Share

Bab 286

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-12-04 09:04:56

"Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya."

Wanita muda itu bernama Safira, dia seorang mahasiswi. Saat itu ngebut mau mengejar ujian di kampusnya.

Dan ternyata nasib naas, dia malah menabrak Bella, yang kini dalam keadaan kritis.

"Saya butuh keterangan," ucap Marisa menatap Safira.

Safira hanya mengangguk.

"Indra, aku dengar keterangan dari dia dulu ya. Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi," lanjut Marisa menatap Indra sambil mengedipkan matanya.

Indra hanya mengangguk pelan, dia heran mengapa dirinya tetap berada di lingkaran-lingkaran orang lama.

Tanpa sengaja menemukan Bella dalam keadaan kritis dan Marisa sebagai polisinya.

Tidak berapa lama, Salsa tiba di rumah sakit.

"Dia tidak ada keluarga?" tanya Salsa.

"Aku gak tahu. Dulu, tidak pernah dikenalkan. Dia bilang sih tidak ada."

"Menurut dokter, kondisinya benar-benar kritis."

"Sepertinya begitu."

Salsa menatap Bella dari luar ruangan. Meskipun sebenarnya di dalam hatinya ada rasa cemburu karena Indra masih peduli pada Bella.

Tapi, me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 343

    “Kamu gak punya pacar?” tanya Dira kepada Hasan.Sepertinya beberapa hari menikah masih belum membuat Dira yakin dan mengenal Hasan. Dia takut jatuh cinta begitu cepat kepada Hasan.“Gak. Tapi, punya istri,” jawab Hasan.“Terus kenapa menikah denganku kalau punya istri?”“Sebelum menikah, aku gak punya. Sekarang aku punya istri, dan itu kamu.”Wajah Dira bersemu merah, dia malu tapi sekaligus senang mendengarnya. Inilah yang membuatnya tidak yakin kalau tidak jatuh cinta kepada Hasan. Lelaki itu selalu bisa membuatnya tertawa dan senang.“Juna,” panggil Salsa.“Disini, Kak.”Salsa masuk ke kamar Dira, melihat Juna sedang bermain dengan Hasan.“Juna, makanannya sudah siap. Makan dulu ya,” ajak Salsa.Juna mengangguk dan langsung minta sang ibu untuk menggendongnya. Juna juga langsung melambaikan tangan kepada Dira dan Hasan.“Terima kasih ya sudah bantu jagain,” ujar Salsa kepada adik iparnya itu.“Iya kak. Juna paling suka bermain sama Hasan, kalau kakak sibuk titip sini aja.”Salsa m

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 342

    Aliman memalingkan wajahnya. Mayra benar-benar ceplas ceplos, atau mungkin dia pikir Indra sendirian yang ada disana.“Kerjasama kita sudah berakhir, seharusnya kita tidak ada hubungan apapun lagi,” ujar Indra sambil memijat pelipisnya.Rasanya ini bukan kebetulan belaka. Indra merasa ini memang ada yang merencanakan, pesan gelap, jaringan kantor yang coba diretas dan sekarang kehadiran Mayra dengan ancamannya.“Itu bagi Pak Indra, bagi saya beda. Bagaimana saya bisa melupakan saya yang masih berdenyut-denyut ini?” tanya Mayra.“Bu Mayra, saya punya istri.”“Saya tahu, saya tidak akan mengganggu istri Pak Indra. Dulunya, pak Indra kan sama seperti gigolo, masa sekarang langsung setia,” kekeh Mayra.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Indra akhirnya.Sebab, tidak banyak orang yang mengetahui masa lalunya yang bekerja menjadi terapis lelaki yang melayani pelanggan wanita kesepian. Dan sepanjang yang Indra ingat, pelanggannya hanya dua orang saja, yaitu Marisa dan Gresa.Apakah sebenarnya May

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 341

    "Beneran di tembak?" tanya Indra seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Rudi mengangguk. "Iya. Kan disana berhenti artinya mati.""Gak mau dituntut?" tanya Indra."Tidak perlu. Aku hanya ingin hidup normal saja. Bisa keluar dari sana sudah cukup."Indra paham, pastinya setiap manusia memiliki rasa lelahnya."Baiklah, jangan pikirkan biaya. Yang penting Rudi kembali sehat," ujar Indra.Lita mengucapkan terima kasih. Lagi-lagi, disaat seperti ini Indra lah yang menjadi penolong."Setelah Rudi sembuh, kalian mau kemana?" tanya Indra."Aku tidak tahu. Aku hanya akan mengikuti kemana Rudi pergi.""Oke.""Apa kabar dokter Salsa?" tanya Lita pelan."Baik. Dia ada di rumah, kalau dia tahu kamu disini, dia pasti akan datang," jawab Indra."Gak ada niat buka klinik lagi?" tanya Lita."Sepertinya tidak. Dia sedang menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga.""Semoga kalian selalu bahagia."Indra meninggalkan Rudi dan Lita yang sedang bersiap untuk menuju ke ruangan perawatan.Tembakan

