Share

16

Orion menatap tak berkedip layar ponsel di tangannya. Pandangannya terpancang pada susunan huruf-huruf yang di bawahnya dipampang dengan jelas foto ibunya bersama ayahnya saat Hotel Ryha diresmikan hampir sepuluh tahun lalu. Mungkin media tidak berhasil mendapatkan foto Henny yang terbaru sehingga hanya bisa memajang foto itu. Padahal, ibunya telah banyak sekali berubah sejak waktu itu.

Pintu ruangannya tiba-tiba menguak dan memperlihatkan Ulfa dengan setelan kemeja dan rok pendeknya yang berwarna hitam, mungkin maksudnya turut berduka cita walaupun Orion tahu tida ada kesedihan sama sekali dalam diri selingkuhannya itu.

“Sayang, bisa tidak kamu mengetuk pintu dulu sebelum masuk? Aku kaget kalau kamu mendadak membuka pintu begitu,” tegur Orion dengan suara yang berupaya dibuat selembut mungkin.

Ulfa merengut manja. “Kenapa aku harus melakukan itu, Sayang? Aku kan pasti tahu kalau ada orang lain di dalam ruanganmu. Atau, jangan-jangan kamu menyembunyikan sesuatu dariku, ya?” Mata Ulfa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status