Share

Pemuas Nafsu

Penulis: Blue Apple
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-23 23:03:13

“Jadilah pemuas nafsu saya jika memang kamu tidak mau saya nikahi.” Kala mengatakan dengan senyuman nakal.

            Senyuman serta perkataan yang langsung tidak bisa Sienna terima dengan perasaan apapun.

            Sienna pun langsung membisu setelah Kala mengatakan hal itu padanya. Dia merasa sangat direndahkan sebagai seorang perempuan yang menjaga dirinya dengan sangat hati-hati selama ini.

            “Jangan terlalu banyak bergurau anak kecil. Tugasmu hanyalah patuh pada perintah orang tua kamu yang sudah melahirkan kamu ke dunia ini. Kalau kamu menolak perintah mereka, maka kamu akan dicap sebagai anak durhaka.” Kala malah sengaja meledeknya saat dia melihat raut wajah murka yang tengah menyelimuti wajah ayu Sienna.

            “Tuan rentenir memangnya tahu apa soal anak durhaka? Memangnya Tuan rentenir sudah menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua, Tuan rentenir?” Sienna dengan berani membalas perkataan Kala sambil membangunkan tubuhnya untuk kembali berdiri tegak.

            Ucapan Sienna pun cukup membuat Kala terkejut sekaligus merasa lucu.

            “Sejujurnya, saya tidak tertarik bercinta dengan anak kecil. Seperti yang kamu katakan tadi, kalau kamu belum berpengalaman dan pastinya kamu tidak pandai melayani saya di atas ranjang. Akan tetapi,” Kala berjalan perlahan mendekati Sienna, lalu dia mendekati wajah Sienna yang lebih pendek darinya.

            Sienna semakin merasa ketakutan saat wajah antara dia dan Kala hanya berjarak 5 cm saja dari unjung hidung mereka.

            “Saya ingin menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua saya, persis seperti apa yang saya katakan pada kamu tadi.”

            “Ma-maksud, Tuan rentenir?”

            “Yang saya butuhkan hanyalah sel telur kamu.”

            APA???!!!

            “Sederhananya, saya ingin kamu melahirkan anak untuk saya karena saya sangat membutuhkan keturunan.”

            Sienna syok bukan main saat mendengar keinginan utama Kala. Baginya, pernikahan saja sudah seperti neraka untuknya, apalagi sampai dia harus mengandung dan melahirkan. Sienna tidak sanggup membayangkannya, dia merasa terjebak sekarang.

            Tatapan mata yang tajam dan dibalut dengan senyuman penuh rencana membuat Sienna tidak kuat terlalu lama menghadapi Kala. Dia pun perlahan menurunkan pandangan matanya dan merunduk diam dalam kelemahannya.

            Kala lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya untuk menghubungi seseorang. Dengan singkat Kala langsung memerintahkan seseorang untuk segera masuk ke dalam ruangan itu sekarang.

            Kemudian, Kala kembali duduk di kursi tadi dengan posisi duduk yang sama, yakni menumpuk kakinya dan bersedekap. Namun kali ini, dia tidak menatap tabletnya melainkan Siennalah yang dia tatap dengan senyuman penuh seringai kekuasaan.

            Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya masuk ke dalam ruangan itu. Atas perintah Kala, wanita tua itu segera meraih tubuh Sienna untuk ikut pergi bersamanya.

            “Tuan rentenir, saya mau dibawa ke mana?” Sienna panik kembali.

            “Kamu akan mengetahuinya nanti.”

            “Saya tidak mau pergi. Tolong biarkan saya pulang ke rumah sekarang!” Sienna terus memohon pada Kala agar dibebaskan. Tapi, sekuat apapun dia berteriak dan memohon, permintaannya itu tetap diabaikan oleh Kala.

            Sienna pun terpaksa ikut wanita tua pergi.

