Share

bau bau

Aroma masakan tercium dari radius terdekatku. Aku yang baru selesai sholat magrib berjamaan di masjid pun langsung penasaran dengan bau sedap dari dalam rumah. Aku mengucapkan salam bersama dengan Mas Ahmad dan terlihat Ibu sedang menikmati makanan lezat di atas meja.

“Wuih, makan makan nih!” ucapku yang langsung duduk di samping Mbak Mita. Mata kakak iparku langsung menajam saat aku pura pura dekat dengannya. Padahal bukan karena ingin makan makanan yang ada di meja, hanya ingin terlihat akur saja dengan ibu mertua. Lelaki yang menjadi suamiku pun tersenyum. Dia yakin aku adalah wanita yang istimewa karena bisa sesabar itu membaurkan diri dengan keluarganya yang sangat sangat menyebalkan itu.

“Dari siapa, Bu?” tanya Mas Ahmad.

“Dari Minah, tadi dia belikan di kedai baru depan sana. Dia bilang kenal dengan pemiliknya, jadi banyak bonus dan dikasih kita semua. Minah memang wanita yang gaul dan nggak kampungan. Teman temannya pengusaha semua, makanya dapat kemurahan seperti ini,” puji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status