แชร์

Bab 88 Merasa Iri

ผู้เขียน: Zia Ivy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-07-28 23:53:20
"Kondisi janinnya sangat baik dan kondisi nyonya muda sangat sehat, hanya perlu meminum vitamin tambahan saja untuk mengurangi rasa mual," Imbuh sang Dokter dengan hasil pemeriksaannya.

Oma Nena dan juga Nyonya Marina menghela nafas lega, karena merasa ikut bahagia dan senang. "Syukurlah kalau tidak ada masalah dan keduanya sehat, kami sangat menantikan kelahiran calon pewaris utama kami menanti cicit pertama.

"Tumbuh yang sehat ya sayang, Dave mengelus lembut perut Laura.

Jantung Laura berdegup sangat kencang, saat mendengar perkataan Dave yang membuat dia sangat terharu. "Ya ampun, apakah aku tidak salah dengar? Barusan mas Dave mengajak bicara calon bayi kita," batin Laura menatap nanar sang suami.

Kedua paruh baya itu pun saling menatap satu sama lain, lalu mereka mengantarkan Dokter Irma keluar.

Suasana di dalam kamar terasa hening dan canggung, terlebih lagi saat Laura segera menutup kembali kancing kimononya.

"Kau harus ikut dengan ku, hari ini nyonya Cristine
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 89 Jangan Berharap Lebih

    Tring Dua gelas anggur merah saling beradu, saat Larisa dan Erland sudah melakukan sebuah kesepakatan untuk menjalankan rencana mereka. "Aku akan melakukan sesuai perintah mu, tapi aku ingin uang muka lebih dulu!" Tuntut Erland dengan terkekeh. Sembari menyimpan gelas kosong bekas cairan merah yang memabukkan itu. Larisa memutar kedua bola mata malasnya, saat mendengar permintaan Erland yang begitu haus akan uang. "Ck, oke. aku di muka lima belas juta dulu, baru sisanya setelah kamu selesaikan tugasnya!" Larisa melemparkan satu gepok uang tepat di atas meja. Kedua bola mata Erland melebar, senyuman serakah terpancar jelas di wajahnya. Bahkan dia berjanji akan melakukan semua perintah Larisa. "Kamu tenang saja Larisa, aku akan membuat kami seperti pacaran lagi," Ucap Erland dengan penuh keyakinan. Lalu segera pergi, membeli beberapa arang kesukaan "Okey! aku pegang kata-kata mu!" Larisa pergi dengan penuh keangkuhan. Setelah mereka berdua saling menukar nomor ponsel.

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab. 89 Mengajak Kerja Sama

    "Larisa! Kamu tenang nak!"Larisa mendelik, saat sang ibu berusaha untuk menenangkan dirinya. Bagaimana bisa dia tenang setelah tahu jika pria yang selama ini dia tolak ternyata begitu tampan dan sempurna."Ibu lihat sendiri kan, ternyata Dave tidak cacat benar-benar keterlaluan dia membohongi aku, aku tidak rela Laura malah hidup enak di keluarga Farmosa sementara karier ku hancur!" Larisa sangat kesal, dia mematikan televisi karena iri saat melihat Laura yang saat ini menyandang gelar istri Dave. Tapi bukan Larisa jika dia tidak bisa mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. "Aku sangat suka dia Bu, ternyata dia tampan sekali," Cicit Larisa mengigit jemari lentiknya saat mendapatkan sebuah ide untuk mendekati Dave. Kening Widia mengerut rapat, saat melihat putrinya yang malah tersenyum tanpa alasan yang jelas. "Larisa! Apa yang kamu pikirkan?"Larisa menoleh, dia mulai membisikan sebuah ide brilian yang menurutnya akan bisa menjerat dan membuat Dave jatuh hati padanya. Seba

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 88 Merasa Iri

    "Kondisi janinnya sangat baik dan kondisi nyonya muda sangat sehat, hanya perlu meminum vitamin tambahan saja untuk mengurangi rasa mual," Imbuh sang Dokter dengan hasil pemeriksaannya. Oma Nena dan juga Nyonya Marina menghela nafas lega, karena merasa ikut bahagia dan senang. "Syukurlah kalau tidak ada masalah dan keduanya sehat, kami sangat menantikan kelahiran calon pewaris utama kami menanti cicit pertama. "Tumbuh yang sehat ya sayang, Dave mengelus lembut perut Laura. Jantung Laura berdegup sangat kencang, saat mendengar perkataan Dave yang membuat dia sangat terharu. "Ya ampun, apakah aku tidak salah dengar? Barusan mas Dave mengajak bicara calon bayi kita," batin Laura menatap nanar sang suami. Kedua paruh baya itu pun saling menatap satu sama lain, lalu mereka mengantarkan Dokter Irma keluar. Suasana di dalam kamar terasa hening dan canggung, terlebih lagi saat Laura segera menutup kembali kancing kimononya. "Kau harus ikut dengan ku, hari ini nyonya Cristine

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 87 Laura Yang Dilema

    Laura lebih memilih untuk ke dalam, dari pada harus berdebat dengan suaminya yang selalu saja berpikiran negatif padanya. "Maaf mas, aku tidak sengaja," sesalnya. Dave mendengus kesal, saat melihat Laura yang malah pergi begitu saja sebelum dia selesai berbicara. "Laura! Kau harus berhati-hati jangan sampai terjatuh lagi!" Seketika Laura menyandarkan tubuhnya di balik pintu dengan dada yang masih mengembang kempis tak menentu. "I-iya mas!" Sahut Laura pelan dengan nada rendah yang hampir tak terdengar. Dave hanya menggelengkan kepala, dia tidak menyangka jika dirinya sudah sangat ceroboh karena identitas dirinya sudah terbongkar di depan Laura. "Ck, bodoh!" Geramnya merutuki diri sendiri, mengingat hari ini dia mendapat sebuah undangan dari koleganya nyonya Cristine dan Tuan Andrew membuat dia terpaksa harus mengajak Laura ke pesta penting peluncuran produk baru propertinya. Dave tidak ingin sampai terlambat dia segera bersiap untuk ke acara itu, tak lupa juga mengirim pesan

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 86 Suami Ku Ternyata Tampan

    "Shit!" Suara erangan Dave terdengar menggema di ruangan kamar mewah dan besar itu, wajah tampannya tampak menenggadah menikmati sensasi kenikmatan surga dunia yang sulit untuk dia ungkap dengan sebuah kata-kata. Derit ranjang pun seolah menjadi saksi bisu permainan ranjang Dave, yang terlihat sudah tak bisa mengendalikan gejolak hasrat. Yang saat ini membakar dirinya. Peluh bercucuran membasahi tubuh kedua insan yang saat ini tengah menyatu, sedih dan bahagia bercampur aduk dalam hati Laura. Ternyata sosok suami yang misterius begitu menawan. "Monica!" Laura yang tengah berusaha menahan hasrat yang membelenggu dirinya, seketika dia mengerutkan dahi saat mendengar nama wanita yang terlontar di bibir suaminya. "Monica? siapa?" Jemari lentik Laura pun terhenti saat ia membelai paras Dave, rasa penasaran itu menyeruak dalam hati saat berada dalam keadaan yang tak berdaya. Bohong jika Laura tidak terpikat dengan sosok suaminya, tapi rasa kecewanya sangat besar saat ia ta

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 85 Identitas Yang Terbongkar

    Dave menyunggingkan senyum smrik, saat Laura malah melontar balikan pertanyaan padanya. " Heh! Kau ini pura-pura polos atau sok alim?" Laura menggelengkan kepala dia sungguh tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan sang suami yang sulit untuk dia pahami. "A-aku benar-benar tidak mengerti mas? Tentu saja bayi ini milik kita," Laura berusaha meyakinkan. Walaupun hatinya sedikit terluka karena seolah Dave memandang rendah pada harga dirinya sebagai seorang wanita. "Benarkah? Apakah wanita keturunan penipu seperti mu masih bisa di percaya?" Dave menatap remeh Laura. Sembari menyangkup kasar dagu lancip Laura. Sampai membuat Laura sulit untuk bernafas, hingga kedua iris matanya sampai meneteskan air mata."Su-sungguh mas aku tidak bohong, aku melakukan itu dengan mas pertama kali," Ungkap Laura. Darah Dave semakin mendidih, dia tidak percaya begitu saja. Tanpa ragu dia memperlihatkan video yang di kirimkan padanya tadi dari seseorang yang misterius. Kedua bola mata Laura membulat, ja

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status