Share

Bab 69

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-26 07:03:11

Setelah ruang sidang kembali hening. Andin yang duduk seorang diri hanya bisa memijat kepalanya pelan. Berbagai tumpukan kertas yang tersusun rapi di depannya semakin membuatnya gusar. Belum selesai dengan masalah pribadinya, muncul lagi masalah kantor yang lagi-lagi berurusan dengan uang.

"Haaahhhhh" hembusan nafas kasar dari mulut Andin menandakan berapa dirinya saat ini sedang kalut. Perlahan, ia beranjak dari duduknya, bermaksud untuk kembali ke ruangannya. Karena 2 jam lagi waktu pulang kantor. Sebelum itu, sempat ia mampir sebentar ruangan milik Pak Rudi.

Tangannya terulur mengetuk pintu ruangan. Beberapa detik kemudian tampak pintu dibuka pelan dari dalam. Wajah pucat Pak Rudi terlihat pertama kali.

"B-Bu Andin" sapanya gugup.

"Boleh saya masuk? "

"S-silahkan bu"

Kursi empuk yang berhadapan tepat di depan Pak Rudi menjadi pilihan Andin untuk mendudukkan b*kongnya. Matanya terpaku pada kertas yang berserakan di meja. Sekaligus layar laptop yang masih menyala. Tentu ia tahu apa y
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 71

    Angin malam yang berhembus lembut membuat jilbab Andin berkibar dengan anggunnya. Ia yang 1 jam lalu telah sampai di tanah Bali tidak bisa menahan diri untuk segera menapaki pantai. Meski malam, pantai di sini masih saja membuat matanya terpesonaKebetulan, sang kakak memang sengaja membuat rumah yang jaraknya tak begitu jauh dari pantai. Tepatnya pantai Kuta. Hanya bermodal jalan kaki, Andin sudah berhasil menapakkan kakinya di pesisir pantai yang masih saja ramai meski malam hari.Setelah melepas rindu dengan kakak serta kakak iparnya dan kedua ponakannya, Andin yang merasa sedikit jenuh segera pamit untuk pergi ke pantai. Sendiri, karena Fara yang kelelahan memilih untuk tidur lebih awal.Meski sudah beberapa kali ia berkunjung ke sini, namun suasana pantai masih saja membuat Andin terpesona. Banyak warung-warung pinggir pantai yang menyajikan berbagai kuliner khas Bali. Hingga kuliner kekinian yang orang menyebutnya makanan Gen Z. Andin tertawa getir membayangkan banyaknya nama-n

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 70 Ke Bali

    "Ba-bagaimana Dok hasilnya?? " tanya Mulan berhati-hati. Ia sempat menangkap perubahan ekspresi sang dokter. Entah mengapa firasatnya mengatakan akan ada hal buruk terjadi. Tangan yang ia letakkan di atas pahanya di genggam hangat oleh Sugeng yang juga penasaran dengan hasil tes.Sang dokter membetulkan letak kacamatanya sebelum mengucapkan hal yang mungkin akan merubah nasib pasutri yang ada di depannya saat ini."Ekhm. Sebelumnya saya mau bertanya kepada bapak dan ibu. Pekerjaan bapak dan ibu apa ya? "Sugeng maupun Mulan menjawab dengan ragu, mereka merasa malu dengan pekerjaan yang mereka geluti. Bahkan saat sudah menikah pun, kebiasaan untuk tidur dengan lawan jenis lain masih berlangsung. Mereka baru berhenti Akhir-akhir ini karena tubuh mereka yang drop."Emm itu Pak. Pekerjaan kamii... ""Baiklah kalau ibu bapak tidak mau bilang sama saya tidak apa-apa. Namun ada yang perlu and garis bawah i. Bahwa penyakit yang kalian derita itu bukan penyakit sepele""Jelaskan saha dok. Jang

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 69

    Setelah ruang sidang kembali hening. Andin yang duduk seorang diri hanya bisa memijat kepalanya pelan. Berbagai tumpukan kertas yang tersusun rapi di depannya semakin membuatnya gusar. Belum selesai dengan masalah pribadinya, muncul lagi masalah kantor yang lagi-lagi berurusan dengan uang."Haaahhhhh" hembusan nafas kasar dari mulut Andin menandakan berapa dirinya saat ini sedang kalut. Perlahan, ia beranjak dari duduknya, bermaksud untuk kembali ke ruangannya. Karena 2 jam lagi waktu pulang kantor. Sebelum itu, sempat ia mampir sebentar ruangan milik Pak Rudi.Tangannya terulur mengetuk pintu ruangan. Beberapa detik kemudian tampak pintu dibuka pelan dari dalam. Wajah pucat Pak Rudi terlihat pertama kali."B-Bu Andin" sapanya gugup."Boleh saya masuk? ""S-silahkan bu"Kursi empuk yang berhadapan tepat di depan Pak Rudi menjadi pilihan Andin untuk mendudukkan b*kongnya. Matanya terpaku pada kertas yang berserakan di meja. Sekaligus layar laptop yang masih menyala. Tentu ia tahu apa y

