"Para pembelot ini akan dipancung kepala oleh algojo sebentar lagi. Wahai rakyatku, patuhi perintah raja baru kalian!" teriak Raja Derrick Karpac dengan nyaring di panggung alun-alun kota Highmerciful.
Kerumunan rakyat jelata dan juga para bangsawan berbisik-bisik membicarakan pengumuman eksekusi atas beberapa pejabat tinggi kerajaan Centurion Land beserta keluarga mereka. Bahkan, Perdana Mentri Andres Wilbur ikut dalam antrean yang akan menjalani hukuman pancung.
Ketegangan semakin memuncak ketika perdana mentri di paksa berlutut di hadapan algojo yang menendang punggung pria tua tersebut hingga kepalanya tergeletak di meja kayu siap untuk dipancung dengan kapak raksasa.
"HENTIKAN!" Suara teriakan nyaring seorang wanita dari atas pohon Dedalu berdaun rimbun. Jean-Anna Lovey menunggangi Savannah, seekor cheetah jantan melompat turun ke tengah panggung alun-alun kota Highmerciful.
"Jenderal pengkhianat itu ingin menggantikan Paduka Raja Edward Forester. Sebaiknya dia bercermin dahulu apakah pantas menjadi seorang raja atau tidak?!" ujar Jean-Anna Lovey dengan lantang dan berani.
Para prajurit bersiaga mengangkat senjata masing-masing; panah, tombak, dan pedang terarah ke ksatria wanita itu. Sementara Raja Derrick Karpac menanggapi seruan tadi dengan tawa berderai.
"HA-HA-HA. Lucu sekali kau, Miss Lovey. Kehadiranmu seorang diri di ibu kota akan berakhir dengan tragis. Bunuh dia, jangan biarkan kabur!" titah raja tiran tersebut memberi kode kepada seluruh prajurit yang ada di alun-alun kota.
Savannah tidak mengaum, dia menyerang dengan kecepatan cakar dan taringnya. Beberapa prajurit tumbang dengan secepat kilat. Kemudian Jean-Anna Lovey juga menggunakan cambuk saktinya yang mengeluarkan kilat bak petir magis ke barisan prajurit setia Raja Derrick Karpac.
Dari angkasa sesosok pegasus putih dengan ksatria wanita, Marlene Rosward menukik turun dan mendarat sempurna. Dia melepaskan sepuluh anak panahnya sekaligus ke arah para prajurit yang mengeroyok sahabatnya, Jean-Anna Lovey.
Situasi menjadi kacau balau, proses eksekusi para pembelot perintah raja terganggu karena algojo diamankan oleh Lord Sebastian Mercy yang membelah kapak raksasa dengan sekali tebasan pedang kristal es sakti miliknya. Senjata itu dapat membelah sebuah gunung bila pemiliknya berkehendak.
Para ksatria pembela Raja Edward Forester mulai bermunculan di alun-alun kota Highmerciful. Mereka melawan para prajurit hingga akhirnya Viscount Donovan Kurtis berseru nyaring dengan tenaga dalamnya, "STOP! DENGARKAN AKU!"
Pertempuran itu pun terhenti serentak. Sebagian prajurit mengetahui bahwa sosok-sosok ksatria tangguh yang mereka lawan adalah loyalis Raja Edward Forester.
"Para prajurit, patuhi amandemen undang-undang darurat kerajaan. Aku Viscount Donovan Kurtis akan membacakannya sekarang!" ujar pria berambut pirang lurus sepanjang punggung dan bermata biru cemerlang itu di atas panggung.
Raja Derrick Karpac menghentikannya dengan berseru, "Jangan dengarkan dia. Aku raja baru Centurion Land! Madmavis, bawa pengikutmu untuk menyerang para ksatria!"
Penyihir-penyihir sakti beterbangan di atas sapu terbang mereka menyerang dengan mantra-mantra jahat berbahaya yang tertuju ke para ksatria yang berjumlah delapan orang, ada dua ksatria yang belum sampai di ibu kota.
