Share

Balas Dendam Cantik

Sampailah kami ke Black Coffee. Belum sempat kami melangkah masuk, ada seorang seorang waitres keluar dari cafe. Aku bisa melihatnya jelas dari seragamnya. Dia menatap kami dengan mata melebar dan mengedipkannya berkali-kali. Arah pupilnya ke segala arah. Terlihat jelas pria muda itu gugup.

“Maaf permisi.” Pelayan pria itu berbalik arah kembali masuk.

Kulihat punggungnya saat dia berbalik. Spontan pandanganku mengarah ke leher. Tepat dugaanku, dialah pemilik tato M. Dialah pelakunya.

Tak kusia-siakan kesempatan itu. Aku langsung menarik bahu kirinya agar berbalik menghadapku. Pandangan matanya heran menatapku.

“Ya mbak?” Tanyanya heran.

“Aku perlu… Ini…” ucapku datar.

"Hiyaat!" jeritku mengeluarkan tenaga dalam.

Seketika itu aku melayangkan kaki kananku menendang keras ke alat vitalnya dengan sekuat tenaga.

“Aaaggh!” jerit pria itu.

“Aku panggil polisi!” tegasku mengancamnya.

Aku melihat pria itu meringkuk merintih kesakitan sampai ke ubun-ubun. Aku mengambil kesempatan lagi untuk me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status