Mendapati Elena Zhang sudah masuk ke dalam kamar, Rayyan Wang kembali ke Kafé Hillton Hills.
Sambil berjalan, Rayyan Wang melakukan panggilan telepon dengan seorang kenalan, tidak lain dari penanggung jawab Hotel Hillton Hills itu sendiri. Diseberang sambungan telepon, seorang pria bermulut sangat manis bertanya kepada Rayyan Wang, "Tuan Rayyan, katakan ada maksud apa Anda menghubungiku?""Tolong cari tahu informasi wanita yang menginap di kamar nomor 1303," perintah Rayyan Wang. Sederhana saja, Rayyan Wang hanya ingin tahu informasi mendetail dari Elena Zhang. Jika mengetahui informasi pribadinya, mudah baginya untuk mencari Elena Zhang kedepannya."Baik, Tuan Rayyan, Anda tidak perlu kahwatir. Saya dapat memastikan akan mendapatkan informasi yang Anda inginkan sesegera mungkin." Pria disambungan telepon meyakinkan Rayyan Wang.Di sisi lainnya, Elena Zhang bersandar punggung di daun pintu menenagkan suasana hatinya terlebih dahulu.Tinggal di hotel sudah tidak aman, Elena Zhang buru-buru membersekan barangnya bersiap-siap check-out. Dia harus pulang sesegera mungkin ke rumah. Tidak menutup kemungkinan Rayyan Wang akan kembali mengikuti dirinya di kamar hotel saat ini.Dalam hitungan belasan menit, Elena Zhang sudah selesai berkemas. Dia menarik kopernya keluar dari kamar. Untuk memastikan Rayyan Wang telah pergi dari sekitar kamarnya, ketika mau keluar, Elena Zhang melihat kanan kiri terlebih dahulu.Sudah memastikan semua aman, Elena Zhang baru berjalan cepat meninggalkan hotel menuju rumahnya di Rich Place; rumah pernikahannya dengan Rayyan Wang.Langkah ini diambil lantaran tidak mungkin baginya pulang ke rumah orang tuanya dalam kedaan larut malam. Elena Zhang berani pulang ke sana karena tahu bahwa Rayyan Wang tidak akan pernah pulang ke rumah itu, sesuai apa yang dikatakanya saat selesai resepsi pernikahan mereka.Elena Zhang dengan cepat check-out dari hotel. Saat check-out, Elena Zhang meminta Nona Resepsionis untuk memanggilkan taksi untuk dirinya, sehingga tidak perlu menunggu lebih lama.Di Kafé Hillton Hills, Rayyan Wang kembali tidak senang saat seseorang melaporkan hasil investigasinya tentang identitas kamar Elena Zhang.Tidak tahu keberuntungan, atau takdir sedang bermain, Nona Resepsionis ada membuat kesalahan ketika memeroses check-in Elena Zhang dan Ethan Zhu. Kamar tempat Elena Zhang menginap tertulis atas nama Ethan Zhu, sementara kamar Ethan Zhu tertulis atas nama Elena Zhang.Wajah Rayyan Wang bertambah jelek saat tahu nama kamar Elena Zhang tertulis adalah milik seorang pria.Ethan Zhu?!Apakah pria itu adalah kekasih Elena Zhang?Rayyang Wang merasa kecewa mengetahui kebenaran itu. Seketika hati Rayyan Wang diselimuti awan gelap. Tanpa sadar, tangan Rayyan Wang terkepal, meremasnya berulang kali seolah menghancurkan Ethan Zhu dalam gengamannya.Rayyan Wang berperang batin, mengesampingkan moral mengambil keputusan akan tetap berusaha mendekati Elena Zhang. Tidak peduli mau dia adalah kekasih dari Ethan Zhu, atau istrinya sekali pun. Dia tidak boleh mundur karena akan mencoreng gelarnya sebagai seorang playboy.Wajah cantik dan memesona Elena Zhang mendominasi seluruh bayangan Rayyan Wang saat ini. Dia menjadi gelisah berdiri dari kursi berpamitan dengan teman-temannya untuk pulang lebih awal.Tidak ada yang berani menghentikan langkah kaki Rayyan Wang. Mereka menyetuji keputusan Rayyan Wang tanpa bertanya apa alasanya untuk pulang lebih awal.Sepeninggal Rayyan Wang, acara minum sudah tidak ada gairah lagi. Semua orang memutuskan bubar, kembali ke rumah masing-masing.Siang hari berikutnya, Elena Zhang menggunakan mobil lamanya pergi ke perusahaan. Menjelang jam makan siang jalanan sedikit ramai, namun masih bisa berkendara dengan