Share

Bab 44

Dengan langkah penuh semangat Dewi masuk ke dalam mobil. Bibir tipis wanita itu selalu saja mengembangkan senyuman, menunjukkan rasa bahagia yang tak terkira karena dia mengira akan dinikahkan dengan Mas Akmal. Sebenarnya aku tidak tega melihat reaksinya saat ini. Tapi, semuanya demi kebaikan kita bersama.

Mobil yang kami tumpangi terus saja melaju membelah jalanan ibukota. Sesekali aku memergoki Salim yang sedang melirik ke arah kami dari kaca spion depan. Sedang Mas Kenzo, laki-laki yang mulai menumbuhkan rasa cinta di hatiku itu terus saja memandangi layar gawai dengan dahi berkerut-kerut.

“Mas, ada apa?” aku memegang pundak Mas Kenzo.

“Nggak, Sayang. Tidak ada apa-apa!” Pria dengan jambang tipis itu menggenggam jemariku.

“Kalau kamu ada masalah, jangan sungkan cerita sama aku ya, Mas. Biar kita cari solusi bareng-bareng!”

“Iya, Sayang!”

Tiga puluh menit kemudian mobil yang kami tumpangi berhenti di pelataran rumah Papa. Mas Akmal sudah berdiri di halaman, sambil bersandar di monco
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mya Adhie Chandra
pendek amat ..
goodnovel comment avatar
Uti Asrifah
kenapa seluruh novel tak bisa dibuka lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status