Share

Terkuaknya Pelaku

Aku terdiam duduk di kursi pelanggan melihat ruangan cafe telah sepi pengunjung.

Astaghfirullah cobaan apa lagi ini?

Ingatanku traveling saat kemarin terjadi insiden di cafe. Setelah ambulance membawa pergi pasien yang mengalami keracunan, aku melihat para pelanggan sibuk menggunjingkan cafe ini. Tatapan mereka sangat tajam seperti menusuk jantungku tapi tak berdarah.

“Oh ini ya pemiliknya.”

“Ya… masih muda sok belagu.”

“Owalah, pantes dia sering duduk di situ, ngawasin kita.”

“Dia ngawasin siapa yang mati lebih dulu.”

“Eh, kan ada yang meninggal dulu, katanya satpam ditusuk.”

“Ih, kok jadi angker ya.”

“Kasihan, mungkin ulah hantu kali nyari korban siapa yang mati lebih dulu.”

Suara-suara mereka benar-benar berisik di telingaku. Omongan mereka nyelekit sepedas cabe. Belum ada info detail apakah benar keracunan minuman dari cafe atau hal lain. Namun mereka sudah membuat cerita sendiri seakan sutradara yang memahami dan membuat alur setiap adegannya. Begini rasanya bullying verbal.

“A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status