Share

5| Pilihan yang sulit

last update Last Updated: 2024-03-01 11:53:40

"Maaf ini siapa? sepertinya anda salah sambung," jawab Kim, lalu memajukan ponsel miliknya sebentar. Dan melihat layar panggilan dari nomor tidak dikenal.

"Kimberly Adelia, itukan nama kamu?" lelaki itu memberi jeda, "Atau Diska Arlego?"

Bagai disambar petir, ucapan itu membuat Kimberly seolah mati kutu. Lalu kembali fokus, mendengarkan ucapan seseorang itu dengan secara jelas

"Besok temuin saya Di Kantor, jika tidak datang nyawamu yang akan jadi taruhanya." ancam seseorang itu dengan sarkas, lalu detik itu juga mematikan panggilanya dengan sepihak.

Keesokan paginya, Kimberly sudah tiba Di Kantor. Akan tetapi, pikiranya saat ini serasa berkecamuk ketika mengingat penelepon kemarin. Kakinya bahkan sampai bergetar hebat saat duduk di kursi kerjanya.

"Arrrrghhh! bodoh-bodoh," racau Kim sambil mengigit-gigit kuku jarinya.

"Lo kenapa si Kim? gue perhatiin lo gemetaran gitu sejak tadi. belum makan?" tanya Dimas, karena memang duduk tepat disebelah kanan Kimberly.

"Gue ngga papa Dim," ujarnya berbohong.

"Kim, lo disuruh keruangan Pak Bos, sekarang." ucap Vivi yang baru tiba selesai meeting.

Kim menoleh kearah vivi, "Pak Bos? gue disuruh ngapain emang, perasaan ngga ada keperluan apa-apa gue sama dia?" jawab Kim ketar-ketir.

Sementara Vivi hanya menaikkan bahu seraya memberi jawaban tidak tahu.

"Lo mau naik gaji kali," celetuk Dimas terkekeh.

"Mata lo naik gaji," sarkas Vivi menabok lengan Dimas.

"Gue rasa sih lo mau naik pangkat Kim," tebak Vivi sumringah.

"Hadeh, lo semua ada-ada aja sih," cetus Kim terheran.

Kemudian Kimberly memasuki lift menuju lantai 11, ada perasaan was-was dan gelisah yang menghantui Kimberly. detik itu juga kakinya melangkah keluar saat pintu lift terbuka lebar.

"Pagi Mbak Alin, Pak Kaivanya ada didalam?" sapa Kim kepada Alin, sekretaris Kaivan.

"Masuk saja Kim, dia sudah di dalam," jawabnya, lalu diangguki Kimberly pelan.

Sebelum mengetuk, Kimberly menarik nafasnya sedalam mungkin.

Tok tok!

"Masuk!"

Kimberly membuka pintu, begitu masuk hawa panas tiba-tiba saja menyelimuti seisi ruangan itu. Kaivan berdiri membelakanginya, menghadap dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan Ibu Kota.

"Ba.. Bapak panggil saya?" tutur Kim begitu gugup.

Kaivan berbalik badan dengan seringai senyuman jahat.

Brukkkk!

Lembaran beberapa foto dihamburkan Kaivan kedepan wajah Kimberly dengan keras. Membuatnya terkejut bukan main.

"Pak! Ada ap-" kalimat Kim tergantung saat sorot matanya melihat salah satu foto, dimana Diska dan dirinya saat diresto beberapa hari lalu sebelum menemui Kaivan.

"Penipu!"

"Jelaskan, sebelum saya seret kamu ke Kantor polisi!" ucapnya lagi dengan sorot mata yang menajam.

"Pak Kaivan maafkan saya Pak, saya mohon ampun. Jangan laporkan saya," mohon Kim sangat memelas, dengan posisi kedua kakinya yang kini sudah bersipu dan menyatukan kedua tangan didepan dada.

"Saya bisa jelaskan Pak. Saya terpaksa menggantikan Diska untuk bertemu Bapak." entah sejak kapan, bulir air mata Kimberly mulai berjatuhan Karena rasa takutnya.

"Diska menolak untuk dijodohkan dengan Bapak, jadi Diska menyuruh saya untuk menggantikannya bertemu dengan Bapak kemarin dan membatalkan perjodohan kalian." jelas Kimberly sambil terisak.

