Share

6| Rencana Kaivan.

last update Last Updated: 2024-03-06 13:24:14

"Tidur dengan saya."

Kimberly menegakkan kepalanya yang sejak tadi merunduk. Menatap geram lelaki didepanya saat mendengar syarat agar Kaivan tidak melaporkanya.

"Bapak bercanda? jangan pikir harga diri saya bisa dibeli dengan uang!" jawab Kim penuh amarah, "Maaf saya bukan jalang yang harus Bapak tiduri hanya untuk mendapatkan uang,"

Kaivan menyunggingkan senyum mendengar jawaban dari Kimberly. Seketika merasa tertantang dengan wanita didepanya.

"Oke jika itu mau kamu, besok siap-siap jika ada polisi yang akan mendatangi kamu dan Diska si penipu itu," ucapnya mengancam.

"Pak, jangan. jangan tangkap saya Pak! saya mohon, Ayah saya sedang sakit keras, apa jadinya jika dia tahu saya masuk penjara karena telah menipu bos saya sendiri," Kimberly serasa sesak, ingin menolak tetapi bingung dengan biaya rumah sakit Ayahnya jika iya sampai masuk penjara.

"Kalau gitu saya tunggu nanti malam Di Hotel Zeus kamar nomor. 13," putusnya sepihak tanpa bantahan apapun dari Kimberly.

***

"What? lo ketahuan sama dia? elo engga bohong kan sama gue?" tanya Diska dengan raut wajah terkejut.

Kimberly menggeleng dengan tatapan menyedihkan, "Memang ada untungnya kalo gue bohong sama lo?,"

Diska ikut menggeleng, " Ya engga ada sih," jawabnya ragu, "Maksud gue tuh, kok bisa lo ketahuan. Terus sikap dia gimana setelah dia tahu kalo lo itu bukan gue?"

"Ya lo pikir gimana Dis? ya marah lah! gue kalo jadi dia juga sama kali akan marah besar kalau tau dibohongin gitu," jawab Kimberly dengan wajah muramnya.

Ting!

Tiba-tiba ponsel milik Diska berbunyi, membuatnya merunduk meraih ponselnya dan membuka pesan tersebut.

Diska melebarkan matanya dengan satu tanganya membekap mulut, lalu menatap Kimberly dengan gembira.

"Aaaaaa Kim thank you," ucapnya begitu senang, sambil berdiri dan memeluk Kimberly yang masih duduk di kursinya.

Mendapat serangan dadakan Kimberly sedikit risih, apalagi mereka berdua ditempat umum.

"Apaansi Dis malu anjir meluk-meluk segala," jawabnya ketus.

"Lo harus baca ini Kim, gila! gue seneng banget." ungkap Diska gembira sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Demi apa?" Kimberly ikut syok dan menutup mulutnya dengan telapak tangan, "Jadi perjodohan lo udah dibatalin? kok bisa?"

"Gue juga engga tau, tapi kayanya gue harus pulang deh buat tanyain ini sama Bokap Nyokap gue," seru Diska dan langsung meraih tas mahalnya, kemudian cipika-cipika kepada Kimberly.

"Nanti gue kabarin lo ya Kim gimana-gimananya, bye!" tambah Diska berpamitan dan diangguki oleh Kimberly.

selepas kepergian Diska, Kimberly menyandarkan punggungnya kekursi dengan kasar dan disertai helaan nafas kasar. Ada kelegaan karena setelah ini dia tidak harus ber pura-pura menjadi orang lain, tapi kembali frustasi saat mengingat ucapan Kaivan.

***

Kaivan terlihat gusar, melirik jam ditangan kirinya. berkali-kali mengirim pesan kepada Kimberly, bawahanya Di Kantor.

"Dia engga mungkin engga dateng kan? bisa abis nanti kalau papa dateng dan engga sesuai dengan rencana yang udah gue susun," gumamnya bermonolog seorang diri.

Ting tong!

Sedetik kemudian bel kamar Hotelnya berbunyi. buru-buru Kaivan melihat sosok siapa yang datang dari layar monitor Kamar miliknya. menarik garis bibirnya keatas, saat tau orang tersebut adalah Kimberly.

ceklek!

"Masuk!"

Kimberly menatap Kaivan dengan takut, bisa iya bayangkan nasibnya malam ini akan berakhir dikamar Hotel tersebut.

"ganti pakaian mu dikamar mandi, lalu ikuti perintah saya selanjutnya." Kaivan menunjuk satu helai gaun tanpa lengan dengan dagu yang berada di atas kasur.

"i.. ini maksudnya apa Pak? Bapak serius mau tidur dengan saya?" tanya Kim membulatkan matanya, "Pak tolong pikirkan cara lain supaya saya bisa menebus kesalahan saya, tolong jangan ambil kesucian saya Pak! saya mohon." Kimberly seketika kembali terisak saat tahu jika Kaivan ternyata tidak main-main dengan ucapanya kemarin.

Kaivan menaikkan alisnya sebelah, merasa heran dengan ucapan gadis didepanya.

"Cepet ganti dulu pakaianmu, saya tidak ada waktu lagi," jawabnya kemudian membuka kaos polos yang sejak tadi iya kenakan.

walau ingin menolak, Kimberly tetap menurut untuk mengganti pakaiannya.

"Pak," ucap Kim begitu keluar dari kamar mandi dengan gaun yang terlihat tipis berwarna pink.

Kaivan menoleh, sempat terdiam menatap penampilan Kimberly yang begitu cantik bahkan terlihat seksi dengan balutan gaun yang iya berikan.

kemudian meneguk salivanya susah payah karena ternyata Kaivan terpana kepada Kimberly malam ini. lalu membuang muka agar iya bisa menetralisir rasa aneh yang menggelayutinya.

"sini, kamu cukup pura-pura tidur disamping saya," ucap Kaivan menepuk kasur, agar Kimberly mendekat kearahnya.

Kimberly mengerutkan kedua alisnya saat mendengar perkataan lelaki itu, tapi tetap berjalan menurutinya.

"ck, deketan lagi. Bokap saya bisa curiga nanti," Kaivan berdecak kala Kimberly malah duduk begitu jauh dari Kaivan.

"Hah? maksudnya gimana Pak?" jawab Kim sedikit bingung.

"Tidur aja sekarang, pokonya jangan gerak atau pun membuka mata kamu kalo denger ada suara orang lain selain saya," titahnya datar kemudian ikut memejamkan mata tepat disamping Kimberly.

apakah Kimberly tidur? tentu saja tidak! siapa coba yang akan tenang jika satu kamar dan kasur dengan lelaki yang bahkan dia akrab saja tidak. Namun, selang beberapa menit rasa ngantuk mulai menyerang Kimberly dan membuatnya seketika tertidur tanpa sadar.

Saat itu juga Kaivan membuka matanya dan meraih ponsel miliknya yang sejak tadi ada pesan masuk.

[Tuan Radiv sudah naik keatas Pak!] Dimar

Satu pesan masuk dari Dimar ; Asisten pribadinya. Baru saja Kaivan baca, membuatnya kini memulai rencananya dengan cepat.

Ting tong!

Ting tong!

Suara Bel berbunyi berkali-kali, tanpa ada sahutan seorang pun dari dalam.

Tak kunjung mendapat jawaban, Radiv ; ayahnya Kaivan. Menerobos masuk ke pintu hotel tersebut dengan sendiri karena sebelumnya iya telah meminta kunci cadangan dari pihak Hotel.

Begitu sampai diambang pintu Radiv melebarkan matanya, saat mendapati pakaian laki-laki dan seorang wanita yang berserakan dilantai. kemudian melangkah makin dekat kearah tempat tidur, lalu melebarkan matanya saat melihat Kaivan putra sulungnya tengah asyik tidur dengan seorang wanita sambil memeluk wanita tersebut dengan mesra.

"Kaivan! apa-apaan kamu!" teriak Radiv dengan keras, membuat Kaivan membuka matanya pelan seolah baru bangun tidur.

"Papah? kok bisa disini?" tanyanya pura-pura terkejut.

"jadi ini alasan kamu membatalkan perjodohan dengan Diska? hanya demi perempuan murahan ini?" maki Radiv menunjuk ke arah wanita tersebut.

Kaivan bangkit dari kasur, dan berdiri tepat dihadapan Ayahnya walau hanya mengenakan celana boxer saja.

Plak!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   26| Pasar malam

    "Pak, apa kita langsung pulang?" tanya Kimberly. Acara makan malam telah selesai dan membuat Kaivan memutuskan untuk segera beranjak kembali ke dalam kamar, akan tetapi pertanyaan yang Kimberly lontarkan menghentikan langkahnya seketika. "Ya."Mendengar jawaban singkat itu, Kimberly mengerucutkan bibir bawahnya. padahal iya masih ingin jalan-jalan. "Wah sayang banget ya? padahal kesini berniat liburan tapi malah lebih banyak didalam kamar," celetuk Kimberly. Kaivan membalik badanya setelah dia berjalan lebih dulu membelakangi gadis itu. "Kamu-" DrttttKalimat Kaivan terjeda saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar, buru-buru iya ambil benda pipih itu dan mengusap layarnya dengan segera. "Halo," [Kamu lagi liburan? kenapa engga ajak aku, sayang] terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. "Hem, maaf." [Sendiri?]pertanyaan dari wanita yang tak lain adalah Diska ; wanita yang statusnya kini menjadi tunanganya. Mendengar itu Kaivan melirik kearah Kimberly yang se

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   25|Cermin

    "M-mandi bareng? Bapak jangan gila!" sarkas Kimberly. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba minta mandi bareng, wanita mana sih yang tidak marah. terlebih lelaki didepanya itu adalah mantan suaminya. yah walaupun hanya menikah sirih dan umur pernikahan mereka seumur jagung. "Kamu pikir saya sudi? mandi bareng sama wanita pengkhianat sepertimu?" ucap Kalian begitu nyelekit. "Pengkhianat? saya tidak pernah merasa mengkhianati siapapun," Kimberly sedikit sakit hati dengan ucapan yang lelaki itu lontarkan, lagi-lagi kalimat menyakitkan menusuk relung hatinya begitu dalam. Tanpa mau memperdulikan Kaivan lagi Kimberly pun melangkah masuk kedalam kamar mandi. Brakkkk!!!Pintu kamar mandi dibanting dengan keras, membuat tubuh Kaivan sedikit terlonjak. "Dia... marah?" gumamnya. Setelah hampir 30 menit selesai mandi, Kimberly keluar dengan rambut basahnya serta pakaian yang sudah lengkap dan berganti. wajahnya terlihat segar tanpa polesan makeup sedikitpun, membuat wajah putih pucat

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   24|Possesiv

    "Pak, lepaskan! Bapak mau bawa saya kemana?" Kimberly berusaha melepaskan cengraman tangan lelaki itu. Namun, usahanya gagal. "Jangan banyak tanya kamu!" sentak Kaivan. langkah keduanya berhenti tepat saat Kaivan membawa Kimberly masuk kedalam toko baju yang menjual beberapa baju-baju pantai dengan berbagai model. Kimberly bingung mengapa iya diajak masuk kedalan toko? apa atasanya itu ingin berbelanja? pikirnya begitu. Sementara Kaivan sibuk memilih beberapa dress pantai yang memang dijual disana, lalu mengambil satu baju yang menurutnya cukup sopan dan terbilang cocok untuk dipakai di area pantai. "Pakai Kim," suruh Kaivan. Kimberly mengerutkan alisnya karena bingung tiba-tiba disuruh mengganti bajunya dan memakai baju yang baru. "Kok buat saya Pak? saya engga minta lho?" jawab Kim polos. "Ck, saya bilang pakai ya, pakai. ganti baju mu yang kekurangan bahan itu dengan yang ini." "Kurang bahan? ini bagus kok cocok untuk dipantai. kata temen saya sih, heheh," jawab Kim terkek

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   23|Liburan

    Kaivan dan Kimberly benar-benar pergi berlibur, keduanya baru saja mendaratkan kaki di sebuah Bandara. Terlihat Kimberly kesusahan saat membawa koper miliknya dan milik Kaivan, dengan sengaja lelaki itu ingin mengerjai Kim hingga membuat wanita itu kesusahan. "Lelet! bawa koper dua aja, lelet!" ucap Kaivan. Kimberly terlonjak dengan ucapan atasanya, "Hah? lelet? gimana bisa cepet kalau gue bawa dua koper sekaligis!" gumamnya dalam hati. Tidak lama keduanya sampai pada sebuah hotel yang cukup mewah, lalu Kaivan memesan satu kamar dengan sengaja. "Ko kamarnya cuma satu Pak? terus saya tidur dimana?" imbuh Kimberly bingung. "Dijalanan." ucap asal Kaivan, hingga membuat Kimberly syok tidak percaya. "Disofa, dan saya dikasur. " lanjutnya dengan ketus.perjalanan yang cukup lama, membuat Kaivan akhirnya memutuskan tidak kemana-mana, dan hanya berdiam diri didalam kamar. Sementara Kimberly sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. "Tega banget sama mantan!" gumam Kim kesal, sementara s

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   22| Jadi sekretaris baru

    "Kenapa makananya Bapak buang?" tanya Kim sambil menatap Kaivan penuh kesabaran. berkali-kali nafasnya terbuang kasar karena harus menghadapi sikap lelaki itu yang cukup membingungkan Kimberly. "Sudah saya bilang makanan yang tidak diinginkan sebaiknya di buang!" jelas Kaivan dengan galak bahkan beberapa karyawan menatap kearah keduanya dengan terheran. "Kalau mau perhatian jangan sambil marah-marah bisa Pak? saya akan makan tapi nanti setelah pekerjaan saya selesai," "Ck, apanya yang perhatian? saya cuma gamau karyawan saya ada yang sakit, paham?" lalu Kaivan pun pergi begitu saja dan membuat Kimberly bertanya-tanya dalam hatinya. "Aneh!" ucap Kimberly setelah kepergian Kaivan. Sementara itu diruanganya saat ini Kaivan terlihat Kebingungan, pertemuannya kembali dengan Kimberly membuat perasaanya yang telah iya kubur lama kembali bangkit. "Pokoknya aku harus bikin wanita itu sengsara selama dia bekerja disini, dia harus merasakan sakit hati yang pernH iya berikan kepadaku!" guma

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   21|balas dendam Kaivan

    "Kimberly?" ucap Diska terkejut, "Lo kerja disini? sejak kapan? kok gue baru tau ya kalau lo bekerja dikantor pacar gue?" lanjutnya sambil menghampiri Kimberly. Kimberly dan Diska mereka sama-sama terkejut. Keduanya ternyata tidak saling tau hubungan yang sempat Kimberly jalin bersama lelaki yang saat ini ternyata menjadi pacar Diska, rupanya seiring berjalanya waktu. Diska mau menerima perjodohanya dengan Kaivan, begitu juga sebaliknya. Kaivan akhirnya menuruti permintaan Papahnya walau dengan terpaksa. "Pa... pacar? bukanya kamu selalu menolak untuk dijodohkan denganya?" jawab Kim terbata. Diska terkekeh kecil, "Awalnya sih iya Kim, tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, aku akhirnya bisa menerima Kaivan. Bahkan aku jadi suka dan sayang beneran sama dia," Kimberly menatap Kaivan dengan sorot mata yang sedih, semudah itukah Mas? kamu melupakan aku dalam hidupmu?, suara hati Kimberly tanpa sadar terus berbicara. Ada perasaan kecewa dalam hatinya melihat Kaivan kini bersama w

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status