Share

BAB 5

Author: Naga Langit
last update Huling Na-update: 2021-09-15 15:34:08

Aku akan menempatkan pengawal lebih banyak disana..

"Terima kasih Burhan, semoga kelak anak kita akan sembuh." Dan sebelum tanaman itu berbuah aku akan menjaga anak kita sepenuh jiwaku..

"Itu pasti Dira.. Oh ya Dira setelah ini di masa depan kelak, rendamlah Liontin Giok Naga ini seperti yang aku lakukan saat Rian sakit dan beri dia minum airnya, terutama saat kamis malam. Karna saat itulah racunnya akan sangat menyiksa anak kita.."

Setiap malam itu akan menjadi malam yang panjang untukmu istriku, semoga kau bisa tabah dan kuat menghadapi kondisi anak kita..

"Aku akan sepenuh hati menjaga anak kita, meskipun setiap malam hal itu terjadi aku tidak akan pernah mengeluh."

*

"Seperti itulah kejadian yang menimpa kakak mu saat kecil nya dulu."

"Setiap Mama mengingat kejadian itu Mama sangat sedih." 

"Sudahlah Maa.. Semua sudah terjadi.. Kakak pasti akan sembuh.." Indah pun membujuk Mamanya yang sedih agar bisa menenangkan diri..

Itu bukan sepenuhnya salah Mama.. Itu hanya sebuah kecelakaan... Yang harus di salahkan adalah Siluman Ular yang mengusik keluarga kita..

"Tapi ibu sedih melihat kakak mu yang sangat menderita.."

"Sudah ma.. Kita harus ikhlas menghadapi cobaan ini.." Suatu saat kakak pasti akan sembuh.. Ayah akan menepati janjinya untuk menyembuhkan kakak.

Uhuk.. Uhukk.. Pfhhht..

Rian terbatuk dan mengeluarkan beberapa tetes darah dari mulutnya, darah itu berwana merah kehitaman seperti darah kotor yang telah lama bersarang di tubuhnya..

Mereka berdua tersentak... Dira  langsung memberi minum Rian air yg berwarna kehijauan dari liontin Batu Giok Naga..

"Riannn... Ayo duduk sebentar dan segera minum air ini agar kondisimu menjadi lebih baik.." Dira membantu Rian meminum air tersebut, benar saja setelahnya nafas Rian lebih teratur dan Rian pun tertidur...

"Indah.. Pergilah tidur ke kamar kamu.. Biar ibu yang akan menjaga kakak kamu." Besok kamu sekolah jadi harus cukup istrahat. Kakak kamu pasti akan membaik...

"Baiklah Ma, aku akan segera tidur.." Indah pun kembali ke kamarnya dan beristirahat..

Sepanjang malam Dira terjaga di samping Rian,, duduk di sebelah tempat tidurnya.. Hal itu pun berulang beberapa kali namun Dira tetap sabar dan tanpa lelah membantu anaknya..

Ke esokan paginya saat ayam berkokok. Rian terbangun dan melihat Mamanya tertidur di sebelah tempat tidurnya dengan posisi duduk sembari kepala di rebahkan  di sudut tempat tidur.. Rian tersenyum pahit melihat Mamanya yang terjaga sepanjang malam..

"Ma.. Bamgun ma.. Pindah lah kekamar.. Ini masih sangat pagi jadi mama bisa tidur."

Biar aku saja yang membuat sarapan dan menyuruh Indah bangun agar dia bisa bersiap untuk berangkat ke sekolah bersama ku..

"Kamu sudah bangun Rian.. Sudah lah biar Mama saja yang menyiapkan sarapan mu dan adik mu."

"Tidak ma.. Mama sudah terlalu letih menjaga ku sepanjang malam ini." Jadi izinkan aku saja yang menyiapkan segala sesuatu pagi ini..

Sekarang mama pindah ke kamar dan tidur ya. Jika sudah selesai dan kami ingin pergi aku akan membangunkan Mama..

"Ma  ini sudah sering terjadi dengan ku dan aku sudah terbiasa." Makasi udah slalu jagain aku selama ini Ma..

"Itu adalah tanggung jawab Mama menjaga kamu." Bahkan setiap orang tua mana pun akan melakukan hal yang sama seperti yang Mama lakukan..

Aku akan membuat sarapan untuk Mama juga, jadi sekarang Mama istirahat segera, Mama pasti sangat lelah.

"Baiklah kalau begitu, Mama akan pindah ke kamar dan istirahat sekarang".

Dira pun segera menuju kamar tidurnya..

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Keturunan Terakhir   BAB 108

    "Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga

  • Keturunan Terakhir   BAB 107

    "Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap

  • Keturunan Terakhir   BAB 106

    Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t

  • Keturunan Terakhir   BAB 105

    Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw

  • Keturunan Terakhir   BAB 104

    Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang

  • Keturunan Terakhir   BAB 103

    Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status