Share

149. An Zi Kesal

Penulis: Serpihan Salju
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 21:16:30

An Meng yang ternyata masih menunggu sang majikan di beranda rumah Yin Long. Pria itu berdiri bersandar di sisi pintu dengan sikap malas sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ia langsung menoleh saat melihat sang majikan terihat keluar dari dalam rumah.

"Tuan Muda ini, lama sekali Anda berada di dalam sana. Paman sampai bosan menunggunya." An Meng berucap seraya melepas lipatan tangannya.

An Zi menghela napas, merasa heran dengan kelakuan orang ini. "Bukankah aku sudah meminta Paman untuk kembali ke kediaman, jadi seharusnya Paman tidak usah menungguku lagi."

Pemuda itu melangkah di depan dengan An Meng yang selalu menguntitnya bak ekor kuda. Hal tersebut membuat An Zi terus berpikir bagaimana cara agar dapat menghindari orang ini jika kelak dirinya ingin pergi berjalan-jalan ke hutan pinus bersama dengan teman-temannya.

"Paman mana berani kembali sendirian tanpa Tuan Muda. Bisa-bisa Tuan Besar nanti memarahiku. Apalagi kalau Tuan Muda sampai hilang lagi," sahut An Meng denga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   151. Pemisahan Jiwa

    Yin Long menggeleng. "Meskipun demikian, paman merasa tidak enak hati meskipun An Zi meminta izin pada pamannya. Paman juga merasa tidak enak hati jika datang ke tempat itu tanpa seperijinan Tuan An Se. Sebenarnya paman berencana untuk meminta ijin secara langsung kepada tuan lembah agar aku bisa lebih leluasa bertanya banyak hal." "Tapi itu rencana setelah paman berhasil mendapatkan bahan-bahan obat yang paman butuhkan. Jadi, kamu tidak apa-apa kan kalau kamu paman tinggal di sini untuk sementara waktu?" tanya Yin Long sambil menoleh ke samping.'Baguslah! Jika aku ditinggal di sini sendirian maka akan lebih baik karena aku bisa menyelidiki situasi Lembah ini dengan tanpa pengawasan dari orang itu,' pikir Pangeran Hei Xian. Sebenarnya dia merasa ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Terlebih lagi, dirinya akan bisa bergerak dengan bebas tanpa merasa khawatir. Soal orang-orang lembah, dia bisa memikirkan cara untuk mengelabui mereka.Pangeran Hei Xian berpikir kalau p

  • Kristal Jiwa Raja Naga   150. Sakit Tak Berdarah

    An Meng terkejut dengan bentakan ini. Dia seketika mundur beberapa langkah dari sisi An Zi."Eh ... maaf, Tuan Muda. Paman hanya tidak ingin Anda semakin dibutakan oleh kebencian terhadap orang-orang yang tidak seharusnya dibenci. Paman khawatir kalau nantinya Tuan Muda akan menjadi anak yang ...."An Zi kembali menghentikan langkahnya, lalu berbalik badan guna menghalangi laju langkah An Meng. "Anak durhaka maksud Paman?" An Zi bertanya dengan nada pedas. "Bukan!" An Meng menundukkan wajah, tak berani melihat mata An Zi yang sekarang menatapnya dengan tatapan diwarnai nyala api kebencian. "Bukan begitu maksud paman.""Lalu apa maksud Paman?" An Zi masih menatap wajah An Meng tajam-tajam.Anehnya, tatapan anak muda itu sungguh menakutkan, seperti tajamnya sepasang naga yang sedang marah. Aura gelap kemarahan menguar dari dalam tubuh An Zi, mengandung energi penekanan yang kuat. Tubuh dan perasaan An Meng seperti membeku, tak berani melawan tatapan beraura magis yang baru pernah ia

  • Kristal Jiwa Raja Naga   149. An Zi Kesal

    An Meng yang ternyata masih menunggu sang majikan di beranda rumah Yin Long. Pria itu berdiri bersandar di sisi pintu dengan sikap malas sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ia langsung menoleh saat melihat sang majikan terihat keluar dari dalam rumah. "Tuan Muda ini, lama sekali Anda berada di dalam sana. Paman sampai bosan menunggunya." An Meng berucap seraya melepas lipatan tangannya.An Zi menghela napas, merasa heran dengan kelakuan orang ini. "Bukankah aku sudah meminta Paman untuk kembali ke kediaman, jadi seharusnya Paman tidak usah menungguku lagi."Pemuda itu melangkah di depan dengan An Meng yang selalu menguntitnya bak ekor kuda. Hal tersebut membuat An Zi terus berpikir bagaimana cara agar dapat menghindari orang ini jika kelak dirinya ingin pergi berjalan-jalan ke hutan pinus bersama dengan teman-temannya."Paman mana berani kembali sendirian tanpa Tuan Muda. Bisa-bisa Tuan Besar nanti memarahiku. Apalagi kalau Tuan Muda sampai hilang lagi," sahut An Meng denga

  • Kristal Jiwa Raja Naga   148. Sepakat!

    Yin Long menatap An Zi dengan tatapan penuh semangat, berharap anak muda itu akan menyetujuinya. "Tidak perlu terburu-buru. Kamu bisa melakukannya di lain waktu," ujar Yin Long yang tak ingin memberatkan An Zi.Di sudut lain, Pangeran Hei Xian merasa kalau ini juga merupakan suatu kesempatan yang bagus. Jika dirinya dapat mengetahui tentang pusat pengendalian formasi di lembah ini, kelak dia bisa membuka jalan bagi Klan Naga Hitam untuk merebut An Zi.'Hmm, balai pusat pengendalian formasi. Kalau aku bisa ikut ke sana, maka itu akan menjadi kesempatan terbaik untuk mengetahui rahasia formasi pelindung di lembah ini. Dengan begitu, aku bisa memberi jalan kepada orang-orang dari Klan Naga Hitam untuk memasuki tempat ini,' pikir Pangeran Hei Xian. 'Setelah ini, aku akan mencoba menghubungi ayah atau ibu.'An Zi napas sejenak. "Masalah ini ... aku tidak bisa memutuskannya sendiri. Aku harus meminta ijin terlebih dahulu kepada Paman An Se." "Baiklah, paman mengerti. Kita memang tidak bis

  • Kristal Jiwa Raja Naga   147. Kita Semua Naga

    Yin Long menunjuk coretan lingkaran rumit di dasar sketsa. "Ini adalah pola formasi pengunci panas. Pola ini bertujuan untuk menjaga suhu tetap stabil di dalam ruang tungku agar reaksi bahan-bahan langka tidak gagal dan bisa menghasilkan ramuan terbaik." An Zi dan Pangeran Hei Xian memerhatikan pola-pola rune aneh yang tidak mereka mengerti. "Ini untuk apa, Paman?" tanya An Zi, merasa ada perbedaan pada gambar milik Yin Long dengan tungku yang pernah ia masuki. "Ini ...." Yin Long terlihat bingung. An Zi dan Pangeran Hei Xian mengangkat wajah, melihat Yin Long dengan ekspresi penasaran. Demi ditatap seperti itu oleh dua anak muda yang sama-sama jelmaan naga, Yin Long tiba-tiba merasa sedikit kikuk. Pasalnya, yang satu adalah wadah jiwa rajanya dan seorang lagi merupakan orang asing yang sepertinya memiliki ikatan khusus. "Eeehh." Yin Long menutup mulutnya dengan punggung tang

  • Kristal Jiwa Raja Naga   146. Tidak Boleh Ada Kesalahan!

    Pangeran Hei Xian berkata, "An Zi, kurasa itu tidak mungkin Dewa. Ibuku pernah bercerita kalau belum pernah ada seorang dewa yang turun ke bumi. Itu hanya mitos karena tidak ada satupun orang yang pernah melihatnya." "Tapi siapa lagi yang bisa membuat ramuan semacam itu jika bukan seseorang yang memiliki kekuatan dewa?" tanya An Zi, merasa mustahil jika ada manusia mampu membuat ramuan yang disebutkan oleh Yin Long. Yin Long sengaja diam di tempat duduknya, membiarkan kedua pemuda itu asyik beradu pendapat. "Mungkin saja orang itu menguasai teknik dewa meskipun dia bukan keturunan dewa," sahut Pangeran Hei Xian.Secara diam-diam, Yin Long memerhatikan wajah keduanya. 'Kedua bocah ini jika dilihat-lihat, mengapa wajah mereka terlihat mirip?''Jelas-jelas mereka baru saja bertemu, jadi kurasa mereka tidak mungkin memiliki hubungan darah,' pikir Yin Long. 'Ish!' Yin Long menggelengkan kepala hingga berulang kali, mencoba menepis pemikiran yang tidak masuk akal baginya. 'Apa yang sed

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status