Kaivan merubah posisi dirinya menjadi bersandar di meja kerjanya, memasukkan kedua tanganya kesaku. Lalu tersenyum licik.

"Itu namanya kalian menipu saya! bahkan mempermainkan saya seolah anak kecil."

"Demi Tuhan Pak, saya... saya tidak ada niatan seperti itu. Saya dibutakan oleh uang saat itu, karena saya sedang membutuhkanya,"

"Berapa nominal uang yang dia kasih sama kamu?" kaivan menatap dengan aura yang sulit ditebak.

"500 juta." jawab Kim merunduk pasrah.

Entah sehabis ini nasibnya seperti apa? Kimberly sungguh pasrah. Rupanya takdir memang benar-benar tidak berpihak padanya.

"Saya kembalikan uang yang pernah dia kasih terhadap kamu, dan saya tidak akan melaporkan perbuatan kamu ini. Asalkan ada syaratnya," ucap Kaivan dengan sorot mata menajam, seolah merencanakan sesuatu.

"Syaratnya apa, Pak?" Kata Kim dengan parau.

"Tidur dengan saya."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   26| Pasar malam

    "Pak, apa kita langsung pulang?" tanya Kimberly. Acara makan malam telah selesai dan membuat Kaivan memutuskan untuk segera beranjak kembali ke dalam kamar, akan tetapi pertanyaan yang Kimberly lontarkan menghentikan langkahnya seketika. "Ya."Mendengar jawaban singkat itu, Kimberly mengerucutkan bibir bawahnya. padahal iya masih ingin jalan-jalan. "Wah sayang banget ya? padahal kesini berniat liburan tapi malah lebih banyak didalam kamar," celetuk Kimberly. Kaivan membalik badanya setelah dia berjalan lebih dulu membelakangi gadis itu. "Kamu-" DrttttKalimat Kaivan terjeda saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar, buru-buru iya ambil benda pipih itu dan mengusap layarnya dengan segera. "Halo," [Kamu lagi liburan? kenapa engga ajak aku, sayang] terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. "Hem, maaf." [Sendiri?]pertanyaan dari wanita yang tak lain adalah Diska ; wanita yang statusnya kini menjadi tunanganya. Mendengar itu Kaivan melirik kearah Kimberly yang se

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   25|Cermin

    "M-mandi bareng? Bapak jangan gila!" sarkas Kimberly. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba minta mandi bareng, wanita mana sih yang tidak marah. terlebih lelaki didepanya itu adalah mantan suaminya. yah walaupun hanya menikah sirih dan umur pernikahan mereka seumur jagung. "Kamu pikir saya sudi? mandi bareng sama wanita pengkhianat sepertimu?" ucap Kalian begitu nyelekit. "Pengkhianat? saya tidak pernah merasa mengkhianati siapapun," Kimberly sedikit sakit hati dengan ucapan yang lelaki itu lontarkan, lagi-lagi kalimat menyakitkan menusuk relung hatinya begitu dalam. Tanpa mau memperdulikan Kaivan lagi Kimberly pun melangkah masuk kedalam kamar mandi. Brakkkk!!!Pintu kamar mandi dibanting dengan keras, membuat tubuh Kaivan sedikit terlonjak. "Dia... marah?" gumamnya. Setelah hampir 30 menit selesai mandi, Kimberly keluar dengan rambut basahnya serta pakaian yang sudah lengkap dan berganti. wajahnya terlihat segar tanpa polesan makeup sedikitpun, membuat wajah putih pucat

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   24|Possesiv

    "Pak, lepaskan! Bapak mau bawa saya kemana?" Kimberly berusaha melepaskan cengraman tangan lelaki itu. Namun, usahanya gagal. "Jangan banyak tanya kamu!" sentak Kaivan. langkah keduanya berhenti tepat saat Kaivan membawa Kimberly masuk kedalam toko baju yang menjual beberapa baju-baju pantai dengan berbagai model. Kimberly bingung mengapa iya diajak masuk kedalan toko? apa atasanya itu ingin berbelanja? pikirnya begitu. Sementara Kaivan sibuk memilih beberapa dress pantai yang memang dijual disana, lalu mengambil satu baju yang menurutnya cukup sopan dan terbilang cocok untuk dipakai di area pantai. "Pakai Kim," suruh Kaivan. Kimberly mengerutkan alisnya karena bingung tiba-tiba disuruh mengganti bajunya dan memakai baju yang baru. "Kok buat saya Pak? saya engga minta lho?" jawab Kim polos. "Ck, saya bilang pakai ya, pakai. ganti baju mu yang kekurangan bahan itu dengan yang ini." "Kurang bahan? ini bagus kok cocok untuk dipantai. kata temen saya sih, heheh," jawab Kim terkek

