Share

Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin
Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin
Penulis: Sang bunda daisy

1|Permintaan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-23 09:07:58

"Gue kasih lo 500 juta, kalo lo berhasil batalin perjodohan gue sama dia."

Satu permintaan, yang berhasil membuat seorang Kimberly melebarkan matanya dengan kaget. Berkat ucapan yang dilontarkan Diska sahabat kecilnya. Bagaimana tidak terkejut? Diska meminta untuk menggantikan posisinya, sebagai anak dari pengusaha periklanan. yang akan dijodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya.

"Please mau ya Kim?gantiin gue buat ketemu sama dia dan kencan pertama minggu besok," mohon Diska dengan wajahnya yang terlihat memelas.

Kimberly masih terdiam, mencerna dengan apa yang Diska katakan. Mau menolak tapi imbalanya uang sebesar itu! siapa coba yang bisa mengabaikan uang senilai 500 juta? mungkin hanya orang bodoh!

"Tapi.. apa nanti dia engga curiga? kalo gue yang gantiin posisi lo?" Jawab Kim ragu.

Berkali-kali Kim menghela nafasnya, menatap wajah sahabat yang sudah begitu baik terhadap dia dan keluarga. Ayahnya yang mulai sakit sakitan, semenjak kebangkrutan usaha keluarga mereka. Kimberly engga mau munafik jika uang yang dijanjikan diska itu, memang lah sangat iya butuhkan. untuk pengobatan penyakit keras ayahnya yang sudah komplikasi.

"Lo cukup bikin dia ilfil sama lo, disaat kencan pertama kalian. Cara itu gue yakin bikin dia jadi batalin perjodohan gue lebih dulu," Tegas Diska tersenyum penuh harap, sambil menggengam tangan Kim penuh keyakinan.

"Deal."

Dan malam itu, menjadi saksi kesepakatan yang iya buat bersama Diska, dengan iming-iming uang 500 juta. Tanpa ragu malam itu juga Diska mentrasfer uang tersebut. dengan sukarela bahkan tanpa berfikir dahulu sedetik pun.

Diska yang kaya raya, Diska yang memang anak pengusaha periklanan ternama Di Jakarta, hal itulah yang membuat nominal uang tersebut tidak terlalu berharga baginya. Berbeda sekali dengan Kimberly, yang memang hidup dalam kesederhanaan. Namun beruntung masih bisa bekerja di perusahaan penerbitan terbesar di kota itu.

Pagi pukul 8.30

Kimberly tergesa-gesa memasuki gedung tempat dia bekerja, ada perasaan was was karena hari ini dia terlambat datang ke kantor. berkali-kali melirik jam ditanganya yang terus bergerak, keadaan kantor yang saat itu mulai sepi membuatnya semakin panik. lalu buru-buru mendekati lift yang akan tertutup.

"STOPP!"

Sambil nafas yang masih tersengal-sengal, kimberly menahan pintu lift dengan satu tanganya. Dan mulai ikut masuk kedalam lift. Membuang nafas terlebih dahulu, lalu mengaturnya perlahan. Agar detak jantungnya berhenti marathon. Tanpa iya sadari ada dua orang dibelakangnya yang sudah lebih dulu berada didalam lift tersebut.

"Sejak kapan karyawan boleh datang Di Jam segini?" Cicit seorang lelaki dengan suara yang terdengar seksi.

Mendengar suara yang familiar, Kim menoleh dan mundur dua langkah. Saat tatapanya menangkap Kaivan Alano-Ceo tempatnya bekerja.

"Maaf pak saya salah," ucap Kimberly dengan wajah yang merunduk, karena tak berani menatap wajah ganteng tapi dingin milik atasanya.

"Sudah Van gaush diomelin, wajarkan kalo dia telat? namanya manusia," timpal Arvelio sahabat Kaivan, sekaligus karyawan di perusahaan itu juga.

Tinggg!

Detik berikutnya lift terbuka, membuat Kaivan serta Arvelio melangkahkan kaki begitu saja. Tanpa sepatah kata. Apa yang terjadi membuat Kim bernafas lega, lalu dia pun melanjutkan perjalanan menuju ruang kerjanya yang ada di lantai 3

Setelah pintu lift terbuka. Kim menggeser pintu ruangan, yang sudah di isi oleh tiga orang yang berada satu team denganya.

