Share

Bagai Pasir dalam Genggaman

Suara kicau burung yang lembut menyambut mentari. Pagi itu angin bertiup dengan kencang, menggoyangkan dedaunan di luar jendela. Lyra tengah menelungkup berbalut selimut. Dengan mulut sedikit terbuka, wanita itu masih ada di alam bawah sadar. Memimpikan sebuah kuda putih tengah berlari di padang bunga. Derap langkah itu sembuatnya turut gembira. Bahkan rasa kagum dalam mimpi itu membuatnya secara nyata tersenyum.

"Nyonya, bangunlah," bisik Ayuk perlahan. Ia tak tega membangunkan karena sangat jarang sang majikan tidur selelap itu.

Namun, lama tak mendapat sahutan. Kini dirinya memanggil sembari menepuk lembut pundak Lyra. "Nyonya, tolong bangunlah. Hari ini Anda harus bekerja, bukan?"

"Mmm ... jam berapa ini?"

"Tujuh sepuluh."

"Apa?!" Lyra langsung membuka mata. "Kenapa tidak membangunkanku dari tadi?"

Wanita itu gelagapan. Ia mencari ponsel yang tertimbun tebalnya selimut. Buru-buru dirinya mengecek pesan. Dan benar saja, rent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status