Ana masih diam. Tak menjawab pertanyaan dari Sandy.โNa.โ Sandy menggoyangkan tubuh Ana.Apa yang dilakukan oleh Sandy membuat Kiki geram. Tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pria yang bersama Ana itu.โDia mantan asisten Presdir.โ Akhirnya Ana menjawab pertanyaan itu.Mata Sandy langsung berbinar. Ternyata pria di depannya adalah mantan Ana. Tentu saja itu sangat menarik baginya.Kiki terus menatap tangan Sandy yang berada di lengan Ana. Ingin rasanya menyingkirkan tangan itu dari sana. Namun, Kiki tak punya kuasa untuk hal itu.Merasa Kiki terus menatap ke arahnya, Ana mulai paham apa yang dilihat oleh Kiki. Pria itu memerhatikan tangan Sandy yang berada di lengannya. Dengan segera dia menyingkirkan tangan tersebut.Melihat aksi Ana, membuat Sandy tersenyum. Sejak tadi dia sudah memerhatikan jika pria di depannya melihat tangannya.โKamu tidak memperkenalkan aku padanya, Na?โ Sandy menggoda Ana.Ana langsung menatap tajam pria yang ada di sebelahnya itu.Reaksi Ana itu membuat
Mendengar ucapan Sandy membuat Ana membulatkan matanya. Bisa-bisanya pria itu mengatakan hal itu.โBerhentilah mengatakan seperti itu. Apa pun alasannya. Bagiku kalian sama saja.โBeruntung pintu lift langsung terbuka. Jadi Ana bisa segera pergi.Sandy merasa jika Ana marah padanya. Rasanya, dia menyesal mengungkit apa yang diucapkannya.Dengan langkah gontai, Sandy mengayunkan langkahnya. Keluar dari dalam lift.Dari kejauhan, dia hanya bisa melihat Ana yang tampak kesal. Sandy menyesali apa yang dilakukannya. Niat hati ingin membuatnya lebih baik dari Kiki, tapi justru membuat Ana kesal.Di tempat lain, Kiki yang di tempat parkir segera masuk ke lift untuk menuju ke ruangan Naven. Hari ini dia memang membuat janji dengan Naven.Saat sampai di depan ruangan Naven, ada asisten baru Naven yang menyambut. Mempersilakan Kiki untuk masuk ke ruangan Naven.โSelamat siang, Pak Naven.โ Baru masuk, Kiki sudah menyapa.โSiang, Ki. Akhirnya kamu datang juga.โ Naven segera berdiri. Langkahnya d
Dya tersenyum mendengar ucapan Oma Clarisa, alih-alih marah disebut anak nakal, Dya justru langsung memeluk sang oma.Sejujurnya Dya tahu jika sang oma hanya kesal padanya yang memutuskan untuk pergi. Pastinya kepergiannya membuat sang oma rindu.โMaafkan aku Oma.โ Dya mengakui jika dirinya salah, jadi tentu saja dia meminta maaf. Pelukan yang diberikan pun dieratkan.Mendapati pelukan itu, membuat kekesalan Oma Clarisa mereda. Sebenarnya, dia tidak benar-benar marah. Hanya kesal dan merindukan cucunya itu.โOma akan selalu memaafkan kamu. Apa pun yang kamu lakukan.โ Oma Clarisa membalas pelukan Dya.Saat melihat dua orang yang bertengkar sudah saling memeluk, Papa Raven langsung melepaskan tangannya yang memegangi lengan sang mama. Mama Ruby yang baru datang pun menatap sang suami, seolah menanyakan apa yang terjadi. Papa Raven pun hanya bisa tersenyum.Pelukan itu pun berakhir, kemudian mereka berpindah ke ruang keluarga. Mengobrol di sana agar lebih nyaman.โKenapa kamu main pergi
Ana yang pulang dari kantor, segera bergegas ke tempat parkir. Saat di sana, dia memerhatikan mobil di sekitar. Mencari mobil seseorang.โKamu sedang cari apa?โTiba-tiba terdengar suara tepat di telinga Ana. Itu membuatnya terjingkat. Buru-buru, dia membalikkan tubuhnya. Melihat siapa yang bertanya itu. Saat berbalik dia melihat Sandy di sana.Sandy ikut melihat ke sekitar. Mencari sesuatu. โApa kamu sedang mencari mobil mantan kekasihmu?โ Dia mencoba menebak apa yang dilakukan oleh Ana.Rasa Ana malas sekali menjawab, apalagi pertanyaan itu dari Sandy. Tak mau menjawab ucapan Sandy, Ana memilih untuk pergi.Sandy segera mengejar Ana. Tak mau kehilangan momen. Kebetulan juga mobil Sandy terparkir di sebelah Ana.โAkhirnya aku tahu bedanya aku dan dia. Ternyata dia lebih melekat di hatimu.โ Sandy mengomentari Apa yang dilihatnya.Ana yang sedang membuka pintu, segera mengalihkan pandangan pada Sandy. Untuk sejenak Ana memikirkan ucapan Sandy. Jika ditanya, memang Kiki punya tempat ber