            Sepanjang dia berjalan di belakang wanita tua itu, Sienna melihat ke sekitaran tempat dia berada saat ini. Tempat yang sangat asing yang dipenuhi dengan area terbuka dari taman-taman yang bersih dan rapih, area pacuan berkuda, dan juga lapangan golf yang cukup luas.

            Sienna pun berpikir kalau dia sedang berada di kediaman rumah Tuan rentenir itu. Dia juga bergumam soal kekayaan yang Tuan rentenir itu miliki sangat diluar naralnya.

            “Kalau aku punya kekayaan sebanyak ini, aku tidak perlu lagi bekerja keras. Selain itu, aku tidak akan seperti Tuan rentenir yang sampai susah payah menagih hutang pada orang miskin seperti keluargaku. Aku akan mengikhlaskannya. Tapi, dia malah mempersulit orang misikin seperti keluargaku. Dasar manusia serakah!” Decitnya di dalam hati.

            “Silahkan masuk!” Wanita tua itu mempersilahkan Sienna untuk masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup besar, ruangan yang bisa disebut dengan kamar merangkap perpustakaan karena ada begitu banyak buku-buku yang tersusun rapih di rak-rak besar yang berada di salah satu spot dinding di kamar itu.

            Sienna pun berjalan perlahan masuk ke dalam. Dia melihat ke seluruh bagian dari ruangan itu, terlihat nyaman dan menenangkan dengan lampu bercahaya hangat dan juga pemandangan indah ketika Sienna membuka tirai besar di kamar itu.

            “Nona akan tinggal di sini untuk sementara waktu sampai Tuan Kala memberikan perintah kembali pada saya.”

            “Memangnya, Ibu siapanya Tuan rentenir?”

            “Tuan rentenir?” Wanita itu terkejut mendengar panggilan tersebut yang ditujukan pada majikannya.

            “Iya, Tuan rentenir.”

            “Maaf, Nona. Ada baiknya Nona menggantikan panggilan untuk Tuan Kala dengan panggilan lain, karena sebenarnya pekerjaan Tuan Kala bukanlah rentenir.” Kata Wanita tua itu menjelaskan dengan hati-hati.

            Kemudian, Wanita tua itu segera undur diri dari kamar itu dan meninggalkan Sienna sendirian.   

            Sienna pun dibuat bingung setelah mendengar penjelasan dari Wanita tua itu.

            “Lalu, siapa dia yang sebenarnya? Kenapa aku bisa ada di sini bersamanya? Dan sebenarnya, siapa orang yang sudah meminjami Ibu uang sebanyak itu selama ini?”

            Sienna benar-benar dibuat penasaran dan bingung bukan kepalang dengan sosok Kala sekaligus sosok rentenir yang telah meminjami uang pada Ibunya.

**

            Malam harinya, setelah selesai makan malam, Sienna merasa sangat ngantuk sekali. Lantaran dia kurang tidur beberapa hari belakangan ini karena memikirkan dirinya yang telah dijual oleh  Ibunya, akhirnya Sienna baru merasakan ngantuk yang sangat hebat setelah dia bisa merasakan nikmatnya makanan lezat yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya.

            Sienna pun segera kembali ke kamarnya yang tidak jauh dari ruang makan. Dia berjalan cukup sempoyongan lantaran tubuhnya sudah tidak kuat menahan ngantuk.

            Setelah dia tiba di kamar dan melihat ranjang di depan matanya, tubuhnya langsung dilempar ke atas ranjang super empuk itu dan langsung melelapkan tubuhnya.

            Tapi, keesokan paginya saat Sienna terbangun berkat sinar cahaya matahari yang menusuk kedua matanya dan menyorot tajam hampir ke seluruh ruangan di kamar itu, Sienna langsung dikejutkan dengan kondisi tubuhnya yang sudah tanpa busana. Hanya selimut tebal berwarna putih yang menutupi hampir seluruh tubuhnya yang tanpa sehelai kain pun.