Lady Brigitte Walder dan Lord Arthur Yeltsin masih berada di atas awan menuju ke kota Highmerciful. Lokasi mereka terletak paling jauh dari jantung kerajaan Centurion Land.
Para ksatria penunggang naga memanggil hewan peliharaan mereka masing-masing dari atas langit. Naga bersisik biru, hijau, merah, perak, ungu, dan hitam meluncur menghampiri tuan mereka masing-masing.
Louis Zhang yang mengendarai naga hitamnya yang bernama Hwang Tuo menghadapi Madmavis dan Celestial, dua penyihir wanita yang sakti serta kejam. Pria muda keturunan Asia itu menangkis mantra sihir kedua wanita itu dengan Perisai Prisma Batu Bulan lalu melemparkan tombak bumerangnya ke arah Madmavis terlebih dahulu.
Penyihir wanita itu terjengkang ke belakang dan terjatuh dari atas sapu terbangnya ke tanah. Tak lama setelahnya Celestial juga menyusul rekannya terjerembap ke tanah keras.
Sementara itu Raja Derrick Karpac melarikan diri dengan kudanya dari kejaran tiga ksatria sekaligus. Lord Taron Filbert, Viscount Donovan Kurtis, dan Lord Harley Swambezi mengepung pengkhianat Raja Edward Forester.
"Menyerahlah, Jenderal Derrick! Kami tidak segan untuk melenyapkan nyawamu bila kau melawan," ancam Viscount Donovan Kurtis dari atas punggung Snow Flake, naga bersisik perak miliknya.
"Kalian tidak bisa membunuhku. Aku akan berubah menjadi demon. HA-HA-HA!" Sosok Derrick berubah otomatis ke bentukan raksasa berwarna merah dengan dua tanduk seperti kambing. Tubuhnya sepuluh kali lebih besar dari manusia pada umumnya.
Lord Taron Filbert berseru, "Kita harus mundur dan mengatur siasat kembali, Teman-teman. Derrick telah menjual jiwanya kepada iblis untuk mendapatkan kekuatan super seperti itu."
"Kau benar, Taron. Ayo menyingkir selagi bisa menghindari serangannya!" sahut Lord Sebastian Mercy di atas punggung Velvet, naga bersisik ungu tunggangannya.
Keenam ksatria penunggang naga itu meluncur naik ke atas gugusan awan putih. Perisai kristal pelindung yang dibuat oleh Raja Edward Forester tak dapat ditembus kecuali menggunakan kekuatan sihir yang sangat kuat. Namun, itu dapat membahayakan nyawa siapa pun yang mencoba menghancurkan perisai tersebut karena menguras energi kehidupan.
Jean-Anna Lovey dan Marlene Rosward juga telah meninggalkan alun-alun Highmerciful dengan membawa serta Perdana Mentri Andres Wilbur beserta istri dan dua anaknya.
Rencana eksekusi para pembelot pemerintahan Raja Derrick Karpac berhasil digagalkan. Para pejabat loyalis Raja Edward melarikan diri dengan kuda penduduk kota menuju ke arah Hutan Timberwood.
Di dalam Hutan Timberwood yang dipenuhi semak tinggi dan pohon-pohon tua yang menjulang tinggi serta berdaun lebat, Walikota Jeremy Flint bersama Letnan Oliver Davis bersembunyi di sana. Kedua pria itu bertahan hidup di dekat Sungai Eufrates yang berair jernih dan menangkap ikan atau ayam hutan untuk dimakan.
"Dengarkan, ada suara manusia di dalam hutan, Letnan Davis!" ujar Walikota Jeremy Flint menajamkan indera pendengarannya.
Suara binatang penghuni hutan rimba itu bersahut-sahutan gaduh karena adanya sekelompok manusia asing memasuki wilayah mereka.
"Semoga prajurit dan penyihir suruhan Raja Derrick Karpac tidak mengejar kita sampai ke mari!" ujar Paul De Fretes, menteri keuangan Kerajaan Centurion Land dengan napas tersengal-sengal di atas kuda.
