Koper Merah di Kamar Mertua

Koper Merah di Kamar Mertua

By:  Biru Gerimis  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
49 ratings
105Chapters
759views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Citra Narutama ditemukan pingsan di kamarnya pada suatu malam. Namun, yang mengerikan, polisi juga mendapati koper merah besar yang ternyata berisi mayat ibu mertua Citra sendiri, Henny Indrayani, di kamarnya sendiri yang terletak persis di depan kamar Citra. Mempertimbangkan hubungan Citra dan mertuanya yang tidak pernah akur, Citra dianggap berpotensi melakukan kejahatan itu. Lantas, apa benar Citra yang telah membunuh mertuanya sendiri? Atau, ada orang lain yang sengaja menjadikan Citra sebagai kambing hitam?

View More
Koper Merah di Kamar Mertua Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Queen Laucla
ceritanya bagus... alurnya menarik..gak bikin bosen baca.. semangat Thor
2024-02-22 15:02:59
1
user avatar
Y Airy
wah, berbau misteri ini ... main tebak2kan. Suka sih. semangat kakak
2024-02-19 18:35:02
1
user avatar
Pena_Ri
dari blurb ajah udh bikin tegang dan penasaran. mampir yu k sini.
2024-02-16 15:58:27
1
user avatar
YOSSYTA S
wah seru banget ceritanya dan bikin penasaran sebenarnya Citra bukan sih, pembunuhnya???
2024-02-13 19:11:45
1
user avatar
CitraAurora
eh namanya samaan hehe semangat update kak
2024-02-06 18:50:14
1
user avatar
Narika
ya ampuuuun, akhirnya nemu juga cerita yang sesuai...
2024-02-05 20:09:05
1
user avatar
Kafkaika
Bagus kak, lanjutkan...
2024-01-31 18:27:33
1
user avatar
Young Lady
dari awal udh disuguhi alur yg menegangkan dan bikin penasaran, semoga cepat terungkap siapa dalangnya
2024-01-28 19:45:08
1
user avatar
Strrose
Seruuu nih ceritanyaa. Ditiap bab semakin dibuat penasarann. Keren kak semangatt updatenyaa
2024-01-26 10:58:36
1
user avatar
Sun fatayati
kereeen banget ceritanya... semangat Thor...
2024-01-25 14:54:46
1
user avatar
HANA PUSPARINI
Citra Dan Orion Semoga langgeng dan samawa ya... jangan pernah pisah karena ada masalah.
2024-01-25 14:13:14
1
user avatar
Els Arrow
sangat bagus, kata-katanya enak dibaca. semangat Thor... aku selalu dalangnya terungkap, karena nggak mungkin kalau Citra pelakunya.
2024-01-23 15:46:28
1
user avatar
TPS Luffy Gaming
Penasaran sama pelaku sebenarnya
2024-01-23 07:06:22
1
user avatar
WealthyPetty
mampir lagi karena penasaran sama kelanjutan kisah citra hehe
2024-01-22 19:13:10
1
user avatar
SyasaRanni
Kayanya gk mungkin sih kalau citra jahatin mertuanya, tapi gk kabur atau bundir.. Pasti ada yg jadiin kambing hitam, biasanya mertua ribet juga gk disukai orang lain ... semangat ya kaakk
2024-01-22 14:05:15
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
105 Chapters
1