leluasa.Elena Zhang memacu kendaraannya lebih cepat agar tiba lebih awal sampai di perusahaan miliknya. Serah terima jabatan tentu membutuhkan persiapan terlebih dahulu agar semuanya berjalan lancar.Baru menambah kecepatan tempuh, tidak tahu kapan sudah ada mobil sport berwarna putih melintas di depan mobilnya. Elena Zhang sedang menoleh ke samping tidak sempat menghindar menabrak bemper belakang dari mobil sport di depannya.Duar! Benturan sangat keras terdengar sampai radius beberapa meter. Elena Zhang refleks menginjak rem. Disaat bersamaan, airbag mengembang menghalangi wajahnya agar tidak membentur ke bagian kemudi.Beberapa detik berlalu, seluruh pengendara sedang melintas di sekitar lokasi kejadian menghentikan laju kendaraan masing-masing saat mendengar suara benturan keras tersebut, kemudian menghampiri mobil Elena Zhang untuk memberikan pertolongan.Mendapati ada banyak orang mengetuk pintu di luaran sana, Elena Zhang membuka jendela mobil. Orang-orang bertanya tentang kondisi Elena Zhang. Elena Zhang mengatakan bahwa dia baik-baik saja.Tahu dengan kesalahan sendiri, Elena Zhang membuka sabuk pengaman, kemudian turun dari mobil. Dia mau memastikan bahwa orang di depannya dalam keadaan baik-baik saja. Bagaimana pun dia punya tanggung jawab atas insiden hari ini.Elena Zhang dibuat kaget begitu mengetahui bahwa orang yang ditabrak olehnya adalah Rayyan Wang. Mengapa pria ini seperti hantu bisa muncul di mana-mana?Karena ini kesalahannya, Elena Zhang mengesampingkan dulu tentang kekesalannya dengan Rayyan Wang pada malam sebelumnya. "Apa Anda baik-baik saja?"Mobil ditabrak dari belakang tidak memengaruhi fisik Rayyan Wang. Dia selamat dan baik-baik saja. Karena ingin menyita perhatian Elena Zhang, Rayyan Wang memelas muka seakan dia mengalami guncangan sangat hebat. Detik berikutnya, Rayyan Wang keluar dari mobil. Dia berdiri tepat di depan Elena Zhang, berkata, "Kondisi fisikku baik-baik saja, tapi psikisku bermasalah." Rayyan Wang tersenyum manis sedikit menggoda Elena Zhang.Mengetahui kondisi Elena Zhang dan Rayyan Wang baik-baik saja, pengendara yang sempat berhenti segera membubarkan diri kembali meneruskan perjalanan mereka.Tahu dirinya telah digoda oleh Rayyan Wang, Elena Zhang memasang wajah masam berkata, "Aku akan mengganti semua kerusakan mobil Anda. Tolong sebutkan berapa jumlah yang harus kubayar?""Nona Zhang, tidak begitu sopan berbicara frontal seperti itu. Kau perlu menunjukkan rasa bersalahmu sebelum mengakhirinya dengan urusan uang." Rayyan merangkai kata-kata untuk menahan Elena Zhang lebih lama di sisinya."Maaf, aku tidak terbiasa berbasa basi. Katakan berapa yang harus kubayar?"Rayyan Wang melihat sosok Elena Zhang dari atas ke bawah, kemudian tersenyum menyeringai berkata, "Bagaimana kalau membayar dengan tubuhmu? Bukankah itu terlihat lebih tulus dan dermawan?"Elena Zhang sudah berpikiran macam-macam atas pernyataan Rayyan Wang barusan.Terlampau kesal, dia pun segera berkata dengan sangat kencang. "Tolong, Anda bersikap sopan sedikit!""Nona Zhang, mengapa Anda ini terlihat seperti landak? Duri Anda selalu terarah ke arahku seakan mau menembakku didetik berikutnya," keluh Rayyan Wang.Karena Rayyan Wang tidak bisa diajak bicara dengan logika, Elena Zhang berbalik badan mau meninggalkan Rayyan Wang. Terserah saja Rayyan Wang mau menyelesaikan masalah hari ini seperti apa. Dia tidak akan meladeni pikiran gilanya.Baru melangkah beberapa langkah, gerakan Elena Zhang terhenti oleh perkataan Rayyan Wang. "Nona Zhang, Anda terlalu bersikap serius. Tolong santai sedikit. Yang kumaksud barusan adalah kau bisa mentraktirku makan siang. Bukankah itu sama saja membayar dengan tubuhmu?"Elena Zhang mengepalkan tangannya, kemudian