Home / Romansa / Kontrak Pemikat CEO Dingin / BAB CXLIII KLARIFIKASI!

Share

BAB CXLIII KLARIFIKASI!

Author: Ilastriasanim
last update Last Updated: 2025-08-12 22:51:16
Keesokan harinya, sekitar jam sepuluh pagi. Orang-orang sibuk kembali dengan tontonan yang sedang disiarkan di televisi. Laura terlihat ada di layar tersebut, membawa secarik kertas dengan wajah yang tampak menahan tekanan. Sorot kamera berkedip beberapa kali dalam sedetik, memotret bagaimana Laura mulai berdiri di sebuah podium. Para wartawan berita gosip dan hiburan berjejer di sana menunggu Laura melakukan pers kembali. Setelah huru-hara yang ditimbulkannya kemarin, berita gosip tentang pernikahan Ken dan Naira mulai berseliweran di media massa. Mulai muncul banyak spekulasi dari orang-orang yang berniat mengulik kehidupan pengusaha tambang terkaya di negeri julukan "Mutiara dari lautan Pasifik" itu. Beberapa warganet berkomentar dalam postingan media gosip tentang siaran Laura kemarin.

[Saya sangat prihatin dengan nona Laura. Bagaimana ia dicampakan oleh tunangannya demi memilih gadis penipu dari negara lain.]

[Pernikahan kontrak? Hah! Seperti dalam dunia drama saja. Rupanya, p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CLI KEPINGAN PUZZLE MASA LALU

    Naira beranjak menuju ranjangnya. Buku harian ibunya dan selembar foto tertanda Mr.F itu ia letakkan di sana. Sambil bersandar di ranjang yang terganjal bantal, Naira mulai membuka lembaran buku harian itu. Ada kisah lucu, sedih, marah-marah, hingga cerita tak jelas. Naira membacanya dengan antusias. Lembar demi lembar cerita ia baca satu persatu bagaimana ia menggambarkan perasaan ibunya saat itu. Hingga pada lembar tengah, ia menemukan satu catatan yang mencuri perhatiannya. [Dear, Diary ...hari ini aku merasa hidupku hancur! Entah apa yang terjadi, satu malam itu seakan menghancurkan mimpiku selama kuliah di Amerika. Sekarang aku merasa semuanya sia-sia. Bahkan hubunganku kandas bersama kekasihku. Aku sadar, aku kuliah dari beasiswa, namun bukan berarti aku dihinakan oleh keluarganya karena aku hamil di luar nikah. Kau tahu apa yang menyebabkanku bersedih hati? Pria yang kucintai beberapa bulan ini tak membelaku di saat aku sedang butuh pertolongan. Bahkan, aku diasingkan oleh ke

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CLI KEMBALI KE QUEZON

    Langit sudah mulai gelap. Naira turun dari mobil Roselina di depan rumah lamanya di Quezon. Sesuai ucapannya, malam ini ia tepati untuk kembali ke rumah ibunya yang sudah lama tidak ditempati. Rumah bercat coklat keemasan dengan interior klasik, membuat rumah itu tampak hangat dan penuh kenangan. Naira kembali menginjakkan kaki di sana, setelah huru-hara terakhirnya dengan Roselina saat masih bersuami dua tahun yang lalu. Kini, ia kembali datang bersamanya untuk menjajaki kisah masa lalu yang belum sempat ia ungkap kebenarannya. Ia menarik napas dalamnya sambil menghirup aroma segar dari bunga-bunga di pekarangan rumahnya, bulan itu musim bunga bermekaran. Sementara di dalam rumah, sudah ada bibi—penjaga rumah yang masih kerabat dekat dari garis ibunya—merawat rumah itu meskipun Naira dan Roselina sudah tidak tinggal di sana. Bak seperti habis pulang merantau, Roselina dan Naira langsung bersantai di ruang keluarga, merebahkan tubuhnya yang mulai penat. Keduanya menatap a