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   23|Liburan

    Kaivan dan Kimberly benar-benar pergi berlibur, keduanya baru saja mendaratkan kaki di sebuah Bandara. Terlihat Kimberly kesusahan saat membawa koper miliknya dan milik Kaivan, dengan sengaja lelaki itu ingin mengerjai Kim hingga membuat wanita itu kesusahan. "Lelet! bawa koper dua aja, lelet!" ucap Kaivan. Kimberly terlonjak dengan ucapan atasanya, "Hah? lelet? gimana bisa cepet kalau gue bawa dua koper sekaligis!" gumamnya dalam hati. Tidak lama keduanya sampai pada sebuah hotel yang cukup mewah, lalu Kaivan memesan satu kamar dengan sengaja. "Ko kamarnya cuma satu Pak? terus saya tidur dimana?" imbuh Kimberly bingung. "Dijalanan." ucap asal Kaivan, hingga membuat Kimberly syok tidak percaya. "Disofa, dan saya dikasur. " lanjutnya dengan ketus.perjalanan yang cukup lama, membuat Kaivan akhirnya memutuskan tidak kemana-mana, dan hanya berdiam diri didalam kamar. Sementara Kimberly sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. "Tega banget sama mantan!" gumam Kim kesal, sementara s

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   22| Jadi sekretaris baru

    "Kenapa makananya Bapak buang?" tanya Kim sambil menatap Kaivan penuh kesabaran. berkali-kali nafasnya terbuang kasar karena harus menghadapi sikap lelaki itu yang cukup membingungkan Kimberly. "Sudah saya bilang makanan yang tidak diinginkan sebaiknya di buang!" jelas Kaivan dengan galak bahkan beberapa karyawan menatap kearah keduanya dengan terheran. "Kalau mau perhatian jangan sambil marah-marah bisa Pak? saya akan makan tapi nanti setelah pekerjaan saya selesai," "Ck, apanya yang perhatian? saya cuma gamau karyawan saya ada yang sakit, paham?" lalu Kaivan pun pergi begitu saja dan membuat Kimberly bertanya-tanya dalam hatinya. "Aneh!" ucap Kimberly setelah kepergian Kaivan. Sementara itu diruanganya saat ini Kaivan terlihat Kebingungan, pertemuannya kembali dengan Kimberly membuat perasaanya yang telah iya kubur lama kembali bangkit. "Pokoknya aku harus bikin wanita itu sengsara selama dia bekerja disini, dia harus merasakan sakit hati yang pernH iya berikan kepadaku!" guma

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   21|balas dendam Kaivan

    "Kimberly?" ucap Diska terkejut, "Lo kerja disini? sejak kapan? kok gue baru tau ya kalau lo bekerja dikantor pacar gue?" lanjutnya sambil menghampiri Kimberly. Kimberly dan Diska mereka sama-sama terkejut. Keduanya ternyata tidak saling tau hubungan yang sempat Kimberly jalin bersama lelaki yang saat ini ternyata menjadi pacar Diska, rupanya seiring berjalanya waktu. Diska mau menerima perjodohanya dengan Kaivan, begitu juga sebaliknya. Kaivan akhirnya menuruti permintaan Papahnya walau dengan terpaksa. "Pa... pacar? bukanya kamu selalu menolak untuk dijodohkan denganya?" jawab Kim terbata. Diska terkekeh kecil, "Awalnya sih iya Kim, tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, aku akhirnya bisa menerima Kaivan. Bahkan aku jadi suka dan sayang beneran sama dia," Kimberly menatap Kaivan dengan sorot mata yang sedih, semudah itukah Mas? kamu melupakan aku dalam hidupmu?, suara hati Kimberly tanpa sadar terus berbicara. Ada perasaan kecewa dalam hatinya melihat Kaivan kini bersama w

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status