Share

Bab 40 Satu Permintaan

Author: Zia Ivy
last update Huling Na-update: 2025-06-23 23:49:21

Davin segera membuka pintu kamarnya, untuk memastikan suara apa yang tadi mereka dengar. Tapi sayangnya tidak ada orang hanya terlihat guci yang pecah dan seekor kucing yang melintas.

"Davin! Siapa yang menguping?" Tanya Merry menghampiri seraya menatap penuh selidik.

Davin menghela nafas kasar, dia terlihat kesal lalu menjawab pertanyaan kekasihnya. "Tidak ada orang, hanya seekor kucing saja."

Merry yang belum yakin, dia perlahan membuka pintu dan memastikan dengan mata kepala sendiri. Dan benar hanya ada seekor kucing saja.

"Kurang ajar! Dasar kucing sialan membuat orang kaget saja. Tapi untung saja bukan orang yang menguping," Umpat Mery.

Davin segera menarik tangannya, lalu menegur agar Merry bisa menjaga sikap saat mereka masih ada di rumah kedua orang tuanya. "Honey! Pelan kan sedikit suara mu. Jangan sampai orang rumah mendengar, apa lagi kedua orang tuanya dan neneknya

Merry segera menutup mulut dengan kedua tangannya, karena suaranya yang keras hampir mengun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 109 Aku Bukan Mainan

    "Tapi Bu, tunggu ayah pastikan dulu kondisi Rayden!" Langkah Bastian di hentikan oleh Widia malam itu, lalu di ingatkan jika saat ini mereka lebih baik menjauh. "Biarkan kondisinya seperti itu, jadi semua orang mengira benar-benar kecelakaan!" Ajak Widia menyuruh suaminya masuk ke dalam mobil lagi. Bastian sempat ragu, tapi dia juga tidak ingin mengambil resiko jika sang Kaka melihat dirinya di sana. "Cepat jalankan mobilnya, biarkan mereka begitu dulu," Bentak Widia kesal, Bastian pun hanya patuh dan segera melajukan mobilnya dengan sangat cepat tanpa peduli di sana Rayden dan Laura yang masih kecil sesuai dua tahun terkapar di pinggir jalan dalam keadaan pingsan. Seketika Bastian terbuyar dari lamunannya, dia tidak ingin ada orang lain yang tahu tentang rahasia itu termasuk Laura. Pewaris satu-satunya Rayden Grup. "Ck, sudahlah. Semua sudah berlalu tidak mungkin ada orang yang tahu semua itu," Bastian menepis semua kecemasan dalam hati. Selama Laura tidak di ijinkan masuk ke

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 108 Rahasia Dimasa Lalu

    Hati Laura berdebar-debar saat merasakan pelukan hangat dari Dave, mengingat lelaki yang bergelar suaminya itu tidak suka padanya buru-buru ia segera melepas dan menjaga jarak. Karena lima menit baginya sudah cukup. "Ma-maafkan aku mas, karena sudah meminta hal yang membuat mas mungkin risih," Sesal Laura, wajahnya sampai memerah padam. Karena dia begitu canggung bahkan tidak berani menatap Dave. Dave masih terlihat datar, melihat wajah Laura yang semakin hari semakin cantik dalam pandanganya membuat jantungnya berdegup seolah ada perasaan yang aneh. Tanpa banyak bicara Dave perlahan menyapu rambut panjang Laura, hingga perlahan membelai pipi putihnya yang lembut seperti pantat baby. Laura sampai menelan saliva beberapa kali, dia sedikit terkejut saat melihat wajah suaminya yang perlahan maju dan semakin mendekat ke arahnya. "Ma-mas Dave mau apa ya?" Beberapa pertanyaan dalam hati Laura menyeruak sampai membuat dia salah tingkah. Sampai membuat seluruh bulu tubuhnya meremang, sa

