Share

Chapter 121

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-25 22:05:46

Malam begitu gelap dan pekat, hujan turun begitu deras, butirannya yang berjatuhan terlihat seperti ribuan cahaya kala tersorot lampu jalanan.

Dante duduk sendirian didalam mobilnya sendirian, berkali-kali memukuli kemudi kesulitan untuk menggambarkan hatinya yang saat ini sedang hancur berkeping-keping.

Ingin Dante berteriak sekencang mungkin, ingin dia menangis, dan ingin tertawa menertawakan segala kebodohan yang telah dilakukannya selama ini.

Sakit yang begitu keras dia terima membuatnya linglung kehilangan akal.

Dante sudah tidak mengerti lagi, apa yang kini harus dia lakukan, apa yang dia mau dan kemana arah tujuannya setelah dunianya hancur luluh lantah oleh pengkhianatan.

Gemuruh suara petir terdengar menyambar dikegelapan.

Dante keluar dari mobilnya dan membiarkan seluruh tubuhnya terbasahi oleh air hujan. Dante berjalan sendirian tanpa arah, membawa semua kebenaran yang masih sulit untuk dia terima bahwa ini semua memang nyata adanya.

Tidak ada tempat untuknya pulang, tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Maya Gustina
jgn dulu metong dong arman 3 bulan lagi huhu...
goodnovel comment avatar
Nita Marlisa Marlisa
thor bikin smua trharu atas pertemuan antara Aurelie dn Arman GK bisa dibayangkan gmn prsan ini
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
terimakasih untuk 3 bab kak 🫶
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 189

    Audrey tengah duduk disalah satu kursi kereta seorang diri, memandangi segala sesuatu yang tengah dilewatinya ditengah suasana natal yang kini sedang berlangsung. Suasana kota lebih bercahaya, dengan alunan musik yang terdengar dibeberapa sudut tempat.Tidak terhitung sudah ada berapa jurusan kereta dan bus yang sudah dia naiki selama beberapa hari terakhir ini, melakukan perjalanan tanpa arah, berkeliaran di ibukota seorang diri membawa pikiran yang sarat oleh kegundahan dan harus dia cari jawabannya untuk bisa bisa keluar dari masalah itu.Hatinya terus bergulat dalam kebimbangan, bertanya-tanya jalan mana yang sebenarnya harus dia tempuh untuk masa depannya tanpa perlu membuat siapapun terluka? Ini sangat sulit untuknya dan tidak semua orang mungkin bisa memahami apa yang sebenarnya sedang dia rasa. Mudah bagi siapapun berbicara bahwa Audrey tinggal memilih dan melupakan semua kenangan buruk dalam hidupnya, lalu melangkah maju dan belajar berdamai dengan hal-hal baru tanpa perlu

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 188

    Dante melepas mantelnya dan menggantung kayu, dilihatnya suasana rumah yang sunyi sepi, dihiasi pohon natal yang menjulang tinggi disudut ruangan.Terakhir kali Dante meninggalkan rumah, Aurelie tidur didekat pohon itu untuk menikmati suhu hangat dari lampu-lampu yang menyala, Aurelie meminta Dante pulang lebih cepat dan membawa Audrey.Kali ini Dante tidak melihat keberadaannya.Dante tidak tahu bagaimana cara menjelaskan keadaan Audrey yang pergi entah kemana. Aurelie pasti akan mengamuk.Sudah Dante perintahkan beberapa orang untuk mencari keberadaan Audrey, namun semuanya membutuhkan waktu.Dante pergi menaiki satu persatu anak tangga menuju keberadaan kamar Aurelie.Suara muntahan terdengar cukup saat Dante membuka pintu kamar Aurelie, pria itu melangkah masuk ke dalam dan melihat ada bercak darah yang menodai lantai.Semakin jauh Dante berjalan, semakin jelas suara muntahan, pintu kamar mandi yang terbuka pun membuat Dante langsung melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi saat

