Share

Bab 4

Nerissa terperangah mendengar ucapan yang dilontarkan Naven.

Tunggu? Apa?

Calon istri?

Selain Nerissa, semua orang yang berada di kantin juga terkejut ketika mendengar ucapan Naven.

“Jika aku mendengar hal buruk tentang calon istriku lagi, aku akan memecatnya saat itu juga!” Naven langsung memberikan peringatan.

Semua orang tentu saja takut ketika mendengar ancaman itu. Sekarang mereka semua tidak akan berani untuk melakukan hal itu lagi pada Nerissa.

Lagi-lagi Nerissa terperangah. Masih tidak mengerti kenapa bisa Naven mengakui dirinya sebagai calon istrinya, padahal memiliki hubungan dengan pria itu saja tidak.

Naven meraih nampan berisi makanan milik Nerissa, kemudian meletakkan di meja yang berada di sebelah Nerissa. Selanjutnya, dia meraih tangan Nerissa dan menariknya pergi dari kantin tanpa berkata apa-apa. Benar-benar menunjukkan jika mereka memang sepasang kekasih.

Nerissa tidak bisa menolak sama sekali. Dia mengikuti Naven pergi, meskipun dia sendiri masih begitu terkejut.

Semua orang yang melihat Naven dan Nerissa masih diam seribu bahasa. Mereka masih benar-benar terkejut dengan kenyataan jika Presdir mereka ternyata menjalin hubungan dengan Nerissa.

Naven yang menarik Nerissa membawa Nerissa ke ruangannya. Saat di ruangannya, barulah pria itu melepaskan tangan Nerissa. Lalu dengan santai dia duduk di kursi kerjanya.

“Kenapa Pak Naven mengatakan hal itu?” Nerissa berdiri di depan meja kerja Naven, memberanikan diri untuk bertanya setelah sedari tadi diam.

“Aku hanya ingin menyelamatkan diriku sendiri.”

Nerissa sadar jika rumor yang beredar itu pasti sudah terdengar oleh Naven. Nerissa paham, rumor itu pasti membuat nama baik Naven tercemar. Tetapi, solusinya bukan mengakuinya sebagai calon istrinya juga, ‘kan?!

“Tapi, dengan Pak Naven mengakui saya sebagai calon istri artinya Bapak membenarkan rumor itu.” Nerissa menunjukkan ketidakterimaannya atas apa yang dilakukan Naven.

“Lalu, kamu mau rumor itu terus beredar, kemudian membiarkan semua orang menganggap jika naik jabatan itu bisa dengan tidur dengan atasan mereka?” Naven menatap tajam pada Nerissa.

Nerissa menundukkan wajahnya. “Saya tahu, memang seharusnya diluruskan perihal itu. Tapi, bukan dengan mengakui saya sebagai calon istri. Jika begini masalahnya, Anda membuat masalah baru untuk saya.”

“Itu urusanmu.” Dengan entengnya Naven menjawab.

Nerissa tercengang. Wah, pria di hadapannya ini ternyata benar-benar egois. Naven yang membuat masalah, tapi melemparkan semua pada dirinya.

“Jika Pak Naven merasa itu urusan saya, seharusnya Pak Naven jangan ikut campur dengan memperkeruh keadaan.”

“Kamu menyalahkanku? Kamulah yang salah karena mabuk dan memelukku.”

Nerissa mengembuskan napasnya. Apa yang diucapkan Naven tidak sepenuhnya salah dia yang memulai semuanya. Jadi, mudah bagi Naven untuk menyalahkannya.

“Kalau begitu, saya akan menyelesaikan semua masalah ini dengan keluar dari perusahaan ini.”

Naven tampak tak peduli. Pria itu hanya diam menatap lurus Nerissa.

Melihat sikap Naven yang seperti itu membuat Nerissa semakin kesal. Tak mau berdebat lagi dengan pria itu lagi, tanpa pamit ia segera keluar dari ruangan Naven.

“Kenapa juga dia datang dan mengakui aku sebagai istrinya jika pada akhirnya menyerahkan semua urusan padaku?” Sambil berjalan Nerissa terus menggerutu. Kepalanya semakin pusing ketika harus menyelesaikan masalah yang semakin rumit.

“Bagaimana bisa Nerissa adalah calon istri Pak Naven?” 

Langkah Nerissa terhenti ketika melintasi pantry. Dia mendengar namanya disebut dari suara pria yang tak asing baginya. Nerissa mendekat ke arah pantry dan melihat Harry bersama Arumi.

Nerissa segera bersembunyi di balik tembok untuk mendengar pembicaraan mantan kekasihnya itu.

“Artinya selama ini dia selingkuh darimu.” Arumi mencoba menyimpulkan.

“Sialan!” Harry mengusap wajahnya kasar.

“Kamu ini kesal kenapa? Apa kamu marah karena Nerissa selingkuh?” Arumi sedikit kesal dengan Harry.

“Aku bukannya marah karena dia ternyata selingkuh dariku. Aku kesal karena Nerissa ternyata memiliki hubungan dengan Presdir. Sudah susah payah kita membuat rumor jika Nerissa tidur dengan Presdir, tapi justru dia adalah calon istri Presdir. Artinya apa yang kita lakukan untuk menyingkirkan dirinya dari posisi manajer pemasaran ini sia-sia.”

Nerissa menutup mulutnya tidak percaya. Dia tidak menyangka, demi menggeser dirinya dari jabatan manajer pemasaran, mantan kekasihnya itu tega memfitnah dirinya.

Kali ini Nerissa tak bisa tinggal diam, ia akan membuat perhitungan pada Harry bagaimana pun juga.

Baru Nerissa ingin menghampiri Harry dan Arumi, langkahnya terhenti ketika sebuah tangan kekar menarik lengannya.

“Jangan gegabah,” kata pria itu pelan.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
kasihan banget Harry rencananya ga berjalan lancar
goodnovel comment avatar
vieta_novie
tyt kekasih nerissa punya niat jahat...punya selingkuhan pula... sapa tuh yg tiba² muncul...naven kah??
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
akhirnya nerissa mengetahui bahwa yang menyebarkan rumor tentang dirinya itu adalah harry dan arumi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status