Apa yang dia lakukan disini? batin Celeste. Ia lalu menempelkan tubuhnya di dinding agar tak kelihatan oleh para penjaga rumah Walikota Alonzo dengan kedua mata terus melihat kearah Juan di kejauhan.
TIN! TIN! TIN!TIN!
TIN! TIN! TIN! TIN!
Juan terus membunyikan klaksonnya, menimbulkan kebisingan didepan gerbang rumah Walikota Alonzo. Para penjaga yang tengah bersantai seketika kalang kabut berhamburan mencari asal suara bising tersebut.
TIN! TIN! TIN! TIN!
"Cepat suruh Walikota Alonzo keluar menemuiku!" teriak Juan dari dalam mobil.
"Hey apa-apaan kau! Memangnya siapa kau berani memerintah pak walikota seperti itu!" balas salah seorang penjaga yang bertubuh besar dengan berani.
"Aku? Hehehe..." Juan tertawa mengejek. "Aku adalah Juan Alexander Maximo. Dan kau... harus memberitahu tuanmu yang menjijikkan itu untuk segera datang menemuiku."
Lalu suara Juan berubah mengancam, "Jika tidak, aku akan merobohkan gerbang ini dan menyer
Wajah Walikota Alonzo merah padam bak kepiting rebus menahan emosi yang telah tersulut."Berani-beraninya pria itu berkata seperti itu. Sungguh kurang ajar!" maki Walikota Alonzo."Apa dia tak tahu siapa aku?" tanya Walikota Alonzo dengan nada sombong. "Aku adalah penguasa kota Siracusa. Tidak ada yang tidak tunduk denganku!""Kota ini berada dalam genggaman tanganku. Apa yang kuinginkan sudah pasti akan kudapatkan!"Lalu dengan kedua tangan berkacak dipinggang, ia melanjutkan kembali dengan raut wajah pongah."Pria kurang ajar itu harus kuberi pelajaran. Supaya ia mengerti, siapa lawan yang ia hadapi. Dimana orang itu?"Penjaga tersebut lalu mengajak Walikota Alonzo pergi keluar. Diluar, Walikota Alonzo melihat sebuah mobil hitam yang terparkir tepat didepan gerbang rumahnya. Ia memicingkan mata untuk melihat siapa pria yang berada sidalam mobil tersebut.Sementara itu Juan yang tengah menunggu didalam mobil seketik
"Pe... Penjaga... Penjaga!" teriak Walikota Alonzo parau. Ia panik dan wajahnya memancarkan ketakutan.Dua penjaga yang sedari tadi berdiri dikiri-kanan sang walikota, sedikit lambat bertindak mencoba melepaskan cengkraman Juan pada kerah baju Walikota Alonzo.Namun tak disangka tenaga Juan cukup kuat. Pria itu bergeming dengan mata lurus menatap tajam Walikota Alonzo, bagaimanapun dua penjaga tersebut mencoba melepaskan keduanya."Hey! Lepaskan tangan kotor kalian dari tuan Juan!"Sebuah teriakan dengan nada mengancam datang dari arah gerbang rumah sang walikota. Juan, Walikota Alonzo serta dua penjaga yang tengah berkutat melepaskan tuannya bersamaan menoleh kearah datangnya suara tersebut.Angelo? Kening Juan berkerut melihat tangan kanan ayahnya itu muncul ditempat ini. Mengapa dia kemari? Bukankah dia tak peduli dengan semua ini?Angelo berjalan dengan langkah panjang-panjang serta raut wajah penuh tekad. Sesampainya didepan Juan,
Raut wajah sang walikota berubah bak habis melihat hantu. Kedua matanya terbelalak lebar bagai akan keluar meninggalkan tempatnya."Ap-apa k-katamu? T-t-tuan... Dom.. Dominica Maximo? K-k-kau putra tu-tunggalnya?"Walikota Alonzo berkata dengan susah payah. Tenggorokannya tiba-tiba terasa tercekat setelah mendengar nama "Maximo" disebut.Ya. Siapa yang tak kenal dengan keluarga Maximo. Khususnya Dominica "Don" Maximo si Singa Yang Agung, sang mafia penguasa Sicilia.Tidak ada satu orangpun di pulau ini, bahkan di negara ini, berani menghadapi sang Don Maximo. Jika kau sampai mengusik sang Maximo, baik itu keluarganya, kerabatnya atau rekan bisnisnya, jangan harap kau akan melihat matahari terbit esok hari.Lalu, apa yang kulakukan? batin Walikoya Alonzo ketakutan. Aku... Aku telah mengusik putranya. Putra tunggalnya! Apa, apa yang akan terjadi padaku nanti. Bagaimana ini? Walikota Alonzo benar-benar panik.Dia memang pernah mende