berbalik arah melihat ke arah Rayyan Wang, berkata, "Maaf, aku tidak tertarik! Aku punya banyak pekerjaan."Elena Zhang berjalan ke arah mobilnya, kemudian membuka mobil mengambil secarik kertas menulis serangkaian nomor ponsel Leony Fu. Dia tidak mau memberikan nomor pribadinya untuk menghindari Rayyan Wang terus-menerus meneleponnya tanpa tahu waktu.Selesai menulis nomor Leony Fu, Elena Zhang kembali menghampiri Rayyan Wang. Dia mengulurkan tangannya memberikan kertas kepada Rayyan Wang. "Kalau pikiranmu sudah sehat hubungi ke nomor itu untuk membicarakan ganti rugi."Rayyan Wang memicingkan matanya menatap Elena Zhang dengan tatapan tidak bisa ditebak. Dia tersenyum menyeringai berkata, "Beginikah cara Nona Zhang menyelesaikan masalah?" Dia pun enggan menggambil kertas dari tangan Elena Zhang seolah sedang marah atas tindakan Elena Zhang kepadanya.Elena Zhang tidak mau berlama-lama, takut terkontaminasi dengan keburukan Rayyan Wang. Karena Rayyan Wang tidak mau mengambil kertas dari tangannya, Elena Zhang melepaskan kertas di depan Rayyan Wang, berkata, "Terserah dengan apa yang kau pikirkan. Aku tidak peduli." Elena Zhang tersenyum manis berbalik arah meninggalkan Rayyan Wang.Rayyan Wang tersenyum simpul melihat punggung Elena Zhang berjalan ke arah mobil sambil menggelengkan kepalanya, kagum dengan sikap percaya diri Elena Zhang.Baru kali ini dia bertemu dengan seorang wanita yang tidak bersikap berlebihan saat bertemu dengannya. Dia yakin wanita itu adalah jodoh yang dikirim Tuhan untuk merubah prinsip hidupnya dikelilingi banyak wanita. Sudah waktunya dia pensiun dari petualangan mencari cinta.Elena Zhang masuk ke dalam mobil memasang sabuk pengaman, menginjak gas mobilnya meninggalkan Rayyan Wang.Sepeninggal Elena Zhang, Rayyan Wang tersenyum menyeringai lalu mengambil secarik kertas di atas aspal. "Wanita itu benar-benar seperti landak berduri tajam! Aku sangat tertarik untuk memilikinya," kata Rayyan Wang, sambil melihat nomor di atas kertas, kemudian mengeluarkan ponselnya, menyimpan nomor Leony Fu di daftar kontak di ponselnya. Dia memberi nama kontak tersebut dengan panggilan 'Landak Karina'.Rayyan Wang pun bergegas masuk ke dalam mobil melanjutkan perjalanannya.Beberapa puluh menit berkendara, Elena Zhang sampai di perusahaan. Dia meninggalka seluruh kejadian di luaran sana, berubah menjadi sosok wanita tenang dan percaya diri memasuki gedung EZ Cosmetics.Seperti tamu biasa, Elena Zhang datang melapor kebagian resepsionis untuk bertemu dengan Leony Fu. Nona Resepiosnis menyambut hangat kehadiran Elena Zhang. Sudah diberitahu terlebih dahulu oleh Leony Fu, Nona Resepsionis mempersilakan Elena Zhang masuk.Ketika berjalan menuju lift, Elena Zhang samar-samar mendengar 3 orang staf wanita menggosipkan dirinya."Apa kalian sudah tahu bahwa si bos gendut Elena Zhang akan kembali ke perushaan?"Langkah Elena Zhang terhenti ketika mendengar 'Bos Gendut Elena Zhang'. Meskipun dibicarakan di depan matanya sendiri, Elena Zhang tidak marah. Dia sudah cantik dan memesona untuk apa memperhitungkan perkataan tidak penting seperti itu.Dua diantaranya menganggukan kepala berkata, "Sudah dengar dari pengumuman pemimpin Leony Fu.""Aku penasaran dengan penampilanya saat ini!""Untuk apa penasaran? Orang gendut sepertinya pasti tetap gendut. Untung dia punya uang. Kalau tidak, dia tidak akan pernah bisa menikah dengan Rayyan Wang. Kasihan hidup Rayyan Wang harus menghabiskan sisa hidupnya dengan wanita gendut sepertinya."Dalam hati Elena Zhang tersenyum kecut. Bisa-bisanya orang membela pria brengsek seperti Rayyan Wang lantaran dirinya memiliki wajah rupawan. Mungkinkah pikiran semua orang akan menjadi buta bila melihat sosok tampan di depannya? Menyediakan sekali konsep pikiran seperti itu!"Hem! Hem!" Elena Zhang berdehem sebanyak dua kali untuk menghentikan kegiatan bergosip ketiga wanita di dekatnya.Ketiga wanita refleks menoleh ke arah Elena Zhang. Detik berikutnya, mereka semua terperangah, terpesona oleh penampilan sempurna Elena Zhang."Cantik sekali!" seru ketiga orang diwaktu bersamaan."Terima kasih!" kata Elena sambil tersenyum, lanjut berjalan menuju lift.Elena Zhang penasaran bagaimana ekspresi ketiga orang stafnya ini saat mengetahui orang yang dibicarakan sebelumnya ada di depan mata mereka sendiri."Siapa wanita barusan?""Tidak tahu!""Sepertinya dia staf baru di sini."Ketiga orang staf sibuk saling bertanya tentang Elena Zhang. Mereka langsung menaruh rasa iri terhadap kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang. Rasa ingin tahu tentang Elena Zhang mendominasi seluruh pikiran mereka saat ini. Elena Zhang berjalan sangat cepat dan percaya diri. Hingga beberapa menit saja sudah tiba di depan pintu lift. Dia berdiri di depan lift khusus ekeskutif. Menggunakan jari lentiknya dia menekan tombol buka lift. Kedua kaki jenjangnya menumpu sangat kokoh menunggu pintu lift terbuka. Tidak lama berselang, pintu lift terbuka. Baru mau melangkahkan kakinya memasuki lift, tiba-tiba suara lantang seorang wanita menghentikan pergerakan Elena Zhang."Tunggu!" Seorang staf wanita berlari menghampiri Elena Zhang. Elena Zhang refleks menoleh ke arah sumber suara saat seseorang menghentikan langkah kakinya."Nona, lift ini dikhususkan untuk para eksekutif. Staf biasa seperti kita ini lewat lift di s
Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.Leony Fu tahu Elena Zhang d
Leony Fu tertawa lepas mendengarkan penuturan Elena tentang barang milik Rayyan Wang."Hati-hati, nanti kau kena karma dengan perkataanmu. Jangan membencinya terlalu berlebihan. Cinta dan benci itu bisa berbalik kapan saja. Jarak keduanya hanya beberapa inci saja, Elenaku sayang." Leony Fu memberikan sedikit nasehat untuk diingat oleh Elena Zhang agar tidak bersikap berlebihan dalam menghadapi Rayyan Wang."Aku tidak akan terperdaya dengan rayuannya." tegas Elena Zhang meyakinkan diri sendiri tidak akan terperdaya oleh Rayyan Wang."Ya, aku percaya terhadap perkataanmu. Mari kita pesan makanan. Jangan cederai hari baik ini dengan permasalahan Rayyan Wang.""Oke ...." Elena Zhang pun tidak mau terlalu berlarut-larut dengan permasalahan Rayyan Wang. -Pihak keamanan tidak dapat mengusir Rayyan Wang. Mereka tahu Rayyan Wang adalah pelanggan tetap di sana. Mereka bisa menarik Rayyan Wang tidak lain atas perintah Rayyan Wang sendiri.Setelah menjauh keluar, Rayyan Wang menyuruh pihak keam
Yes! Rayyan Wang berseru gembira di dalam hatinya. Nampak jelas raut kebahagiaan menyelimuti seluruh wajah tampannya. Kemurungan yang sempat melintas telah sirna semua hanya dengan mendengarkan satu kata dari Elena Zhang. Rasa percaya diri pun meningkat beberapa kali lipat. Lihatlah tidak ada satu pun wanita yang bisa menolak pesonanya, 'kan? Rayyan Wang seketika menjadi tinggi hati seakan puncak piramid menaklukkan hati wanita ada di dalam genggaman tangannya. Saat ini dia merasa berada di atas awan; sama sekali tidak takut kalau perkataan Elena sebelumnya hanya bualan belaka. Dia benar-benar telah terperdaya dengan satu kata 'baik' dari Elena Zhang."Elena ..." Leony Fu berbisik pelan di telinga Elena sambil menggoyangkan tangan Elena Zhang mau mengingatkannya tentang apa yang dikatakannya barusan. Leony sempat menduga bahwa Elena sudah terkena ilmu sihir sehingga bisa menyetujui permintaan Rayyan Wang. Sebagai teman, dia perlu memberinya peringatan. Namun, saat dia memberiny