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 107 Pelukan Hangat

    Beberapa jam kemudian, Dave terlihat berjalan mondar-mandir saat Dokter Irma masih belum juga keluar dari kamar. Berharap kondisi Laura tidak kembali terbuka. "Astaga! Kenapa jadi seribet ini?" Dave memijat kening, penuh kecemasan. Meskipun dia tidak pernah menyukai Laura tapi setidaknya dia tidak ingin jika ada pesaing bisnisnya menargetkan Laura. Rio yang baru kembali, terlihat pria itu .menghampiri dengan mimik wajah yang cukup serius. "Tuan!" Kedua alis tebal Dave mengerut, saat melihat asisten kepercayaannya menghadap dengan nafas yang terengah-engah. "Ada apa?" Ketus Dave membidik tajam Rio. Rio sangat ragu saat akan menyampaikan, tapi dia berusaha memberanikan diri demi berita penting."Tu-tuan saya baru menemukan kedua orang yang sengaja ingin menargetkan anda," Jelas Rio terbata-bata. Dave terkejut sampai kedua matanya melotot lalu dia meminta Rio agar mengatakan cepat siapa orang yang berani berurusan dengannya. "Siapa katakan?" Dave tersulut emosi, sampai dia menarik

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 106 Khayalan Indah Laura

    Laura segera melepaskan tangannya buru-buru, lalu menjaga jarak karena tidak mau nanti Dave marah. "Ma-maaf, aku tidak sengaja," Sesalnya dengan nada rendah yang hampir tak terdengar. Kuping Dave kembali memerah, saat setiap kali Laura tak sengaja berdekatan dengannya. "Aku bosan dengan kata maaf mu, makan yang banyak. Ada beberapa dokumen penting yang harus aku cek."Laura masih menatap dengan wajah munggil yang mendongak, saat Dave beranjak dari tempat duduk dan pergi berjalan menaiki tangga menuju ke arah ruang kerja pribadi yang ada di lantai atas. "Akhir-akhir ini kenapa kuping mas Dave sering memerah begitu ya?" Laura bergumam seraya terus berpikir dengan keras. Bi Tari yang tak sengaja mendengar celetukan polos majikan wanitanya membuat dia spontan menjawab. "Itu artinya tuan suka dengan nyonya."Laura terbuyar dari pemikirannya sendiri, saat mendengar perkataan bibi pelayan yang membuat ia salah tingkah dan hampir tak percaya, karena bagaimana mungkin Dave menyukai dia rasa

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 105 Kado Pernikahan Special

    Satu Minggu kemudian, Dave akhirnya membawa Laura pulang mengingat sudah pulih kondisinya. Namun mereka yang baru sampai di sebuah rumah mewah dan sangat besar membuat Laura terkejut. "Mas! Kenapa ke sini? Ini rumah siapa?" Laura penasaran. Dave menghela nafas kasar, sulit bagi dia menjelaskan. Namun kebetulan nyonya Marina melakukan video call. Hingga akhirnya Dave tak perlu repot dengan cepatnya ia mengangkatnya dan memberikan pada istrinya. "Apa ini mas?" Laura menatap dengan wajah yang mendongak. "Ibu ingin bicara," jawab Dave singkat dengan sikapnya yang dingin. Laura menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan, dan mulai mengangkat Vc dari sang ibu mertua. "Laura! Bagaimana apakah kamu suka dengan hadiah dari ibu dan ayah?" Tanya Nyonya Marina yang terlihat masih sibuk di rumah lama mereka. Kedua bola mata Laura berkaca-kaca saat bertatapan wajah dengan sang ibu mertua. Lalu dia menjawab dengan sebuah anggukan kecil. "Suka Bu, ini terlalu mewah Bu.""Laura! Sek

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 104. Kerja Sama

    Satu jam kemudian, di sebuah club. Larisa segera turun dari mobilnya. Dia menatap dengan wajah yang mendongak di bangunan berlantai lima itu di mana tempat para kaum muda mencari hiburan. "Ck, kenapa Erland menyuruh ku ketemuan di sini? Apa tidak ada lagi tempat lain? Jika bukan demi memisahkan Laura dan Dave aku rasanya tidak Sudi," Larisa berdecak kesal, dengan sangat terpaksa ia meraih tas selempang lalu menutup pintu dengan cukup keras. BRUKKK! Suasana di club terlihat sangat ramai, terlihat lalu lalang para pemuda dan berapa wanita hiburan sebagai teman mereka malam ini. Music disco terdengar menusuk gendang telinga, membuat Larisa pun segera masuk. Mencari Erland yang sudah ada di dalam. "Dimana dia? Ngapain harus ke sini sih," Larisa mengelengkan kepala pelan karena tak habis pikir, harus masuk sana tapi demi rencananya membuat dia tidak peduli. Erland yang sudah ada di sana bersama teman-teman wanitanya, dia tanpa ragu memanggil Larisa sembari melambaikan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status