            Sienna segera membangunkan tubuhnya untuk menyadarkan dirinya kalau yang terjadi padanya saat ini hanyalah mimpi.

            Akan tetapi, mimpi itu disadari oleh Sienna tidaklah nyata. Karena yang terjadi padanya bukanlah mimpi melainkan kenyataan kalau dia habis bercinta dengan seorang laki-laki asing yang belum pernah dia lihat sebelumnya

            “Siapa kamu?” Sienna bertanya dengan panik. Sambil menutupi bagian dadanya dengan selimut Sienna memperhatikan secara detail wajah laki-laki muda itu.

            Laki-laki muda itu pun mencoba membuka kedua matanya yang masih terasa sepet setelah dia mendudukan tubuhnya.

            “Akulah yang seharusnya bertanya, siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di kamarku?”

            “Apa!?? Kamar kamu???” Sienna langsung melihat dengan kaku ke sekeliling seluruh ruangan itu.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Gairah Kemarahan

    Langkah kaki Sienna bergerak sangat cepat menuruni banyak anak tangga dari tangga darurat yang ada di Hotel itu. Mengingat waktu yang dia punya tidaklah banyak, Sienna semakin mempercepat langkah kakinya. Setelah menuruni lebih dari empat lantai, akhirnya Sienna bisa menemukan Kava di lantai enam. Sienna pun langsung merasa lega dan langkah kakinya menjadi dia perlambat saat ingin menghampiri Kava yang sedang duduk sendirian di salah satu anak tangga sambil mendengarkan musik melalui eraphone di telinganya. Tanpa memanggil nama Kava lebih dulu, Sienna duduk di samping Kava lalu dia meraih salah satu tali earphone dan memasangkannya ke telinganya untuk mengetahui lagu yang sedang Kava dengarkan saat ini. Kemunculan Sienna yang secara tiba-tiba sudah ada di sampingnya membuat Kava langsung tersentak kaget. Sienna pun memberikan senyuman hangat dan tatapan mata yang teduh pada Kava. “Senyumanmu selalu berhasil menena

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pengorbanan Tersembunyi

    “Katanya, dia terluka karena aku. Padahal, akulah yang terluka karenanya.” Itulah pengakuan Kava, sebelum akhirnya Kava tertidur di atas pangkuan Sienna di dalam mobil. Sementara Kala mengurus masalah yang sedang Kava hadapi dengan bijak. “Kamu bisa melihatnya bukan, apa yang terjadi pada Sabira? Ha!!?” Victo menunjuk ke arah Sabira yang sedang terbaring di atas ranjang dengan murka. Kala hanya diam saja tanpa mau berkomentar soal kondisi Sabira saat ini. “Aku tidak akan melibatkan kedua orang tua kita, asalkan kamu mau melakukan tiga hal padaku.” “Apa tiga hal yang kamu inginkan dariku?”** “Aku ingin menikahi Sienna.” Kava sudah mengetahui hal itu dari Sienna. Hanya saja, saat keinginan itu diutarakan secara langsung oleh Kala padanya, ternyata Kava merasa sakit dan sulit untuknya merestui hubungan Kakaknya dengan perempuan yang sangat dia cintai itu. Tidak seperti saat dirinya mudah memb

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Samudra Alaska

    Sienna hanya ingin bermalas-malasan saja sepanjang hari ini. Dia hanya ingin diam di atas ranjang tanpa melakukan apapun, hanya itu saja kegiatan yang sudah dia agendakan untuk dirinya sendiri. Tetapi, suara bel rumahnya terpaksa membuat tubuhnya harus bergerak.Ting-tong... ting-tong... Sienna segera membangkitkan tubuhnya dari atas ranjang di tengah renungannya yang tidak ingin dia akhiri, walau sudah 5 jam lamanya dia hanya membeku di bawah selimut tapi dia tetap ingin berada di posisinya lebih lama lagi. Cklek, Sienna terpaksa menerima kedatangan tamu itu. Tamu yang ternyata adalah Kala. Baik Sienna maupun Kala langsung saling terdiam dengan canggung satu sama lain. “Bolehkah aku masuk ke dalam?” “I-iya. Silahkan.” Sienna mengizinkan Kala masuk ke dalam rumahnya dan Kala pun mengikutinya dari belakang. Saat Sienna mempersilahkannya untuk duduk di atas sofa, tempat biasa Kala