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 187

    “Kenapa aku harus menunggu disaat aku bisa meraihnya?” tanya Dante.“Karena aku tidak percaya dengan perasaanmu Dante!” jawab Jach meremehkan, “pernahkah sekali saja kau bertanya pada Audrey tentang mimpinya, hal yang dia suka hingga hal yang paling dia benci didunia ini? Pernahkan kau bertanya apa yang bisa membuatnya bahagia? Kau hanya memikirkan kebahagiaanmu sendiri, tapi lupa bagaimana cara membahagiakannya.”Dante menarik napasnya dalam-dalam, dadanya tergores sakit mendengar pertanyaan Jach yang telah menampar dirinya dengan hal-hal sederhana.“Enam bulan kau meninggalkannya saat dia mengandung, aku mengerti kau mengurus isterimu karena saat itu kau masih belum tahu kebenarannya. Demi Tuhan, Dante! Sebenci apapun kau pada Aurelie Harper saat itu, kau sangat tercela karena menyiksa darah dagingmu dalam kandungan hingga dia mengalami kelaparan karena pengabaian! Aku saksi hidupnya, Audrey berjuang untuk mempertahankan Matthias dan berjuang untuk mempertahankan nyawanya sendiri de

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 186

    Jach menghela napasnya dengan berat, memandangi rumah Audrey yang kosong sejak empat hari lalu. Setiap hari Jach datang untuk memeriksa, namun Audrey tidak kunjung terlihat, Audrey tidak bisa dihubungi, terakhir kali Audrey memberinya kabar empat hari lalu melalui pesan suara singkatnya. ‘Aku ingin pergi sejenak Jach, tidak perlu dicari. Jangan khawatir, aku hanya butuh waktu untuk berpikir.’ Pesan singkat itu Jach pikir hanya sebatas pemberitahuan biasa, sama seperti saat dia berpamitan untuk menemui Matthias di rumah sakit agar Jach tidak salah paham. Jach tidak menyangka bahwa pesan singkat itu justru membawa Audrey pergi lebih dari satu hari lamanya. Jach telah masuk kedalam rumah itu, tidak ada satupun hal yang aneh, semuanya tertata rapi dan Audrey pergi membawa tasnya dengan beberapa pasang pakaian, masalahnya Audrey mematikan handponenya sehingga tidak bisa dihubungi dengan cara apapun. Entah kemana perginya Audrey sekarang, Jach merasa jika kini gadis itu sedang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 185

    "Menurutmu aku ini cantik atau tidak?" tanya Aurelie mendesak.Dante mendengus kesal, sepanjang malam dia dan Audrey menunggu Matthias yang tengah sakit. Bisa-bisanya pertanyaan pertama yang terucap dari mulut Aurelie sesuatu yang sama sekali tidak ada hubungannya denga Matthias."Kau datang sejauh ini hanya untuk bertanya omong kosong ini padaku!" tegur Dante. "Lihatlah Matthias di dalam! Dia tengah sakit karena permen yang kau masukkan kedalam mulutnya."Aurelie mengerjap, teguran keras Dante mengingatkan alasan utamanya datang ditengah malam ke rumah sakit.Untuk Matthias..Pandangan Aurelie langsung tertuju pada dinding kaca yang memperlihatkan segalanya. Matthias yang berada diranjangnya, Audrey yang meringkuk di sofa, pandangan Aurelie berpindah pada Dante yang masih berdiri dihadapannya.Berkali-kali Aurelie melihat mereka bergantian dengan renungan. Lalu dilihatnya diri sendiri yang terpantul dalam bayangan dengan tangan gemetar, siapapun yang melihatnya, mereka pasti akan tah

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 184

    “Kupegang kata-katamu Jach!” ucap Aurelie terdengar seperti ancaman.Jach mulai berbalik sepenuhnya dan menutup pintu mobil, pria menghadap Aurelie sekali lagi. Awalnya dia tidak ingin membuang waktu untuk bicara dengan Aurelie, namun sepertinya dia perlu menuntaskan sesuatu dan membuat perubahan agar berhenti berlarut-larut dalam ketidak pastian.Semua hal harus kembali pada tempatnya masing-masing.“Bagaimana denganmu sendiri Aurelie?” Jach balik bertanya, “apa kau yakin, kau ingin membuat Audrey dan Dante bersama?”Kepala Aurelie sedikit memiring, gadis itu sedang mencoba memahami akan kemana arah perkataan Jach selanjutnya jika dia menjawab. “Kau tidak memiliki perasaan apapun pada Dante setelah belasan hari kau menghabiskan waktu bersama dengannya?” tanya Jach sekali lagi, menguji kejujuran Aurelie yang hanya bisa dilihat dari sorot matanya.Deg!Kini giliran Aurelie yang dibuat terguncang oleh pertanyaan Jach. Apakah Aurelie memiliki perasaan pada Dante?Belasan hari setelah ti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status