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 340

    "Indra..." panggil Aliman setelah semua sudah selesai sarapan.Indra sudah bersiap untuk berangkat kerja, sedangkan Hasan hari ini masih libur. Dia masih menghabiskan sisa cuti menikahnya."Iya, Pa.""Mulai besok, kamu latiu Hasan untuk jadi pemimpin sebuah perusahaan ya. Kalian gak cocok kalau jadi atasan dan bawahan," sambung Aliman."Siap, Pa. Tapi, aku harus cari penggantinya dulu, Pa. Gak bisa ujug-ujug langsung ganti," jawab Indra."Iya, Papa tahu."Andira menatap sang ayah. Padahal baru beberapa hari Hasan menjadi suaminya, ayahnya sudah memiliki rencana sendiri."Dira gimana, Pa?" tanya Dira."Kamu kenapa? Mau kerja? Kamu kan masih harus menyelesaikan kuliahmu.""Maksudku, kalau Hasan terlalu sibuk siapa yang akan temani aku ke kampus? Boleh gak minta waktu sampai aku lulus, Hasan baru pindah kerjanya?" tanya Dira.Aliman mengangguk. Di tahu, anaknya ini sudah merasa cocok kepada Hasan."Bagaimana dengan Hasan?" tanya Aliman."Kalau aku boleh minta, aku akan menemani Dira samp

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 339

    “Ini siapa?” tanya Salsa.Dia menatap Indra dengan tatapan khawatir. Padahal rasanya baru saja mereka hidup tenang tanpa gangguan, selama ini perlahan-lahan gangguan dari Tomy itu menghilang.Tapi, sebenarnya Indra menebak kalau ini adalah ulah Tomy, karena laporan Indra untuk mengusut kejahatan Tomy kepada ibunya, baru saja masuk di proses.Indra sudah menemukan seorang saksi hidup yang bersedia memberikan kesaksiannya. Dan orang itu berada dalam pengawasan dan lindungan Indra.“Menurutmu, apakah ini Tomy?”Indra menatap sang istri mencoba mencari jawaban dari Salsa, dia ingin mendengar jawaban dari Salsa agar tidak salah menebak.“Tapi, ini bertepatan juga pertemuan kamu dengan Papa. Lelaki itu sangat biasa memberikan ancaman kepada orang, juga melibatkan orang yang tidak bersalah,” jawab Salsa.Iya, salsa masih teringat dengan pertemuan Indra dengan ayahnya, Andy Marigo, beberapa hari lalu di pernikahan Hasan dan Dira. Bisa jadi, Andy kesal karena Indra tidak memberikan modal secar

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 338

    Indra mengepalkan tangannya melihat layar ponselnya.“Ada apa?” tanya Hasan yang menyadari adanya perubahan pada sang kakak ipar.“Gapapa,” jawab Indra pelan.Hasan tidak memaksa, tapi dia yakin kalau ada sesuatu yang sedang dialami oleh Indra. Dan dia tidak bisa ikut campur, dia hanya orang baru.“San, aku masuk ya.”“Iya, Kak.”Dengan langkah cepat Indra segera menuju kamarnya, bahkan saat di tangga dia bertemu dengan Dira yang sedang di meja makan menikmati cemilan dan air putih.“Kemana, kak?” tanya Dira.“Kamar.”“Hasan dimana?”“Masih disana,” jawab Indra cepat.Dira mengernyitkan keningnya melihat Indra yang terburu-buru. Tidak biasanya kakaknya seperti itu. dan pada saat itu Hasan juga menyusul masuk. Dia melihat istrinya sedang duduk disana.“Sudah minum susunya?” tanya Hasan sambil merapikan rambut Dira.Keduanya sudah cukup dekat, bahkan seperti pasangan yang menikah karena cinta. Hasan begitu perhatian, juga Dira yang tidak lagi canggung menerima setiap perhatian yang dibe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status