Share

Bab 2

Setelah beberapa lama, terlihat Zahra keluar dari kelas. Fikri memutuskan untuk keluar dari kelas juga titik terlihat Zahra sedang berada di depan perpustakaan. Ya, perpustakaan yang berada di samping kelas mereka itu memang masih tutup. Zahra duduk di teras perpustakaan itu, dengan nyaman memegang buku di tangannya. Zahra memang gemar membaca, meski baru beberapa hari Fikri mengenal Zahra tapi dia sudah tahu beberapa hal tentang Zahra, Fikri selalu memperhatikannya secara sembunyi-sembunyi.

Fikri pun menghampirinya dan mengajaknya berkenalan. Meskipun dia sudah tahu nama Zahra tetap saja dia ingin mengajaknya berkenalan, setidaknya ada alasan untuk mengajaknya berbicara.

"Hai, kamu Zahra kan?" Tanyanya dengan pertanyaan yang bodoh, dan duduk disampingnya. Namun tanpa diduga oleh Fikri, Zahra bergeser dari tempatnya duduk. Menjauh dari Fikri. Ya... Walaupun jarak mereka memang tidak terlalu dekat, tetapi tetap saja kelihatannya Zahra kurang nyaman dengan hal itu.

"Maaf, tidak baik kita terlalu dekat, kita bukan muhrim."

"Oh, tidak kok, aku yang minta maaf." Fikri jadi merasa malu dengan sikapnya.

"Aku Fikri." Sambil mengulurkan tangannya

"Zahra." Mengatupkan kedua tangannya.

Fikri kembali terlihat malu dan salah tingkah.

"Aku sudah tahu namamu, kita kan sekelas." Sambung Zahra.

Zahra hanya tersenyum. Bagi Fikri itu adalah senyuman yang sangat indah. Tapi ada sesuatu yang membuatnya agak bingung dia bingung mengapa saat berbicara dengan Zahra, dia hanya melihat ke arah yang lain, jarang sekali dia melihat Fikri. Fikri pun mengambil kesimpulan bahwa Zahra malu saat berbicara dengan dia. Cowok yang cukup kepedean hehehe... Setelah itu mereka terdiam, tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing. Zahra kembali menatap bukunya dan Fikri hanya melihat ke depan memperhatikan siswa-siswi lain yang sudah mulai berdatangan ke sekolah.

"Kamu sudah datang dari tadi?" Tiba-tiba Fikri kembali membuka percakapan yang cukup canggung itu.

"Tidak juga, belum lama aku di kelas kamu sudah datang."

"Oh." Jawab Fikri singkat, dia bingung mau bilang apa lagi.

Suasana kembali canggung

Tapi tiba-tiba...

"Hei Zahra!" Seseorang memanggil Zahra, secara bersamaan Zahra dan Fikri menoleh kearah suara yang memanggil. Terlihat dia sedang berlari mendekati Zahra dan Fikri. Dia Dewi siswi yang waktu itu menarik tangan Fikri dan mengajaknya ke kantin.

"Assalamualaikum Dewi." Zahra mengucapkan salam kepada Dewi, tetapi sebenarnya hanya ingin mengingatkan kepada Dewi, bila menyapa seharusnya mengucapkan salam.

"Hehe, ia... ia... Zahra, assalamualaikum." Dewi yang mengerti akan ada bicara Zahra segera mengucapkan salam dengan senyumnya.

"W*'alaikumussalam demi." Zahra menjawab.

"Salam aku tidak dijawab Fikri?"

"Eh, waalaikumsalam."

"Nah gitu dong."

Dewi lalu duduk di tengah-tengah Zahra dan Fikri. Kata dia daripada tempatnya kosong (hehe)

"Kalian lagi ngobrolin apa? serius banget aku lihat. Baru kali ini loh aku lihat kalian ngobrol bareng. "Dewi bertanya.

"Tidak ada, kami cuma ngobrol biasa." Zahra menjawab.

"Oh ya Fikri, nanti kalau mau ke kantin lagi, kita bareng yah. "

Fikri hanya terdiam, tidak menjawab.

"Fikri!"

"Hhmm... Kenapa? " Fikri yang dari tadi tidak memperhatikan cukup kaget dengan suara yang cukup keras ditambah dengan sikukan tangannya yang dilayangkan ke lengan Fikri.

" Aku bilang, nanti kita ke kantin bareng."

"Hhmm... iya." Jawab Fikri singkat.

Kkrriinnggg...

"Udah bel, masuk yuk." Ajak zahra.

"Yuk."

Mereka bertiga pun segera masuk.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status