Tak lama kemudian Jean-Anna Lovey tiba dengan Savannah, cheetah jantannya membawa serta Perdana Menteri Andres Wilbur di belakangnya.
"Tuan Perdana Menteri untunglah Anda selamat!" sambut Paul De Fretes.
Andres Wilbur mengedarkan pandangannya untuk melihat siapa saja yang berada di dalam Hutan Timberwood. Ternyata delapan ksatria sakti andalan Raja Edward Forester telah tiba di Centurion Land.
"Kita harus mengatur strategi untuk melindungi rakyat terlebih dahulu. Situasi di kerajaan semakin mencekam karena tirani yang diterapkan dalam pemerintahan Derrick Karpac. Dia pemuja iblis dan bekerja sama dengan penyihir kegelapan, pasti rakyat tak bersalah yang akan menjadi korban perlahan tetapi pasti!" tutur Perdana Menteri Andres Wilbur di lingkaran yang dibentuk oleh para ksatria dan pengikut loyal Raja Edward.
Dari arah langit seekor pegasus putih turun mendarat dengan perlahan, di punggungnya ada Lady Brigitte Walder yang cantik dengan rambut cokelat keemasan yang ikal tergerai membingkai wajah ovalnya. "Kuharap kedatanganku tidak terlambat, apa ada yang bisa menceritakan apa yang terjadi di Centurion Land?" ujar Brigitte penasaran.
"Hai, Brigitte. Lama tak bertemu, kita harus bicara empat mata nanti!" sapa Marquis Lorenzo Verdant, mantan kekasih ksatria cantik itu dari atas punggung naga hijaunya.
Para ksatria lainnya berdehem-dehem penuh arti. Dan Lord Sebastian Mercy pun berkata, "Nampaknya pengejaran yang lainnya akan segera dimulai!"
"Kusarankan kau meminjam Savannah, Lorenzo. Cheetah masih menjadi hewan tercepat di bumi!" canda Jean-Anna Lovey terkikik melirik ke arah marquis bermata hijau bak zamrud itu.
"Ehm ... aku tak akan ke mana-mana sampai raja kembali. Ngomong-ngomong ke mana kita harus mencari Raja Edward Forester, Teman-teman?" ujar Lady Brigitte Walder tak sabar untuk mengetahui cerita lengkap tentang menghilangnya raja mereka.
"Gua Darkness Tapestry menjadi sepi karena seluruh pengikutku terjebak di Centurion Land. Aku malahan di luar dan tak bisa masuk ke kerajaan itu, huh konyol sekali rasanya!" gerutu Amaraca sambil menyusuri lorong gua yang kanan kiri jalannya penuh tumpukan tengkorak serta tulang manusia kering. Naga merah peliharaannya melayang rendah di sebelah Amaraca. Dia pun bertanya, "Apa Yang Mulia Amaraca tidak sanggup memecah kristal perisai pelindung yang dibuat oleh Raja Edward?""Hmm ... itu kekuatan tingkat tinggi yang hanya dimiliki beberapa orang di bumi ini, kristal perisai buatan Raja Edward bersifat memantulkan kekuatan sihir yang dilepaskan dengan tujuan merusak. Konon kabarnya, perisai tersebut bisa menyerap energi penyerangnya hingga habis. Hanya pembuatnya sendiri yang bisa menghilangkan kristal perisai pelindung gaib itu!" terang Amaraca kepada Severus Serpentine. Penyihir wanita berambut hitam legam panjang hingga menyentuh lantai gua dengan mata merah itu menyalakan tungku ap