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 68

    "S*alan udah hampir 2 minggu gue kaya gini. Uhukkk" omel Sugeng yang masih saja merasakan tubuhnya tidak Fit. Batuk pilek serta meriang yang ya berlangsung hampir 2 minggu. Namun sama sekali ia belum memeriksakan diri ke dokter."Tau mas, kenapa kita jadi kaya gini ya. Apa kita ke dokter aja? Aduhh kepala aku sakit bangett" sahut Mulan yang merasakan sakit juga di tubuhnya. Belum lagi is yang selalu menggaruk kem*luannya."Kamu kuat bawa mobil hah? ""Gak kuat mas. Kita pesen taksi online aja"Akhirnya Mulan serta Sugeng memutuskan untuk memesan taksi online untuk mengantar mereka ke rumah sakit. Mulan sempat curiga dengan penyakit yang ia derita namun ia menepis semua pikiran buruk itu. Ia yakin jika sakitnya hanya kurang istirahat. Mengingat seminggu yang lalu ia benar-benar tak istirahat. Satu minggu full ia digempur habis-habisan oleh banyak pira hidung belang. Bahkan bisa sehari ia melayani 2 sampai 3 pria. Sungguh perkasa batinnya.Tak menunggu waktu lama. Sekitar 30 menit taksi

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 67 Manusia Ini Lagi?

    Dengan sengaja Andin melangkah mengikuti kedua insan yang sepertinya terlihat bahagia masuk ke dalam toko make up.Namun tentu sebelumnya ia pamit terlebih dahulu kepada putrinya yang tengah asyik bermain seluncuran.Mulutnya berdecak kagum melihat berbagai pajangan make up yang tertata rapi. Andin yang setelah berpisah dari Firman menjadi wanita yang kembali gemar dengan sesuatu hal yang berbau kecantikan sejenak lupa dengan tujuannya ke sini.Matanya memindai setiap pengunjung yang hadir. Yang kebanyakan adalah kaum hawa.Dan Bingo, kedua sosok yang tengah Andin cari berdiri memilih sebuah alat make up yang Andin yakini adalah cushion. Ya, ia sekarang menjadi sangat tahu dengan semua alat make up. Bahkan jika dilihat dari jarak jauh saja Andin sudah hafal nama alat make up tersebut.Kakinya ia biarkan melangkah menyusul mereka. Tanpa aba-aba. Ia berdiri tepat di sebelah sangat pria."An-andin? " sang pria yang tak lain adalah Alex sedikit terkejut. Terlihat dari ucapannya yang terbat

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Nab 66

    "Kita pulang! " ajak Andin tegas."Wait.Kamu siapa? Kenapa ngajak Dewa kaya gitu. Istrinya? Kenalin aku temen SMA nya dulu. Jennie" wanita itu mengenalkan dirinya pada Andin. Ia mengulurkan tangan mulusnya ke hadapan Andin. Berharap mendapat sambutan baik."Istri kak Dewa baru saja ME LA HIR KAN! anak kedua mereka. Dan aku adalah adik kandungnya" sengaja Andin membalas ukuran tangan wanita itu dengan sedikit meremasmya kuat."Awww kenapa sih? Tenaga kamu kuat banget. Kaya hulk""Terus. Kamu anggota black pink hah? Punya nama kok Jennie"Mata Jennie juga Dewa membelalak lebar. Ia tak menyangka adiknya sekarang berubah menjadi wanita bar-bar sekali. Apalagi dengan orang yang baru ia kenal."Dek" panggil Dewa memperingati."Kita pulang kak" ajak Andin menarik paksa tangan Dewa. Namun di luar dugaan, tangan Dewa yang sebelah kiri juga ditarik oleh wanita siluman tadi."Heh lepasin tangan kakakku ""Nggak bisa gitu dong. Dewa kan lagi asyik ngobrol sama aku. Masa tiba-tiba mau pergi""Sorr

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status