Share

2| Rencana yang gagal

Kim menghela nafas, saat wajahnya dilempari sebuah lembaran kertas, yang baru saja iya berikan. Kertas putih itu berserakan dimana-mana, setelah Kaivan melemparnya dengan kasar. Kim memejamkan mata sebentar, kemudian berjongkok dan memunguti berkas yang berserakan dilantai.

"Mana Handoko? bukankah biasanya dia yang harus melapor kepada saya? kenapa malah menyuruh kamu , yang tidak becus ini untuk menghadap saya?" cetus Kaivan dengan arogan serta tatapan dingin kearah Kimberly.

"Ma ... maaf Pak atas kesalahan saya, kebetulan pak Handoko sakit. Jadi saya terpaksa yang harus menggantikannya untuk keruangan bapa."

"Buang sampah itu! saya mau malam ini, proposal pengganti itu sudah harus siap dalam keadaan semestinya",

Menurut, Kimberly menganggukkan kepala sambil membungkuk kearah Kaivan, berurusan dengan dia adalah hal yang tidak pernah Kimberly bayangkan!

Setelah itu, iya keluar dari ruangan tersebut. Lalu menghela nafas lega, saat kakinya sudah berada diluar ruangan. Berkali-kali tanganya mengelus dada naik turun, karena hampir saja iya terkena serangan jantung Karena kemarahan Kaivan.

"Gimana Kim, lo diapain sama bos?" cicit Vivi menghampiri dengan antusias.

Namun sayangnya, Kimberly enggan memberi respon. Karena suasana hatinya sudah teramat badmood dibuat Kaivan.

Drtttt...

Sebuah pesan masuk di ponsel miliknya, saat Kimberly sedang lembur bekerja, akibat membantu Pak Handoko. Bahunya melemah sesaat, membaca isi Pesan tersebut. Rupanya Diska mengirimkan pesan, agar tidak melupakan perjanjian mereka berdua.

Besok adalah hari dimana kimberly harus menjalankan peranya, sebagai pengganti Diska. Dalam bertemu dengan calon suami yang telah dijodohkan untuknya.

Setelah pekerjaanya dirasa selesai, Kim segera merapikan meja kerjanya. Meraih tas, lalu berjalan keluar. Menuju lift dengan suasana kantor yang saat itu memang sudah sangat lah sepi.

Sesampainya dirumah, Kimberly langsung saja masuk ke kamarnya, Kim memilih tinggal dikos-kosan. Rumahnya yang jauh dari kantor, membuat Kim harus terpaksa memilih tinggal jauh dari kedua orang tuanya.

"Hufttt, capek! apa yang harus aku lakukan besok? agar bisa membatalkan perjodohan Diska dengan calonya?" Pikirnya saat menatap langi-langit kamarnya.

***

"Gimana Dis? apa penampilan gue sudah menyakinkan?" tanya kim pada Diska, saat mereka sudah sampai ditempat yang disepakati.

Diska mengangguk, lalu tersenyum.

"Sudah, lo benar benar kelihatan cantik. Dengan gaun selutut serta dandanan yang seperti ini," tegas Diska, saat melihat penampilan Kim yang iya buat semenarik mungkin. Dengan makuep yang super tebal, agar terlihat glamour.

Dari atas hingga kebawah, Kim menelity dandananya. Memang saat ini seperti bukan dirinya, jika Kim biasanya hanya berdandan tipis seadanya. Tapi kali ini riasanya begitu glamour , layaknya seorang anak orang kaya raya.

"Yaudah lo tunggu dia disini, dan jangan gugup! ingat lo harus bikin dia jadi se-ilfil mungkin." ujar Diska yang kemudian pergi.

selang beberapa menit kemudian, seorang lelaki muda, datang menghampiri meja kim berada. lelaki itu Berdehem, yang akhirnya menghentikan aktifitas kim, yang sedang membaca buku menu.

"Kamu ... diska?" sapa seorang lelaki, dengan usia yang sepertinya sepantaran dengan Kim.