Dengan ditemani oleh Alamus Eldoran, ksatria sahabat dekat raja itu ingin mencoba mencari petunjuk tentang Raja Edward Forester yang terpental melalui lorong waktu ke masa depan. Dia pergi menemui Master Oleander Newton di Seven Sky Summit. Estefan Riddler menunggangi naga hijaunya yang bernama Vega. Lautan luas di bawah memantulkan sinar matahari yang menembus kristal perisai pelindung. Kedua naga itu terbang berkejar-kejaran di angkasa menuju ke tujuan yang sama. Tanpa disangka mereka berpapasan dengan rombongan tiga ksatria sakti utusan Perdana Menteri Andres Wilbur. "Hai, lama tak berjumpa, Lord Estefan Riddler. Ke mana Anda ingin bepergian?" sapa Viscount Donovan Kurtis dengan naga tunggangannya, Snowflake yang terbang bersebelahan dengan Vega.Dengan senyuman ramah Lord Estefan menjawab, "Hai juga, Viscount Kurtis. Jadi Alamus Eldoran telah diperintahkan oleh Paduka Raja Edward untuk mencariku agar dapat menemui Master Oleander Newton terkait kutukan Amaraca yang membuatnya t
Dari balik awan tempat Hwang Tuo dan Sparkling Tigris terbang, kedua ksatria penunggang naga terkejut setengah mati saat melayangkan pandangan mereka ke bawah. Pagoda Merah di Seven Sky Summit terbakar hebat. Lidah api melahap ganas bangunan bertingkat itu dengan asap membubung ke langit."Taron, ini gawat, kita harus segera membantu memadamkan api di Pagoda Merah!" seru Lord Louis Zhang. Dia tak menyangka setelah tadi mereka harus memadamkan kebakaran di Hutan Antipass, kini tempat tujuan mereka juga sedang mengalami kejadian yang sama."Sial, ini pasti ulah pengikut Amaraca lagi!" tebak Lord Taron Filbert sembari mengarahkan naga birunya menuju ke Pagoda Merah yang terlahap api. Sparkling Tigris menghembuskan kristal es untuk memadamkan api yang telah menjalar ke seluruh lantai pagoda. Dengan Pedang Ultra Watersource, Lord Taron Filbert memanggil air dari sumber yang ada di Seven Sky Summit untuk memadamkan api bersama naganya.Sementara Lord Louis Zhang berpencar ke area pertarung
Kota Houston, Texas."Pagi yang cerah setelah turun salju lebat semalaman, Kingcat Edu!" ujar Stefany Rowland ceria. Pasangan gadis pustakawati dan seekor kucing berbulu oranye itu berjalan bersisian di trotoar berlapis salju tebal. Mereka sedang berangkat menuju Houston Public Library, Stefany mendapat jam kerja shift pagi selama tujuh jam dari pukul 08.00.'Kau tidur sangat lelap semalam dengan kepala di atas buku Legenda Atlantis dan Kerajaan Kuno Di Sekitarnya. Untungnya buku itu tidak terkena air liurmu!' sahut Raja Edward Forester bertelepati.Stefany tertawa cekikikan seraya menjawab, "Tulisannya kecil-kecil dan banyak sekali. Itu membuatku seperti tersihir ke alam mimpi, Dude!"'Ya ... ya ... ya! Kau tetap harus terus membaca buku itu, aku yakin ada petunjuk penting agar aku bisa kembali ke Centurion Land,' sahut sang raja kucing sambil menyamakan langkahnya dengan Stefany yang berjalan cepat.Seekor kucing betina ras Persian warna putih oranye melintas di trotoar dan melempa
Ketika jam istirahat makan siang tiba, Stefany bergegas membawa tas bekalnya yang berisi kotak makan siang dan sekaleng catfood ikan Salmon kesukaan Kingcat Edu. Gadis remaja itu menuruni undakan tangga Houston Public Library menuju ke taman. "Raja Kucing Tampan, kau ada di mana? Waktunya makan siang!" teriak Stefany di taman yang penuh dengan tumbuhan musim dingin sembari mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.Sesaat kemudian kucing jantan berbulu oranye itu keluar dari semak-semak bunga Hortensia yang berbunga lebat. Beberapa guguran kuntum bunga terselip di antara bulu lebat si kucing. Dia melangkah santai menghampiri Stefany seraya bertelepati, 'Ternyata waktu makan siang cepat sekali tiba. Aku sedang bermain bersama teman-teman baruku tadi ketika kamu memanggil!'Stefany membersihkan guguran kuntum bunga berwarna lilac dan cyan di bulu-bulu Kingcat Edu. Dia pun bertanya penasaran, "Ohh ... jadi kamu sudah punya banyak teman sekarang ya? Hmm ... apa mereka kucing-kucing betina y