“Citra! Citra! Buka pintunya! Kamu di dalam, kan? Citra!”Teriakan panik melompat dari mulut seorang pria tampan berusia 30-an bernama Orion beradu dengan bunyi pintu yang digedor. Saat pulang kerja beberapa menit lalu, bukannya disambut oleh istrinya, Orion malah disuguhkan dengan info dari asisten rumah tangga keluarganya yang mengatakan bahwa istri Orion, Citra, tidak keluar dari kamar mereka di lantai dua sejak satu jam yang lalu usai bertengkar hebat dengan ibu Orion, Henny.Sebenarnya, pertempuran seru antara Citra dan Henny bukan berita baru bagi Orion. Sejak menikah dengan Citra tiga tahun lalu, perselisihan tidak perlu yang sebagian besar berkembang menjadi adu mulut bisa dianggap sebagai rutinitas harian. Henny selalu saja menemukan sesuatu dalam diri Citra yang dianggapnya tidak sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri pengusaha hotel ternama di Kota Ryha. Yang paling sering dicelanya biasanya adalah latar belakang Citra yang mantan aktris populer, profesi yang dinil
Read more
2
Di bawah tatapan ngeri Bik Yuli dan pandangan resah Orion, para polisi Ryha berhasil membuka pintu kamar Henny dan Erian yang terkunci dalam satu tendangan tanpa menyentuh genangan darah di lantai.Begitu pintu terkuak dan memperlihatkan keadaan kamar yang gelap, Orion segera menciptakan jalan untuk dirinya agar bisa memasuki kamar orang tuanya dengan cara menyingkirkan bahu-bahu para polisi yang berkerumun di depan pintu. Satu kakinya baru saja akan menginjak darah ketika pundaknya ditahan oleh salah satu polisi.“Maaf, Pak. Tapi, Anda tidak diizinkan memasuki kamar ini sekarang,” ujar polisi bertampang tenang yang mencegah Orion.Kepanikan Orion yang timbul begitu melihat kondisi di bawah pintu kamar orang tuanya berubah menjadi kegeraman. Ibunya bisa saja sedang terluka dan membutuhkan pertolongan di dalam kamar yang gelap dan polisi malah menghalanginya untuk masuk?Orion telah memutuskan untuk mengabaikan peringatan polisi itu dan melepaskan dirinya dari tangan si polisi saat Eri
Read more
3
“Kenapa Citra tidak dibawa ke rumah sakit saja, Yah? Bagaimana kalau dia mengalami luka dalam?”Pertanyaan itu menembus pendengaran Citra yang sudah siuman beberapa menit yang lalu. Tapi, ia masih ngotot menerapkan kemampuannya sebagai mantan aktris dan berpura-pura pingsan untuk mengamati reaksi orang-orang di sekitarnya dengan lebih leluasa, terutama setelah ibu mertua yang sangat dibencinya meninggal dengan cara begitu tragis.Citra tentu saja sangat riang mengetahui bahwa akhirnya rumah tangganya tidak akan diusik oleh Henny lagi. Sekarang ia bisa bebas menjadi dirinya sendiri, tanpa harus mempertimbangkan pendapat ibu mertuanya yang cerewet itu.“Kamu kan dengar sendiri apa kata Dokter Julian tadi, Rion. Citra tidak apa-apa. Dia hanya pingsan karena stres. Seharusnya, kamu sebagai suaminya lebih memperhatikannya. Memangnya dia tidak pernah cerita apa yang membuatnya stres?”Aku sudah bilang ratusan kali sama Rion tapi ia cuma menyuruh bersabar, batin Citra sebal. Tentu saja, Cit
Read more
4
