Share

BAB 5

Aku akan menempatkan pengawal lebih banyak disana..

"Terima kasih Burhan, semoga kelak anak kita akan sembuh." Dan sebelum tanaman itu berbuah aku akan menjaga anak kita sepenuh jiwaku..

"Itu pasti Dira.. Oh ya Dira setelah ini di masa depan kelak, rendamlah Liontin Giok Naga ini seperti yang aku lakukan saat Rian sakit dan beri dia minum airnya, terutama saat kamis malam. Karna saat itulah racunnya akan sangat menyiksa anak kita.."

Setiap malam itu akan menjadi malam yang panjang untukmu istriku, semoga kau bisa tabah dan kuat menghadapi kondisi anak kita..

"Aku akan sepenuh hati menjaga anak kita, meskipun setiap malam hal itu terjadi aku tidak akan pernah mengeluh."

*

"Seperti itulah kejadian yang menimpa kakak mu saat kecil nya dulu."

"Setiap Mama mengingat kejadian itu Mama sangat sedih." 

"Sudahlah Maa.. Semua sudah terjadi.. Kakak pasti akan sembuh.." Indah pun membujuk Mamanya yang sedih agar bisa menenangkan diri..

Itu bukan sepenuhnya salah Mama.. Itu hanya sebuah kecelakaan... Yang harus di salahkan adalah Siluman Ular yang mengusik keluarga kita..

"Tapi ibu sedih melihat kakak mu yang sangat menderita.."

"Sudah ma.. Kita harus ikhlas menghadapi cobaan ini.." Suatu saat kakak pasti akan sembuh.. Ayah akan menepati janjinya untuk menyembuhkan kakak.

Uhuk.. Uhukk.. Pfhhht..

Rian terbatuk dan mengeluarkan beberapa tetes darah dari mulutnya, darah itu berwana merah kehitaman seperti darah kotor yang telah lama bersarang di tubuhnya..

Mereka berdua tersentak... Dira  langsung memberi minum Rian air yg berwarna kehijauan dari liontin Batu Giok Naga..

"Riannn... Ayo duduk sebentar dan segera minum air ini agar kondisimu menjadi lebih baik.." Dira membantu Rian meminum air tersebut, benar saja setelahnya nafas Rian lebih teratur dan Rian pun tertidur...

"Indah.. Pergilah tidur ke kamar kamu.. Biar ibu yang akan menjaga kakak kamu." Besok kamu sekolah jadi harus cukup istrahat. Kakak kamu pasti akan membaik...

"Baiklah Ma, aku akan segera tidur.." Indah pun kembali ke kamarnya dan beristirahat..

Sepanjang malam Dira terjaga di samping Rian,, duduk di sebelah tempat tidurnya.. Hal itu pun berulang beberapa kali namun Dira tetap sabar dan tanpa lelah membantu anaknya..

Ke esokan paginya saat ayam berkokok. Rian terbangun dan melihat Mamanya tertidur di sebelah tempat tidurnya dengan posisi duduk sembari kepala di rebahkan  di sudut tempat tidur.. Rian tersenyum pahit melihat Mamanya yang terjaga sepanjang malam..

"Ma.. Bamgun ma.. Pindah lah kekamar.. Ini masih sangat pagi jadi mama bisa tidur."

Biar aku saja yang membuat sarapan dan menyuruh Indah bangun agar dia bisa bersiap untuk berangkat ke sekolah bersama ku..

"Kamu sudah bangun Rian.. Sudah lah biar Mama saja yang menyiapkan sarapan mu dan adik mu."

"Tidak ma.. Mama sudah terlalu letih menjaga ku sepanjang malam ini." Jadi izinkan aku saja yang menyiapkan segala sesuatu pagi ini..

Sekarang mama pindah ke kamar dan tidur ya. Jika sudah selesai dan kami ingin pergi aku akan membangunkan Mama..

"Ma  ini sudah sering terjadi dengan ku dan aku sudah terbiasa." Makasi udah slalu jagain aku selama ini Ma..

"Itu adalah tanggung jawab Mama menjaga kamu." Bahkan setiap orang tua mana pun akan melakukan hal yang sama seperti yang Mama lakukan..

Aku akan membuat sarapan untuk Mama juga, jadi sekarang Mama istirahat segera, Mama pasti sangat lelah.

"Baiklah kalau begitu, Mama akan pindah ke kamar dan istirahat sekarang".

Dira pun segera menuju kamar tidurnya..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status