Langkah kaki Stefany Rowland terhenti di batas undakan tangga depan Houston Public Library. Dia melayangkan pandangannya ke langit sore yang menurunkan bulir-bulir salju putih dengan deras. Memang akhir tahun memasuki winter season yang nyaris setiap hari turun hujan salju. "Kingcat Edu, kau tetaplah di dalam ransel. Terlalu dingin bila berjalan menapaki lapisan es tebal di tengah hujan salju, okay?" ujar Stefany kepada kucing berbulu oranye yang kepalanya menyembul di bagian atas ransel milik gadis itu.Raja Edward Forester mengerti kekuatiran Stefany, kedinginan akan membuatnya terkena flu kucing. Dia pun tak ingin merepotkan pacar barunya yang begitu perhatian. Dan tak ingin disuntik oleh dokter hewan juga tentunya. Dia lalu menjawab, 'Okay, kembangkan payungmu. Jangan sampai kau juga jadi terkena flu karena berhujan-hujanan, Stefy Darling!'"Ohh ... perhatian sekali, Pacar Baruku. Ide bagus, sebentar kuambil payung kecilku dulu. Kuharap kamu tetap hangat di dalam ransel, Kingcat
"CKIIIITTTTT!" Suara rem sepeda motor yang diinjak kencang itu terdengar mengerikan dan menggasak aspal jalan perumahan Stefany. 'Awas, Stefy!' teriak Kingcat Edu dalam benaknya yang hanya terlontar menjadi suara meongan nyaring.Namun, untungnya pengendara sepeda motor besar itu bisa menghentikan kendaraannya tepat waktu. Sorot lampu depan yang menyilaukan mengarah ke wajah Stefany. "Hey, Bocah ... lain kali jangan berlarian di jalan kalau masih ingin berumur panjang!" teriak emosional suara pria yang nyaris menabrak Stefany tadi."Mister Jeff Harrison?! Maaf, Anda yang seharusnya tidak mengebut di jalan perumahan, itu membahayakan orang lain!" tegur Stefany dengan berani sambil menghampiri sepeda motor pria gondrong bercambang lebat itu.Namun, Jeff berdecak kesal malas mengakui kesalahannya. Belum cukup di situ saja, ada hal lain yang harus disampaikan oleh Stefany terkait rekaman CCTV rumah Mister Johannes Moore. "Oya, Sir. Kucing Anda; Mojo, Belvin, dan Ufo telah merusakkan ta
"Apa kamu tahu bagaimana menggunakan mantra-mantra di dalam buku ini, Kingcat Edu?" tanya Stefany sambil menemani Raja Edward Forester membaca halaman di buku tebal di hadapan mereka.'Kita coba saja, Stefy. Aku paham caranya!' balas kucing oranye itu dengan bertelepati. Kemudian dia melompat turun dari tempat tidur ke lantai di samping ranjang.'Reimago Humanus!' teriak Raja Edward Forester sambil membayangkan sosok dirinya sebagai manusia normal sebelum dikutuk menjadi kucing.Kilauan cahaya kehijauan berkabut menyelimuti kucing berbulu oranye yang semakin berubah sosoknya menjadi seorang pria. Stefany yang melihat retransfigurasi itu nampak syok karena seorang pria bercambang tipis dengan tubuh tinggi tegap berdiri menjulang di hadapannya."Hello, Stefy. Kita bertemu lagi dalam bentuk manusia, bagaimana menurutmu?" sapa Raja Edward Forester dengan senyum geli di wajahnya yang rupawan.Stefany bangkit dari tempat tidurnya lalu dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh badan pria dew