"Gimana deadline kita mau cepat selesai! kalo kerjaan kamu telat begini Kim," tegur Pak Handoko selaku kepala divisi penerbitan.

"Maaf pak saya kesiangan," tutur Kim penuh sesal, sambil membungkukkan badan lalu bergegas menuju meja kerjanya.

Tepat pukul 12.00, adalah waktunya jam makan siang para karyawan di perusahaan itu. Kimberly yang memang belum sempat memakan apapun sedari pagi, lantas langsung saja menepi dari pekerjaanya. Dan mengajak Vivi serta Dimas untuk pergi ke kantin.

"Lo telat kenapa lagi kim tadi pagi? gue tebak pasti lo marathon drakor lagikan?" ucap Vivi yang lagi menyuap bakso ke mulutnya.

"He'em, dan lo berdua tau gak? apes banget gue tadi. Satu lift sama si kanebo kering itu," jelasnya dengan raut wajah yang kesal karena merasa sial.

"Pfttttt serius? lo satu lift sama dia? wahh beruntung banget lo Kim," pekik Vivi dengan nada yang agak dipelankan.

"Stttt jangan kenceng-kenceng lo berdua, nanti ada yang denger. Kalo lo jelekin pak bos! apalagi manggil dia kanebo kering segala," Kata Dimas, menasehati dua rekan kerjanya yang memang tiap hari hobinya bergosip saja.

Sambil clangak clinguk, mereka bertiga menyapu seisi kantin. Takut ucapan mereka ini ada yang mendengar. Padahal yang Kimberly lontarkan barusan memang benar adanya. Jika Kaivan adalah sosok bos yang dijuluki 'kanebo kering' oleh seisi kantor. Karena kedinginan serta kekakuanya dalam berinteraksi dengan para karyawan.

Setelah acara makan siang selesai, Kimberly kembali keruangan kerjanya. mengerjakan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda karena makan siang.

"Kim bisa kamu ke lantai 11? tolong wakilkan saya, untuk antarkan berkas yang sudah di susun ini. Untuk di cek ulang oleh bos besar," ucap Pak Handoko memohon.

Kimberly menatap lekat-lekat Pak Handoko, dengan tatapan yang meragukan "Kenapa bukan bapak saja? biasanya juga bapak yang memberikan itu pada bos besar," kata Kim menolak secara halus.

"Saya tiba tiba kebelet Kim kayanya, sedangkan berkas ini urgent, udah harus terbit besok! kalo engga sekarang bisa habis kita ditegur pihak percetakan, " tutur Pak Handoko kemudian menaruh berkas itu dimeja begitu saja.

Kimberly meneguk ludah dalam-dalam, karena tau betul siapa yang akan iya temui dilantai 11. Melirik kedua temanya dengan cemas, lalu detik itu juga Dimas. Menepuk bahunya dan memberi semangat 45 kepada Kim, dibalas anggukan senyum oleh Vivi disampingnya.

"Ayo Kim lo pasti bisa, nemuin kanebo kering itu."

Tok Tok...

Kim mengetuk pintu penuh kecemasan, baru kali ini dia menginjakkan kaki ke lantai 11. Yang mana hal itu tidak pernah terbayangkan olehnya. suasana lorong yang memang diisi oleh beberapa staff , yang juga mempunyai bagian masing-masing. Membuat Kimberly tidak terlalu memandang angker lantai tersebut. Ada perasaan was was dalam hatinya mengingat kelakuan bosnya ini yang terkenal sadis dan dingin kepada karyawan yang tidak sesuai dengan kinerjanya.

"Masuk!"

Namun, satu kata yang tersebar di perusahaan mengenai sikap atasanya yaitu dingin. Setelah menyiapkan diri, akhirnya Kimberly melangkah pasti menuju ke ruang Kaivan.

"Kamu siapa? mau apa menemui saya?" katanya dingin.