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CL KEDUA KALINYA

    "Bagaimana makanan di sini tuan Fred? Apakah lidahmu sudah cukup terbiasa?" Fred menikmati makanan khas negara Ken dengan lahap. "Oh, wow. Lechon³ ini memang luar biasa lezat sekali! Saya sangat menikmati hidangan makan siang ini dengan semangat. Hahaha ..." Ken tersenyum berseri. "Kau bisa membawa banyak untuk di bawa ke Amerika, tuan. Saya sangat bersyukur, Anda kali ini bisa lebih santai untuk beberapa hari di kota ini." Fred hanya mengangguk-angguk kecil sambil terus menyuapkan potongan daging lechon tersebut. Tiba-tiba suara ponsel Ken berbunyi memunculkan kontak Naira. Ken pun meminta izin bangkit dari sana untuk mengangkatnya. Fred mempersilakan tak masalah. "Ya, Nai? Ada apa?" "Kamu di mana? Aku membawakan makan siangmu tak jauh dekat gedung kantormu, Ken." "Ah,

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CXLIX KEMBALI

    Ken mulai beraktifitas kembali ke kantornya. Setelah sebelumnya mengantar Naira kembali ke apartemen miliknya untuk menemui William. Ketika masuk lobi, beberapa pasang mata pegawai mulai menatap dari kejauhan kedatangan Ken yang sudah cuti selama beberapa hari. Jeff, baru saja menempel kartu pada mesin absensinya langsung menyingkir ke samping saat sadar kehadiran tubuh Ken berdiri di belakangnya. Dengan perasaan gugup, dia menyapanya sambil tersenyum canggung, "Selamat pagi, Pak Kendrick." Ken sejenak melirik memberi anggukan lalu kembali menatap lurus ke depan. Saat memasuki lift, Ken mulai sadar dengan sikap para pegawainya yang kikuk ketika ketahuan menggosipkan pernikahan Ken di depan orangnya langsung. Jeff yang juga ikut naik lift di belakang tubuh Ken hanya berdehem untuk mencairkan ketegangan orang-orang di sana yang merasa bersalah. Tak berselang lama, pintu lift terbuka di lantai tiga. Para pegawai di belakangnya memberi hormat saat melewati Ken. Ken pun hanya menganggu

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CXLVIII MENGAKHIRI

    Di dermaga, Ken langsung melintasi jembatan penghubung. Ia mengedarkan pandangannya, barangkali pelarian John dan Naira belum jauh. Di tangannya, ponselnya berdering. Ken segera mengangkatnya. "Posisimu di mana?" tanya Ken sambil menunduk mengikuti bekas jejak kaki di pasir. Hanya terdapat dua pasang kaki yang jejaknya terlihat menembus kumpulan pasir putih yang tak tersentuh. "Ya, cepat menyusul ke sini. Saya sudah tiba di dermaga. Jangan ada kesalahan apapun. Misi ini harus segera berakhir di sini!" tambah Ken setelah mendengar suara balasan di ujung sana. Sampai tibalah, kaki Ken terhenti ketika jejak kaki itu berakhir di antara deretan villa kosong dan sepi. Ia mendongak menatap lekat villa kayu tersebut. Napasnya sedikit tersengal, namun ia tak memiliki waktu banyak. Ia pun segera menaiki tiap tangga villa yang di duga John dan Naira berada di sana. Dan ...sayup-sayup suara terdengar di deretan villa ke empat, Ken langsung menaiki tempat sumbe

  • Kontrak Pemikat CEO Dingin   BAB CXLVII PENJELASAN

    Pemandu itu pun akhirnya menuruti desakan Ken. Uang yang dikeluarkannya lebih banyak dibanding pria tua sebelumnya. Perahu itu langsung berlayar di atas lautan yang membentang mengejar perahu yang terus menjauh dari pandangan matanya. Naira menatap di kejauhan, berharap Ken dapat menyusulnya. Sementara di ujung pandang ke depan, sebuah pulau kecil sudah mulai terlihat. John di sampingnya tetap menodongkan pisau di dekat lehernya. Pemandu di depannya berpura-pura tak melihatnya, meskipun secara nurani itu cukup mengganggunya. Naira hanya berpasrah diri, ia terduduk dengan lutut yang menekuk. Angin semilir membawa hatinya pada rasa sakit yang harus ia terima. Tatapan John tak beralih sedikit pun. Ia hanya terus menekankan dekat telinga Naira kalau ia takkan menyakitinya. Naira hanya diminta untuk menurutinya. "Kenapa kau harus membawaku jauh sampai ke pulau, Tuan? Apakah penjelasan tak cukup di cafe saja?" N

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status