Dengan reflek. Kim mendongak, senyum yang hampir iya ukir jadi terbenam kembali. Saat melihat sosok Kaivan yang berada di depanya.

Karena syok, Kim terdiam mematung. Menelan salivanya sedalam mungkin.

"Kamu benar Diska?" ucap Kaivan mengulangi pertanyaanya.

seketika membuat Kim tersadar, lalu berdiri kaget dengan ekspresi panik. bagaimana Kim tidak panik? jika yang ada di depanya itu adalah Kaivan! atasan ditempatnya bekerja.

"Maaf sepertinya saya salah orang," jawab Kim, lalu menutupi wajahnya dengan buku menu. Akibat salah tingkah.

"Kamu Diska kan? anaknya Pak Arlego Bagaskara?" tanya Kaivan kembali mengulangi pertanyaanya.

Pertanyaan itu, membuat Kim bingung. Apakah Kaivan tidak mengenalinya? mengapa sikapnya tetap biasa saja? dan malah menganggapnya bahwa dia adalah Diska.

"Ah? ahahah iya bener aku Diska," ucap Kim sambil tertawa lalu memalingkan wajah. Dan mengerucutkan bibir.

"Aku Kaivan Alano," ucapnya memperkenalkan diri.

Kaivan mengerutkan kening, melihat tingkah wanita di depanya ini. Ada rasa aneh yang menggelayutinya, pertemuan ini adalah pertemuan yang pertama dengan Diska. Akan tetapi iya merasa seperti sudah pernah bertemu sebelumnya.

"Bap... ehh kamu mau pesan apa? kebetulan saya sudah memesan spagetti lebih dulu," tutur Kim, Sambil menyodorkan buku menu to the point.

Perasaan canggung kali ini menyelimuti sekujur badan Kim, kakinya sedikit bergetar tidak karuan. terkadang mengigit-gigit kuku jarinya, karena rasa gugup yang melanda dirinya.

"Duh kok gue bisa seceroboh ini? sampe gatau kalo orang yang dijodohin sama Diska itu pak Kaivan?" batinya dalam hati.

Setelah memesan makanan, beberapa menit kemudian pesanan mereka punn dihidangkan oleh pelayan restoran.

"Silahkan Mas, Mbak. Makananya," kata Pelayan resto.

Mereka pun dengan tenang menerima makanan tersebut, hingga dititik dimana Kim tiba tiba punya ide licik yang mengarah kepada Kaivan.

"Kalo gue makanya jorok dia pasti ilfil liatnya, terus minta batalin perjodohan ini," seringai jahat Kim sunggingkan.

"Wah enak banget ya spagettinya, sruttttttttt," ucap Kim dengan ekspresi seceria mungkin, lalu mensruput spaggetti di depanya dengan rakus. Membuat mulutnya belepotan penuh saus.

Berharap mendapat teguran atau makian dari Kaivan, justru Lelaki itu hanya diam. dan tetap memakan makananya dengan santai, membuat Kimberly mendecak tidak percaya, karena bisa-bisanya Kaivan tak terganggu dengan tingkahnya.

"Kok dia biasa aja sih? apa gue coba lagi kali ya?" batin Kim terus-menerus bertanya dan memikir kan sebuah ide baru.

Berbagai cara Kimberly lakukakan agar bisa menarik perhatian Kaivan, tapi nyatanya Lelaki itu tidak merespon kelakuanya. Membuat Kimberly jadi frustasi sendiri.

"Kamu mau ngapain? ini ditempat umum," ucap Kaivan terkejut, saat Kimberly merangkul bahu Kaivan. Sambil menempelkan dagunya dileher lelaki itu.

Saking frustasinya, Kimberly sampai mempunyai ide gila. Hanya untuk membuat Kaivan ilfil pada dirinya, ada yang teriak didalam dirinya. Saat kimberly melakukan hal paling konyol dalam hidupnya. Tapi demi uang 500 juta, Kimberly rela asal bisa membatalkan perjodohan Diska, sesuai dengan perjanjian mereka.