Ditanya begitu Kimberly langsung gemetaran tidak karuan, karena memang ini pertama kalinya dia berhadapan langsung dengan Kaivan. Setelah kejadian di lift tadi.

"i.. ini pak saya disuruh Pak Handoko bagian pengeditan, untuk memberikan ini kebapak. Agar bisa dicek kembali sususan berkasnya, karena harus dicetak besok," jawab Kim tergagap, sambil menyerahkan berkas tersebut dengan hati-hati.

Kemudian Kaivan mengambil berkas itu. Lalu dilihat dengan seksama, kimberly agak terpesona. Menikmati setiap inci pergerakan lelaki itu tanpa kedip! hingga tiba-tiba dirinya terkejut. Saat lembaran kertas melayang ke wajahnya.

Brukkkkkk!

"Sampah seperti itu, kenapa bisa kamu kasih ke saya?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   26| Pasar malam

    "Pak, apa kita langsung pulang?" tanya Kimberly. Acara makan malam telah selesai dan membuat Kaivan memutuskan untuk segera beranjak kembali ke dalam kamar, akan tetapi pertanyaan yang Kimberly lontarkan menghentikan langkahnya seketika. "Ya."Mendengar jawaban singkat itu, Kimberly mengerucutkan bibir bawahnya. padahal iya masih ingin jalan-jalan. "Wah sayang banget ya? padahal kesini berniat liburan tapi malah lebih banyak didalam kamar," celetuk Kimberly. Kaivan membalik badanya setelah dia berjalan lebih dulu membelakangi gadis itu. "Kamu-" DrttttKalimat Kaivan terjeda saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar, buru-buru iya ambil benda pipih itu dan mengusap layarnya dengan segera. "Halo," [Kamu lagi liburan? kenapa engga ajak aku, sayang] terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. "Hem, maaf." [Sendiri?]pertanyaan dari wanita yang tak lain adalah Diska ; wanita yang statusnya kini menjadi tunanganya. Mendengar itu Kaivan melirik kearah Kimberly yang se

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   25|Cermin

    "M-mandi bareng? Bapak jangan gila!" sarkas Kimberly. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba minta mandi bareng, wanita mana sih yang tidak marah. terlebih lelaki didepanya itu adalah mantan suaminya. yah walaupun hanya menikah sirih dan umur pernikahan mereka seumur jagung. "Kamu pikir saya sudi? mandi bareng sama wanita pengkhianat sepertimu?" ucap Kalian begitu nyelekit. "Pengkhianat? saya tidak pernah merasa mengkhianati siapapun," Kimberly sedikit sakit hati dengan ucapan yang lelaki itu lontarkan, lagi-lagi kalimat menyakitkan menusuk relung hatinya begitu dalam. Tanpa mau memperdulikan Kaivan lagi Kimberly pun melangkah masuk kedalam kamar mandi. Brakkkk!!!Pintu kamar mandi dibanting dengan keras, membuat tubuh Kaivan sedikit terlonjak. "Dia... marah?" gumamnya. Setelah hampir 30 menit selesai mandi, Kimberly keluar dengan rambut basahnya serta pakaian yang sudah lengkap dan berganti. wajahnya terlihat segar tanpa polesan makeup sedikitpun, membuat wajah putih pucat

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   24|Possesiv

    "Pak, lepaskan! Bapak mau bawa saya kemana?" Kimberly berusaha melepaskan cengraman tangan lelaki itu. Namun, usahanya gagal. "Jangan banyak tanya kamu!" sentak Kaivan. langkah keduanya berhenti tepat saat Kaivan membawa Kimberly masuk kedalam toko baju yang menjual beberapa baju-baju pantai dengan berbagai model. Kimberly bingung mengapa iya diajak masuk kedalan toko? apa atasanya itu ingin berbelanja? pikirnya begitu. Sementara Kaivan sibuk memilih beberapa dress pantai yang memang dijual disana, lalu mengambil satu baju yang menurutnya cukup sopan dan terbilang cocok untuk dipakai di area pantai. "Pakai Kim," suruh Kaivan. Kimberly mengerutkan alisnya karena bingung tiba-tiba disuruh mengganti bajunya dan memakai baju yang baru. "Kok buat saya Pak? saya engga minta lho?" jawab Kim polos. "Ck, saya bilang pakai ya, pakai. ganti baju mu yang kekurangan bahan itu dengan yang ini." "Kurang bahan? ini bagus kok cocok untuk dipantai. kata temen saya sih, heheh," jawab Kim terkek