Malam hari, Restoran Bintang 5, Hotel Hillton Hills. Brandon Yu telah menggabungkan dirinya memenuhi undangan Ernest Yang, makan malam di restoran Hotel Hillton Hills. Termasuk dengan Brandon Yu, mereka terdiri dari 4 pria, teman akrab sejak taman kanak-kanak. Semua dari mereka adalah Tuan Muda dari pewaris tunggal perusahaan bergengsi di negara Bei. Ketika sedang melihat buku menu, ekor mata Brandon Yu tidak sengaja melihat siluet Elena Zhang. Demi memastikan pengelihatannya benar, dia pun memfokuskan penglihatannya menatap ke arah Elena Zhang. Elena Zhang dan Ethan Zhu baru saja masuk ke dalam restoran, berjalan sejajar saling melempar senyum manis. Mereka terlihat sangat serasi dengan pakaian berwarna senada seolah sudah janjian sebelum datang ke restoran tersebut. Elena menggunakan sepatu hak tinggi takut terpeleset melingkarkan tangannya di pergelangan tangan Ethan Zhu. Cara Elena melingkarkan tangannya terlihat sangat intim dan posesif seolah-olah
"Siapa yang kau panggil, Sayang? Apakah taplak meja di depanmu?" Elena sebal terus dipanggil dengan sebutan 'Sayang', oleh Rayyan Wang melemparkan perkataannya dengan intonasi beberapa oktaf lebih tinggi dibanding perkataan sebelumnya. Panggilan 'Sayang' itu terdengar sangat mengganggu seoalah suara dengungan nyamuk masuk ke dalam gendang telinganya."Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Sepanjang Elena mengomel, Rayyan Wang sengaja terbatuk keras demi menutupi kata sindiran ditujukan untuknya. Akibatnya, Ethan Zhu tidak dapat mendengar kata-kata kejam Elena Zhang.Urat leher Elena tertarik keluar. Dia bersiap mau melayangkan kemarahannya lagi, namun disaat bersamaan pelayan datang ke meja mereka. Rayyan Wang kembali terselamatkan dengan kehadiran pelayan membawa nampan di sisi tangannya. Makanan Elena dan Ethan telah siap untuk disajikan. Pelayan membungkuk kemudian menyajikan makanan di atas meja.Dengan tidak tahu malunya, Rayyan Wang mengambil salad sayur di
Diantara berlima orang, Brandon Yu, yang paling lurus kehidupannya. Yang lainnya, termasuk Rayyan Wang sangat suka berpetualang dengan berbagai jenis wanita di seluruh belahan negara Bei, bahkan sampai ke belahan negara lainnya.Tidak tahu Brandon Yu itu berasal dari spesies mana. Dia sangat langka untuk ukuran pria yang hidup diabad 21."Siapa wanita itu?"Ernest Yang mengarahkan pandangannya ke arah Elena Zhang, sedang duduk memunggunginya.Dari pandangannya saat ini, siluet bagian belakang Elena Zhang terlihat sangat ramping; merupakan tipe wanita yang dia dambakan. Dia penasaran bagaimana rupa wajah wanita yang sangat disukai oleh Rayyan Wang, sehingga dengan rela hati berebut dengan pria lain.Dia mau tahu Nona Muda mana yang telah mampu memporak porandakan seorang playboy akut seperti Rayyan Wang."Kau mau apa? Jangan bilang kau juga tertarik kepadanya? Jangan buat masalah lagi.
Hawa panas dari napas Rayyan Wang, menyadarkan Elena dari lamunan panjangnya. Tindakan Rayyan Wang barusan membuat Elena menggigil sampai bergidik ngeri. "Apa yang kau lakukan? Menjauhlah dariku!"Elena seketika menarik dirinya menjauh ke belakang seolah Rayyan adalah setumpuk kotoran tidak boleh sembarangan didekati.Rayyan menuruti perkataan Elena. Dia menarik diri menjauhkan posisinya dari Elena Zhang.Kehadiran Rayyan membuat Elena merasa tidak nyaman. Dia harus cepat pergi dari tempat itu, atau harus menanggung konsekuensi yang tidak dapat dia bayangkan.Elena Zhang membuka resleting clutch, kemudian mengeluarkan peralatan makeup dari dalamnya.Buru-buru, Elena memoles wajahnya menggantikan riasan yang sempat terhapus oleh percikan air."Tidak perlu terlalu tebal. Aku menyukai wanita berpenampilan natural." Rayyan mengutarakan pendapatnya sambil memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya mengamati