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Emosi Membabi Buta

    “Apa yang terjadi denganmu?” “Aku ingin mati saja.” Deg! Kala syok sekali begitu mendengar ucapan Kava yang sangat diluar ekspektasinya. “Bolehkah aku bunuh diri saja sekarang juga?” “Kenapa? Apa alasannya sampai kamu ingin bunuh diri sekarang?” “Masa lalu yang tiba-tiba saja menyengat sesekali di dalam ingatanku tentang seorang perempuan yang sangat aku cintai.” Deg! Kala kembali tersentak kaget. Ingatan Kava yang dia pikir akan pulih secara tiba-tiba membuatnya merasa ketakutan. “Tapi, perempuan itu bukanlah Sabira. Bukan dia...” Kava menaikkan wajahnya perlahan lalu menatap Kala dengan lirih dan dengan mata berkaca. “Apa kamu bisa memberitahu aku, siapa perempuan itu?” Kala kebingungan untuk menjawab pertanyaan Kava. Dia tidak bisa memberitahu siapa sosok perempuan itu karena dia juga sangat menginginkan Sienna menjadi miliknya seutuhnya. “Tolong berit

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Kepatuhan Menyakitkan

    “Argaza tidak bisa menyelesaikan misi itu dengan baik, jadi baiknya dia diganti saja dengan Tuan muda Kava karena di tangannya misi itu akan mudah dia selesaikan dengan baik.” “Pria itu memang tidka berguna.” Kala memekik pelan. “Sudah dari awal aku tidak yakin meletakkan dia pada misi ini sekalipun dia hanya sebagai umpan saja.” Gumamnya, sambil menatap ke luar jendela menara di lantai 35. “Lantas, bagaimana dia bisa lolos dari serangan musuh klien?” Dengan berat hati Bian pun menceritakan kronologinya yang dia ketahui saja. Setelah mengetahuinya, Kala langsung geram dan sangat murka pada Argaza. Saking murkanya, kedua tangan Kala sampai mengepal erat sambil merasakan amarah yang luar biasa atas kebodohan yang telah Argaza lakukan. Tanpa pikir panjang, Kala langsung mendatangi Argaza yang masih berada di kediaman rumahnya. Serangan kemarahan Kala langsung menghantam seluruh wajah dan beberapa bagian tubuh dengan pukulan kuat tangannya. Para pengawa

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Manipulasi Rasa

    Ting-tong... ting-tong... Sienna langsung membuka pintu rumahnya begitu dia mendengar bunyi bel berulang kali dengan jeda panjang. Tanpa melihat terlebih dahulu siapa tamu yang datang, Sienna langsung menerima kedatangan tamu itu, tamu yang sangat tidak terduga olehnya. “Halo, Sienna sayang. Apa kabar kamu?” Melihat sosok orang yang ada di hadapannya saat ini membuat Sienna ingin marah dan memakinya habis-habisan, tetapi... Tiba-tiba saja orang itu memeluk Sienna dan mengatakan, “Ibu kangen sama kamu, Sienna.” Sienna tidak ingin mempersilahkan wanita itu masuk, tapi dia juga tidak bisa menolak kehadirannya. Ranum pun langsung berjalan masuk ke dalam rumah Sienna dan duduk di atas sofa. Sementara Sienna masih dibuat syok oleh kehadiran Ranum yang muncul kembali di depannya secara tiba-tiba. Sienna diam mematung sambil memandangi pilu Ranum yang justru tampak biasa saja, seperti tidak pernah melakukan ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status