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   23|Liburan

    Kaivan dan Kimberly benar-benar pergi berlibur, keduanya baru saja mendaratkan kaki di sebuah Bandara. Terlihat Kimberly kesusahan saat membawa koper miliknya dan milik Kaivan, dengan sengaja lelaki itu ingin mengerjai Kim hingga membuat wanita itu kesusahan. "Lelet! bawa koper dua aja, lelet!" ucap Kaivan. Kimberly terlonjak dengan ucapan atasanya, "Hah? lelet? gimana bisa cepet kalau gue bawa dua koper sekaligis!" gumamnya dalam hati. Tidak lama keduanya sampai pada sebuah hotel yang cukup mewah, lalu Kaivan memesan satu kamar dengan sengaja. "Ko kamarnya cuma satu Pak? terus saya tidur dimana?" imbuh Kimberly bingung. "Dijalanan." ucap asal Kaivan, hingga membuat Kimberly syok tidak percaya. "Disofa, dan saya dikasur. " lanjutnya dengan ketus.perjalanan yang cukup lama, membuat Kaivan akhirnya memutuskan tidak kemana-mana, dan hanya berdiam diri didalam kamar. Sementara Kimberly sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. "Tega banget sama mantan!" gumam Kim kesal, sementara s

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   22| Jadi sekretaris baru

    "Kenapa makananya Bapak buang?" tanya Kim sambil menatap Kaivan penuh kesabaran. berkali-kali nafasnya terbuang kasar karena harus menghadapi sikap lelaki itu yang cukup membingungkan Kimberly. "Sudah saya bilang makanan yang tidak diinginkan sebaiknya di buang!" jelas Kaivan dengan galak bahkan beberapa karyawan menatap kearah keduanya dengan terheran. "Kalau mau perhatian jangan sambil marah-marah bisa Pak? saya akan makan tapi nanti setelah pekerjaan saya selesai," "Ck, apanya yang perhatian? saya cuma gamau karyawan saya ada yang sakit, paham?" lalu Kaivan pun pergi begitu saja dan membuat Kimberly bertanya-tanya dalam hatinya. "Aneh!" ucap Kimberly setelah kepergian Kaivan. Sementara itu diruanganya saat ini Kaivan terlihat Kebingungan, pertemuannya kembali dengan Kimberly membuat perasaanya yang telah iya kubur lama kembali bangkit. "Pokoknya aku harus bikin wanita itu sengsara selama dia bekerja disini, dia harus merasakan sakit hati yang pernH iya berikan kepadaku!" guma

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   21|balas dendam Kaivan

    "Kimberly?" ucap Diska terkejut, "Lo kerja disini? sejak kapan? kok gue baru tau ya kalau lo bekerja dikantor pacar gue?" lanjutnya sambil menghampiri Kimberly. Kimberly dan Diska mereka sama-sama terkejut. Keduanya ternyata tidak saling tau hubungan yang sempat Kimberly jalin bersama lelaki yang saat ini ternyata menjadi pacar Diska, rupanya seiring berjalanya waktu. Diska mau menerima perjodohanya dengan Kaivan, begitu juga sebaliknya. Kaivan akhirnya menuruti permintaan Papahnya walau dengan terpaksa. "Pa... pacar? bukanya kamu selalu menolak untuk dijodohkan denganya?" jawab Kim terbata. Diska terkekeh kecil, "Awalnya sih iya Kim, tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, aku akhirnya bisa menerima Kaivan. Bahkan aku jadi suka dan sayang beneran sama dia," Kimberly menatap Kaivan dengan sorot mata yang sedih, semudah itukah Mas? kamu melupakan aku dalam hidupmu?, suara hati Kimberly tanpa sadar terus berbicara. Ada perasaan kecewa dalam hatinya melihat Kaivan kini bersama w

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status