"Parfum kamu wangi sekali ahh, sampai membuat aku tergoda," desisnya tepat disamping telinga Kaivan, membuat Lelaki itu tiba tiba menyunggingkan senyum.

Belaian tangan Kimberly ayunkan, mulai dari bahu, sampai kedada kaivan.

Hanya Lelaki tidak normal, yang tidak tergoda dengan sentuhan yang kimberly lakukan. Setelah melakukan hal itu, Kimberly kembali duduk dengan satu kedipan mata yang genit.

Detik itu juga Kaivan berdiri dari duduknya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa kita bisa ke hotel sekarang?"tanya Kaivan.

Bagaikan sedang memancing di sebuah sungai, umpan yang Kim berikan ternyata termakan! tapi bukan ini yang iya inginkan.

Tanpa menunggu lama, Kaivan langsung mengajak Kim pergi menuju Ke sebuah Hotel yang diinginkan Kaivan.

Ada perasaan takut pada diri Kimberly, saat Kaivan malah mengajaknya ke hotel. sungguh tadi itu Kimberly hanya akting, agar Kaivan merasa jijik saat dirinya melakukan hal konyol tadi. tidak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sampai pada tujuan-- yaitu Hotel bintang 5.

"Ki..... kita mau ngapain kesini?" tanya Kim terbata, dengan raut wajah yang cemas.

"Bukanya kamu menginginkan hal ini? kalau gitu ayo mari kita senang-senang, sebagai salam perkenalan kita" jawab Kaivan santai.

Setelah menjawab, Kaivan meraih tangan Kimberly dengan lembut. Membawa Kimberly kesebuah kamar hotel yang sudah iya pesan tadi.

Brukkk!

Tubuh Kimberly terhempas diatas kasur begitu saja, saat Kaivan menarik badanya dengan cepat. Saat itu juga Kimberly merasakan takut luar biasa, saat kaivan mulai ikut naik--Keatas ranjang, dan berada diatas tubuh Kim.

Meneguk saliva sedalam mungkin, melihat Kaivan atasanya dikantor sedekat ini. manik mata mereka berdua bertemu dengan jarak yang nyaris setipis tisu.

"Aaaaaaaaa," teriak Kimberly saat tangan kekar Kaivan tiba-tiba ingin menyentuh bagian sensitifnya.

Karena takut, Kimberly mendorong Kaivan sekeras kerasnya. Hingga tubuh lelaki itu menghantam meja nakas dipinggir kasur.

"Aws, kamu gila ya!" kata Kaivan meringis dan marah.

Karena kepalanya yang sakit, Kaivan terus mengaduh tanpa henti. Sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu yang gila, dasar cowok mesum! bisa-bisanya ngajak cewe ke hotel, padahal baru kenal!" amarah Kim sejadi-jadinya, meluapkan isi hatinya sejak tadi yang terpendam.

"Bukankah ini yang kamu mau sejak tadi? kamu kan yang memulai semua ini. Dengan mencoba menggoda ku sejak diresto tadi. Mengapa sekarng Kamu yang menolak untuk berhubungan?" jelas Kaivan dengan wajah dinginya.

Ah shit, Kimberly lupa jika lelaki yang ada di depanya ini adalah lelaki dingin. Yang memang sudah ngeselin sejak lahir. Iya pikir, kelakuanya tadi saat diresto, bisa membuat Kaivan membatalkan perjodohan itu langsung. Tapi nyatanya Kaivan malah memancingnya ke hotel hanya untuk mempermalukan dirinya.

"Aku tau kamu bersikap seperti tadi, hanya untuk membuat ku jengkel padamu bukan? dan membatalkan Perjodohan kita? tapi maaf sepertinya itu tidak akan berhasil."

Detik itu juga Kaivan pergi, meninggalkan Kimberly dengan dengan senyuman iblis. Bagaimana nasibnya setelah ini? uang 500 juta sudah iya Terima. Tapi kesepakatan untuk membatalkan perjodohan Diska belum tercapai. Arghhhh Kimberly menjadi pusing tidak karuan, rencananya menjadi sia-sia.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status