Terengah-engah, Celeste muncul dihadapan Juan dan Walikota Alonzo. Melihat busana seksi bahkan nyaris tak menutupi tubuh indah Celeste, Angelo seketika mengalihkan perhatiannya.Berbanding terbalik dengan Juan yang tertegun dengan kening berkerut melihat kemunculan Celeste."Disana rupanya kau bersembunyi selama ini, jalang sialan!" umpat Walikota Alonzo dalam hati.Celeste maju dengan hati-hati mendekati Juan dan Walikota Alonzo. Jalannya sedikit aneh karena menahan dingin cuaca diluar yang menusuk kulit.Apa ini? Pakaian apa yang dikenakannya? batin Juan bingung. Setahuku Celeste tidak menyukai busana yang seperti ini."Juan..." panggil Celeste pelan."Celeste, apa yang..." balas Juan tertahan."Sebentar. Aku mohon padamu tunggu sebentar saja. Setelah itu aku akan menjelaskan semuanya padamu," potong wanita itu.Juan menuruti keinginan Celeste walaupun dengan rasa bingung. Celeste beringsut maju mendekati Walikota Alonz
Ragu Celeste menjawab, ia melirik sang walikota yang mengkerut ketakutan setelah mendengar dirinya melapor pada Juan.Kalau bajingan tua itu sampai mengerut ketakutan begitu, sepertinya ia sudah tahu kalau Juan adalah putra tunggal Don Maximo, batin Celeste.Melihat Celeste meliriknya, tanpa suara Walikota Alonzo memohon pada wanita itu agar tak memberitahu perbuatannya pada Juan. Namun Celeste bergeming, tubuhnya masih merasakan bagaimana pria tua itu dengan buasnya menikmati tubuhnya.Tidak hanya sekali, namun berkali-kali. Tiba-tiba Celeste merinding mengingat peristiwa itu. Walaupun berkali-kali ia membersihkan tubuhnya, dengan sabun termahal sekalipun, mungkin jejak pria tua itu tak akan pernah hilang ditubuhnya.Memikirkan hal itu, membuat rasa bersalahnya muncul saat melihat Juan. Bagaimana ini? Bagaimana jika Juan tahu kalau aku sudah ternoda? Sudah pasti dia akan mencampakkan aku, batin Celeste gelisah."Sayang, katakanlah... apa yan
Dengan emosi memuncak, Juan melangkah masuk kedalam rumah dimana Walikota Alonzo berada. Celeste menatap punggung kekasihnya dengan pilu."ALONZO! DIMANA KAU?!" teriak Juan menggelegar.Walikota Alonzo yang sedang duduk disofa dijaga oleh Angelo terkejut bukan main mendengar suara menggelegar yang memanggil namanya."Ada apa, tuan Juan?" tanya Angelo yang melihat kemunculan Juan dengan amarah yang sangat besar.Tanpa menjawab pertanyaan Angelo, Juan terus berjalan melewati pria itu. Matanya tajam tertuju hanya pada satu orang. Walikota Alonzo!Sang walikota yang merasakan bahaya, beringsut dari duduknya. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya, tubuhnya gemetar melihat kemarahan besar dalam diri Juan.Tamat riwayatku! Jalang itu sepertinya sudah menceritakan semuanya pada pria ini, batin Walikota Alonzo mengerut.Juan berjalan pelan penuh wibawa, membuat sang walikota bertambah ciut nyalinya."Tu-t-tuan... Tuan... ma-m-m
Bagai seekor singa yang telah mendapatkan buruannya, Juan menatap ganas sang walikota yang tergeletak dilantai, tak berdaya.Dengan kasar Juan menarik kerah baju pria itu, lalu menyeretnya keluar. Walikota Alonzo yang kesadarannya mulai samar-samar hanya bisa pasrah menerima perlakuan Juan.Diluar, Celeste yang tengah berdiri menunggu dengan cemas apa yang terjadi didalam terkejut saat melihat Juan keluar dengan menyeret Walikota Alonzo yang telah babak belur.Mata indah wanita itu membelalak dan mulutnya yang ternganga segera ditutupnya dengan kedua tangan. "Ap..apa yang terjadi?" tanya Celeste ngeri.Juan terus berjalan dengan langkah besar dan mantap menyeret sang walikota. Para penjaga yang berada diluar terkejut bukan main melihat pemandangan itu. Namun mereka tidak
Juan menatap teduh wajah wanita yang ia cintai itu. Sebelah tangannya terjulur mengelus lembut pipi Celeste."Mia cara Celeste, aku tulus mencintaimu. Tanpa syarat apapun," ucap Juan lembut nyaris berbisik. "Apapun yang terjadi hari ini padamu tak mengurangi sedikitpun rasa cintaku padamu."Celeste menatap Juan dengan tatapan tak percaya. Benarkah apa yang dikatakan pria ini? Benarkah ia mencintaiku apa adanya? Benarkah ia mau menerimaku yang hina ini?"Sayang, tolong hilangkan pikiran jelekmu. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Tapi, bersamamu… hidupku akan sempurna," bisik Juan seraya mengecup punggung tangan Celeste.Rasa haru seketika menyelimuti Celeste. Jika mem