Bunyi kode ruangan yang tengah dimasukkan terdengar. Sejurus kemudian, pintu kayu berpelitur halus berwarna hitam terbuka dan memperlihatkan wujud seorang pria tampan yang memasuki apartemen itu dengan bungkusan berisi makanan mahal di tangannya. Ia lalu mengganti sepatunya dengan sandal rumah yang tersedia. Gerakannya sama sekali tidak canggung, seolah ia sudah biasa mengunjungi tempat itu.Mungkin pria itu tidak sadar, tapi kelakuannya sejak melangkahi ambang pintu diamati oleh seorang wanita berambut lurus hitam panjang, dengan poni tipis yang menutupi jidatnya.Mengenakan gaun tidur panjang berwarna hitam berbahan satin yang memang dimaksudkan untuk menggoda, wanita itu berdiri sambil menyilangkan kaki dan menyandarkan bahu di dinding samping sofa. Menunggu.Pria itu selesai mengenakan sandal rumah dan mengangkat tatapannya dari lantai. Saat itulah ia melihat si wanita dan otomatis senyum mesum tertera di wajahnya yang rupawan. Sambil mempertontonkan bungkusan makanan mahal yang d
Read more
5
“Bagaimana perasaan Anda, Bu Citra? Sudah lebih baik?”Citra mengangguk walaupun tengah bertatap muka dengan lantai, lebih memilih tidak melihat wajah Nadi yang baru saja menanyainya. Di samping kirinya, duduk Orion yang berusaha keras tidak kelihatan resah. Di sisi kanannya, Erian memarkirkan pantatnya di kursi dan tampak benar-benar tenang.“Bisa ceritakan kejadian sebelum Anda ditemukan pingsan di kamar?”Pelan-pelan mengangkat kepalanya, Citra menoleh dulu ke ayah mertuanya yang memberinya senyuman menghibur.Namun, ia sama sekali tidak berpaling ke Orion, padahal suaminya itu sudah menengok ke arah Citra sambil mencoba menarik kedua sudut bibirnya.“Sekitar jam 4 sore tadi, saya berniat pergi ke supermarket untuk membeli peralatan mandi kami yang sudah habis. Saya memang terbiasa membeli semua kebutuhan sendiri, hanya bahan makanan saja yang diurus oleh Bik Yuli. Di ruang tamu, saya ketemu dengan ibu. Mungkin Anda sudah dengar, tapi hubungan saya dan ibu mertua memang tidak terla
Read more
6
Orion mendelik. Mulutnya ternganga. Spontan, ia berdiri dari kursinya sangat tergesa-gesa sampai membuat benda malang itu terjungkal. Pertanyaan sekaligus pernyataan Nadi membuat Orion sempat lupa bagaimana cara bernapas. Ia bahkan tidak menyadari jika Citra dan Erian juga tersentak mendengar ucapan si polisi.Setelah berhasil menormalkan kerja paru-parunya kembali, Orion berupaya menyetel ekspresinya agar kelihatan benar-benar tersinggung. Menaikkan sedikit dagunya guna menegaskan bahwa dirinya adalah konglomerat yang tidak selevel dengan Nadi, karena itu ia tidak akan terpengaruh dengan apapun yang didengarnya, Orion lalu menuding polisi itu dengan telunjuk yang bergetar.“Jaga ucapan Anda, Pak Nadi. Berani sekali Anda memfitnah warga kota yang baik hanya karena bau parfum yang belum tentu juga Anda endus. Saya sungguh-sungguh merasa terhina,” ujar Orion dengan suara yang juga agak gemetar.Tapi, Nadi bergeming. Ia sama sekali tak goyah dengan provokasi yang dilancarkan oleh Orion.
Read more
7
“Ayah rasa lebih baik kamu ikut juga, Citra. Anda pun boleh ikut kalau mau, Pak Nadi,” ujar Erian di pintu ruang makan. Kepalanya ditolehkan pada dua orang yang diajaknya bicara. Di sampingnya, Orion melirik tidak berdaya.Nadi mengiyakan dengan cepat. Ia memang merasa lebih bagus jika terlibat langsung. “Tapi, saya harus ketemu rekan polisi yang tadi saya minta membawa Bik Yuli, Pak Erian. Tunggu sebentar,” kata Nadi sambil buru-buru melewati Erian dan Orion menuju ruang keluarga tempat rekannya menunggu.“Bagaimana, Citra? Kamu ikut, kan? Ayo, kita tunggu Pak Nadi di mobil saja,” ajak Erian dan langsung berbalik tanpa menanti respons menantunya. Citra yang mengerti kalau ucapan barusan adalah perintah, bukan permintaan, menyusul kedua pria itu.Langkah kaki dari belakangnya membuat Citra berpaling. Ia menemukan Nadi telah mengekori mereka. Di depannya, Erian dan Orion telah berdiri di undakan teras, menunggu sopir keluarga memarkirkan mobil.Segera saja mobil mewah berwarna hitam me
Read more
8
Tercengang. Erian butuh beberapa detik untuk mencerna ucapan Dokter Hardi. Ekspresinya kosong, matanya melebar, dan mulutnya terbuka. Tapi, Dokter Hardi justru terbahak-bahak menonton raut wajah temannya.“Apa kubilang? Info ini akan sangat mengejutkan, bukan? Aku paham apa yang kau rasakan, Erian. Reaksiku juga kurang lebih sama saat tahun lalu aku diberitahu oleh putri dan menantuku bahwa aku bakal punya cucu, sempat bingung dan tidak bisa berkata-kata. Ha ha ha, lucu sekali,” ujar Dokter Hardi geli sendiri.“Cucu? Cucu? Cucu?” Erian mengulang linglung. “Aku akan memiliki cucu? Penerus keluarga Indrayana? Benarkah itu, Hardi?”“Benar sekali, temanku. Wah, kita berdua sudah menjadi kakek-kakek. Kita telah memasuki satu lagi fase penting dalam hidup. Sekali lagi kuucapkan selamat, Erian. Dan tentu saja untuk kamu juga, Orion,” kata Dokter Hardi kelewat riang, seolah dirinyalah yang akan menimang cucu.Tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi, Erian melompat maju menubruk tubuh temannya dan
Read more
9
“Apa?” Citra tersentak bangun hingga nyaris membuat infus di lengannya terlepas. “Apa maksudmu dengan anak dalam rahimku? Jangan bilang kalau aku- aku hamil? Hah, jangan bercanda, Rion!”Walaupun suaminya memilih untuk melakukan aksi diam, tapi dari wajahnya Citra tahu jika Orion sungguh-sungguh dengan omongannya. Namun, bagaimana bisa ia hamil? Itu tidak mungkin! Itu tidak boleh terjadi! Tidak boleh!Setelah membiarkan Citra mencerna informasi yang dibawanya selama beberapa saat, Orion akhirnya membuka mulutnya. “Dokter Hardi yang bilang kalau kamu hamil. Tapi, cukup dengan itu. Sekarang, bilang padaku siapa ayah anak dalam perutmu? Kamu kan tahu sudah berbulan-bulan kita tidak melakukan hubungan suami istri!”Citra semakin terperanjat. Ia menutup muka dengan kedua tangannya kemudian menjambak rambutnya sendiri sambil memekik nyaring. “Aaahhh! Tidak mungkin! Aku tidak mungkin hamil!”Orion terkejut melihat reaksi Citra yang di luar dugaan. Ia tadinya berpikir kalau Citra akan menyamb
Read more
10
Nadi memindai berkeliling. Ruang rawat itu terlalu mewah untuk difungsikan sebagai tempat orang sakit menjalani pemulihan. Lebih tepat jika disebut sebagai vila mini. Lihat saja sofa mewah, brankar kualitas terbaik, televisi layar lebar yang menutupi satu sisi sinding, lemari pendingin empat pintu, pendingin ruangan kelas atas, karpet tebal lembut, belum lagi lantai bergranit menyilaukan dan langit-langit dengan kandelir memukau. Fasilitas untuk orang kaya memang mencengangkan.“Silakan duduk, Pak Nadi. Jangan sungkan-sungkan. Maaf sekali kami tidak bisa menerima Anda di tempat yang lebih layak,” ujar Erian ramah, menunjuk satu set sofa mahal yang tidak akan didapati oleh Nadi di rumah dan kantornya.Polisi itu nyaris menganga mendengar sambutan Erian yang dirasanya tidak masuk akal. Tempat semewah ini dianggap kurang layak? Wah, selera orang kaya memang levelnya sulit dijangkau.Nadi pun duduk di salah satu sofa dan sebisa mungkin menyamankan dirinya. “Saya minta maaf sebelumnya kare
Read more
DMCA.com Protection Status