โIya, aku akan kembali.โUntuk sesaat Ana diam. Entah dia harus senang atau harus sedih saat Kiki kembali. Rasanya, lebih ke sedih, karena tidak pantas senang atas kehadiran suami orang.โApa kamu tidak suka aku kembali?โ Melihat raut wajah Ana, Kiki menelisik.โOh โฆ tidak, aku senang kamu bisa kembali menjadi asisten Pak Naven, tapi aku hanya memikirkan, apakah kamu akan meninggalkan Dya kuliah di luar negeri sendiri?โ Padahal tadinya Ana tidak mau membahas hal itu, tapi karena gugup yang keluar dari mulutnya justru pertanyaan tentang Dya.โAku dan DyaโโBelum selesai Kiki menjawab pertanyaan Ana, tiba-tiba terdengar suara bel. Kiki dan Ana pun langsung mengalihkan pandangan ke arah pintu. โโKamu ada janji?โ tanya Kiki beralih menatap ke arah Ana lagi.โTidak.โ Ana merasa tidak ada janji siang ini, jadi sedikit terkejut ketika mendengar suara bel.Tak mau membuat rasa penasaran berkecamuk di hatinya, Ana segera berdiri dan mengayunkan langkah ke pintu depan. Membuka pintu untuk tahu
Mendapati pertanyaan itu, Kiki merasa jika Sandy sengaja bertanya seperti itu. Tentu saja itu membuatnya punya kesempatan untuk menjelaskan semuanya pada Ana.โTentu saja dia sudah tidak masalah berjauhan, karena kami sudah bercerai.โJawaban itu membuat Ana membulatkan matanya. Tidak pernah Ana menyangka jika Kiki akan bercerai dengan Dya.Sandy juga tak kalah terkejut. Akhirnya dia menemukan jawaban kenapa pria itu ada di sini sekarang. Pastinya pria itu ingin memberitahu Ana jika sudah bercerai.โSepertinya sainganku akan berat.โโKamu sudah bercerai?โ Ana memastikan kembali pada Kiki.โIya.โ Kiki mengangguk pasti.Entah kenapa ada perasaan senang di hati Ana. Namun, ada perasaan sedih juga karena memikirkan Dya yang pasti terluka dengan perceraian ini.โWah โฆ saya turut berduka atas perceraian Anda, Pak.โ Sandy menatap Kiki lekat. Karena tak tahu apa yang harus dikatakan, jadi kalimat itu yang keluar dari mulutnya.โTerima kasih.โ Sebenarnya Kiki tidak merasakan duka sama sekali.
Sebuah mobil datang di saat mobil Kiki dan Sandy hendak keluar. Mobil itu menunggu salah satu dari mereka keluar lebih dulu karena ingin memakai tempat parkir.Sayangnya, antara Kiki dan Sandy tidak ada yang segera mengeluarkan mobilnya dan memberikan mobil lain tempat parkir. Sampai-sampai, pemilik mobil yang menunggu itu membunyikan klakson.Kiki yang merasa jaraknya lebih dekat mau tak mau segera melajukan mobilnya. Memberikan tempat parkir yang dipakai pada mobil tersebut.Melihat Kiki melajukan mobilnya, barulah Sandy melajukan mobilnya juga. Mereka berdua segera meninggalkan apartemen Ana.Mobil Kiki terus melaju di depan mobil Sandy. Hal itu membuat Kiki sedikit kesal karena seolah Sandy mengikutinya dari belakang.Sejujurnya tadi niatnya adalah saat Sandy pergi, dia akan kembali ke apartemen Ana. Sayangnya, semua sirna ketika Sandy terus mengikutinya.โKenapa dia terus mengikuti aku?โ Kiki melihat dari kaca spion jika mobil Sandy terus mengikuti mobilnya yang melaju ke apartem
Naven menyadari Kiki yang diam, langsung mengalihkan pandangan. Tampak wajah Kiki sedang memikirkan sesuatu.โApa ada yang sedang kamu pikirkan?โ tanya Naven yang tampak penasaran.โTidak, Pak.โ Kiki langsung menggelengkan kepalanya. Buru-buru dia mencatat apa yang diminta oleh Naven.Naven mengangguk-anggukkan kepalanya. โKamu tidak perlu ikut aku pergi, karena aku akan pergi dengan oma untuk mengantarkan Dya,โ ucapnya melanjutkan perintah.Mendapati perintah itu, Kiki tampak terkejut. โDya sudah akan kembali, Pak?โ tanyanya memastikan.โIya, sepertinya begitu.โKiki sendiri sudah tidak tahu apa pun perihal Dya. Jadi wajar jika dia sedikit terkejut.โSekalian buatkan jadwal kunjungan ke mal. Sejak tidak ada kamu, aku malas pergi ke mal.โโBaik, Pak.โ Kiki segera mencatat apa yang diminta Naven.****Di rumah keluarga Zorion, Dya sedang bermain dengan keponakannya. Sudah lama tidak melihat sang keponakan membuatnya rindu.โSa, cepat sekali Naresh besar.โ Dya mencium pipi Naresh yang g
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak