Share

Bab 11

"Alhamdulillah semua lancar ya, Nduk," ujar Ibu.

"Alhamdulillah, Bu. Lega rasanya."

"Bagus 'lah, Nduk. Nggak ada gunanya kamu mempertahankan rumah tangga dengan laki-laki labil seperti Arman itu," timpal Bapak.

"Apa? Kamu mengatakan anak saya laki-laki labil?" celetuk Ibu tiba-tiba dari belakang.

"Memang anakmu itu labil dan nggak punya pendirian 'kan? Salahnya di mana?" sahut Ibu. "Laki-laki seperti ini nggak bisa dijadikan kepala rumah tangga. Karena segala sesuatu urusan dalam rumah tangga, masih dicampuri sama ibunya. Seharusnya kamu jangan menikah, Arman. Tapi terus saja mene-tek pada ibumu."

"Kurang a-jar banget kamu. Kamu pikir kamu siapa? Orang miskin saja sombong!" Lagi-lagi kata-kata itu yang ke luar dari mulutnya. "Itu emas yang kamu pakai, palingan juga imitasi 'kan?"

Bu Rahma ini benar-benar keterlaluan. Dia tidak tahu, kalung emas yang melingkar di leher ibuku itu bukan emas biasa, melainkan emas murni.

"Sudah, Bu. Jangan dilawan. Anggap saja orang gi-la," tukas Ba
Hana Makaira

Hai. kesayangan. setelah baca jangan lupa tinggalkan vote dan gem ya

| 10
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Novi Anty
bikin penasaran cerita nya
goodnovel comment avatar
Ravika Cinta
bagus h bertele-tele ceritanya
goodnovel comment avatar
Arim Kamandaka
manstaffff.......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status