mungkin akan mendapat maaf sang mama. Selama ini Abizar selalu makan tidak teratur, bahkan makanan siap saji yang dulunya sering ia hindari, kini sudah menjadi makanan kesehariannya. Mengingat itu Abizar semakin merindukan masakan sang mama juga Bik Na.Andai saja ia bisa memutar waktu. Ia tidak ingin mengenal Amirah dan melakukan perjanjian itu, andai saja sang mama mau merestuinya dengan Amanda, dirinya tidak akan melakukan ini semua."Aghhh!" teriaknya frustrasi. Apabila mengingat itu semua hatinya terasa sakit. Apalagi Amanda yang ia cintai selalu mengulur waktu untuk menikah, entah apa penyebabnya, Amanda selalu ada saja alasannya.Abizar sudah meminta berulang kali pada Amanda untuk m
Apabila sebuah penyesalan merupakan sebuah pengalaman, maka hikmah adalah sebuah hal besar yang terkandung di dalamnya.Menuruti emosi, ego dan hawa nafsu hanya akan merugikan dan penyesalan adalah hadiah yang pasti akan diterima.(Abizar)***Abizar dan Amanda keluar dari rumah mewah Abizar, sejak keluar dari rumah itu, wajah Amanda cemberut dan terlihat gelisah."Sayang, kamu kenapa sih? Sepertinya sejak dari tadi terlihat gelisah, apa kamu enggak senang kalau mama merestui kita?""Enggak, kok, aku cuma kecapekan aja, aku sangat senang kok mama merestui kita, bahagia banget," ucapnya berbohong."Alhamdulillah, kalau kamu senang, aku juga senang dan sangat bahagia, kenapa tidak sejak dulu mama merestui kita ya." Amanda tersenyum tipis menanggapi ucapan Abizar."Sayang, sebentar lagi kamu kan ulang tahun, kamu pingin hadiah apa dariku?"Amanda seketika berbinar mendengar pertanyaan Abizar. Mukanya yang sejak dari tadi di
Sebuah ruang dalam hati diciptakan untuk menampung rasa. Namun, rasa cinta akan hilang melawan arus kecewa yang menumpuk sehingga cinta berubah menjadi benci.Setiap penyesalan akan hadir terlambat, penyesalan adalah sebuah pengalaman yang akan membawa pada kebijaksanaan. Bijaksana dalam menyikapi sebuah rasa dan menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran hidup yang akan menjadi lebih baik.(Ketulusan Hati Amirah)***Abizar melangkahkan kaki keluar dari apartemen yang ia belikan untuk Amanda yang sebentar lagi akan ia ambil kembali. Hatinya hancur, rasanya sakit sekali. Kalau tidak mengingat ini masih di apartemen ingin rasanya ia berteriak, meneriaki kebodohannya selama ini. Sudah berulang kali sang mama memperingati dan mengingatkannya. Namun, tak pernah ia indahkan ucapan itu. Bahkan sang sahabat juga sudah berulang kali mengingatkan hal sama. Rasa cinta yang ia berikan pada Amanda, menutupi mata hatinya. Sekarang ia baru merasakan hancur
Percayalah saling memaafkan itu memang tidak mudah, tapi saling memaafkan membuat jalan hidup menjadi lebih mudah. Karena ciri orang yang kuat itu adalah orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain tanpa mengungkit dan membalas menyakitinya.***Pagi ini Kenzo mengajak Amirah untuk menjenguk Abizar dirumah sakit. Kebetulan hari ini Amirah tidak ada kelas pagi. Semalam sebelum tidur Kenzo menceritakan pada Amirah tentang kecelakaan yang dialami Abizar."Sayang, apa perlu kita bawa Rayyan untuk ikut jenguk Abi?" tanya Kenzo meminta persetujuan."Kayaknya enggak usah dulu deh, Yang. Kalau jenguk di rumah enggak di rumah sakit ya enggak apa, tapi ini di rumah sakit, Sayang, lain kali aja ya," terang Amirah.Kenzo dan Amirah menitipkan bayi tampan berusia enam bulanan tersebut ke Vika."Ma, kami titip Rayyan, ya, kami mau jenguk Abi," ucap Kenzo."Iya, kalian pergi aja, emang setiap hari Rayyan mainnya sama Oma. Iya kan, Sayangku?&rdqu